Sinopsis My Little Princess episode 2 - Part 2

Sinopsis My Little Princess episode 2 - Part 2


Tiba-tiba Nian Yu masuk. Dia mengaku pada Pak Guru bahwa tadi dia kebetulan lewat dan mendengarkan permainan pianonya Xing Chen dan dia ingin mengutarakan pendapatnya.

Sama seperti mereka, dia juga menyadari adanya perbedaan nada yang Xing Chen mainkan dengan yang ada di notasi musik. Pak Guru langsung kepedean mengira dia sudah menang.

Tapi... Nian Yu mengklaim pada jamannya Liszt (pencipta musik ini), musik ini terbagi antara chord dan melodi, dan Xing Chen sepertinya menggunakan skala melodi dalam permainannya tadi. Bukankah menggunakan skala melodi itu lebih sesuai dengan gaya Liszt?

Senyum Xing Chen seketika mengembang lebar mendengar pendapat Nian Yu itu. Dan yups, Xing Chen pun menjadi pemenangnya. Semua teman sekelasnya bersorak dan Pak Guru cuma bisa terdiam malu.


Dalam perjalanan keluar kelas, Zhou Wei nyerocos mengagumi Xing Chen. Tapi Chu Yao tidak merasa Xing Chen itu hebat, itu cuma karena Xing Chen bisa bermain piano dengan baik dan apa yang dilakukannya tadi hanya supaya mereka menyukainya.

"Kukasih tahu yah, dia itu pasien yang menderita sindrom putri. Jangan tertipu olehnya"

"Bukankah bagus menyandingkan sindrom putri dengan sindrom pangeran bersama?"

Di sana, Chu Yao melihat Yang Yang sedang termenung sedih. Chu Yao langsung menghampirinya dengan cemas, ada apa dengan Yang Yang.

Yang Yang mengaku bahwa dia cuma memikirkan Xing Chen. Chu Yao lagi-lagi langsung salah paham, mengira Xing Chen membully Yang Yang lagi.


Tepat saat itu, Xing Chen datang dan mendengarkan mereka berdua membicarakannya.

Yang Yang menyangkal dugaan Chu Yao dan menjelaskan bahwa maksudnya adalah dia merasa Xing Chen sangat mempesona. Bukankah semua orang biasanya akan menyukai wanita seperti dia?

Chu Yao tak sependapat, menurutnya Xing Chen itu cuma wanita alay yang ingin tampil keren.

"Semakin dia begitu, semakin aku membencinya!"


Tak terima, Xing Chen langsung melabraknya. Chu Yao dengan kesalnya menegaskan bahwa dia membenci segala hal yang ada dalam diri Xing Chen lalu menuntun Yang Yang menjauh darinya, agar Yang Yang tidak ketularan sindrom putrinya Xing Chen.

Xing Chen hanya bisa terdiam sedih di sana dengan sedih, tanpa menyadari Nian Yu yang memperhatikannya dari kejauhan.


Saat mereka makan siang bersama, teman-teman Chu Yao langsung mengkonfrontasi sikap kasar Chu Yao pada Xing Chen yang jelas-jelas tidak berbuat kesalahan apapun.

Chu Yao tak setuju, Xing Chen yang sekarang masih sama seperti saat dia kecil dulu. Dan yang pasti, dia tidak akan pernah meminta maaf pada Xing Chen.

"Permintaan maaf itu terlalu serius. Candle-lit dinner lebih sempurna" saran Zhou Wei

"Aku mengajaknya kencan? Memangnya dia mau datang?"

"Bagaimana kau tahu kalau dia tidak akan datang? Dia mungkin menyukaimu"

Selama mereka berdua sibuk bicara doang, Lan Ching Fan sudah bergerak duluan membantu membooking tempat di restoran untuk kencan Chu Yao dan Xing Chen.


Sementara itu di tempat lain, si bos mafia sedang marah besar pada anak buahnya setelah mengetahui ponselnya tertukar. Masalahnya, informasi paling penting perusahaan mereka ada di dalam ponsel itu.

"Temukan ponselku, atau kau akan berakhir seperti ini!" ancam Bos mafia sambil melempar ponselnya Xing Chen sampai hancur.


Ketakutan, si anak buah mafia menyelamatkan ponsel itu untuk mencari tahu pemilik ponsel itu dan mendapati foto Xing Chen. Si mafia mengenalinya sebagai gadis yang bertubrukan dengannya malam itu. Waduh! bahaya!


Xing Chen pulang dengan langkah lesu dan mendapati ibunya sedang duduk di ruang tamu. Nyonya Chen langsung penasaran melihat wajah murung Xing Chen, apa dia dan Chu Yao bertengkar di hari pertama mereka kuliah?

Xing Chen berbohong menyangkalnya. Nyonya Chen memperingatkan Xing Chen untuk selalu ingat akan statusnya, dia adalah seorang putri. Jadi di hadapan orang lain, dia hanya boleh menunjukkan sisi terbaiknya. (jadi orang kaya susah juga rupanya yah xD)

"Tapi aku sudah berusaha menunjukkan sisi terbaikku pada Zheng Chu Yao" gumam Xing Chen

"Apa maksudmu?"

"Tidak, aku cuma bilang kalau ibu benar"

"Baguslah kau tahu. Chu Yao mengundangmu makan malam besok"


Jelas saja Xing Chen kaget dan merasa aneh. Apa Chu Yao itu punya kepribadian ganda? Sikapnya sangat kejam di siang hari, tapi di malam hari malah mengajaknya kencan.

Tak lama kemudian dia mendapat sms dari Zhou Wei yang memberitahunya bahwa Chu Yao sebenarnya merasa menyesal tapi terlalu malu meminta maaf secara langsung.

"Terlalu malu meminta maaf secara langsung? Kau pikir kau itu anak umur 3 tahun?"


Asistennya datang sesaat kemudian dengan membawakan gaun pilihan Nyonya Chen untuk kencan Xing Chen besok. Dia juga melapor bahwa dia belum bisa menemukan orang yang Xing Chen cari.

Mendengar itu malah mengingatkan Xing Chen akan insidennya dengan Nian Yu di kolam tadi pagi. Kenangan yang sontak membuatnya malu dan memberitahu asistennya kalau dia sudah bertemu dengan orang itu.

"Benarkah? Dia penyelamat nona jadi kita harus berterima kasih padanya dengan baik"

"Tentu saja. Aku akan berterima kasih padanya dengan sangat-sangat-sangat baik" desis Xing Chen dengan penuh dendam


Saat sedang mengambil handuk, tak sengaja Nian Yu menjatuhkan buku diarynya Xing Chen. Penasaran, akhirnya dia membuka buku diary itu dan mendapati isinya ternyata gambar-gambar kartun. Ada juga gambar dirinya tapi tulisan Xing Chen tentang dirinya penuh dengan kata-kata makian.


Walaupun punya banyak koleksi baju mewah, tapi demi tekadnya membuat Chu Yao bertekuk lutut padanya, Xing Chen tidak mau berdandan sembarangan ke acara makan malamnya nanti. Mengingat Chu Yao sehari-harinya lebih banyak memakai kaos yang dpadukan dengan jam tangan, Xing Chen menyadari Chu Yao menyukai gaya polos dan sederhana.


Xing Chen pun memutuskan pergi ke salon langganannya dan minta di-makeover dengan gaya sedikit s**si dan mewah tapi tidak over dan tetap menunjukkan kesederhaan. Jika dia puas dengan hasilnya, dia akan bayar lebih.

Tim salon langsung antusias dan memutuskan untuk mendandani Xing Chen dengan tema Little Star.

Maka dimulailah misi makeover-nya Xing Chen yang penuh siksaan tapi Xing Chen bertahan. Dia bahkan sampai harus merelakan kuteks-nya yang mewah dan berhias permata hanya demi konsep sederhananya ini dan terpaksa menolak makanan yang ditawarkan tim salon walaupun sepertinya dia lapar.

Tak disadarinya, si Beruang Nian Yu ada di luar salon, sedang bekerja membagi-bagikan selebaran dan memperhatikannya dengan simpati saat dia harus bertahan demi menyelesaikan makeover-nya.


Tak berapa lama kemudian, makeover-nya Xing Chen akhirnya selesai juga dan Xing Chen puas dengan hasilnya.


Lagi-lagi, Xing Chen tiba duluan di tempat janjian mereka. Saat dia ingin memesan, dia malah mendapati Yang Yang sedang bekerja di sana sebagai pelayan. Xing Chen sungguh tak percaya, kenapa Yang Yang juga ada di sini?

"Apa ini drama komedi? Siapa sebenarnya pemeran utama drama ini?"

Yang Yang sendiri agak takut dan tak enak melihat Xing Chen. Dia berusaha menghindar dengan mundur. Tapi malah tak sengaja menubruk seorang pelanggan yang baru berdiri dan sup yang dibawanya terciprat mengenai tas pelanggan itu. Pelanggan itu sepertinya teman sekelas mereka juga karena dia mengenal Yang Yang.


Yang Yang berusaha meminta maaf berkali-kali. Tapi gadis itu sangat marah dan mengatai Yang Yang gadis berhati jahat yang cemburu dengan kekayaannya, dia bahkan menuduh Yang Yang sengaja karena Yang Yang iri melihatnya punya tas branded baru.

Awalnya Xing Chen cuek, tapi kemaran gadis itu cukup menarik perhatiannya. Xing Chen mengenali gadis itu sebagai pewaris Lie Xi jewelry dan sepertinya dia tahu temperamen gadis itu saat dia membatin bahwa Yang Yang bakalan menderita karena harus berhadapan dengan gadis itu.

Yang Yang ingin mengelap tas gadis itu. Tapi gadis itu malah semakin marah melarang Yang Yang menyentuh tasnya yang dia klaim limited edition. Tapi bahkan dari meja seberang, Xing Chen langsung bisa tahu kalau itu tas imitasi.


Yang Yang sudah minta maaf berkali-kali tapi gadis itu terus marah-marah nggak jelas dan menuduh Yang Yang sudah mempermalukannya di hadapan teman-temannya.

Berniat menyelamatkan Yang Yang dari gadis itu, Xing Chen meminta sebuah pemantik api pada seorang pelayan lalu mendekati mereka dan mengkonfrontasi tas palsu yang diributkannya sedari tadi.

Si Gadis tak terima tasnya dikatai palsu, ini tas limited edition yang harganya sangat mahal dan dia pesan secara khusus dari Italia, tahu!

Xing Chen langsung tertawa geli mendengarnya "Nona, pada tahun 2015, tas ini di-release dalam dua edisi, tapi tidak ada warna seperti ini. Tahun 2014 ada warna seperti ini, tapi yang di-release bukan tas edisi ini"


Masih tak terima dan menolak mempercayainya, gadis itu menunjukkan kartu keanggotaannya. Tapi Xing Chen dengan tenangnya mengklaim itu kartu palsu.

Bahkan untuk membuktikan keaslian kartu itu, Xing Chen menantang gadis itu untuk membakarnya, jika tas itu palsu maka akan tercium bau asam.

Gadis itu langsung tegang tapi tetap ngotot menolak mempercayai Xing Chen dan mengklaim tasnya tidak palsu karena dia bayar mahal untuk tas ini.

Gadis-gadis lain yang menonton pertengkaran mereka sedari tadi, langsung bergosip ria. Mengolok pewaris Lei Xi Jewelry ternyata tidak bisa membedakan tas asli dan palsu, jangan-jangan perhiasan yang dijual keluarganya juga palsu?

Malu dan tak terima, gadis itu langsung membanting tasny dan menginjak-injaknya untuk membuktikan kalau tas itu kuat dan tidak mudah rusak, jadi itu tas asli. Tapi Xing Chen dengan santainya mengklaim bahwa terlepas dari kuat tidaknya tas itu, tas palsu tetap saja palsu.


"Kau punya hak apa berani mengatai tasku palsu? Kau yang palsu! Hidungmu palsu, d**amu palsu. Kau palsu dimana-mana! Bahkan pernikahanmu pun palsu. Pangeran Yao tidak akan menikahimu, dia tidak pernah mencintaimu. Ingat baik-baik, Lin Xing Chen. Aku pasti akan membuatmu membayar semua ini!"

Xing Chen santai saja menghadapi ancamannya "Kau? Orang yang bahkan tidak bisa membedakan tasnya asli atau palsu? Kau bahkan tidak pantas mengangkat sepatuku"

Kesal, gadis itu langsung melampiaskan kemarahannya dengan membanting piring sampai pecah di hadapan Xing Chen. Malu, teman-temannya gadis itu akhirnya menyeret gadis itu pergi dari sana.


Yang Yang langsung menggenggam tangan Xing Chen dan berterima kasih padanya. Tapi Xing Chen tak nyaman dan langsung melepaskan genggaman tangan Yang Yang. Dia mengklaim kalau dia hanya tak suka melihat gadis itu meributkan tas palsu.

Yang Yang memperhatikan bajunya Xing Chen kotor. Dia berusaha melapnya, tapi Xing Chen tak mau dan langsung mendorongnya hingga Yang Yang terjatuh dan tangannya tergores. Tapi tepat saat itu juga, Chu Yao datang dan jelas dia langsung salah paham lagi, mengira Xing Chen membully Yang Yang lagi.


Yang Yang berusaha menjelaskan tapi Chu Yao tidak percaya. Dia benar-benar kecewa pada Xing Chen, dia kira kalau dia mungkin salah paham pada Xing Chen tapi ternyata tidak, Xing Chen benar-benar menderita sindrom putri. Wanita yang agresif dan bossy. Dia sudah punya segalanya, tapi kenapa dia terus membully Yang Yang?

Mungkin karena terlalu malas menjelaskan dan kesal juga dengan kesalahpahaman Chu Yao padanya, Xing Chen mengakui kalau dia memang membully Yang Yang karena dia tidak tahan melihat kepengecutannya.


Kesal, Chu Yao langsung menyiram Xing Chen dengan air. Xing Chen dan Yang Yang shock, Yang Yang berusaha menjelaskan tapi Chu Yao sama sekali tak mau dengar dan langsung menyeretnya pergi.


Xing Chen berjalan linglung di tengah derasnya hujan. Saat asistennya menelepon, Xing Chen pura-pura tegar dan berbohong mengatakan kalau dia mau nonton bersama Chu Yao. Lebih sialnya lagi, kakinya tak sengaja keseleo hingga dia terpaksa harus duduk di sana.

Walaupun dia berusaha tegar, tapi pada akhirnya dia memluk dirinya sendiri dan menangis seorang diri, teringat akan semua ucapan ibunya dan kritikan pedas semua orang terhadapnya.

 

Hujan terus mengguyur membasahinya, tapi tiba-tiba seseorang datang memayunginya tanpa mengucap sepatah kata.

Saat Xing Chen menengadah, dia mendapati Beruang lah yang datang memayunginya. Seketika itu pula tangis Xing Chen pecah sementara Beruang Nian Yu hanya diam dan membiarkan Xing Chen meluapkan kesedihannya dalam pe lukannya.


Saat Xing Chen mulai tenang, Beruang membantu memakaikan perban pada luka kakinya.

"Terima kasih, Kesatria Beruang" ucap Xing Chen sembari memayungi Kesatria Beruangnya.

Bersambung ke episode 3

Post a Comment

0 Comments