Sinopsis Love O2O Episode 4
Cao
Guang mengulurkan tangan dan meminta maaf karena sudah salah paham. Wei
Wei menanggapinya hanya dengan menepuk tangan Cao Guang dan menerima
maafnya.
Cao Guang
penasaran dengan kakinya Xiao Yang, apa yang terjadi padanya. Wei Wei
memberitahunya bahwa Xiao Yang terlibat dalam sebuah kecelakaan mobil.
Kecelakaan itu bukan cuma merenggut kedua kakinya tapi juga nyawa
ayahnya. Cao Guang tak menyangka ternyata Xiao Yang memiliki masa lalu
yang menyedihkan dan walaupun begitu dia tetap terlihat ceria.
Tapi
Cao Guang kurang setuju kalau Wei Wei mengajari Xiao Yang main game
online, dia kan masih anak kecil. Wei Wei menyangkal, dia tidak
mengajari Xiao Yang, justru Xiao Yang lah yang mengajarinya.
"Dia yang mengajarimu?" tanya Cao Guang tak percaya
"Iya"
Wei
Wei mengaku kalau dulu dia adalah orang yang berprasangka buruk
terhadap game online, karena dia pikir kecanduan game bisa membuat
seseorang kehilangan ambisi hidup. Hingga suatu hari Ibunya Xiao Yang
datang padanya dengan harapan agar dia bisa menghentikan kecanduannya
Xiao Yang terhadap game online.
Demi mengubah
pikirannya Xiao Yang terhadap game online, Wei Wei memutuskan untuk
mencari tahu terlebih dulu tentang game-game itu. Karena itulah dia
mulai bermain. Tapi yang tidak disangkanya, sejak saat itu pemikirannya
akan game mulai berubah. Dia menyadari bahwa game adalah dunia
tersendiri. Tidak ada yang salah atau benar, hanya saja setiap orang
memiliki pandangan yang berbeda akannya.
"Mungkin di
dunia ini, ada banyak orang lain yang seperti Xiao Yang. Dia tidak bisa
bebas keluar. Tapi melalui game online, dia bisa melihat dunia luar dan
bertemu banyak orang. Dilihat dari sudut pandang itu, bukankah game
online itu sangat berguna? Aku hanya membantu memandunya dalam
menciptakan game. Xiao Yang juga membantuku berubah. Sekarang aku
memutuskan untuk menjadi pencipta game online"
Cao Guang jadi semakin kagum pada Wei Wei.
Begitu
kembali ke asrama, Wei Wei kaget mendapati Er Xi sedang main game
online. Er Xi terpaksa melakukannya gara-gara kebohongannya dalam
wawancara magang tadi. Kalau dia berhasil mendapatkan pekerjaan itu
nantinya maka pastinya dia harus punya pengetahuan akan game online,
jika tidak maka kebohongannya akan ketahuan dan siapa tahu dia malah
akan menghancurkan reputasi Reed Wei Wei.
Wei Wei pun
berniat untuk memandunya. Tapi Er Xi menolak, dia tidak mau berada dalam
satu server yang sama dengan Wei Wei karena rata-rata pemain di
server-nya Wei Wei adalah para gamer yang sudah berpengalaman. Sudah
pasti dia tidak akan mungkin bisa mengejar mereka. Karena itulah dia
sudah memilih server lain yang rata-rata pemainnya adalah gamer pemula
sepertinya.
Wei
Wei akhirnya membiarkan Er Xi bermain sendiri. Saat Wei Wei masuk ke
forum, dia melihat pengumuman kontes video dan Zhen Shui ikut
berpartisipasi. Penasaran, Wei Wei pun membuka video itu.
Video
itu diawali oleh kisah cinta Zhen Shui dan Yao Yao yang romantis dan
kerja sama mereka dalam mengalahkan musuh-musuh mereka. Tapi kemudian
video itu mulai berubah menjadi olok-olokan terhadap Wei Wei saat
tiba-tiba muncul karakter Wei Wei abal-abal yang berakting seolah dia
cewek picik yang masih belum bisa move on dari Zhen Shui dan tak terima
Zhen Shui berpaling ke wanita lain. Jelas saja Wei Wei langsung kesal
dan langsung mengirim pesan mengkonfrontasi Zhen Shui.
Xiao
Nai mendapat kabar tentang video itu dari teman-temannya. Xiao Nai yang
kebetulan sedang ada di kampus, langsung berkata kalau dia akan datang
ke asrama. Sontak ketiga temannya langsung panik mengambili kaos
kaki-kaos kaki kotor mereka yang berhamburan di sana-sini, takut Xiao
Nai marah melihat kamar mereka dalam kondisi jorok. Tapi ujung-ujungnya
mereka malah perang lempar kaos kaki. hehe.
Saat
Xiao Nai datang, mereka langsung memperlihatkan videonya sambil
mengkritiki Zhen Shui yang narsis gila itu. Ban Shan memberitahu mereka
tentang seorang gamer yang memfitnah kakak ipar mereka tapi dia sudah
melabraknya habis-habisan sampai si gamer itu diam. Sementara ketiga
temannya ribut sendiri, Xiao Nai malah santai karena dia sudah
merencanakan caranya sendiri untuk menangani Zhen Shui. Dia akan
menunggu Zhen Shui online besok.
Cao
Guang sekarang benar-benar jatuh cinta pada Wei Wei, dia bahkan tidak
bisa konsen dengan kelasnya karena terus memikirkan Wei Wei dan
memandangi foto Wei Wei.
Saat
dia melewati lapangan, dia melihat Wei Wei sedang jogging. Cao Guang
langsung masuk ke lapangan, pura-pura jogging padahal niatnya ngobrol
dengan Wei Wei.
Dia berusaha mengajak Wei Wei makan
bersama atau ketemuan kapan-kapan dengan alasan sebagai permintaan maaf.
Tapi Wei Wei menolak semua ajaknya dengan sopan dan meyakinkannya kalau
Cao Guang kalau dia sudah tidak mempermasalahkannya lagi, dia hanya
berharap Cao Guang tidak akan melakukannya lagi.
"Kalau aku bisa memutar waktu, aku pasti akan melakukannya lagi" gumam Cao Guang
"Apa?"
"Ah
maksudku, kejadian itu ada bagusnya. Aku senang bisa mengenalmu" ujar
Cao Guang sambil mengulurkan tangannya. Tapi sayang, Wei Wei tidak
menyambut uluran tangannya. Cao Guang penasaran apakah Wei Wei sudah
punya pacar. Wei Wei menjawab belum, tapi juga tidak berniat untuk punya
pacar.
Saat
Wei Wei melanjutkan joggingnya, tiba-tiba dia melihat Xiao Nai baru
masuk lapangan. Tiba-tiba Xiao Nai melihat ke arahnya, sontak Wei Wei
jadi gugup lalu cepat-cepat berbalik dan berlari ke arah berlawanan.
Er
Xi berlari terburu-buru karena sudah telat masuk kelas. Dia masuk kelas
diam-diam biar tidak ketahuan dosen dan langsung menuju ke meja
favoritnya, tapi meja itu sudah diduduki oleh Cao Guang. Er Xi langsung
menyuruhnya menyingkir, tapi Cao Guang keras kepala menolak menyerahkan
kursi itu padanya. Er Xi jadi dongkol dan saking kesalnya dia sampai
membentak Cao Guang dengan suara keras.
Terang
saja semua mata langsung menoleh padanya. Malu, Er Xi akhirnya mengalah
dan duduk di tengah. Tapi lagi-lagi dia harus kena sial, kursinya
ternyata rusak hingga Er Xi tidak bisa duduk tenang dan akhirnya
terpaksa dia harus duduk di bagian tepi kursi. Parahnya lagi Cao Guang
malah terus meledeknya dan membuat Er Xi makin kesal.
Kemarahan
Er Xi lama kelamaan semakin menjadi-jadi sampai-sampai dia langsung
melayangkan tendangan pada Cao Guang sampai Cao Guang terjungkal dari
kursinya. Pak dosen jadi semakin kesal melihat tingkah kedua mahasiswa
itu dan baru saat itulah mereka akhirnya diam. Wah, kayaknya bakalan ada
benih-benih cinta tumbuh nih. hihi.
Setelah
kelas usah, Er Xi kembali ke asrama dalam keadaan bokong nyeri sambil
mengeluh pada Wei Wei tentang pertemuannya dengan Cao Guang yang
menyebalkan tadi. Saking kesalnya, dia bahkan bersumpah tidak akan
melepaskan Cao Guang begitu saja jika dia ketemu lagi dengan Cao Guang.
Setelah
Er Xi sudah mulai tenang, Wei Wei meninggalkannya untuk kembali ke
gamenya. Tapi dia jadi semakin kesal karena sampai sekarang Zhen Shui
tidak membalas pesannya.
Tiba-tiba
dia diberitahu salah satu gamer tentang Nai He yang menantang Zhen Shui
duel. Wei Wei langsung pergi ke tempat duel dan melihat Nai He sudah
duduk santai menunggu kedatangan Zhen Shui sambil memainkan memainkan
kecapi yang sekaligus senjata andalannya.
Ketiga
saudara iparnya memberitahunya bahwa Nai He melakukan ini demi balas
dendam pada Zhen Shui gara-gara video itu. Kalau Zhen Shui kalah dalam
duel ini maka dia bisa kehilangan dua poin, dan tampaknya Zhen Shui
ketakutan karena jelas-jelas dia sedang online tapi masih belum muncul
juga sampai sekarang padahal Nai He sudah berjanji akan menanggalkan dua
gear-nya dalam duel ini.
Wei Wei jadi yakin kalau
Zhen Shui tidak akan berani menerima tantangan itu. Dia sudah mencapai
level tinggi, jangankan kehilangan dua poin, kehilangan satu poin saja
akan sangat merugikan baginya dan akan butuh waktu sangat lama untuk
naik level kembali.
Tapi
yang tidak disangka-sangka, Zhen Shui muncul tak lama kemudian bersama
dengan istrinya. Semua orang jadi semakin antusias menantikan duel ini.
Zhen Shui langsung maju dan menyerang duluan tapi Nai He dengan cepat
menghindarinya dengan menghilang.
Tidak menghilang
sepenuhnya karena dia hanya menjadi tak terlihat. Zhen Shui berusaha
menyerang dengan menembakkan panahnya ke segala arah karena tak bisa
melihat Nai He padahal Nai He masih tetap di tempatnya, hanya saja dia
tak terlihat.
Dan
saat Zhen Shui mulai lengah, dia langsung menyerang dan mengunci
gerakan Zhen Shui dengan rantai ayunnya. Zhen Shui berhasil melepaskan
diri dengan kekuatannya, tapi Nai He menyerang Zhen Shui dengan jurus
andalannya dan Zhen Shui langsung kalah ronde pertama.
Ketiga
anak buah Yao Yao tak terima dengan kekalahan saudara ipar mereka dan
langsung melabrak Nai He dengan menuduhnya main curang. Yao Yao
memberikan kekuatannya untuk memulihkan Zhen Shui lalu ikut-ikutan
melabrak Nai He yang menurutnya tidak memenuhi janjinya untuk
menanggalkan dua gear-nya.
Tapi Nai He dengan santainya
memberitahu Yao Yao bahwa di ronde pertama tadi, dia sudah melepaskan
cincinnya. Dan untuk ronde kedua, Nai He menyatakan kalau dia akan
bertarung hanya dengan satu tangan saja. Zhen Shui pun menyatakan akan
melepaskan salah satu gear-nya biar adil.
Ronde
kedua pun dimulai. Sesuai janjinya, Nai He bertarung hanya dengan satu
lengan dan Zhe Shui pun berusaha menyerangnya dengan seluruh
kekuatannya. Duel berlangsung lebih sengit dari ronde pertama. Tapi
bahkan sekalipun Nai He hanya menggunakan satu lengan, dia tetap
berhasil mengalahkan Zhen Shui dengan mudah.
Zhen
Shui pun akhirnya mengaku kalah dan berjanji akan menghapus video-nya
dan merekam video lain. Zhen Shui dan Yao Yao lalu pergi. Teman-temannya
Nai He masih agak cemas karena Nai He melepaskan Zhen Shui semudah itu.
Tapi
Nai He bahkan tidak peduli walaupun dia harus kalah dari Zhen Shui
"Bahkan sekalipun aku kalah, aku masih memiliki istriku" (haihai!
lama-lama aku merinding dengar dia ngegombal terus XD)
Old
Man Yu yang tadinya tiba-tiba berubah idle, akhirnya online kembali.
Dia baru saja mengecek forum dan melihat Zhen Shui sudah mennghapus
video-nya. Bukannya senang, ketiga teman Nai He malah kecewa. Karena
ternyata mereka sebenarnya punya niat licik untuk meng-hack komputernya
Zhen Shui jika seandainya Zhen Shui tidak menghapus videonya.
"Kalian ini jahat sekali" omel Wei Wei. Nai He tiba-tiba mengajak Wei Wei. Kemana? tanya Wei Wei.
"Ke
suatu tempat tanpa ketiga orang ini" jawab Nai He sambil menggandeng
Wei Wei pergi meninggalkan teman-temannya yang hanya bisa melongo.
Dia
mengajak Wei Wei ke suatu lembah untuk menikmati pemandangan alam yang
indah bersama. Nai He mengaku bahwa memang seharusnya dia membiarkan Wei
Wei menangani masalah ini sendiri. Tapi video itu terlalu menarik
perhatian banyak gamer, jadi dia berpikir untuk menyelesaikannya dengan
lebih cepat. Wei Wei terharu mendengarnya.
Sejak
saat itu, Wei Wei jadi mulai sering memikirkan Nai He dan mengenang
momen-momen kebersamaan mereka di dunia game dan kelembutan sikap Nai He
sejak pertama kali mereka bertemu. Dia mencoba menggambar karakter game
Nai He tapi dia tidak bisa menggambar bagian wajah karena tidak tahu
wajah Nai He dalam dunia nyata.
Di
tempat lain, Xiao Nai pun tak bisa berhenti memikirkan Wei Wei,
terutama saat mereka tak sengaja bertemu di lapangan tapi Wei Wei
buru-buru menghindarinya. Semakin ingin tahu tentang Wei Wei, Xiao Nai
langsung mencari informasi jadwal kuliahnya Wei Wei.
Saat
Wei Wei kembali ke gedung fakultas-nya, dia malah melihat Cao Guang
datang lagi. Wei Wei berusaha menghindarinya, tapi Cao Guang melihatnya
dan langsung mengejarnya. Cao Guang berusaha membujuk Wei Wei untuk
makan bersama atau jalan-jalan bersama, tapi Wei Wei menolaknya dengan
sopan.
Cao Guang tak mau menyerah semudah itu dan terus
berusaha mengejar Wei Wei dengan menelepon ke kamar asramanya.
Kebetulan yang mengangkat adalah Er Xi yang masih dendam gara-gara
kejadian di kelas waktu itu. Jelas saja Er Xi dengan kesal mengklaim Wei
Wei tak ada di asrama padahal Wei Wei ada di belakangnya.
Bahkan
saat Wei Wei mengaku kalau dia sedang galau tak tahu harus apa
gara-gara Cao Guang mengejarnya, Er Xi dengan berapi-api menyemangatinya
untuk tidak memberi Cao Guang kesempatan sedikitpun. Pokoknya dia tidak
akan setuju kalau Wei Wei berhubungan dengan Cao Guang.
Saat
sedang mencari udara segar di balkon, Er Xi tiba-tiba melihat Xiao Nai
lewat. Dia langsung heboh memanggil-manggil Wei Wei. Mereka melihat ada
seseorang mahasiswi yang mendekati Xiao Nai sambil menyerahkan surat
cinta.
Tapi Xiao Nai langsung melewatinya begitu saja
tanpa melirik sedikitpun. Er Xi melongo melihatnya. Walaupun dia tak mau
idola kampus mereka itu disentuh orang lain, tapi tetap saja Er Xi
merasa sikap Xiao Nai itu terlalu dingin.
Berbeda
dengan Er Xi yang sedari tadi berkomentar heboh sendiri, Wei Wei
menyaksikan kejadian itu dalam diam sambil berpikir. Dan sesaat
kemudian, tiba-tiba dia punya ide bagus untuk menolak Cao Guang dengan
memanfaatkan nama Xiao Nai.
Keesokan
harinya, Cao Guang berusaha mendekatinya lagi di kantin. Berkat ide
briliannya kemarin, Wei Wei sekarang lebih tenang dan tidak menolak saat
Cao Guang ingin duduk semeja dengannya. Setelah selesai makan, Wei Wei
langsung mengajak Cao Guang bicara berdua untuk menyatakan penolakannya
dengan tegas.
Saat Cao Guang masih terus bersikeras
tidak mau menerima penolakan Wei Wei, terpaksa Wei Wei harus menggunakan
ide briliannya dan memberitahu Cao Guang bahwa sebenarnya dia menyukai
orang lain. Siapa? tanya Cao Guang.
"Itu... aku selalu
ingin kencan dengan seseorang dari fakultas-ku agar kami bisa saling
berbagi ketertarikan yang sama. Seseorang seperti Xiao Nai"
Cao
Guang hanya bisa mendesah sedih mendengarnya. Wei Wei lalu pergi tanpa
menyadari kalau pembicaraan mereka didengar oleh Nana.
Begitu
Wei Wei pergi, Nana keluar dari persembunyiannya untuk meledek Cao
Guang dan selera rendahnya akan wanita. Kesal, Cao Guang langsung balas
melabrak Nana. Semua ini adalah urusannya sendiri jadi Nana tidak punya
hak untuk ikut campur.
Selain itu, dia juga sudah salah
paham pada Wei Wei dan sudah menghapus postingannya. "Kuperingatkan
kau. Jangan menyebarkan gosip. Kalau kau melakukannya, aku tidak akan
tinggal diam"
Terlepas
dari penolakan Wei Wei, Cao Guang masih terus berharap. Saat dia sedang
menatap foto pemberian Wei Wei, teman-temannya tiba-tiba merebutnya dan
menggodanya, mengira kalau Cao Guang sudah punya pacar. Cao Guang
langsung merebutnya dengan kesal dan memberitahu mereka kalau Wei Wei
bukan pacarnya karena dia belum berhasil menaklukkan Wei Wei.
Temannya
yang lebih berpengalaman dalam hal pacaran pun, langsung memberinya tip
cara pdkt yang baik dan benar. Dia menyarankan agar Cao Guang mencari
tahu ketertarikan cewek dan ikut melakukannya agar Cao Guang dan cewek
itu memiliki ketertarikan dalam bidang yang sama. Itu nasehat yang
bagus, Cao Guang sekarang tahu apa yang harus dilakukannya untuk
mengejar Wei Wei... lewat game online.
Dia
bergerak cepat dengan meminta bantuan salah seorang mahasiswi yang
tinggal dalam satu gedung asrama dengan Wei Wei dan meminta mahasiswi
itu untuk mencari tahu ID online-nya Wei Wei. Sebagai gantinya, dia
berjanji akan menghapus semua absen si mahasiswi selama satu semester
ini. Si mahasiswi langsung setuju.
Saat
dia dan teman-temannya ke lapangan basket, mereka melihat Xiao Nai juga
sedang bermain bersama teman-temannya. Cao Guang yang sekarang
menganggap Xiao Nai sebagai rival cintanya, langsung mendekati mereka
dan menantang Xiao Nai tanding.
Bersambung ke episode 5
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam