Malam harinya, Ji Hoo mendatangi tukang reparasi sepatu karena gara-gara kejadian tadi siang, heel sepatu Ji Hoo patah dan sekarang dia terpaksa harus memakai sandal biasa.
Ahjussi tukang reparasi sepatu kasihan pada Ji Hoo karena Ji Hoo pasti mengalami kesulitan selama memakai sepatu itu hanya untuk tampil menarik.
Ji Hoo langsung mendesah tentu saja dia ingin tampil menarik tapi sekarang ini perasaannya sama dengan sepatu high heels yang patah itu.
Ahjussi langsung mengerti apa maksud Ji Hoo, ahjussi itu lalu memberi Ji Hoo nasehat.
"Apa masalahnya? Jatuh, patah dan kebingungan. Hubungan antara pria dan wanita wajar dimulai dengan cara seperti itu"
Ji Hoo tidak mengerti apa maksud ahjussi dengan dimulai. Ahjussi mengatakan bahwa dia sudah mereparasi sepatu selama 30 tahun dan sekarang hanya dengan melihat sepatu Ji Hoo yang rusak itu, ahjussi bisa langsung tahu bahwa Ji Hoo haruslah berakhir dengan bahagia.
Tae Soo tiba-tiba muncul membawakan tas belanja berisi pakaian dan sepatu baru untuk Ji Hoo yang langsung menunduk malu melihat Tae Soo datang. Diam-diam Ji Hoo melirik ahjussi yang langsung memberinya isyarat untuk menerima tas belanja itu. Ji Hoo lalu menerima tas itu dan berterima kasih pada Tae Soo.
Ji Hoo mengeluarkan sepatu yang dibelikan Ji Hoo untuknya dan saat melihat ukuran sepatunya, Ji Hoo langsung terkejut karena sepatu itu sesuai ukuran kakinya, Ji Hoo heran bagaimana Tae Soo bisa tahu tentang ukuran sepatunya.
Tae Soo memikirkannya sejenak "Ah, tadi aku melihatnya, ukuran 230 kan?" (sekitar ukuran 35 kalau di indo)
Ji Hoo langsung mengiyakannya. Tae Soo lalu meminta Ji Hoo untuk segera ganti baju supaya mereka bisa cepat pergi ke acara makan malam bersama para rekan kerja mereka.
Setelah Ji Hoo berganti baju, mereka berdua datang restoran. Manager Im kaget saat melihat baju Ji Hoo ganti, apakah dia berbelanja dulu sebelum datang ke restoran.
"Bukan begitu" Ji Hoo berusaha menjelaskan
"Tadi terjadi sesuatu" Tae Soo membantu Ji Hoo memberi penjelasan
"Terjadi apa?" tanya manager Im
Mendengar pertanyaan itu, Ji Hoo langsung menunduk malu sementara Tae Soo memandangi Ji Hoo dengan kebingungan bagaimana harus menjelaskan tentang kejadian tadi.
Untunglah saat itu perhatian manager Im tiba-tiba teralih saat dia melihat hidung Tae Soo merah, manager Im langsung bangkit dengan cemas. Tapi Tae Soo cepat-cepat meyakinkannya bahwa hidungnya baik-baik saja.
Dia lalu mengalihkan perhatian manager Im pada acara makan malamnya sampai akhirnya manager Im benar-benar lupa dengan pertanyaannya tentang kecelakaan Ji Hoo. Setelah manager Im lupa, Ji Hoo akhirnya bisa menghela napas lega.
Saat 2 orang pria mendatangi meja mereka, manager Im langsung memperkenalkan kedua orang itu pada para pegawai, kedua pria itu adalah pegawai dari sebuah perusahaan periklanan yang akan membantu mempromosikan produk terbaru perusahaan mereka.
Tiba-tiba dari arah pintu terlihat seorang pria lain berjalan masuk menghampiri meja mereka, manager Im lalu memperkenalkan pria ketiga itu pada para pegawai, pria itu bernama Choi Yeon Ho.
"Apa kabar? Saya Choi Yeon Ho" Yeon Ho memperkenalkan dirinya dengan ceria
Namun saat dia berpaling pada para pegawai dan melihat Ji Hoo, senyum Yeon Ho serta merta menghilang. Reaksi yang sama tergambar pula dalam wajah Ji Hoo saat dia melihat Yeon Ho. Saat Ji Hoo dan Yeon Ho saling menatap, Ji Hoo berusaha menahan emosinya dengan meremas tangannya.
Mereka semua lalu duduk dan bersulang bersama. Yeon Ho duduk di sebelah Ji Hoo dan dia terus memperhatikan Ji Hoo dengan senyum selama Ji Hoo minum soju lalu minum cola.
"Ji Hoo, kau masih belum berubah. Kau masih suka minum soju dengan cola"
"Tidak" Ji Hoo menyangkal perkataan Yeon Ho
Keakraban Yeon Ho dan Ji Hoo langsung menarik perhatian Tae Soo dan membuat manager Im jadi curiga. Yeon Ho memberitahu bahwa dia dan Ji Hoo adalah teman satu kelas waktu kuliah dulu.
Tapi manager Im tidak percaya kalau hubungan mereka hanya sebatas teman sekelas karena dari pandangan mata mereka, sepertinya mereka berdua menyimpan perasaan yang lebih dalam terhadap satu sama lain.
Perkataan manager Im itu serta merta membuat Ji Hoo langsung berpaling pada Tae Soo dengan takut-takut.
"Bukan, bukan seperti itu" Ji Hoo berusaha memberi penjelasan pada manager Im
Karena stres dengan keadaannya saat ini, Ji Hoo langsung meminum sojunya sampai habis, sementara Tae Soo terus menerus memperhatikan mereka berdua. Yeon Ho lalu menuangkan soju untuk Ji Hoo dan berkata bahwa dia senang bertemu kembali dengan Ji Hoo sementara Ji Hoo hanya bisa menanggapinya dengan canggung.
"Oh, apa kau baik-baik saja?" tanya Ji Hoo pada Yeon Ho dengan canggung
Yeon Ho tersenyum lalu mengangguk mengiyakan pertanyaan Ji Hoo. Saat melihat Tae Soo tiba-tiba Ji Hoo teringat pada kenangan lamanya saat dia dan Yeon Ho masih kuliah dulu.
Flashback,
Ji Hoo dan Yeon Ho ternyata pernah berpacaran. Waktu mereka berdua masih kuliah di musim dingin, Yeon Ho memegang kedua tangan Ji Hoo untuk menghangatkan tangan Ji Hoo dengan napasnya dan Ji Hoo langsung tertawa senang karenanya.
Kembali ke masa kini,
Ji Hoo sekali lagi menghabiskan segelas soju dan Yeon Ho terus menerus menuangkan soju lagi untuk Ji Hoo, sama sekali tidak menyadari bahwa Ji Hoo sudah mabuk.
Sementara Tae Soo yang sedari tadi terus memperhatikan mereka berdua bisa langsung tahu bahwa Ji Hoo sudah mabuk.
"Sepertinya Ji Hoo sudah mabuk" Tae Soo memberitahu Yeon Ho
Mendengar perkataan Tae Soo, Yeon Ho langsung memandang Tae Soo dengan curiga, tapi Tae Soo langsung berpaling dengan cuek untuk meminum sojunya sendiri.
Ji Hoo lalu bangkit berdiri untuk permisi ke kamar mandi, Ji Hoo lalu berjalan dengan sempoyongan. Melihat Ji Hoo seperti itu, Yeon Ho langsung ikut permisi ke kamar mandi dan saat melihat mereka berdua sama-sama pergi, senyum Tae Soo langsung menghilang.
Ji Hoo ternyata tidak ke kamar mandi tapi berjalan sempoyongan keluar dari restoran dan Yeon Ho yang mengikutinya langsung memegangi Ji Hoo dengan cemas karena Ji Hoo keadaan Ji Hoo terlihat tidak baik.
"Aku baik-baik saja" ujar Ji Hoo sambil menampik tangan Yeon Ho
Tapi Yeon Ho tidak menyerah, dia langsung memegang tangan Ji Hoo dan meminta Ji Hoo untuk mengatakan padanya jika dia merasa tidak sehat dan setelah itu dia akan mengantarkan Ji Hoo pulang.
"Sudahlah, aku bisa pergi sendiri" ujar Ji Hoo sambil menampik tangan Yeon Ho dengan kesal sampai-sampai tasnya terjatuh
Ji Hoo berusaha pergi dengan langkah goyah sampai-sampai dia hampir terjatuh jika saja Yeon Ho tidak cekatan untuk segera menangkap Ji Hoo supaya tidak sampai terjatuh.
Tepat saat itu, Tae Soo keluar ke beranda restoran untuk menerima telepon dari atasannya yang menanyakan masalah kontrak dengan klien.
Tae Soo melihat Yeon Ho sedang memegangi Ji Hoo yang sedang mabuk tapi baik Ji Hoo maupun Yeon Ho tidak menyadari bahwa Tae Soo melihat mereka.
Yeon Ho tetap bersikeras ingin mengantarkan Ji Hoo pulang karena jelas-jelas Ji Hoo sudah mabuk.
"Kenapa? Kenapa kau ingin mengantarku pulang?" teriak Ji Hoo
Yeon Ho langsung memegang kedua lengan Ji Hoo dan berkata bahwa dia sangat merindukan Ji Hoo.
Tapi Ji Hoo langsung berteriak marah sambil menampik pegangan tangan Yeon Ho dengan kesal.
"Lepaskan! lepaskan aku!"
Yeon Ho juga langsung ikut emosi "Kau tidak bisa berjalan dengan benar, bodoh!"
Namun saat Yeon Ho menyadari kata-kata kasarnya pada Ji Hoo, dia langsung merasa bersalah dan memalingkan muka sementara Ji Hoo masih menatapnya dengan marah.
"Shin Ji Hoo-ssi" tiba-tiba terdengar suara Tae Soo memanggil Ji Hoo
Ji Hoo dan Tae Soo langsung berpaling ke arah pintu masuk restoran dan disana ada Tae Soo yang tersenyum pada Ji Hoo lalu berjalan menghampiri Ji Hoo.
Tae Soo melihat arah sepatu Ji Hoo, lalu dia menunduk untuk memperbaiki tali sepatu Ji Hoo yang lepas. Ji Hoo hanya menunduk diam melihat Tae Soo menalikan sepatunya sementara Yeon Ho langsung kesal melihatnya.
Setelah selesai menalikan sepatu Ji Hoo, Tae Soo langsung mengambil tas Ji Hoo yang terjatuh lalu bangkit berdiri dan memberitahu Ji Hoo bahwa dia sedari tadi mencarinya karena bos mereka menyuruh mereka untuk kembali kantor.
"Ayo pergi" Tae Soo lalu menggandengan pergelangan tangan Ji Hoo lalu menuntun Ji Hoo pergi.
Yeon Ho memandangi kepergian mereka berdua dengan kesal, tepat saat itu manager Im juga keluar dari restoran dan melihat Yeon Ho sedang memandangi kepergian Tae Soo dan Ji Hoo dengan kesal.
Tae Soo terus menuntunnya sampai ke zebra cross semenatara Ji Hoo hanya mengikuti tuntunan Tae Soo dalam diam. Saat mereka menunggu lampu hijau menyala, Ji Hoo memandangi Tae Soo.
Saat lampu hijau menyala, Tae Soo masih terus menuntun Ji Hoo yang berjalan sempoyongan karena mabuk. Tiba-tiba Ji Hoo merasa aneh sendiri, karena barusan dia merasa baik-baik saja, tapi tiba-tiba saja sekarang dia merasa sangat mabuk.
Ji Hoo lalu melihat sekelilingnya, dan dia langsung merasa bingung karena dia yakin Tae Soo tidak sedang menuntunnya kembali ke kantor. haha...jadi alasan balik ke kantor tadi cuma alasan Tae Soo untuk menyelamatkan Ji Hoo dari Yeon Ho.
Ji Hoo berkata dalam hatinya bahwa malam in dia merasa segalanya serba aneh. Dia bertemu seseorang dari masa lalunya, mabuk dan sekarang dia sedang berpegangan tangan.
Saat mereka telah sampai di seberang jalan, tiba-tiba Ji Hoo melepaskan gandengan tangan Tae Soo.
Ji Hoo berkata dalam hatinya "Jadi, pada hari seperti hari ini. Tidak apa-apa kan jika terjadi satu keanehan lagi?"
Saat Ji Hoo melepaskan genggaman tangannya, Tae Soo langsung berpaling pada Ji Hoo. Mereka saling menatap sejenak sebelum akhirnya Ji Hoo memberanikan diri bicara.
"Aku menyukaimu, asisten manager Oh"
Tae Soo hanya terdiam setelah mendengar pernyataan cinta Ji Hoo. Mereka berdua saling menatap dalam diam selama beberapa saat, namun kemudian pandangan Ji Hoo mulai mengabur lalu terjatuh pingsan.
Keesokan paginya, Ji Hoo berbaring diatas kasur dalam pelukan seorang pria. Cahaya mentari menembus jendela kamar saat pria itu membelai kepala Ji Hoo yang masih tertidur nyenyak. Pria itu lalu meletakkan tangannya di lengan Ji Hoo dan saat itulah Ji Hoo langsung terbangun dari tidurnya.
Ji Hoo lalu berpaling pada pria yang berbaring disampingnya itu, dia menatap pria itu dengan kebingungan sampai akhirnya Ji Hoo benar-benar terbangun. Dia lalu berpaling ke samping yang ternyata tidak ada siapa-siapa disana.
Setelah menyadari semuanya tadi ternyata hanyalah mimpi Ji Hoo langsung menghela napas lega lalu memejamkan mata lagi.
Namun tiba-tiba ia merasa ada sesuatu yang aneh sampai akhirnya dia kembali membuka matanya untuk memperhatikan sekelilingnya. Dan dia menyadari keanehan kamar tempat ia tidur, Ji Hoo langsung bangkit.
Ji Hoo melihat sekelilingnya lagi dengan bingung sampai akhirnya dia melihat ada foto Tae Soo bertengger di sebuah meja.
Ji Hoo akhirnya sadar bahwa dia tertidur di kamar Tae Soo dan langsung panik dan kebingungan apa yang terjadi padanya semalam.
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam