Sinopsis Love O2O Episode 13

Sinopsis Love O2O Episode 13


Nini bingung harus bagaimana saat Zhen Shui dan Yao Yao menyatakan diri mau ikut misi membunuh monster ini. Apalagi mereka juga tidak mau mundur.

Setelah semua orang saling diam, Nai He lah yang akhirnya memecahkan keheningan diantara mereka dengan mengajak mereka untuk bekerja sama dalam satu tim.


Bersama-sama, mereka masuk ke Gua Netherworlds. Nini menjelaskan pada mereka bahwa bos gua itu adalah Crone of Netherworlds dan rintangan apa saja yang harus mereka hadapi sebelum masuk ke level akhir yaitu Bos Crone yang akan menyerang bersama semua budak prianya. Semuanya berjalan mengikuti Nini kecuali Yao Yao yang tertarik ke arah jalan lain dan akhirnya masuk kesana sendirian.


Dalam rintangan pertama mereka, seorang penjaga gua yang mengaku diculik Bos Crone, meminta bantuan mereka untuk menyelamatkannya tapi dia harus menguji kemampuan mereka dulu dan langsung menyerang mereka.


Nini, Wei Wei dan Zhen Shui langsung bertarung melawan si penjaga gua itu sementara Nai He tetap diam sampai saat Yao Yao kembali sambil berteriak-teriak minta tolong gara-gara dikejar-kejar sekumpulan monster hewan buas.

Nai He langsung mengambil senjata kecapinya untuk menyerang dan mengalahkan hewan-hewan buas itu. Dan pada saat yang bersamaan, Wei Wei juga berhasil mengalahkan si penjaga gua.


Rintangan berhasil diselesaikan dengan muda, mereka pun lanjut ke level selanjutnya. Baik Nai He, Wei Wei dan Zhen Shui bertarung melawan semua rintangan mereka... kecuali Yao Yao yang bisanya cuma menjerit-jerit minta tolong. hahaha!

Jelas dia tidak punya kemampuan dalam membasmi monster. Tapi berkat sikap imutnya, Zhen Shui tetap terpikat olehnya. Dan yang paling lucu tuh ekspresinya Nini waktu mendengar gombalannya Yao Yao pada Zhen Shui.


Akhirnya mereka pun berhasil memasuki level akhir dan harus melawan si bos. Nini memperingatkan mereka untuk berhati-hati terutama para pemain pria, karena jika pemain pria mati maka dia akan dinyatakan sebagai budaknya Bos Crone. Nini langsung bertanya siapa yang mau memimpin pertarungan melawan Bos Crone?

Baik Xiao Nai maupun Zhen Shui sama-sama memiliki skor sama tapi beda kemampuan, Wei Wei lah yang akhirnya berinisiatif mengambil alih kepemimpinan.

Begitu mereka datang, Bos Crone langsung menyerang mereka dengan agresif sampai membuat Yao Yao kelabakan karena tidak siap.

Wei Wei yang lebih berpengalaman dalam menghadapi game semacam ini, sudah sangat siap karena dia tahu kalau kemampuan si bos akan meningkat jika pemimpin lawananya adalah perempuan.


Bos Crone tiba-tiba mengkloning dirinya untuk menyerang mereka satu per satu. Hanya Yao Yao yang tidak mampu melawannya. Yah... pada dasarnya karakternya memang bukan petarung sih.

Keempat pemain lain berusaha menyatukan kekuatan mereka tapi Bos Crone berhasil menghindarinya, malah mementalkan semua kekuatan mereka pada Yao Yao yang lemah. Untunglah Nai He berbaik hati menyembuhkan kekuatan Yao Yao.


Bos Crone murka dan langsung memanggil semua budak prianya. Wei Wei dan Xiao Nai menggabungkan kekuatan mereka untuk menyerang Bos Crone saja karena mereka menyadari lawan utama yang harus mereka kalahkan hanya Bos Crone dan bukannya para budaknya yang pada dasarnya adalah karakter-karekter yang harus mereka selamatkan dan bukannya dibunuh.

Wei Wei menyuruh Zhen Shui menembak dan kekuatan Bos Crone sedikit melemah berkat tembakan panah Zhen Shui.

Tapi saat Nini memuji kerja sama Xiao Nai dan Wei Wei, Zhen Shui cemburu dan bukannya menyerang Bos Crone malah menyerang Nai He.

Gara-gara itu Bos Crone berhasil menyerang Nai He dan Wei Wei lalu mematikan Yao Yao.

Zhen Shui langsung menyerangnya, tapi kekuatannya tak sebanding dengan Bos Crone yang dengan mudahnya memutar balik panahnya Zhen Shui hingga mengenai Zhen Shui sendiri, Zhen Shui pun mati.


Saat Wei Wei bingung harus bagaimana, Nai He muncul kembali saat itu dan langsung membantu membangkirkan Zhen Shui dan Yao Yao sebelum akhirnya dia mengerahkan seluruh kekuatannya pada Bos Crone hingga Bos Crone pun hancur.

Jelas saja Nini semakin terkagum-kagum dan tak henti-hentinya memuji-muji Nai He.

Setelah itu Wei Wei dan Nai He langsung pergi. Wei Wei bertanya-tanya kenapa Nai He membangkitkan Zhen Shui dan Yao Yao tadi.

Xiao Nai mengaku kalau dia hanya ingin membuat Zhen Shui dan yao Yao merasa lebih buruk karena dia yang menyelamatkan mereka. Tapi kemudian dia meminta Wei Wei untuk menunggunya sebentar karena dia sedang menelepon sekarang.


Wei Wei bingung, dia main game sambil menelepon? Apa jangan-jangan tadi waktu mereka bertarung, Xiao Nai juga sedang menelepon? Xiao Nai membenarkannya.

Wei Wei tambah bingung, bagaimana caranya dia main dengan satu tangan sementara tangan lainnya pegang hape? Xiao Nai dengan santainya menjawab kalau dia menelepon pakai earphone.

Ah, betul. Wei Wei langsung merasa bego mendengar jawaban Xiao Nai. Wei Wei bahkan langsung membayangkan kehebatan Xiao Nai melakukan multitasking dengan main sekaligus telepon-teleponan.

Setelah selesai dengan teleponnya, Xiao Nai memberitahu Wei Wei bahwa besok lusa dia harus pergi untuk mengurus bisnis.


Xiao Nai ternyata mau pergi ke Shang Hai untuk bertemu Feng Teng dan target utama Xiao Nai adalah memenangkan hak pengembangan game New Chinese Ghost Story.

Ban Shan heran karena Zhen Yi sekarang tidak lagi menghubunginya. Xiao Nai yakin itu karena Feng Teng mengintervensi mereka.

Cerita penculikan si musisi dan si bandit yang hak ciptanya sudah dibeli oleh Feng Teng, bisa mereka gunakan dalam permainan dan men-design-nya dengan lebih kompleks.

Tapi tentu saja, alasan utamanya mengembangkan cerita penculikan si musisi dan si bandit adalah demi Wei Wei.


Pada saat yang bersamaan, Zhen Yi juga berencana pergi ke Feng Teng dengan target yang sama dengan Xiao Nai, memenangkan hak pengembangan game New Chinese Ghost Story.

Tidak mau kalah dari Xiao Nai dan teman-temannya, Presdir Zhen memerintahkan managernya menyiapkan hadiah untuk melobi Feng Teng.

Sementara ayahnya sibuk memikirkan cara mengembangkan bisnis mereka, Shao Xiang malah sibuk sendiri main game kayak pengangguran banyak acara dan benar-benar meremehkan pekerjaan ayahnya yang menurutnya gampaaaang.


Yi Ran sedang berkumpul bersama teman-teman barunya yang mati-matian membela Yi Ran dan mengatai Wei Wei licik makanya bisa mendapatkan Xiao Nai duluan.

Mereka menasehati Yi Ran untuk lebih agresif dengan cara menggunakan kecantikan dan pesonanya untuk membuat Xiao Nai mengejar Yi Ran. (Pfft! nggak bakalan berhasil).

Si teman baru menasehati Yi Ran untuk ikut pamannya menghadiri acara pesta yang diadakan Feng Teng agar dia bisa bertemu Xiao Nai dan memanfaatkan segala kesempatan yang dia miliki.

Dia menasehati Yi Ran untuk menjadi dirinya sendiri dan jangan mengambil inisiatif duluan, dengan begitu Xiao Nai pasti memperhatikan Yi Ran.


Keesokan harinya, kantin lagi heboh karena Xiao Nai sedang sarapan bersama Wei Wei yang sebenarnya cemas karena sebentar lagi Xiao Nai sudah harus terbang ke Shanghai tapi malah masih menyempatkan diri sarapan bersamanya di sini. Xiao Nai hanya beralasan kalau makanan kantin di sini enak.

"Tapi sebentar lagi kau akan lulus, jadi kau tidak akan bisa makan di sini lagi, kartu makanmu akan diambil"

"Kan masih ada kartu makanmu"

"Bagaimana kalau aku tidak mau meminjamkannya?"

"Kalau begitu aku akan numpang makan pada orang tuaku" jawab Xiao Nai dengan entengnya... sebelum akhirnya mengoreksi bahwa maksudnya adalah meminjam kartu makan di kantin milik orang tuanya.


Ngomong-ngomong tentang orang tua Xiao Nai, hari ini adalah kuliah terakhirnya di kelas Prof Xiao semester ini. Wei Wei penasaran apakah Prof Xiao sudah tahu tentang mereka berdua.

"Oh" jawab Xiao Nai singkat dan ambigu sampai membuat Wei Wei bingung apa maksudnya itu? Jadi Prof Xiao tahu atau tidak? Apa hari ini Prof Xiao akan datang saat nanti dia menyerahkan essay-nya?

"Tadinya dia tidak mau datang, tapi sekarang dia akan datang"

"Berarti beliau sudah tahu" Wei Wei jadi panik, kalau tahu begini dia pasti akan meminta Xiao Nai untuk memeriksa essay-nya.

Xiao Nai meyakinkannya untuk tidak cemas, ini cuma masalah kecil "Yang perlu kau lakukan cuma... pura-pura tak mengenalnya" goda Xiao Nai dengan muka lempengnya.


Begitu pulang ke rumah, Ibu langsung menanyai Prof Xiao tentang ceweknya putra mereka.

Ternyata Prof Xiao langsung suka pada Wei Wei, apalagi esaay-nya Wei Wei juga bagus. Saat Ibu ikut melihat esaay-nya Wei Wei, dia juga langsung senang. Sekarang Ayah mengerti kenapa Xiao Nai tiba-tiba mau ikut kelasnya waktu itu dan duduk di samping gadis itu.

Mendengar itu, Ibu langsung mengomentari cara putra mereka yang bergerak cukup cepat untuk mendapatkan cintanya, beda banget dengan mereka dulu. Karena dulu Prof Xiao kan butuh waktu 5/6 tahun untuk mendekatinya.

Prof Xiao langsung protes, bukankah Ibu yang tertarik padanya duluan tapi Ibu tidak berani menyatakan cintanya jadi Prof Xiao memutuskan mengambil inisiatif duluan. Ujung-ujungnya mereka malah saling otot-ototan. hee.


Siang harinya, Hao Mei antri di kantin tepat di belakangnya Wei Wei dan Er Xi dan mendengarnya bergosip dengan teman-temannya tentang hubungan Wei Wei dengan Xiao Nai. Er Xi penasaran sudah sampai sejauh mana hubungan Wei Wei dan Xiao Nai.

"Bertemu orang tua" jawab Wei Wei

"Secepat itu?" seru Er Xi kaget

Wei Wei mengoreksi kalau dia sebenarnya cuma mengikuti kelasnya Prof Xiao tadi. Dia dan Xiao Nai baru jalan seminggu jadi tidak mungkin dia bertemu kedua orang tua Xiao Nai secepat itu. Si Si merasa itu bisa saja terjadi mengingat Wei Wei dan Xiao Nai langsung jadian hanya dalam kurun waktu 2 jam.

"Aku beneran belum bertemu orang tuanya!" tegas Wei Wei kesal

Xiao Ling malah semakin getol menggodainya, jangan-jangan sekarang Da Shen mulai mengubah strateginya jadi lebih santai dengan tujuan untuk menjalin hubungan jangka panjang dengan Wei Wei. Hao Mei lama-lama geli saat para wanita itu mulai mengibaratkan gaya pacaran Xiao Nai dengan strategi perang.


Jelas saja keempat wanita itu langsung berpaling ke arahnya dengan bingung. Hao Mei akhirnya memperkenalkan dirinya sebagai Mozarta.

Wei Wei jadi malu menyadari Hao Mei pasti sudah mendengar semua pembicaraan mereka.

Wei Wei pun memutuskan balas dendam dengan menyindir Hao Mei dengan menyapanya... "Jadi kau si Tuan Cantik?"


Sekarang giliran Hao Mei yang jadi kesal dan malu. Berniat balas dendam, dia langsung mengsms Xiao Nai dan berkata kalau istrinya Xiao Nai itu menggodanya. Tapi sms balasan dari Xiao Nai malah hampir membuatnya tersedak... "Nikmati saja, aku tidak keberatan"

"Mereka benar-benar pasangan serasi" gerutu Hao Mei "Aku pasti akan balas dendam"


Xiao Nai bertemu dengan General Manager Wang di Perusahaan Feng Teng untuk mengajukan proposal kerja sama mobile game yang tengah dikembangkan perusahaannya sekaligus proposal pengembangan New Chinese Ghost Story. Untuk masalah pengembangan New Chinese Ghost Story, GM Wang menyuruh Xiao Nai untuk mengajukan proposal lengkap dalam kurun waktu 3 bulan.

Sementara untuk mobile game-nya Xiao Nai, GM Wang menawarkan pembagian hasil pendapatan sebesar 5%.

Tentu saja Xiao Nai senang dengan penawaran itu, apalagi sikap terbuka Feng Teng terhadap kerja sama dengan pihak luar dan membiarkan setiap kolaborator untuk berkembang sesuai metode mereka masing-masing. Sangat berbeda dengan Zhen Yi yang malah ingin menguasai proyeknya.


Wei Wei sedang belajar saat Ban Shan menelepon asramanya hanya untuk memintanya online dan membantu mereka membunuh monster.

Jelas Wei Wei menolak karena dia sedang belajar untuk ujian. Ban Shan langsung ngadu ke Xiao Nai dan berkata kalau Istrinya Xiao Nai membullynya.


Xiao Nai sedang dalam perjalanan ke pestanya Feng Teng saat dia menerima sms itu, sms yang membuatnya iri karena sepertinya semua orang sedang bersenang-senang tanpanya.

GM Wang mendapat telepon yang mengabarkan kalau Presdir Zhen ternyata juga menghadiri pesta dan tampaknya dia juga punya tujuan yang sama dengan Xiao Nai, memenangkan tender pengembangan New Chinese Ghost Story.

GM Wang cemas karena dia pernah mendengar adanya masalah antara Xiao Nai dan Presdir Zhen.

Xiao Nai juga tampak cemas mendengar kabar kedatangan Presdir Zhen, tapi dia berusaha tetap tenang dan dengan sopan meyakinkan GM Wang bahwa dia menghormati Presdir Zhen.


Yi Ran sedang bersiap dan berdandan cantik untuk menghadiri pestanya Feng Teng dan bertemu Xiao Nai.

Tapi karena dia kelamaan di kamar ganti, akhirnya pamannya meninggalkannya untuk pergi duluan ke tempat pesta.


Tamu-tamu mulai berdatangan dan berbaur dengan tamu-tamu lainnya. GM Wang memperkenalkan Xiao Nai pada GM He yang menangani game Chinese Ghost Story.

Presdir Zhen dan managernya memandang mereka tak jauh dari sana. Si manager cemas karena pertemuan mereka dengan GM Wang kemarin tak begitu baik, tapi Presdir Zhen sama sekali tak cemas, karena menurutnya yang paling penting adalah GM He dan bukannya GM Wang.


Dia bahkan langsung menghampiri mereka saat itu juga dan langsung blak-blakan menghina Xiao Nai dan meremehkan gamenya yang menurutnya bisa dibeli hanya dengan sejumlah uang.

Tapi Xiao Nai yang pintar membalas hinaan Presdir Zhen dengan sopan dan berkata bahwa Presdir Zhen terkenal suka melakukan tindakan agresif yang membuat perusahaan kecilnya ketakutan dan karena itulah kerja sama mereka batal.


GM Wang melihat Feng Teng saat itu dan langsung membawa Xiao Nai untuk diperkenalkan padanya (Tapi Feng Tengnya bukan Zhang Han... huhuhu, kuciwa).

GM Wang benar-benar memuji-muji proposalnya Xiao Nai dan memberitahu Feng Teng tentang ketertarikan Xiao Nai dalam pengembangan proyek New Chinese Ghost Story.

Feng Teng mengaku bahwa sejauh ini dia sama sekali tidak puas dengan semua proposal yang didapatkannya, karena itulah dia menantikan ide segar dari Xiao Nai.

"Anda tidak akan kecewa" janji Xiao Nai


Tak lama kemudian, Yi Ran melangkah cantik ke tempat acara dan semua mata langsung terpesona memandangnya. Bagaimana dengan Xiao Nai? Apakah dia juga terpesona?...

Bersambung ke episode 14

Post a Comment

0 Comments