Sinopsis Legend of Yun Xi Episode 9 - 1
Tak ingin membuat sedikitpun kesalahan dalam misinya, Qing Ge memikirkan kembali awalnya dia memulai misi ini...
Flashback.
Setelah kematian Kaisar Qiu Barat, Jun Yi Zheng menemui Qing Ge dengan alasan mewakili ayahnya dan seluruh kerajaannya untuk menyampaikan duka cita atas kematian Kaisar Qiu Barat.
"Putri Qing Ge, Qiu Barat dan Bei Li sudah lama menjalin aliansi. Walaupun Kaisar Qiu Barat sudah meninggal dunia, tapi aliansi kedua negara tidak akan terputus."
"Sekarang ini Qiu Barat menghadapi ancaman dari luar dan dari dalam. Kurasa kami tidak akan bisa berperang."
"Apa itu artinya kau tidak akan membalaskan dendam ayahmu?"
"Qiu Barat terlalu lemah untuk memulai peperangan lagi. Kami tak bisa menyalahkan siapapun."
Saat itulah Yi Zheng mengompori Qing Ge untuk melakukan balas dendam dengan cara lain. Jika Yi Zheng bersedia, dia bisa mengalahkan semua musuhnya dengan tangannya sendiri.
Dia kan terkenal cantik dan berbakat. Yi Zheng yakin jka Qing Ge mau berusaha, Kaisar Tian Hui pasti akan bertekuk lutut padanya. Yaitu dengan cara pergi ke Tian Ning untuk melakukan pernikahan diplomatik.
Bersama-sama, kedua negara mereka bisa menghancurkan Tian Ning untuk selamanya dan Qing Ge bisa membalaskan dendam ayahnya.
Flashback end.
Lin Momo sedih teringat saat itu. Qing Ge pun langsung menggenggam tangan Lin Momo dan berusaha menghiburnya.
Dia tahu kalau Lin Momo kasihan padanya dan tidak ingin dia menderita di sini. Tapi QinG Ge rela melakukan ini demi negara dan mendiang ayahnya.
"Bahkan sekalipun aku harus mempertaruhkan nyawaku, aku akan melakukannya."
Ning Jing terus mengejar Tang Li dan memaksanya untuk kembali bersamanya. Tang Li sampai sebal dibuatnya, berapa kali dia harus bilang? Dia tidak suka sama Ning Jing! Ning Jing kan putri guru Akademi Yun Kong, dia bisa pilih pria manapun sebagai suaminya.
"Tapi aku cuma menyukaimu seorang!" Ning Jing ngotot. "Hanya kau seorang yang kuterima. Jangan khawatir, mulai sekarang aku akan jadi istri yang baik untukmu."
"Itu tidak mungkin!"
"Kenapa tidak mungkin?"
"Cinta itu harus dari kedua pihak. Setidaknya kita harus sama-sama punya perasaan pada satu sama lain."
Ning Jing ngotot kalau mereka punya perasaan pada satu sama lain. Mereka kan tumbuh bersama, makan bersama, mandi bersama, tidur bersama, dll.
Tang Li bersikeras kalau perasaan di antara mereka itu adalah perasaan antar saudara. Dia cuma menganggap Ning Jing sebagai adik. Jadi mending Ning Jing pulang saja sana!
Sekarang ini, dia sedang ada urusan penting. Fei Ye dikambinghitamkan oleh orang jahat, jadi tentu saja dia harus menemani dan membantu Fei Ye di saat genting seperti ini.
Kalau dia meninggalkan Fei Ye, itu artinya dia meremehkan persaudaraan mereka selama bertahun-tahun ini. Kalau berita itu tersebar, maka Tang Li akan kehilangan respek semua orang.
"Kau benar juga."
"Gara-gara kau, rencana Kakak Fei Ye hancur dan membuat pelakunya kabur. Istrinya bahkan jadi terluka karenamu. Sebagai kakakmu, tentu saja aku harus tetap tinggal di sini dan membereskan kekacauan yang kau buat. Jadi, lebih baik kau pulang saja."
"Hmm, aku sudah memutuskan."
"Kau memutuskan untuk pulang, kan?"
'Aku memutuskan... untuk tinggal bersamamu dan membantu Kak Fei Ye! Begitu selesai, kita bisa pulang ke gunung bersama-sama." Pungkas Ning Jing lalu menyeret Tang Li.
Pfft! Gagal deh rencana Tang Li. "Bukan ini yang kuinginkan. Oh, Tuhan! *Hiks*"
Saat melewati kamarnya Yun Xi, mereka melihat Zhao Momo dan Xi Feng berada di luar kamar dan mendengar Zhao Momo mengomentari Fei Ye yang sangat perhatian pada istrinya.
Tang Li sontak teriak-teriak ingin memanggil Fei Ye, tapi Xi Feng dengan cepat membungkam mulutnya. Fei Ye dan Yun Xi lagi di dalam, berduaan. Oh, Ning Jing mengerti. Masa Tang Li tidak mengerti sih, kedua orang itu tuh sudah terikat pada satu sama lain.
"Apa?! Kakakku kan tidak menyukai wanita itu!" Teriak Tang Li heboh sampai semua orang itu harus membungkam mulutnya dan menyeretnya pergi biar tidak mengganggu.
Fei Ye menyuapi obat untuk Yun Xi yang masih belum sadarkan diri. Saat dia menyeka leher Yun Xi, Yun Xi membuka mata dan melihatnya, tapi sepertinya dia masih belum sadar sepenuhnya dan langsung tertidur lagi. Tapi kali ini senyum tipis tampak tersungging di bibirnya.
Selama beberapa waktu kemudian, Fei Ye terus setia menemaninya. Tapi keesokan harinya saat Yun Xi benar-benar sadar, Fei Ye sudah tidak ada dan hanya Zhao Momo yang dia lihat.
Zhao Momo membawakannya baskom, berniat ingin membantu membersihkan tubh Yun Xi. Tapi Yun Xi menolak, bersikeras ingin melakukannya sendiri. Tapi hal itu malah membuat Zhao Momo berpikir kalau Yun Xi lagi marah padanya.
"Kenapa aku harus marah padamu?" Bingung Yun Xi.
Karena Zhao Momo-lah yang mengambil cadar dan kitab racunnya Yun Xi dan menyerahkannya pada Fei Ye. Tapi Yun Xi santai saja, dia sudah menduga Zhao Momo pelakunya.
Tidak masalah, dia malah merasa lega sekarang. Setidaknya dia tidak harus merasa was-was setiap hari sekarang.
"Kurasa sekarang Pangeran tidak akan lagi mencurigaiku."
"Lalu, bagaimana keadaan anda sekarang?"
"Aku baik-baik saja."
"Semua itu karena Pangeran. Dia terjaga sepanjang malam untuk merawat anda. Kalau saja dia tidak harus pergi untuk mengurus masalah penting, dia pastilah akan menjadi orang pertama yang anda lihat saat bangun."
Yun Xi kaget, Fei Ye merawatnya? Mendadak dia ingat saat dia terbangun sebentar tengah malam kemarin dan melihat Fei Ye merawatnya. Ternyata itu bukan sekedar mimpi. Yun Xi jadi malu.
Tepat setelah Zhao Momo pergi, gantian Ning Jing yang datang mengunjunginya. Dia lega melihat Yun Xi sudah baikan sekarang. Tapi Yun Xi agak risih dengan cara Ning Jing menatapnya, kenapa Ning Jing menatapnya terus?
"Tidak ada. Aku cuma sangat mengagumimu. Menurutku kau sangat-sangat hebat. Kau keluar dari tandu pengantin sendiri dan memasuki rumah ini. Kalau saja aku kelur dari tandu pengantin juga saat Tang Li melarikan diri dari pernikahan kami, aku pasti sudah jadi istrinya sekarang."
"Tang Li menolak menikahimu dan melarikan diri?"
Betul. Tang Li melarikan diri sebelum upacara pernikahan mereka padahal dia sudah menunggu Tang Li untuk menjemputnya dan menikahinya. Tapi setelah menunggu lama, dia malah diberitahu kalau Tang Li melarikan diri.
Wah, Yun Xi jadi ikutan kesal mendengarnya. Bagaimana bisa dia melakukan itu? Dia benar-benar adiknya Fei Ye. Ning Jing setuju, kedua pria itu memang komplotan.
Ning Jing mengaku kalau dia datang kemari untuk menjemput Tang Li pulang dan membuat Tang Li menikahinya. Kalau Tang Li tetap tidak mau, Ning Jing akan memaksanya.
Ah, Yun Xi punya ide. Dia lalu memberikan sebungkus bubuk obat pada Ning Jing. Ini racun 10 kali lipat lebih manjur daripada obat pencahar, namanya Diare Nonstop.
Racun ini tidak mematikan kok, tapi sangat menyiksa. Kalau Tang Li tidak mau menurut, obat ini akan sangat berguna untuk Ning Jing. Cobalah.
"Terima kasih, kak." Ning Jing senang.
"Jangan panggil aku begitu. Aneh rasanya. Namaku Han Yun Xi, panggil saja Yun Xi."
"Kalau begitu, terima kasih, Yun Xi."
Fei Ye baru masuk kamar dan langsung bisa merasakan kehadiran seseorang yang tengah bersembunyi di sana. Keluarlah!
Seketika itu pula ruang rahasia yang berada di balik rak, terbuka dan Tang Li keluar dari dalamnya. Heran dia, bagaimana bisa Fei Ye tahu?
"Kau berada di kediamanku, tentu saja aku bisa tahu."
"Aku ini sudah cukup menderita gara-gara Ning Jing. Tidak bisakah kakak lebih baik padaku sedikit?"
"Kalau kau punya keberanian melarikan diri dari pernikahanmu, maka kau harus punya keberanian untuk menghadapi Ning Jing lagi.
"Aku tidak punya! Kakak tahu kalau Ning Jing selalu menindasku sejak pertama kali aku masuk ke Akademi Yun Kong."
Saat akhirnya bisa meninggalkan Akademi Yun Kong dan bebas dari penindasan Ning Jing, Kepala Sekolah malah menjodohkan mereka berdua. Mending dia mati daripada harus hidup dengan wanita jahat sepanjang hidupnya.
"Apa kau sudah membicarakan ini dengan Kepala Sekolah?"
"Apa gunanya? Apa pernah dia menghargai keputusanku?"
"Menurutku, kau dan adik Ning Jing sangat serasi."
Tang Li tidak setuju, dia hanya ingin mencari wanita yang dia sukai. Tidak harus dari keluarga berada dan berpengaruh. Tang Li lalu bergegas pergi untuk mencari tempat persembunyian lainnya.
Niatnya menghindari Ning Jing, eh malah tak sengaja bertemu Ning Jing lagi. Tak bisa menghindar, Tang Li menegaskan kalau dia tidak akan pernah menikahi Ning Jing. Jadi mending Ning Jing menyerah saja.
Tidak mau! Pokoknya Ning Jing tidak akan pernah menyerah untuk membuat Tang Li jatuh cinta padanya!
"Dasar keraas kepala!"
"Hei! Kau mau ke mana? Aku ikut!"
"Apa kau mau ikut ke rumah brdil juga?!"
"Apa maksudmu?"
"Aku mau pergi ke rumah bordl!"
Kesal, Ning Jing sontak menampar Tang Li pakai bubuk racun diare pemberian Yun Xi lalu pergi meninggalkannya begitu saja. Pfft!
Bersambung ke part 2
5 Comments
Seneng ny sdh ada lanjutan ny...semangat y kak
ReplyDeleteTrima kasih...
ReplyDeleteTerima kasih kakak atas sinopsisnya
ReplyDeleteDitunggu sinopsisnya setiap hari ya kak.....
Kak cepet lanjut y sampai selesai kak,hee...
ReplyDeleteKu tunggu lanjutan ny...terima kasih
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam