Saat Tae Soo melihat pertengkaran antara Ji Hoo dan Yeon Ho, dia langsung menghampiri mereka dan bertanya mereka ada masalah apa. Yeon Ho menjelaskan pada Tae Soo bahwa dia dan Ji Hoo hanya sedang membicarakan masalah pribadi.
"Sepertinya kalian berdua punya banyak masalah pribadi"
"Semua ini bukan urusanmu. Ada persoalan masa lalu antara aku dan Ji Hoo yang harus diselesaikan" ujar Yeon Ho
Ji Hoo tiba-tiba menyela mereka dan memberitahu Tae Soo dengan gugup bahwa dia akan kembali ke kantor untuk mengambil dokumen yang diminta Tae Soo. Awalnya Tae Soo bingung mendengar perkataan Ji Hoo, namun kemudian dia mengerti.
Tae Soo lalu menggenggam tangan Ji Hoo untuk membawanya pergi dari Yeon Ho, namun Yeon Ho cepat-cepat menggenggam tangan Ji Hoo yang satunya untuk mencegahnya Tae Soo membawa Ji Hoo pergi. tapi Tae Soo langsung menyeret Ji Hoo sampai akhirnya dia terlepas dari genggaman tangan Yeon Ho.
Setelah mereka telah jauh dari Yeon Ho, Ji Hoo meminta pada Tae Soo untuk berhenti sebentar. Ji Hoo menjelaskan pada Tae Soo bahwa Yeon Ho hanya teman satu kampus tapi Tae Soo mengatakan bahwa Ji Hoo tidak perlu menjelaskan apapun padanya.
"Tapi Ji Hoo-ssi, jangan menangis" Tae Soo lalu berpaling pada Ji Hoo "Jangan menangis di hadapan pria manapun"
Ji Hoo sangat terpanah mendengar perkataan Tae Soo itu tapi ingatan tentang Yeon Ho yang memberitahunya bahwa Tae Soo tidak berniat untuk berkencan dengan Ji Hoo langsung membuyarkan senyum di wajah Ji Hoo.
Saat Tae Soo melihat perubahan ekspresi wajah Ji Hoo, dia langsung khawatir tapi Ji Hoo meyakinkan Tae Soo bahwa dia baik-baik saja. Ji Hoo lalu pamit pulang tapi sebelum dia sempat pergi, Tae Soo langsung menghentikannya untuk menawari Ji Hoo tumpangan, tapi Ji Hoo langsung menolaknya lalu cepat-cepat pergi.
Sesampainya di rumah, Ji Hoo jatuh sakit. Saat Soo Young masuk kamarnya, dia kaget melihat Ji Hoo sakit. Ji Hoo meyakinkan Soo Young bahwa ia baik-baik saja dan hanya butuh tidur saja. Namun Soo Young memberitahunya bahwa saat ini adalah tamu yang mencari Ji Hoo, dengan keadaannya yang seperti ini apakah Ji Hoo bisa keluar untuk menemui tamunya.
"Siapa?" tanya Ji Hoo
Ji Hoo lalu keluar untuk menemui tamunya yang ternyata Tae Soo yang datang karena ia merasa Ji Hoo tidak baik-baik saja dan sekarang setelah melihat keadaan Ji Hoo, Tae Soo yakin dugaannya benar.
"Saya baik-baik saja. Tapi, bagaimana kau menemukan alamatku?"
Tae Soo mengatakan bahwa dia tahu setelah menanyakan alamat Ji Hoo dari salah seorang rekan kantor mereka.
Tae Soo lalu menggenggam tangan Ji Hoo lalu memberikan obat di tangannya.
"Ini obat flu. Minumlah secara teratur lalu tidur"
Ji Hoo sangat senang dan berterima kasih pada Tae Soo. Tae Soo juga senang, sekarang dia merasa jauh lebih baik setelah melihat Ji Hoo. Tae Soo lalu menyuruh Ji Hoo masuk, minum obatnya lalu istirahat.
"Asisten manager Oh juga, hati-hatilah dalam perjalanan"
Ji Hoo lalu berpaling untuk masuk ke rumah, tapi Tae Soo cepat-cepat memanggilnya lagi sampai Ji Hoo berpaling kembali padanya. tae Soo mengatakan bahwa akhi pekan ini dia akan pergi mengambil gambar.
"Apa kau mau pergi bersamaku?" ajak Tae Soo
Ji Hoo sangat senang mendengar ajakannya dan lansung mengiyakan ajakan Tae Soo.
Pada akhir pekan, Tae Soo dan Ji Hoo jalan-jalan ke sebuah taman untuk memotret beberapa objek di taman itu. Tae Soo mengajarinya cara memotret yang benar dan mereka menghabiskan saat-saat di taman dengan tawa dan canda berdua.
Setelah itu, mereka pergi makan-makan di sebuah restoran, saling bercerita dan bercanda sampai tengah malam.
Keesokan harinya di kantor, saat Ji Hoo dan Tae Soo sedang mengikuti sebuah rapat. Mereka berdua sama-sama menguap dan saat mereka saling menyadari bahwa mereka sama-sama menguap, mereka berdua diam-diam langsung tertawa malu-malu.
Sejak saat itu, Tae Soo dan Ji Hoo sering pergi berkencan berdua. Mereka pergi ke toko permen, naik wahana kapal viking di taman hiburan, bermain es skating sambil bergandengan tangan, berfoto mesra lalu pergi ke sauna berdua. Ji Hoo mulai merasa nyaman bersama Tae Soo sampai-sampai saat kaget, Ji Hoo secara tak sadar langsung memegang tubuh Tae Soo.
Mereka juga mulai sering bertukar pesan saling menanyakan keadaan masing-masing. Bahkan sebelum tidur, mereka saling menelepon. Ji Hoo mengatakan bahwa dia masih belum tidur malah sekarang ingin membeli es krim.
"Ini kan sudah larut malam. Tidak perlu beli es krim. Cepat tidur"
Ji Hoo merasa sangat senang mendengar perintah Tae Soo itu.
Setelah selesai menelepon Ji Hoo, Tae Soo melihat-lihat hasil cetak foto yang dia ambil bersama Ji Hoo. Dia mengambil salah satu foto Ji Hoo dan bertanya-tanya apakah Ji Hoo serius ingin membeli es krim tengah malam begini. Setelah memikirkannya sejenak, Tae Soo memutuskan untuk pergi.
Sementara itu, Ji Hoo mendapat telepon dari seorang wanita bernama Hee Yeon. Ji Hoo terlihat canggung saat menerima telepon dari wanita itu. Hee Yeon menelepon untuk bertanya apakah Yeon Ho datang ke rumah Ji Hoo.
"Tidak, ada apa dengan Yeon Ho?" Ji Hoo bertanya balik
Tapi Hee Yeon tidak mau menjelaskannya dan cepat-cepat menutup teleponnya.
Tiba-tiba Ji Hoo mendengar sebuah pot pecah di luar rumahnya. Saat Ji Hoo keluar untuk melihatnya, dia melihat Yeon Ho sedang mabuk dan duduk bersandar didepan rumahnya sambil memanggil-manggil nama Ji Hoo.
"Ji Hoo-yah, bagaimana bisa aku melepaskanmu"
Yeon Ho mengulurkan tangannya untuk menggenggam tangan Ji Hoo tapi Ji Hoo langsung menampiknya.
Tapi saat Ji Hoo melihat tangan Yeon Ho berdarah karena terkena pecahan potnya, Ji Hoo langsung berlari masuk kembali ke rumah dengan panik untuk mengambil kotak obat bahkan tidak menyadari bahwa kakinya sendiri terkena pecahan pot dan berdarah.
Setelah tangannya selesai diperban oleh Ji Hoo, Yeon Ho langsung menggenggam tangan Ji Hoo dengan erat dan memohon agar mereka diam seperti ini sebentar saja.
"Kenapa rasanya tidak nyaman? Sepertinya semuanya salah. Rasanya sakit sekali" Yeon Ho mengeluh sementara Ji Hoo berkaca-kaca mendengar semua keluhannya
Sementara itu, Tae Soo pergi ke sebuah toko kue untuk membeli sekotak err... mungkin kue/es krim yang ia bungkus dengan pita. Tae Soo lalu membawa kotak itu keluar toko dengan senyum lebar.
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam