Sinopsis My Little Princess Episode 12 - 1

Sinopsis My Little Princess Episode 12 - 1


Xing Chen nekat mengumumkan pada semua orang tentang jati dirinya yang sebenarnya, bahwa dia bukan anak kandung Direktur Dolly Group.

Dia hendak bicara pada Nian Yu, tapi Chu Yao Tiba-tiba menariknya dan menciumnya di hadapan semua orang. Dia menegaskan pada semua orang bahwa dia sama sekali tidak peduli dengan latar belakang Xing Chen, Xing Chen tetaplah tunangannya.


Dia memperingatkan semua orang untuk merahasiakan masalah ini lalu menyeret Xing Chen pergi dari sana.

Sayangnya dia tidak menyadari Daniel yang merekam kejadian tadi dan langsung mengunggahnya ke medsos.


Sontak itu jadi berita hot di media. Saat nyonya Chen mengetahuinya, dia langsung memerintahkan anak buahnya untuk mencegah informasi ini menyebar lebih jauh dan mengkonfrontasi Xing Chen.

Xing Chen membela diri, dia terpaksa melakukannya karena ada seseorang yang menyelidikinya dan mengancamnya dengan bukti.

Tapi Nyonya Chen tidak mau dengar alasan apapun, Xing Chen tetap salah karena perbuatannya itu jelas bisa merusak reputasi perusahaan. Skandal yang buruk.

Xing Chen merasa kejujurannya ini jauh lebih baik daripada berkompromi dengan orang yang mengancamnya. Jika dia melakukan itu maka orang yang mengancamnya itu akan terus berusaha memerasnya dan pada akhirnya dia harus terpaksa membuat lebih banyak kebohongan demi menutupi kebenarannya.


"Bu, aku tidak akan pernah melupakan kata Bahasa Inggris pertama yang kau katakan padaku. Kebenaran tidak bisa disembunyikan untuk selamanya. Kita sudah bersama selama bertahun-tahun, apa di mata ibu aku hanya sebuah skandal?"

Bukannya menjawab, Nyonya Chen malah memalingkan mukanya dengan canggung dan mengalihkan topik, menuntut Xing Chen untuk tetap melanjutkan hubungannya deangan Chu Yao dan mengakhiri perdebatan mereka sampai di sini.


Masalah ini ternyata memang benar-benar mempengaruhi perusahaan. Tak lama setelah Xing Chen pergi, Nyonya Chen mendapat laporan bahwa harga saham mereka turun dan seorang klien mereka mendadak membatalkan kontrak.

Anak buahnya menyarankannya untuk angkat bicara mengenai skandal itu. Tapi Nyonya Chen memutuskan untuk membiarkan masalah itu dan memerintahkan si anak buah untuk mencegah perusahaan merugi lebih banyak.


Poster Xing Chen dan Ibu kandungnya tertempel di sepanjang dinding kampus. Para mahasiswa heboh menggosipkan skandal ini. Tak menyangka kalau Xing Chen yang selama ini terkenal sebagai tuan putri ternyata palsu. Yang Yang juga ikut menggosip dengan antusias.

Saat Xing Chen datang, semua orang langsung memalingkan muka darinya.  Xing Chen tak peduli dan tetap berjalan pergi dengan percaya diri.


Daniel ikut bergabung dengan para penggosip dan semakin memanaskan suasana dengan mengatai Xing Chen gadis murahan yang membohongi Chu Yao dan Nian Yu yang selama ini sangat baik kepadanya.

Xing Chen diam saja mendengarkan segalanya dari kejauhan, malah Chu Yao yang datang dengan penuh emosi merobek-robek poster-poster yang menjelek-jelekan Xing Chen dan menyatakan kalau dia tidak membutuhkan seorang putri, Xing Chen sudah cukup sempurna baginya.


Di kelas, tak ada yang mau duduk dekat Xing Chen. Tak nyaman dengan keadaan itu, Xing Chen pun memutuskan untuk pergi. Tapi tak sengaja dia bertubrukan dengan seorang mahasiswa yang baru datang sampai buku-bukunya terjatuh.

Xing Chen bersikap seperti biasanya, memerintahkan pria itu untuk mengambilkan bukunya. Tapi pria itu langsung mengejeknya habis-habisan.

Xing Chen akhirnya memungut sendiri bukunya, tapi pria itu malah semakin mengolok-oloknya dan menuduh Xing Chen membungkuk padanya.

Xing Chen dengan penuh harga diri, membela dirinya dan mengoreksi kalau dia hanya memunguti barang-barangnya yang terjatuh.


Setelah Xing Chen pergi, Nian Yu muncul melabrak pria itu dan semua orang yang menjelek-jelekan Xing Chen dan mengingatkan mereka bagaimana Xing Chen memperlakukan mereka selama ini. Tapi tak ada satupun yang mempedulikan omelannya.

 

Di luar, Nian Yu menemukan Xing Chen termenung sedih seorang diri. Tapi Nian Yu memutuskan untuk tetap menjaga jarak dengannya.


Xing Chen tetap datang ke latihan orkestra tanpa mempedulikan tatapan semua orang padanya. Yang Yang mengajak Xing Chen untuk ikut dengannya membelikan semua orang kopi.

Saat Xing Chen menolaknya, Yang Yang langsung berakting melas seperti biasanya pura-pura menyayangkan penolakan Xing Chen yang tidak mau mentraktir semua orang.


Xing Chen langsung mendengus sinis melihat akting Yang Yang. Saat Ja Na mengkritiknya, bahkan menuduhnya sombong dan tidak tahu malu, Xing Chen tetap membela dirinya dengan tenang.

Chu Yao datang saat itu dengan membawa serombongan koki yang membawa banyak minuman dan kudapan untuk menutup mulut semua orang.


Hanya Ja Na yang tidak sudi menerima suapan itu dan pergi. Zhou Wei buru-buru menyusul pacarnya itu dan mengkonfrontasinya.

Ja Na kesal pada Xing Chen karena selama ini dia selalu merasa dia dan Xing Chen sederajat. tapi ternyata Xing Chen itu putri palsu.

Zhou Wei menuduh Ja Na cemburu dan menyadari dirinya sudah kalah dari Xing Chen. Tak terima, Ja Na langsung menamparnya dan melabrak kepengecutan Zhou Wei sendiri yang sampai sekarang terlalu takut untuk lulus hanya karena dia belum siap meneruskan bisnis keluarganya. 

Zhou Wei bahkan tidak berani mencintainya. Bagaimana bisa dia disebut pria jika dia bahkan tak punya kepercayaan diri.

Zhou Wei tersinggung hingga dia menyatakan tak sanggup lagi menghadapi Ja Na lalu pergi.


"Brengs*k! Kau berani meninggalkanku? kalau begitu aku tidak akan lagi bicara denganmu! Aku bersumpah akan mengubah nama keluargaku kalau aku sampai bicara padamu!"

Tapi sumpahnya jelas terdengar tak tulus saat dia mengucapkan segalanya dengan tangis sesenggukan. Hati Zhou Wei luluh seketika dan akhirnya kembali sambil bertanya heran, dia yang ditampar dan disumpah-serpahi tapi kenapa Ja Na yang menangis. Ja Na langsung mengusap pipi Zhou Wei, menyesali tamparannya tadi.

"Apa aku benar-benar seorang pria yang tidak bisa kau percayai?"

"Bukan begitu maksudku. Aku mencintaimu. Karena aku mencintaimu, aku ingin kau mencintaiku seorang."

"Terima kasih. Terima kasih atas pengertianmu dan bersabarlah denganmu. Karenamu, aku akan berusaha untuk jadi lebih baik, untuk menjadi pria yang baik. Karena aku juga mencintaimu"

Zhou Wei pun menc**m Ja Na. Tapi sedetik kemudian, Ja Na melepaskan diri dan mulai kesal lagi. Tadi Zhou Wei bilang Xing Chen lebih baik daripada dirinya, kalau begitu Zhou Wei pacaran saja sama Xing Chen sana.

"Aku tadi bilang kalau dia tidak buruk-buruk amat. Tapi bagiku, kau jauh lebih baik. Jika tidak maka aku tidka akan jatuh cinta padamu. Aku tidak akan putus denganmu walaupun kau memukuliku." Rayu Zhou Wei "Eh, tapi tadi kan ada seseorang yang bersumpah tidak akan bicara denganku."

"Aku cuma bercanda. Aku harus menikah denganmu dulu agar namaku ganti jadi Nyonya Zhou."

Mereka pun baikan kembali. Zhou Wei meminta Ja Na untuk tidak mengganggu Xing Chen terus, gadis seperti Xing Chen itu terkadang lemah.


Xing Chen mendatangi Meng Xi untuk menyatakan diri berhenti kuliah di kampus ini. Meng Xi menuntut alasan, apa hanya karena identitas Xing Chen.

"Jadi kau sudah mendengar gosip itu. Apa kau meremehkanku juga sekarang?"

"Apa yang mereka gosipkan tidak salah. Jika itu kebenarannya, lalu kenapa kau harus malu? Aku melihatmu sama seperti biasanya. Tapi aku akan membencimu, kau tahu kenapa? Karena kau salah paham padaku dan membenciku."

Xing Chen meminta maaf untuk itu, dia hanya cemas Meng Xi akan memperlakukannya sama seperti yang lain.

Meng Xi menasehati Xing Chen untuk menerima jati dirinya yang sebenarnya. Saat Xing Chen bisa menerima dirinya sendiri, dia tidak akan mempermasalahkan omongan orang. Jika Xing Chen tidak bisa menerima dirinya sendiri, lalu bagaimana orang lain akan menghormatinya.

"Kau gadis yang baik dan jujur. Tapi tidak semua orang sebaik dirimu. Ada orang jahat yang berusaha menyakitimu. Tapi dia tidak sadar bahwa orang yang benar-benar bisa menyakitimu adalah orang yang kau pedulikan. Pikirkanlah baik-baik tentang orang-orang yang kau sukai."

Xing Chen terharu mendengarnya. Semnagat Xing Chen kembali bangkit karenanya. Dia tetaplah Lin Xing Chen yang telah banyak berkorban demi dua ibu. Biarpun dia bukan putri kandung Nyonya Chen, tapi dia tetap ahli waris Dolly Group.


Ibu kandung Xing Chen datang ke kampus dengan memakai samaran yang jelas-jelas membuat para mahasiswa curiga padanya. Saat dia bertemu Xing Chen, para mahasiswa itu langsung mengenalinya dan mulai bergosip heboh lagi, menuduh Ibunya Xing Chen memakai jalan pintas untuk menjadi seorang ratu.

Xing Chen tak terima. Dia hendak melabrak mereka saat Chu Yao muncul dan blak-blakan mengkritik kehadiran Ibu yang hanya akan membuat masalah Xing Chen tambah runyam dan menyuruh Ibu untuk menjauh saja dari Xing Chen.

Ibu jadi menyesal dan mau pergi. Tapi Xing Chen mencegahnya dan melabrak Chu Yao, tak terima dengan kritikan Chu Yao pada Ibunya. Punya hak apa Chu Yao sampai berani menyuruh-nyuruh ibunya.

"Kuperingatkan kalian! Aku tidak peduli apa yang kalian gosipkan tentangku, tapi aku tidak akan membiarkan kalian membuli ibuku. Dia ibuku yang sudah mengorbankan banyak hal untuk memberiku kehidupan yang baik."

Dalam pembelaannya, Xing Chen mengangkat tangan Ibunya, tapi malah mendapati Ibunya memakai perhiasan mewah yang jelas menunjukkan ibunya mata duitan.

Tapi bagaimanapun, dia tetap membela Ibunya. Orang yang begitu banyak berkorban demi dirinya. jadi dia tidak akan pernah membiarkan siapapun menghina Ibunya.

 

Ibu langsung memluk Xing Chen dengan penuh haru tapi yang lain berlalu pergi dengan sinis. Chu Yao menyesali labrakannya tadi dan meminta maaf pada Ibu. Dia memperkenalkan dirinya sebagai tunangannya Xing Chen dan meyakinkan Ibu kalau dia tidak akan membatalkan pernikahan mereka.

Dia akan tetap menikahi Xing Chen tak peduli latar belakang keluarganya. Saking sukanya pada Chu Yao, Ibu langsung menampar lengan Chu Yao keras-keras.


Xing Chen buru-buru membawa Ibu pergi. Ibu mengaku senang, bukan cuma karena Chu Yao, tapi karena ini pertama kalinya setelah 9 tahun Xing Chen memanggilnya Ibu di hadapan publik.

"Apa itu membuat Ibu lebih bahagia daripada memiliki tas high-end?"

"Kebahagiaan yang diberikan tas, perhiasan dan uang tidak begitu berarti. Melihatmu menemukan cinta sejatimu membuatku mendapat kebahagiaan yang spesial. Kau harus mengenggamnya erat-erat. Kau harus mempertahankan kebahagiaanmu."

Xing Chen berkata bahwa dia sudah cukup bahagia dengan memiliki 2 ibu dan rumah yang besar. Ah, Ibu tiba-tiba curiga, jangan-jangan Nian Yu yang sudah membocorkan rahasia Xing Chen. Hanya Nian Yu yang tahu tentangnya.


Xing Chen meyakinkan Ibu bahwa bukan Nian Yu pelakunya, justru Nian Yu lah yang membantunya melindungi rahasianya. Xing Chen tidak sadar kalau saat Itu Nian Yu ada di belakangnya dan mendengarkan segalanya.


Saat Ibu keluar dari kampus, Nian Yu menghadangnya. Ternyata Ibu berencana menghilang dari hidup Xing Chen dan hanya pamit pada Xing Chen kalau dia mau shopping di Jepang.

Nian Yu menyarankannya untuk jujur saja pada Xing Chen, tapi Ibu bersikeras. Dia hanya akan kembali setelah Xing Chen sudah dewasa, sudah menikah dan memiliki keluarga sendiri.

"Apa anda sudah mendiskusikan masalah ini dengan Lin Xing Chen? Apa anda pernah bertanya kehidupan seperti apa yang diinginkannya?"

Tapi Ibu mengklaim kalau Xing Chen belum dewasa dan tidak akan mengerti masalah seperti itu. Mendengar itu, Nian Yu memberitahu Ibu bahwa yang Xing Chen inginkan bukanlah sebuah kemewahan, melainkan sebuah keluarga. Sebuah keluarga dimana ibunya bisa melindungi dan memanjakannya.

"Bibi, Xing Chen tidak membutuhkan pengorbanan semacam ini. Rencana bibi tidak sesuai dengan keinginannya. Harapannya adalah tinggal di suatu tempat dimana dia bisa melihat bibi. Sebagai seorang anak yang telah kehilangan kedua orang tuanya, saya merasa punya hak untuk mengatakan semua ini."


Semua ucapan Nian Yu membuat Ibu menyadari perasaan Nian Yu pada Xing Chen. Ibu mengerti kepedulian Nian Yu pada Xing Chen tapi dia memohon agar Nian Yu tidak menyatakan perasaannya pada Xing Chen.

Chu Yao memang kekanak-kanakan, tapi dia jujur dan tulus. Nian Yu juga baik, tapi saat ini yang bisa membantu Xing Chen adalah Chu Yao. Hanya Chu Yao yang bisa membantu Dolly Group.

Ibu berharap Nian Yu mencintai dan melindungi Xing Chen secara diam-diam saja. Nian Yu sedih mendengarnya, tapi dia tetap berusaha tabah saat memberitahu Ibu untuk tidak cemas. Lagipula dia akan pergi ke luar negeri untuk melanjutkan studi-nya.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments