Sinopsis Nymph's Bed Episode 2 - 5

 Sinopsis Nymph's Bed Episode 2 - 5


Yo sontak keluar sambil menggerutui Mas Ojek yang menghalangi jalannya, ngapaih sih dia duduk di situ? Minggir sana! Dia mau menemui Ton!


"Hei, Khun. Kau bahkan tidak akan membantuku? Apa kau punya hati nurani?"

"Memangnya apa yang terjadi? Kenapa sepedamu berantakan begini?" Tanya Manow.


Ton mengaku kalau dia tadi ditabrak truk, tapi truknya langsung melarikan diri. Duh, sial banget dia. Semalam dia ditakuti hantu, dan sekarang sepedanya rusak dan dia terluka (lecet doang di tangan).

"Kalau kau ngoceh terus seperti ini, berarti kau baik-baik saja. Luka kecil seperti itu jauh dari jantungmu, jaga dirimu sendiri, aku buru-buru." Sinis Yo lalu pergi meninggalkan Mas Ojek. Dibanding mencemaskan luka tangannya, Mas Ojek lebih galau bagaimana caranya mengganti sepedanya yang rusak itu.


Setetes air mata jatuh di pipi Vana saat dia menceritakan kisahnya dan mengaku bahwa selama ini dia selalu berharap bisa bertemu para pelindung hutan lagi.

Tapi harapan itu semakin lama semakin menipis dan Vana tak bisa menemukan cara bagaimana dia bisa bertemu dengan para pelindung hutan lagi.

"Vana, selama kita belum mati, kita masih... tidak, itu salah. Maksudku, selama kita masih memiliki harapan, kita tetap harus terus berjuang. Aku percaya kalau suatu hari nanti, kau pasti akan bertemu dengan pelindungmu. Kau punya dukungan moral dariku."

Tapi percakapan mereka terganggu saat pintu kamar Ton diketuk. Vana pun langsung menghilang agar Ton bisa menerima tamunya yang tak lain adalah Yo.


Dia datang membawakan kue sebagai ungkapan permintaan maaf atas kelakukannya malam itu. Dia meyakinkan Ton bahwa mulai sekarang, dia tidak akan lagi penasaran akan apapun.

Vana dan Grarok melihat mereka dari balik tirai di balkon. Tapi entah bagaimana, saat Yo melirik ke balkon, dia bisa melihat sosok mereka. Kok bisa?

Mereka santai saja ngobrol tanpa menyadari kalau Yo entah bagaimana bisa melihat bayangan mereka.Grarok menyuruh Vana untuk tidak menampakkan diri dulu. Vana mengerti, dia tidak akan menampakkan diri dan membuat Ton dalam masalah

Yo tidak mengatakan apapun, tapi dia langsung mencengkeram erat tasnya, tampak heran, bingung dan takut. Ton heran melihat reaksinya, ada apa? Apa dia melihat sesuatu?

Yo berbohong menyangkalnya dan mengklaim kalau dia hanya baru ingat bahwa hari ini spa keluarganya akan kedatangan beberapa tamu VIP. Jadi, Yo pamit dulu sekarang.


Begitu turun, Yo langsung menceritakan apa yang dilihatnya tadi pada Manow. Dia benar-benar melihat ada cewek di balkonnya Ton, tapi tiba-tiba cewek itu menghilang.

Manow santai saja, palingan itu cuma tetangganya Ton yang menjatuhkan sesuatu ke balkonnya Ton dan dia naik ke ke balkonnya Ton untuk mengambilnya kembali.

"Tapi tidak mungkin dia bisa menghilang secepat itu, kan?"

"Iya, sih... apa mungkin, dia hantu?!"

Apapun itu, pokoknya Yo harus tahu siapa wanita yang dilihatnya tadi. Tapi tidak perlu pakai dukun kali ini.


Dan rencana Yo adalah menyuruh Mas Ojek untuk menjadi mata-matanya. Dia ingin Mas Ojek masuk ke kamarnya Ton lalu memasang kamera di dalam kamar itu. Dia ingin tahu apakah ada orang lain yang tinggal bersama Ton atau tidak di sana.

Dia bahkan memberikan beberapa lembar uang yang cukup untuk membeli kamera pengawas dan sisanya adalah bayaran Mas Ojek. Tapi Mas Ojek menolak, itu perbuatan yang tidak benar.

Yo menyangkal. Dia kan tidak menyuruh Mas Ojek untuk mencuri. Dia meminta Mas Ojek membantunya. Coba pikirkan baik-baik, sepedanya kan rusak dan butuh biaya banyak untuk memperbaikinya. Kalau Mas Ojek tidak punya sepeda motor, lalu bagaimana dia bisa bekerja?

"Ambil saja ini dan anggap ini adalah membantuku dengan imbalan memperbaiki sepeda motormu."

Mas Ojek galau, tapi dia tetap keukeuh menolak. Tidak mau tahu, Yo langsung saja menjejalkan segepok uang itu ke tangan Mas Ojek dan memperingatkannya untuk tidak membiarkan siapapun mengetahui masalah ini. Lakukan saat Mas Ojek punya kesempatan.


Ton pamit mau ke kantor sebentar untuk mengambil file. Dia akan cepat kembali karena harus menyiapkan presentasinya besok.

Setelah Ton pergi, Vana memberitahu Grarok kalau dia merasa agak capek, jadi dia mau istirahat dulu. Tapi tiba-tiba ada sesuatu yang mencemaskan Grarok, seluruh tubh Vana tampak mulai jadi transparan entah karena apa.

Grarok langsung memegang tangan Vana untuk mengecek kondisinya dan mendapati beberapa bagian dari jiwa Vana menghilang dan itu membuat energinya Vana berubah.

"Kau merasa lelah dan tidak bertenaga, bukan?"

"Benar, aku tidak merasa seperti ini sebelumnya. Baru hari ini."


"Peri dan malaikat pohon mendapatkan energi mereka dari pepohonan, termasuk derma yang dibagikan oleh manusia. Itu menyempurnakan jiwa individu. Tapi kau sudah cukup lama jauh dari hutan. Dan lagi, kau hidup di dunia manusia. Kau menggunakan banyak energi setiap hari. Kekuatanmu jadi berubah dan melemah."

"Lalu apa yang harus kulakukan untuk mendapatkan jiwaku sepenuhnya?"

Sekarang ini, Grarok menyuruhnya untuk tenang dulu dan istirahat saja di sini dan jangan gunakan kekuatannya, siapa tahu energinya akan kembali nanti.


Mas Ojek melihat Ton keluar, kesempatan. Dia sebenarnya ragu, tapi apa boleh buat. "Maaf yah, Ton. Ini penting."

Tepat saat dia hendak masuk, Yo meneleponnya. Mas Ojek pun melapor kalau dia sudah membeli kameranya, dan dia harus melakukannya sekarang.

Tapi baru juga satu langkah, tiba-tiba terdengar suara seseorang memanggilnya sambil minta tolong dengan nada bergetar tapi terdengar seram. Mas Ojek jadi ketakutan.

Dengan takut-takut dia menoleh ke asal suara dan sontak jejeritan heboh melihat sebuah sosok sembunyi di sesemakan dengan seluruh tubuhnya terbungkus selimut. Tapi orang itu malah ikutan jejeritan mendengar suara Mas Ojek.


"Kenapa kau teriak? Ini aku!" Seru Appa. Pfft!

Dia sembunyi di sana soalnya dia masih takut hantu yang kemarin itu masih belum pergi juga. Tapi ngapain Mas Ojek kemari? Oh, Mas Ojek beralasan ada pelanggan yang menyuruhnya untuk membawakan pesanan.


Mas Ojek buru-buru naik ke kamar Ton lalu mencoba membuka kunci pintunya ala-ala maling. Vana tentu saja merasakan kehadirannya dan jadi cemas.

Memang Grarok menyuruhnya untuk diam saja, tapi kalau dibiarkan maka orang itu akan macam-macam dengan kamar ini. Apalagi Mas Ojek berhasil membuka kunci pintunya saat itu.

Vana pun menggunakan kekuatannya untuk mengunci pintunya kembali yang jelas saja membuat Mas Ojek bingung.
 

"Diam-diam masuk ke kamar orang seperti ini tidak baik. Jangan di lakukan." Tegur Vana yang mendadak muncul dan berdiri di belakang Mas Ojek.

Tapi yang tidak disangkanya, Mas Ojek  ternyata mendengar suaranya dan dengan panik meyakinkan Vana kalau dia tidak berniat mencuri kok.

"Tolong jangan bilang siapapun." Pinta Mas Ojek lalu berbalik menghadapi Vana dan langsung kesengsem menatap wanita cantik di hadapannya itu. "Cantik."

Vana kaget. "Kau bisa mendengarku?... Dan bisa melihatku juga?"

"Aku bisa mendengarmu, aku tidak budeg." Santai Mas Ojek sambil nyengir lebar. "Tapi kurasa aku sekarang tidak bisa melihat apapun."

"Kenapa?"

"Karena... cinta membuat orang buta." (Pfft! Gombal banget)

"Jadi... kau bisa melihatku?"

"Iya. Dengan kedua mataku dan turun ke hatiku."


Vana sontak cemas dan ketakutan mendengarnya. Melihat reaksi Vana itu, Mas Ojek santai saja berbalik sambil nyerocos mengomeli dirinya sendiri. Tapi saat dia berbalik kembali ke Vana, dia malah wanita itu sudah menghilang entah ke mana.


Vana muncul kembali di ranjang dengan kebingungan. Bagaimana bisa Mas Ojek melihatnya padahal dia sudah memakai gelang pelindungnya? Dia langsung memanggil-manggil Grarok dan menceritakana masalah ini padanya.

"Aduh! Aku kan sudah menyuruhmu untuk diam saja. Kenapa kau tidak mendengarkanku?"

"Kalau aku tidak menghentikannya, dia pasti akan masuk."

"Tapi jiwamu jadi kehilangan kekuatannya. Itu membuatmu jadi tidak bisa mengontrolnya. Sekarang kita harus menemukan cara untuk meningkatkan kekuatanmu. Tapi di mana kita bisa menemukannya? Duh! Aku stres!... Oh! Aku tahu seseorang yang bisa membantu kita." Ujar Grarok antusias.

Bersambung ke episode 3

Post a Comment

4 Comments

  1. Lnjutin donk kak...seru ni ceritax..

    ReplyDelete
  2. Ko g di lanjut sich kak....bgus lho crita ny...klo bs di lanjut ya kak....

    ReplyDelete
  3. Ko g di lanjut sich kak....bgus lho crita ny...klo bs di lanjut ya kak....

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam