Sinopsis Accidentally in Love Episode 8 - 2

 Sinopsis Accidentally in Love Episode 8 - 2

Menenangkan emosinya, Ge Yang tiba-tiba meminta maaf pada kedua gadis itu. Dia mengaku kalau dia hanya ingin memanfaatkan mereka untuk bertemu teman lamanya, Si Tu Feng.

Qing Qing tak percaya mendengarnya. "Kalian menculik kami, hanya supaya Si Tu Feng datang menyelamatkan kami? Lin Ge Yang, kuberi tahu kau. Berhentilah bermimpi! Itu tidak akan pernah terjadi! Si Tu Feng tidak akan meluangkan waktu untuk memperhatikanku."


Ge Yang tetap yakin dengan rencananya. Feng akan datang atau tidak, mereka akan segera mengetahuinya. Dia lalu menelepon Feng dan memberitahu kalau dia sekarang menculik Qing Qing.

Dan sesuai dugaannya, Feng kontan mencemaskan Qing Qing. "Apa yang kau lakukan padanya? Kau sudah gila apa?"

"Taman hiburan Xi Qiao. Datanglah. Jika tidak, aku tidak akan bisa menjamin keselamatan Chen Qing Qing."

"Kalau kau berani menyentuh bahkan satu helai rambut di kepala Chen Qing Qing, kau akan menyesalinya!"

Nan Xi bingung, ada masalah apa? Feng memberitahu kalau Ge Yang menculik Qing Qing, mereka pun melesat pergi ke taman hiburan.


"Lin Ge Yang! Kenapa kau melakukan ini pada Si Tu Feng?"

"Kau bilang kalau dia tidak akan pernah menyelamatkanmu. Berhentilah menggertak. Bekerja samalah denganku, maka tidak akan ada satupun yang terluka." Ujar Ge Yang lalu pergi meninggalkan kedua gadis itu bersama dumb and dumber.


Fang Fang benar-benar ketakutan. Qing Qing meyakinkannya untuk tidak khawatir. "Aku ada di sini, tidak akan terjadi apapun pada kita. Jika kita benar-benar terluka, bahkan sekalipun aku jadi hantu, aku tidak akan melepaskan mereka!"

Cuma ancaman seperti itu saja, si Gondrong langsung ketakutan. Qing Qing jelas semakin berani pada mereka dan mencoba melakukan penawaran. Lepaskan saja mereka atau sekalian nyalakan wahana ini biar mereka bisa memainkannya.

Si Gendut berbaik hati menurutinya, dia akan membiarkan mereka bermain wahanya ini sepuas hati. Dia lalu pergi untuk menyalakan wahana itu. Tapi kemudian si Gondrong berbaik hati mendekat untuk memastikan keamanan wahana itu, bisa bahaya kalau alat ini tidak bekerja dengan baik.


Terang saja Qing Qing langsung memanfaatkan saat itu untuk menendang si Gondrong. Dengan cepat dia membalikkan keadaan dengan mengikat si Gondrong ke wahana itu... tepat saat si Gendut mulai menyalakannya.

Sedetik kemudian dia dapat telepon dari si Gondrong yang jejeritan panik menyuruhnya untuk mematikan wahana itu sekarang juga. Tapi bukannya mematikan wahananya, si Gendut malah keluar untuk melihat apa yang terjadi dan kontan shock melihat sahabatnya terperangkap di wahana ekstrem itu.
 

Parahnya lagi, saat si Gendut balik untuk mematikan alat itu, dia malah mendapati Qing Qing sudah ada di sana dan menguasai mesin kontrolnya. Dia bahkan dengan kejamnya menaikkan levelnya jadi makin cepat lalu merusak mesin itu. Ha!


Puas balas dendam, dia langsung mendorong Fang Fang untuk kabur. Saking paniknya, Qing Qing dan Fang Fang tanpa pikir panjang, masuk ke sebuah tempat yang masih direnovasi. Tapi saat si Gendut mengejar mereka, dia sontak mundur ketakutan, tak berani masuk. Karena ternyata tempat itu wahana rumah hantu.


Feng dan Nan Xi akhirnya tiba. Ge Yang cs sudah menunggu mereka dan langsung nyinyir menyindir kekhawatiran Feng. Apa dia mencemaskan pacar kecilnya?

"Lin Ge Yang, Qing Qing bukan pacarku. Cepat lepaskan dia. Jangan menyakiti orang yang tidak bersalah. Kalaau kau punya masalah, datang saja padaku."

"Tidak bersalah? Siapa yang lebih tidak bersalah dari Xin Yu yang telah bertemu dengan seorang pembunuh sepertimu?!" (Oh, jadi orang yang bernama Xin Yu itu sudah meninggal karena Feng?)

"Lin Ge Yang! Itu bukan kesalahan Si Tu Feng!"

"Tutup mulutmu, Gu Nan Xi! Kau berpura-pura sepanjang hari hanya untuk mmenangkan hati orang lain. Apa kau sudah terbiasa menjadi anjing mereka?!"

"Lin Ge Yang! Aku akui semuanya adalah salahku. Jangan melibatkan orang lain dalam masalah ini."


Ge Yang tambah nyinyir mendengarnya. Dengan terus menjadi seorang bintang dan tuan muda keluarga Si Tu, itukah cara Feng mengakui kesalahannya?

"Kau bahkan berani menulis lagu tentang Xin Yu. Jangan kira aku tidak tahu! Kuberitahu kau. Selama aku, Lin Ge Yang, masih hidup, jangan coba-coba melarikan diri dari dosa yang kau sebabkan."

"Apa sebenarnya yang kau inginkan?"

"Jangan menyanyikan lagu 'Breathing'."

"Kematian Xin Yu adalah kesalahanku. Aku berhutang padanya. Aku tidak akan pernah abisa membayarnya sepanjang hidupku. Lin Ge Yang. Biarkan aku memperjelaskannya. Orang yang berhutang adalah aku, bukan Chen Qing Qing!"

"Karena Xin Yu, kau tidak pantas hidup seolah tak pernah terjadi apapun! Selalu saja Chen Qing Qing, Chen Qing Qing. Apa kau punya hak?!"


"Hentikan, Lin Ge Yang. Setiap hari kau menyiksa dirimu sendiri, menyiksa Si Tu Feng, Apa kau mau terus hidup seperti ini?! Tidak ada yang pantas hidup!"

"Apa kau tidak punya hati nurani? Dia yang menyebabkan Xin Yu mati! Bagaimana bisa aku membiarkannya?! Masalah Xin Yu..."

"Itu tidak disengaja!"

 

Ge Yang kontan murka dan langsung menendang Nan Xi. Kontan saja para anak buahnya Ge Yang juga langsung maju mengeroyok Nan Xi dan Feng.


Untung saja mereka dengan cepat terselamatkan berkat kedatangan si Gendut yang melapor kalau Qing Qing dan Fang Fang kabur. Jelas saja Ge Yang marah dan menendang si Gendut untuk mengejar mereka. Tapi si Gendut takut... soalnya mereka lari ke dalam rumah hantu.

"Apa kau tidak takut padaku?" Geram Ge Yang.

"Takut. Tapi... aku lebih takut hantu." (Pfft!)

"Sampah!"

Mendengar itu, Feng dan Nan Xi langsung pergi untuk menyelamatkan kedua gadis itu. Ge Yang memperingatkan Feng bahwa apa yang terjadi hari ini, bisa saja terjadi lagi.


Dengan hanya berbekal senter hape, Qing Qing dan Fang Fang bergandengan tangan menelusuri tempat gelap itu.

Qing Qing memberanikan diri demi Fang Fang yang ketakutan, tapi tiba-tiba berbagai macam hantu bermunculan secara tiba-tiba dan kontan membuat kedua gadis itu jejeritan heboh.

Parahnya lagi, Saat Fang Fang menjerit ketakutan, Qing Qing yang berada di depannya tiba-tiba terperosok jatuh ke lantai bawah.

Sayangnya, Fang Fang tak melihat jatuhnya Qing Qing dan langsung pergi ke arah lain untuk mencarinya.


Feng dan Nan Xi berpisah arah untuk mencari Qing Qing. Untung saja Feng cepat menemukannya dan sigap menyelamatkannya sebelum Qing Qing kejatuhan bahan bangunan.

Qing Qing jadi pingsan gara-gara itu sehingga Feng harus menggendongnya keluar. Ge Yang ada di sana saat itu dan langsung bertepuk tangan sinis.

"Sungguh menyenangkan bagi seorang pahlawan untuk menyelamatkan gadisnya. Bukankah kau menjadi pahlawan kali ini?"

"Menyingkirlah, Lin Ge Yang."

"Kau pikir ini rumahmu, bisa datang dan pergi sesuka hatimu?"

"Apa yang kau inginkan? Karena Lan Xin Yu, kau membawa orang lain jatuh bersamamu. Tidak ada gunanya." Geram Feng. Dia tidak sadar kalau Qing Qing sudah sadar saat itu dan diam-diam mendengarkan mereka.

"Karena mereka terlibat denganmu. Karena kebaikan hatiku, aku akan membiarkannya pergi hari ini. Tapi, lebih baik kau menepati janjimu padaku."

"Baik. Aku berjanji!" Janji Feng lalu pergi dengan hanya membawa Qing Qing saja, tanpa sadar kalau mereka meninggalkan Fang Fang di dalam.


Untung saja Ge Yang ingat dengan Fang Fang dan langsung masuk untuk mencarinya. Dia menemukan Fang Fang sedang meringkuk ketakutan seorang diri.

Terlepas dari kebenciannya pada Feng, dia tetap baik pada Fang Fang. Dia menanyakan keadaan Fang Fang lalu memapahnya keluar karena kaki Fang terkilir. Dia membawa Fang Fang ke sepeda motornya dan mengantarkannya pulang.


Sambil bersusah payah menggendong Qing Qing, Feng menelepon Nan Xi dan memberitahu kalau dia sudah menemukan Qing Qing.

Qing Qing dengan sengaja mengerjai Feng dengan pura-pura masih pingsan. Feng menurunkannya di bangku dan mencoba membangunkannya dengan cemas. Di tengah kepanikannya, tiba-tiba saja dia melihat mata Qing Qing terbuka lalu pura-pura pingsan lagi.

Jelas saja Feng jadi kesal. "Chen Qing Qing, kau sudah bangun, kan? CHEN QING QING!"

Qing Qing kontan terbangun dengan kaget lalu pura-pura hilang ingatan. Kok dia ada di sini? Bukankah dia baru saja pulang? Kenapa dia bisa berakhir di tempat ini?


"Aktingmu perlu dilatih lagi."

"Si Tu Feng! Kenapa wajahmu seperti ini?"

"Wajahku baik-baik saja. Apa kau baik-baik saja?"

"Aku baik-baik saja. Aku baik atau tidak, itu bukan urusanmu."


Feng kontan menjepit wajah Qing Qing sampai bbirnya monyong. Baguslah Qing Qing tidak berbohong padanya. Jelas saja Qing Qing langsung protes tak suka. Tidak sopan, tahu!

"Apa kau tahu kalau kau sangat pendek dan bicara padaku seperti ini, juga sangat tidak sopan?" Goda Feng sambil monyongin bbirnya juga.

Kesal, Qing Qing langsung naik ke bangku lalu memerintahkan Feng mendekat padanya. Dan begitu Feng mendekat, dia sontak balas dendam menjepit muka Feng.

"Kau pikir kau hebat hanya karena kau tinggi? Menjadi tinggi bukan berarti kau bisa memeras wajah orang lain!"

"Berhentilah main-main!" Feng sontak menampik tangan Qing Qing tapi itu malah membuat Qing Qing jadi oleng dan hampir saja terjatuh.


Untung saja Feng sigap menangkapnya dan jadilah jarak mereka menjadi sangaaaaat dekat. Tapi Feng malah merusak suasana dengan tanya berapa banyak lagi Qing Qing akan memanfaatkan dirinya.

Jelas saja Qing Qing jadi kesal. Siapa juga yang ingin mengambil keuntungan dari Feng? Dia mau pergi, tapi malah tersandung.


Feng kontan cemas. Dia ingin melihat lukanya, tapi Qing Qing terlalu marah padanya dan menolak perhatiannya. Ngapain juga Feng peduli? Bukan urusannya!

Feng ngotot membantunya duduk di bangku lalu mengecek kakinya sambil mengomelinya untuk berhati-hati, Qing Qing selalu saja ceroboh. Dia lalu memijat kaki Qing Qing dengan lembut.

"Sakit."

"Masih sakit?"

"Hmm..." Qing Qing tiba-tiba mulai terpesona pada Feng.


Sayangnya, Feng lagi-lagi merusak suasana dengan mengatai Qing Qing. "Orang jelek ini, aku berlarian ke seluruh Yuncheng untuk mencarimu."

"Siapa yang kau sebut jelek!" Qing Qing tidak terima dan langsung mendorong Feng darinya.

"Hei, kenapa kau kuat sekali?!"

"Siapa suruh kau jadi lemah?"

"Kau sangat ketakutan sampai pingsan."


Qing Qing menyangkal. Dia pingsan karena salah melangkah sampai akhirnya terjadi dan jadi pingsan, bukannya pingsan karena ketakutan.

Sudahlah, Feng lalu menyuruh Qing Qing naik ke punggungnya, biar dia mengantarkan Qing Qing pulang. Qing Qing dengan senang hati melakukannya.


Kejadian ini membuat kedua pria jadi lupa dengan janji mereka untuk nonton bareng Xin Ya. Dia sudah menunggu di depan bioskop seorang diri dan mencoba menelepon Feng berulang kali. Tapi bahkan sampai bioskop tutup, baik Feng maupun Nan Xi tidak ada yang datang.

Bersambung ke episode 9

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam