Xing Chen terdiam ragu saat hendak mengatakan siapa orang yang sebenarnya disukainya.
Dia bahkan tidak sempat mengucapkan apapun karena Chu Yao memutuskan masuk saat itu dan menyela mereka.
Tak lama kemudian, Nian Yu pun tertidur. Tapi tiba-tiba dia berguling dan tangannya menempel ke tangan Xing Chen.
Xing Chen terbangun gara-gara itu dan langsung berkhayal liar, membayangkan Nian Yu tiba-tiba melompat ke kasurnya dan menc**mnya.
Chu Yao kesal setengah mati melihat itu. Dalam hatinya, diam-diam dia merutuki Nian Yu yang sok-sokan gagah dan perhatian bahkan sampai ngotot tidur diantara dia dan Xing Chen. Nian Yu tiba-tiba memluk Xing Chen.
Jelas saja Chu Yao makin kesal dan langsung menarik Nian Yu menjauh dari Xing Chen, tapi Nian Yu malah berguling mendkap Chu Yao. Parahnya lagi, dia memluk Chu Yao dengan sangat erat sampai Chu Yao tidak bisa bergerak.
Khayalan Xing Chen mulai liar lagi, membayangkan Chu Yao menampar Nian Yu karena cemburu dengan kedekatan Nian Yu dan Xing Chen.
Nian Yu balas nampar dan berkata kalau yang dia cintai hanya Chu Yao seorang. Jadilah kedua kekasih khayalan itu tampar-tamparan lalu mersa-mseraan.
Geli sendiri dengan khayalannya, Xing Chen langsung menggeleng-gelengkan kepalanya, mengusir khayalan liar itu dan mengingatkan dirinya sendiri kalau dia menyukai Nian Yu dan tidak boleh membiarkan orang lain memiliki Nian Yu.
Daniel dan anak-anak buahnya kembali ke hotel dan menyelinap masuk ke bagian belakang. Dia masuk tepat saat Chu Yao sedang bergulat dengan Nian Yu.
Dengan tirai yang masih tertutup, Xing Chen sama sekali tidak menyadari situasi di sebelah dan hanya keheranan sendiri melihat berbagai bayangan di sebelah, masih mengira kalau Chu Yao dan Nian Yu sedang melakukan hal yang aneh-aneh.
Lama-lama dia tidak tahan lagi. Dia pun langsung membuka tirainya... dan mendapati kedua pria itu sedang bergulat dengan Daniel.
Chu Yao menyuruh Nian Yu pergi membawa Xing Chen sementara dia sendiri berusaha melawan Daniel seorang diri. Dia berhasil mendorong Daniel dan memanfaatkan kesempatan saat itu untuk melarikan diri.
Mereka keluar dari hotel. Tapi di tengah jalan, kaki Chu Yao tiba-tiba terkilir. Nian Yu melihat tumpukan sampah di dekat sana dan berinisiatif menyembunyikan Chu Yao di sana.
Tepat saat itu, Daniel dan anak-anak buahnya melihat mereka. Nian Yu dan Xing Chen langsung melarikan diri meninggalkan Chu Yao seorang diri tapi untungnya Daniel cs tidak melihatnya.
Nian Yu membawa Xing Chen masuk ke sebuah diskotik dan menyembunyikan Xing Chen dengan wig yang dia temukan di sana sambil pura-pura jadi pelanggan. Tapi Daniel cs datang saat itu dan langsung mengecek para pengunjung satu per satu.
Daniel melihat sosok punggung mereka yang mencurigakan. Nian Yu buru-buru memluk Xing Chen dan berusaha mengabaikan traumanya terhadap pelkan.
Daniel semakin mendekat... saat tiba-tiba saja anak-anak buahnya memanggilnya karena mereka menemukan pintu belakang. Dan Nian Yu langsung pingsan begitu mereka semua sudah pergi.
Beberapa saat kemudian, Nian Yu sudah berada di rumah sakit dan Xing Chen menangis di sampingnya, berusaha memohon pada Nian Yu untuk sadar. Chu Yao datang tak lama kemudian dan menanyakan apa yang terjadi pada Nian Yu.
Xing Chen pun menceritakan trauma yang dialami Nian Yu sejak kematian sang adik. Nian Yu menyadari betul kalau dia bisa pingsan jika memluknya, tapi dia tetap melakukannya.
"Jangan khawatir, pria banc* sepertinya pasti akan baik-baik saja," ujar Chu Yao berusaha menghibur Xing Chen.
Tapi tentu saja Xing Chen tidak terima dengan kata hinaan Chu Yao itu. Chu Yao bersikeras mengklaim kalau Nian Yu itu banc*, pria sejati tidak akan pingsan di jalan. Bahkan sekalipun kakinya patah, dia sanggup menahan sakitnya, klaim Chu Yao dengan pedenya.
"Itu karena kakinya tidak patah," sahut Nian Yu yang ternyata sudah sadar. Xing Chen tentu saja senang lalu membantunya bangun. Tepat saat itu juga, Xing Chen mendapat telepon dari Meng Xi. Entah apa yang dia katakan.
Bos Preman mendapat laporan dari Daniel. Dia memerintahkan Daniel untuk kembali saja. Dia sudah tidak terlalu mempermasalahkannya lagi karena sekarang harga saham Dolly sudah anjlok drastis sesuai keinginannya.
Xing Chen, Nian Yu dan Chu Yao kembali ke kampus. Dia berpisah dengan kedua pria itu di tengah jalan untuk menemui Meng Xi. Nian Yu sebenarnya mau ikut, tapi Chu Yao ingin mereka bicara berdua. Dia dengan tulus berterima kasih karena Nian Yu menyelamatkannya malam itu.
Tapi dia juga berterus terang mengakui perasaannya pada Xing Chen. Dia mengaku kalau semasa kecil, dia lebih banyak menghabiskan waktu dengan nonton TV di rumah, Ayahnya tidak membiarkannya keluar karena takut dia diculik. Dulu, dia pernah nonton drama Meteor Garden dan dia merasa Xing Chen itu seperti San Chai, keras tapi baik dan lugu.
"Setiap kali dia tersenyum, aku merasa senyumannya bisa menerangi angkasa. Saat dia menangis, dunia serasa mati. Bicara tentang wanita idelku, dia adalah tipe yang paling kubenci. Aku marah pada diriku sendiri karena mencintai kecantikannya. Aku marah pada diriku sendiri karena membencinya tapi selalu memperhatikannya. Aku benci melihatnya pura-pura kuat di hadapanku. Kenapa dia tidak pernah sekalipun menunjukkan dirinya yang sebenarnya padaku?"
Dia menyadari Xing Chen berubah sejak Nian Yu muncul dalam hidupnya. Bahkan sering kali dia melihat Xing Chen tidak bisa mengalihkan tatapannya dari Nian Yu. Sejak bertemu Nian Yu, keangkuhan Xing Chen mulai berkurang bahkan menolong orang lain secara sukarela.
Chu Yao bahkan tak pernah membayangkan kalau gadis angkuh seperti Xing Chen akan mau melakukan kerja sukarela di rumah sakit anak.
Bahkan saat dia membawa Xing Chen kabur dari rumah, Xing Chen malah menganggapnya sebagai Nian Yu dan karena itulah dia mau pergi.
"Apa sebenarnya yang ingin kau katakan?" tanya Nian Yu
"Aku tahu alasanmu mau pergi dari sini. Karena saat di toko komik waktu itu, kau mengira kalau Xing Chen sengaja mengajakku ke sana untuk bertemu denganmu, iya kan? Tapi kukasih tahu kau. Xing Chen tidak pernah memintaku pergi ke sana. Aku mengucapkan semua itu hanya untuk membantunya terlepas dari situasi sulit di hadapan ibunya. Kalian berdua tampaknya sudah salah paham."
Nian Yu terkejut menyadari Xing Chen selama ini melindunginya. Dia hendak pergi, tapi Chu Yao menegaskan maksudnya.
Dia mengatakan semua ini bukan karena dia menyerah akan Xing Chen tapi karena dia ingin berkompetisi secara adil untuk mendapatkan Xing Chen.
Xing Chen bertemu Zhao Wei di tengah jalan yang memberitahunya kalau saat Xing Chen kabur dengan Chu Yao, Nian Yu panik mencari Xing Chen sampai dia melewatkan penerbangannya ke Wina dan gagal kuliah ke luar negeri. Xing Chen tercengang mendengarnya, kenapa Nian Yu melakukan itu?
"Karena dia menyukaimu"
Mendengar itu, Xing Chen langsung berlari mencari Nian Yu sambari mengenang kenangan mereka bersama selama ini.
Saat mereka pertama kali bertemu, setiap kali Beruang Nian Yu datang padanya di saat dia sedih, c**man pertama mereka, duet pertama mereka dan saat-saat penuh canda tawa bersama.
Xing Chen akhirnya menemukan Nian Yu dan langsung berlari kedalam pelkannya. Dia ingin menjelaskan keajadian yang di toko komik waktu itu. Tapi Nian Yu menyelanya duluan dan berkata, "Aku menyukaimu."
Xing Chen tersentuh mendengarnya, "Jiang Nian Yu, aku juga menyukaimu. Sudah sejak lama"
Nian Yu tersenyum mendengarnya lalu menc**m Xing Chen.
Nian Yu lalu mengantarkan Xing Chen pulang dan meyakinkannya untuk tidak cemas, dia berjanji akan membuktikan pada Ibu Xing Chen kalau dia pasti akan bisa membuat Xing Chen bahagia.
Tapi Xing Chen lah yang paling mengerti kepribadian Ibunya, jadi dia sendiri yang akan mencoba membujuk Nyonya Chen.
Sampai rumah, Chu Yao langsung dihukum oleh Ayahnya seperti anak kecil, berlutut dengan kedua tangan memegangi telinga.
Dia malas menjelaskan apapun dan menyuruh Tuan Zheng untuk menghukumnya langsung saja, dia juga tidak masalah walaupun harus dipukuli.
Tapi saat Taun Zheng hendak mengayunkan tangan, Chu Yao malah langsung menyilangkan tangan melindungi wajahnya. Dia tidak mau kalau wajahnya yang kena pukul, dia kan lumayan populer di kampus jadi wajahnya tidak boleh kenapa-kenapa.
Dia tidak masalah Tuan Xheng menghukumnya dengan cara bagaimana, tapi dia tidak bisa menyerah akan Xing Chen. Tuan Xheng selalu mengontrol hidupnya sejak dia kecil. Melarangnya di sekolah yang diinginkannya saat dia di Amerika dan saat dia kembali Tuan Zheng menjodohkannya dengan gadis yang tidak dia inginkan. Memang awalnya dia melawan, tapi pada akhirnya dia mau berkompromi.
Tapi kali ini dia tidak bisa berkompromi. Dia mencintai Xing Chen dan ingin bersamanya. Tuan Zheng tak percaya mendengar omongan sok dewasa Chu Yao. Memangnya dia tahu apa tentang cinta? Chu Yao mengklaim kalau Paman Meng Xi mungkin tahu. Buktinya Paman Meng Xi tidak bahagia dengan wanita yang Tuan Zheng jodohkan dengannya.
"Ayah, aku mungkin tidak banyak tahu tentang cinta. Tapi aku punya perasaanku sendiri. Aku... aku tidak bisa menahan perasaanku untuk tidak melihatnya. Aku ingin lebih dekat dengannya. Aku takut dia terluka. Aku ingin berada di sisinya saat semua orang pergi meninggalkannya seorang diri."
Chu Yao bertekad tidak akan membiarkan Tuan Zheng mengatur hidupnya. Dia bukan alat yang bisa Tuan Zheng gunakan untuk memperluas bisnisnya. Dia punya pandangan sendiri dan punya perasaan sendiri. Dia ingin bertanggungjawab atas perbuatannya dan kesalahannya.
Lagipula dia sudah dewasa jadi sudah saatnya dia mengambil alih tanggung jawab perusahaan. Tapi kemudian dia malah sengaja memprovokasi Tuan Zheng dengan mengomentari cara kerja Tuan Zheng dan menilai Tuan Zheng sama buruknya dengan Nyonya Chen.
Tuan Zheng tersinggung mendengarnya, tapi hanya sebentar. Chu Yao memang pewaris tunggal bisnis mereka dan pada akhirnya dia akan mewarisi segalanya.
Tapi Tuan Zheng menyuruh Chu Yao untuk membuktikan padanya kalau Chu Yao benar-benar sudah dewasa dan sudah cukup mampu untuk mengambil alih tanggung jawab perusahaan.
"Bagaimana caraku membuktikannya?"
"Sudah diputuskan kalau perusahaan kita akan memperluas bisnis ke pasar Eropa Utara. Aku ingin kau pergi ke sana untuk menyiapkan segalanya selama 1 tahun sebelum kita resmi memasuki pasar. Kau tidak akan pergi sebagai penanggung jawab tapi sebagai pegawai. Sebagai gantinya, aku akan mengizinkanmu bersamanya. Apa kau mau terima tantangan ini?"
Chu Yao setuju. Tuan Zheng pun memerintahkannya untuk menulis rencana bisnisnya. Tapi dengan syarat, dia tidak boleh dibantu siapapun, Chu Yao harus mengerjakan segalanya sendiri. Chu Yao setuju, cuma perencanaan bisnis, kecil!
Xing Chen masuk rumahnya, tapi malah mendapati rumahnya kosong melompong. Nyonya Chen turun tak lama kemudian dan meminta maaf pada Xing Chen karena tidak mampu melindungi perusahaan dan rumah peninggalan Ayah Xing Chen ini. Dia lalu memberikan seamplop uang untuk Xing Chen.
"Walaupun kau tidak dilahirkan olehku. Tapi kau adalah putri dari pria yang sangat kucintai. Aku tidak bisa membiarkanmu menikah dengan seseorang yang tidak kau cintai. Jika cintamu bukan untuk Zheng Chu Yao, maka bawalah uang ini dan pergilah mengejar impianmu," tangis Nyonya Chen. Xing Chen sedih mendengarnya, mereka pun berpelukan dengan tangis haru.
Bersambung ke Episode 14
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam