Sinopsis Memory Lost Episode 2 - 1

Sinopsis Memory Lost Episode 2 - 1


Nona Ma perlahan mendekati pintu dengan membawa gunting. Tapi untunglah yang datang ternyata temannya, Si Si. Nona Ma buru-buru membiarkannya masuk dan mengunci pintu lagi.

Si Si cemas, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa dia dirawat di rumah sakit? Nona Ma langsung menangish dalam plukannya dan menceritakan apa terjadi padanya. Dia ditemukan di sebuah gedung teater tak terpakai dan setelah dokter memeriksanya, ternyata dia diperk**a.

"Diperk**a? Bagaimana bisa itu terjadi?"

"Si Si, apa kau tahu. Aku sangat takut. Bahkan di rumahku sendiri, aku merasa ada seseorang yang sedang mengawasiku."


Berusaha menenangkan Nona Ma, Si Si mengajak Nona Ma untuk menginap di rumahnya saja.

Tapi saat Nona Ma mau mengambil baju di lemarinya, dia mendapati berbagai foto dirinya saat tidur, terpajang di dalam lemarinya.

Nona Ma sontak menjerit ketakutan. Si Si pun ketakutan melihat foto-foto itu dan langsung menelepon seseorang.


Han Chen masih menatap sketsa wanita tanpa wajah itu saat teleponnya berbunyi. Apa dia ditelepon Si Si?


Keesokan harinya, polisi sudah bersiaga di depan apartemennya Nona Ma. Jin Xi datang tak lama kemudian. Xiao Zhuan menyambutnya dengan segelas minuman dan permen lolipop kesukaan Jin Xi.

Sementara Xiao Zhuan menginterogasi Nona Ma, Jin Xi masuk ke kamar Nona Ma untuk melihat-lihat foto-foto itu yang ditata si penjahat itu.


Nona Ma mengaku kalau dia kemarin pulang jam 6 malam lalu menelepon Si Si untuk datang menemaninya. Xiao Zhuan menduga kalau si pelaku pastilah menata foto-foto itu sebelum Nona Ma pulang.

Tapi tidak ada tanda-tanda kerusakan pada kunci pintu, jadi pelakunya kemungkinan seseorang yang pintar membobol pintu atau malah orang yang punya kunci pintu rumah ini.

Tapi Nona Ma yakin tak ada seorangpun yang memiliki kunci pintu rumahnya, bahkan Si Si pun tidak punya.

Jin Xi meyakinkan Nona Ma untuk tidak takut. Mulai sekarang, dia akan dijaga selama 24 jam 7 hari.

"Kami pasti akan menangkapnya bahkan sekalipun kau tidak mengingat wajahnya."

Jin Xi lalu beralih ke Si Si, apa dia temannya Nona Ma? Si Si membenarkan, dia yang kemarin menelepon polisi dan selalu berada di sisi Nona Ma sepanjang hari.

 

Tiba-tiba terdengar keributan dari luar, seseorang datang dan ingin masuk. Dia mengaku kalau dia polisi, tapi para penjaga di luar meragukannya dan mempertanyakan dari stasiun mana dia berasal.

Yang datang ternyata Han Chen. Xiao Zhuan melarangnya masuk karena dia bukan polisi daerah ini.

Si Si buru-buru menyela mereka dan memberitahu kalau polisi ini temannya. Setelah dia menemukan foto-foto itu semalam, dia menelepon pria ini.


Xiao Zhuan tak percaya kalau pria ini polisi. Han Chen santai menunjukkan identitasnya dan namanya.

Melihat itu, tiba-tiba saja Xiao Zhuan berubah sikap, bahkan para polisi lainnya pun langsung mengerubungi Han Chen dengan antusias.

"Kau Han Chen? Yang menyelesaikan tiga kasus besar, Han Chen yang itu?" Tanya Xiao Zhuan antusias.

"Kurasa itu aku."


Xiao Zhuan sontak menjabat tangan Han Chen sambil jejeritan heboh seolah dia baru saja ketemu idolanya.

Dia memberitahu Jin Xi kalau Han Chen ini adalah orang yang dimaksud direktur mereka lalu memluk Han Chen erat-erat. Jin Xi tidak mengenali Han Chen dan langsung nyinyir melihat keantusiasan Xiao Zhuan.

"Apa kau yang bertanggung jawab di sini?" Tanya Han Chen.

Jin Xi membenarkannya. Han Chen langsung menyuruhnya mendekat, ada yang mau dia katakan. Ada tiga poin yang mau dia katakan.


Jin Xi langsung bertepuk tangan sinis, "Semuanya! Si hebat ini mau mengatakan sesuatu. Berkumpulah! Silahkan bicara."

Han Chen malah diam saja menatap Jin Xi dengan geli. Kalau begitu, Jin Xi duluan yang bicara. Dia juga 3 poin.

Pertama, penjahatnya berada di sekitar 5km dari sini. Kedua, si penjahat punya jam kerja fleksibel. Ketiga, si penjahat kemungkinan seorang desaigner, seniman atau seseorang yang berkaitan dengan dunia seni.

Seorang polisi tanya. TKP yang asli sebenarnya di mana, di teater atau di rumah ini?

Walaupun awalnya mereka berpikir kalau TKP-nya ada di teater, tapi berdasarkan situasi saat ini, Jin Xi yakin kalau TKP yang sebenarnya ada di rumah ini dan Nona Ma dibawa dari sini ke teater..


Setting di teater diatur sedemikian rupa yang pastinya butuh banyak waktu untuk mempersiapkannya.

Si penjahat jelas-jelas sudah mengatur segalanya dengan sebaik-baiknya. Bahkan menarget korban pun dia sudah dia persiapkan sebaik mungkin.

Jin Xi yakin kalau si penjahat itu orang yang arogan, dia pasti yakin kalau polisi takkan menginvestigasinya. Nona Ma juga bilang kalau belakangan ini dia tidak terlibat argumen dengan siapapun, jadi tidak mungkin pelakunya adalah kenalan Nona Ma.

Jin Xi yakin kalau si penjahat bekerja atau tinggal di area ini dan karena itulah dia familier dengan tempat ini. Karena itulah, Jin Xi menyarankan agar mereka mengecek sekitar 5km area ini.

Karena si penjahat butuh banyak waktu untuk menyiapkan kejahatannya, dia pasti punya jam kerja fleksibel. Dan berdasarkan pengaturan TKP yang dibuatnya, Jin Xi menduga kalau si penjahat pastilah orang yang menyukai seni.

Karena itulah, Jin Xi menyarankan mereka untuk mencari orang yang bekerja di bidang seni yang pastinya punya jam kerja fleksibel. Xiao Zhuan langsung bertepuk tangan kagum.


"Apa kau sudah selesai?" Tanya Han Chen santai.

Kalau begitu sekarang giliran Han Chen bicara. Dia sudah membaca laporannya, jadi dia akan mengajukan 3 pertanyaan. Pertama, kenapa pelaku menginginkan korban merasa bahagia bahkan ingin korban merasa kalau itu adalah mimpi yang nyata?

Kedua, kenapa pelaku membawa korban ke teater? Dan jika dia ingin menyembunyikan lokasi TKP pertama, lalu kenapa juga dia kembali dan mengatur foto-foto itu?

Ketiga, pelaku tidak meninggalkan jejak bukti sedikitpun yang menandakan kalau dia beraksi dengan sangat hati-hati. Tapi fakta kalau meninggalkan foto-foto itu, membuktikan kalau dia melakukannya dengan sengaja. Tapi apa tujuannya? Jin Xi terdiam, sama sekali tak tahu harus menjawab apa.

"Ketiga poin yang kau sebutkan tidak bisa menjelaskan ketiga pertanyaanku. Aku setuju dengan satu poinmu, tapi yang lain, kau mungkin ingin berpikir ulang. Aku sudah selesai, dadah!"


Han Chen pun pergi. Jin Xi kesal setengah mati padanya, apalagi Xiao Zhuan dan yang lain terkagum-kagum pada Han Chen.

Dia buru-buru keluar menyusul Han Chen, tapi para penjaga di luar bilang kalau Han Chen sudah pergi. Jin Xi sontak menggerutu kesal, awas saja kalau dia sampai melihat orang itu lagi.

"Han Chen? Kalau kau beneran dewa, kau tidak boleh berkeliaran di daerah kekuasaanku." Gerutu Jin Xi.


Dia mau masuk lagi saat tiba-tiba Han Chen memanggilnya. Ternyata dia belum pergi, malah sedang santai duduk di depan dan mendengarkan semua gerutuan Jin Xi tadi.

"Kau licik juga. Apa yang kau lakukan dengan bersembunyi di situ?"

"Kau mengataiku licik. Bukankah kau juga sudah menggunakan tinjumu dalam pertemuan pertama?"

Jin Xi tidak mengerti apa maksudnya. Han Chen dengan santai mengingatkan Jin Xi akan pertemuan pertama mereka malam itu. Han Chen tidak tahu kalau Jin Xi polisi gara-gara pakaianya yang s**si malam itu, maaf.


Sadar kalau pria inilah yang bergulat dengannya di hotel, Jin Xi sontak memitingnya dan menuntut kenapa Han Chen tidak memperkenalkan dirinya waktu itu.

"Aku ke sana untuk urusan pribadi. Lagipula aku tidak ingin bertemu kalian."

"Kau polisi tapi menyembunyikan identitasmu dan mengacaukan misi kami dan kau bahkan memukul seorang polisi. Atas semua alasan itu, aku harus menahanmu!"

"Itu kesalahpahaman. Lagipula, aku kan sudah mengembalikan barangnya dan menangkap para penjahatnya untuk kalian. Anggap saja itu sebagai permintaan maaf."

"Apa itu pantas dilakukan seorang polisi?"

 

Mulai kesal, Han Chen langsung mendorongnya. Jin Xi langsung menyerangnya, jadilah mereka saling serang dan memiting tangan masing-masing sekuat tenaga, tak ada satupun yang mau mengalah.


Si Bai datang dan baru saat itulah mereka berdua saling melepaskan diri. Han Chen pergi, sementara Jin Xi duduk di bangku bersama Si Bai.

Melihat lengan Jin Xi terluka lagi, Si Bai membantu memijatnya lagi sambil menyinggung sikap Jin Xi yang tidak biasanya hari ini.

Jin Xi beralasan kalau teori yang dia sebutkan tadi memang cuma asal saja. Dia tahu masih banyak bukti yang belum terkumpul. Hanya saja dia kesal pada Han Chen dan tidak mau kalah darinya.


Si Bai datang untuk memberikan hasil laporan pemeriksaan zat yang mereka temukan di baju korban. Itu memang sp***a dan obat yang ditemukan dalam tubuh korban adalah psilocybin (senyawa yang dihasilkan dari jamur yang bisa menyebabkan halusinasi).

"Xu tua, kenapa tidak sekalian saja kau bergabung di satuan kami. Kami sangat membutuhkan bakatmu."

"Aku bisa membantumu sesekali. Tapi jika aku harus melakukannya setiap hari, mending aku jualan ayam saja. Ngomong-ngomong, sejak kapan kau mulai berkelahi lagi?"


"Aku tidak bisa menjelaskan, anggap saja aku lagi sial. Semoga aku tidak bertemu si kepar*t itu lagi!"

Jin Xi terlalu bersemangat memakai lengannya sampai sakit lagi. Si Bai sigap mengeluarkan sebotol obat. Sepertinya dia selalu siap sedia obat karena dia tahu kalau Jin Xi sering sakit.

Jin Xi sampai heran melihatnya dan menyarankan Si Bai untuk ganti nama jadi Doraemon Xu saja. Soalnya dia kan selalu punya segala macam barang di kantong bajunya, kayak kantong ajaibnya Doraemon.

Dia jadi penasaran apa lagi isi kantong bajunya Si Bai dan langsung merogoh kedalam saku bajunya Si Bai dan menemukan permen lolipop rasa jeruk. Jin Xi benar-benar senang, Si Bai benar-benar teman yang baik. Seandainya semua orang pengertian seperti Si Bai.


"Aku tidak sebaik itu."

"Tentu saja kau baik. Kau punya pekerjaan bagus, pintar masak, tampan, lembut dan peduli pada sesama. Aku yakin kalau kau adalah pria paling tampan dan paling baik sedunia. Semua pria... jika pria lain dibandingkan denganmu, terutama si Han Chen si*lan itu, mereka tidak sebanding denganmu dalam segala hal."

"Si pria si*lan yang kau barusan kau lihat. Aku baru bertemu dengannya, tapi sudah kena sial. Lenganku ini terluka gara-gara dia. Tapi Direktur Gu malah mengundangnya bekerja di kantor kami. Bagaimana aku bisa hidup kalau begitu?"

Dia terus menggerutu panjang lebar merutuki Han Chen dan membanding-bandingkanya dengan Si Bai. Tapi pertemuan mereka harus berakhir cepat saat Xiao Zhuan dan tim polisi mereka selesai tak lama kemudian dan mengajak Jin Xi pergi.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

1 Comments

  1. Tlng donk memory lost 2 dilnjut di blog retellingdrama yayaya please... Soalnya di blog sutrimadiary gk bsa kbuka n dibaca..

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam