Sinopsis My Sunshine episode 7

Sinopsis My Sunshine episode 7


Mo Sheng ingat dia pernah melihat foto asli itu di sebuah forum internet. Setelah beberapa saat browsing, Mo Sheng akhirnya menemukan foto asli itu, wanita dalam foto asli itu memang bukan wajahnya Xiao Xiao. Mo Sheng berusaha menghubungi Xiao Xiao tapi ponselnya sama sekali tidak bisa dihubungi.

Karena tidak bisa menghubungi Xiao Xiao, Mo Sheng langsung menelepon Yi Chen siapa tahu Yi Chen tahu dimana Xiao Xiao sekarang. Setelah Mo Sheng memberitahunya bahwa foto-foto yang beredar di internet itu palsu, Yi Chen memberitahu kalau Xiao Xiao ada di kantornya sekarang. 

Mo Sheng pun langsung mengumpulkan semua bukti yang didapatnya sebelum pergi ke firma hukumnya Yi Chen sementara Yuan Feng membantu menjernihkan masalah foto editan itu lewat internet.


Mungkin karena takut Mo Sheng akan menitipkannya ke resepsionis lalu melarikan diri seperti kemarin, Yi Chen berinisiatif menunggu kedatangan Mo Sheng di meja resepsionis. Mo Sheng agak kaget dan canggung saat melihat Yi Chen.


Yi Chen lalu membawanya naik ke kantornya untuk menemui Xiao Xiao yang menangis seorang diri. 

Mo Sheng lalu menyerahkan bukti-bukti yang dikumpulkannya pada managernya Xiao Xiao dan memberitahu kalau temannya telah membantu menyebarkan foto yang asli itu lewat internet.


Managernya Xiao Xiao berpendapat sebaiknya mereka menuntut semua majalah yang menyebarkan berita ini tapi Yi Chen tidak setuju. 

Memang mereka tidak boleh tinggal diam dan membiarkan masalah ini begitu saja, tapi bagaimanapun juga karirnya Xiao Xiao sangat bergantung pada media. Karena itulah sebaiknya mereka menuntut salah satu majalah saja, majalah yang pertama kali menyebarkan foto palsu itu.

Mo Sheng berusaha menenangkan Xiao Xiao dan memberitahunya untuk tidak cemas. Xiao Xiao heran kenapa Mo Sheng membantunya? 

Dia menuntut majalahnya Mo Sheng dan hampir saja membuat Mo Sheng kehilangan pekerjaannya, apa Mo Sheng tidak membencinya? Mo Sheng berkata bahwa masalah itu bukan masalah yang penting dan dia tidak menyimpannya di hati.

"Lalu apa yang kau simpan di hatimu? teman baikmu? atau He Yi Chen? Kami tidak ada didalam hatimu kan? karena itulah kau bisa pergi kapanpun kau mau"

"Xiao Xiao..."

"Aku bukan Xiao Xiao. Aku Lin Xiao Mei. Apa kau tahu, kalau kau tidak pergi meninggalkanku maka aku tidak akan jadi seperti ini. Saat aku berada dalam titik paling berat dalam hidupku, teman baikku malah tidak berada disisiku"

"Maafkan aku... Xiao Mei"


Xiao Xiao termenung sedih di tangga. Mo Sheng menghampirinya dan memberikannya segelas teh. Xiao Xiao meminta maaf atas kata-kata kasarnya tadi. Mo Sheng tidak mempermasalahkannya, dia mengerti betapa besarnya penderitaan Xiao Xiao. 

Siapapun yang mengalaminya pasti tidak akan bisa menerimanya begitu saja, tapi bukankah sekarang segalanya sudah mulai berjalan ke arah yang lebih baik?


Tapi Xiao Xiao masih ragu, akankah orang-orang percaya kalau itu foto palsu? Lagipula walaupun masalah ini selesai nantinya, tapi beberapa tahun berikutnya pasti akan ada orang lain yang akan melihat foto itu di internet. 

Mo Sheng berusaha menenangkannya dan memberitahunya bahwa tidak masalah biarpun orang lain tidak mau mengerti dan tidak percaya, yang paling penting orang-orang terdekat dan orang-orang yang mencintai Xiao Xiao tetap mempercayainya.

"Kalau kau bersedih hanya karena orang-orang yang tidak menyukaimu, lalu bagaimana kau akan menghadapi orang-orang yang mendukungmu?"


Xiao Xiao langsung tersenyum mendengarnya. Mo Sheng memang benar, dia harus kuat dan tegar demi orang-orang dan mendukungnya dan mencintainya. Dia harus berdiri lebih tinggi dan menjadi lebih bersinar. 

Mo Sheng yakin Xiao Xiao pasti bisa melakukannya, tapi Mo Sheng juga mengingatkan bahwa apapun yang terjadi kebahagiaannya lah yang paling penting, jadi sebaiknya Xiao Xiao jangan terlalu memaksakan diri.

Xiao Xiao sangat terharu dan langsung menarik Mo Sheng kedalam pelukannya. Xiao Xiao mengaku sudah lama dia tidak mendengar kata-kata sebaik itu karena di dunia entertainment ini dia pernah mendapati sesuatu yang jauh lebih buruk. Saat muncul gosip dan skandal buruk, satu-satunya yang bisa dia lakukan hanyalah melupakan. Hanya dengan cara itulah dia tidak akan jatuh. 

Mo Sheng meminta Xiao Xiao menceritakan apa yang terjadi padanya beberapa tahun ini dan kenapa dia jadi model. Tapi Xiao Xiao malah menolak menjawab dan cepat-cepat mengalihkan topik.


Xiao Xiao lalu menyuruh managernya untuk menghubungi media dan membuat konferensi pers untuk menunjukkan bukti-bukti itu pada orang-orang yang menghujatnya.

 

Setelah Xiao Xiao dan managernya pergi, Mo Sheng pun pamit. Yi Chen berniat memberinya tumpangan pulang, tapi Mo Sheng menolaknya karena didepan ada bis yang langsung menuju rumahnya.


Setelah beberapa saat menunggu di halte, bis akhirnya tiba dan Mo Sheng pun langsung naik. Dalam perjalanan, Mo Sheng termenung menatap keluar jendela mengenang masa-masa indahnya bersama Yi Chen dulu. 

Mo Sheng begitu larut dalam lamunannya sampai tidak menyadari kehadiran sebuah mobil sedan putih yang berjalan mengiringi laju bis yang ditumpanginya.


Mo Sheng masih melamun saat bis akhirnya berhenti di pemberhentian yang terakhir. Dia baru tersadar dari lamunannya saat pak supir memanggilnya. Mo Sheng memperhatikan tempat itu dan menyadari kalau tempat pemberhentian terakhir itu bukan tempat tujuannya. Saking lamanya melamun, ternyata Mo Sheng sampai melewatkan tempat tujuannya.


Mo Sheng akhirnya turun di pemberhentian terakhir itu. Saat dia hendak berjalan pergi, mobil sedan putih yang sedari tadi mengikuti bis tadi, langsung berhenti menghadang Mo Sheng.

 

Siapa lagi kalau bukan Yi Chen dan Mo Sheng pun langsung masuk mobilnya. Yi Chen mengaku kalau dia mengikuti Mo Sheng setelah melihat Mo Sheng salah naik bis. Mo Sheng tanya kenapa Yi Chen tidak menghubunginya dan memberitahunya? 

Yi Chen berkata kalau dia ingin melihat kapan Mo Sheng akan sadar kalau dia salah bis, dan ternyata Mo Sheng masih sama bodohnya seperti saat kuliah dulu.


Keesokan harinya adalah hari konferensi pressnya Xiao Xiao. Dalam konferensi pressnya, managernya Xiao Xiao memberitahu media bahwa foto itu adalah palsu dan akibat negatif yang disebabkan oleh pemberitaan yang sangat sembarangan itu. 

Karenanya mereka akan menyelesaikan masalah ini lewat jalur hukum. Xiao Xiao berterima kasih pada teman-temannya dan fansnya yang selalu mendukungnya dan memberinya kekuatan, ia berjanji akan membuat si pelaku mendapat hukuman.


Mo Sheng dan teman-temannya berkumpul bersama menonton siaran konferensi pressnya Xiao Xiao. Mo Sheng berterima kasih atas bantuan Yuan Feng, tapi Yuan Feng langsung mengeluh karena sebenarnya dia merasa tidak nyaman telah membantu Xiao Xiao. 

Sesaat kemudian, kepala editor datang untuk memberitahukan kabar baik, Xiao Xiao sudah menarik tuntutannya terhadap majalah mereka.


Walaupun sudah memberitahukan penarikan tuntutan Xiao Xiao pada kepala editor, Yi Chen menelepon Mo Sheng untuk memberitahukan kabar yang sama.


Setelah insiden itu, Xiao Xiao jadi semakin terkenal dan karirnya semakin meroket. Interview, pemotretan sana-sini, dia bahkan berhasil mendapatkan kontrak iklan besar.


Xiao Xiao menelepon Mo Sheng untuk mengajaknya makan bersama sebagai ungkapan terima kasih atas bantuan Mo Sheng. Mo Sheng langsung setuju. Setelah menentukan kapan pertemuan mereka, Xiao Xiao mendengar suara Yuan Feng dan langsung kesal karenanya. 

Mo Sheng langsung membela Yuan Feng karena Yuan Feng sebenarnya pria yang baik, bahkan dia juga turut serta membantu menjernihkan skandal foto palsu itu.

Xiao Xiao akhirnya berhenti mengejek Yuan Feng dan berinisiatif mengajak Yuan Feng makan bersama juga. Mo Sheng tentu saja langsung senang, dia sangat berharap Xiao Xiao dan Yuan Feng bisa berbaikan nantinya.


Setelah itu, Xiao Xiao menelepon Yi Chen untuk mengajaknya makan bersama sebagai ungkapan terima kasih. Awalnya Yi Chen menolak ajakannya, menurutnya terima kasihnya Xiao Xiao ini terlalu kecepetan karena dia bahkan belum menyerahkan kasus ini ke pengadilan. 

Tapi saat Xiao Xiao memberitahu kalau dia juga mengundang Mo Sheng dan Mo Sheng akan mengajak salah seorang teman prianya dan entah apa hubungan Mo Sheng dengan pria itu, Yi Chen langsung tertarik dan mulai bertanya dengan antusias kapan dan dimana makan bersama mereka nanti? Ada yang cemburu nih hehe...


Yuan Feng datang bersama ke Mo Sheng walaupun dengan berat hati, dia tidak mau menderita karena itulah jika nanti Xiao Xiao menyinggung perasaannya maka dia tidak akan tinggal diam begitu saja. Mo Sheng cuma tersenyum melihat tingkahnya yang kekanak-kanakan itu.

Saat mereka tiba di restoran, Mo Sheng terkejut melihat Yi Chen yang ternyata juga diundang Xiao Xiao. Segera setelah Mo Sheng dan Yuan Feng duduk, Yi Chen langsung meminta Mo Sheng memperkenalkannya dengan rekannya itu. 

Mo Sheng pun memperkenalkan mereka, dia memberitahu Yi Chen kalau Yuan Feng adalah fotografer di majalahnya sekaligus orang yang turut andil dalam membantu Xiao Xiao menjernihkan skandalnya.


Mo Sheng memperkenalkan Yi Chen pada Yuan Feng sebagai pengacaranya Xiao Xiao. Yuan Feng masih ingat kalau Yi Chen adalah kakaknya Yi Mei. 

Saat Yi Chen menatapnya dengan bingung, Yuan Feng langsung mengingatkannya saat mereka hampir menabraknya waktu itu.


Yi Chen berkata kasus ini akan segera selesai, jadi sebaiknya Mo Sheng tidak usah memanggilnya pengacara He lagi mengingat mereka saling mengenal dengan cukup baik. Yuan Feng kaget mengetahui Mo Sheng dan Yi Chen saling mengenal dengan cukup baik.

Secara bersamaan, Yi Chen dan Mo Sheng memberitahukan status hubungan mereka pada Yuan Feng. 

Tapi jawaban mereka berbeda, Mo Sheng bilang mereka cuma teman tapi Yi Chen bilang Mo Sheng adalah mantan pacarnya. 

Gara-gara 2 jawaban yang berbeda itu, mereka berdua jadi canggung. Apalagi Yuan Feng yang cuma bisa melirik mereka berdua dengan bingung.


Tak lama kemudian, Xiao Xiao akhirnya muncul dan langsung disambut oleh tatapan tajam Yuan Feng. Xiao Xiao langsung kesal melihatnya dan mulai menyindirnya lagi. Yuan Feng tidak terima dan balas menyindir.

Mo Sheng berusaha melerai mereka tapi pertengkaran mereka terus berlanjut bahkan sampai saat memesan makanan. Yuan Feng ingin pesan jeroan babi tapi Xiao Xiao tidak setuju. 

Yuan Feng langsung menyindir dengan tajam sampai membuat Xiao Xiao benar-benar marah. Saking marahnya, Xiao Xiao bangkit untuk melabrak Yuan Feng tapi tak sengaja dia menyenggol nampan minuman panas yang dipegang pelayan, alhasil air panas itu tumpah ke tangannya.


Mereka akhirnya tidak jadi makan bersama karena harus melarikan tangan Xiao Xiao yang terbakar ke rumah sakit. Yuan Feng merasa bersalah tapi Xiao Xiao terus saja marah-marah dan menyalah-nyalahkan Yuan Feng.

Setelah memeriksakan lukanya, dokter bilang Xiao Xiao akan baik-baik saja dan lukanya tidak akan berbekas selama Xiao Xiao rajin memakai salep obatnya. Mendengar luka Xiao Xiao tidak serius, Yuan Feng pun lega. 

Xiao Xiao langsung mengkritiknya karena menurutnya Yuan Feng tidak merasa bersalah padanya. Sebelum pertengkaran mereka semakin menjadi-jadi, Mo Sheng berusaha melerai dan menenangkan Xiao Xiao.

 

Saat Mo Sheng hendak mengikuti Xiao Xiao dan membantu mengoleskan salepnya, Yi Chen langsung menghalanginya. Yi Chen menyarankan agar Mo Sheng meninggalkan Xiao Xiao berduaan saja dengan Yuan Feng, biarkan Yuan Feng saja yang merawat Xiao Xiao agar mereka berbaikan.


Mereka melihat Xiao Xiao yang mulai ngedumel lagi dan memerintahkan Yuan Feng untuk mengambilkan air hangat untuknya dan Yuan Feng melayaninya dengan patuh. 

Saat Xiao Xiao masih saja menyalahkannya sebagai penyebab tangannya terluka, Yuan Feng bertanya apa yang harus dilakukannya agar Xiao Xiao mau melepaskannya? 

Xiao Xiao punya ide bagus, yaitu mengajak Yuan Feng untuk melakukan pemotretan outdoor selama 2 hari tapi Yuan Feng harus mau melakukannya dengan gratis.


Mo Sheng dan Yi Chen lalu pergi meninggalkan mereka berduaan. Yi Chen tidak mengantarkannya jadi mereka pulang sendiri-sendiri tapi sebelum pergi, Yi Chen mengingatkan Mo Sheng untuk tidak sampai salah naik bis lagi.


Keesokan harinya, Yi Chen ditelepon oleh jaksa Zhou yang berkata bahwa gara-gara kunjungan Yi Chen waktu itu, istrinya menyukainya dan ingin menjodohkannya dengan keponakannya yang baru pulang setelah menyelesaikan studinya di Amerika. Jaksa Zhou meminta Yi Chen untuk kencan buta dengan keponakan istrinya itu.

Tapi Yi Chen langsung menolaknya dan mengatakan kalau dia sudah punya pacar. Jaksa Zhou tidak percaya karena dia tidak pernah melihat Yi Chen dekat dengan wanita manapun. 

Yi Chen tetap berusaha keras meyakinkannya bahwa dia sudah punya pacar, pacarnya itu baru saja pulang dari Amerika. ehem, siapa itu yah?


Yi Mei menelepon untuk memberitahu Yi Chen kalau dia tidak bisa datang untuk janji makan malam bersama nanti dan meminta Yi Chen untuk bertemu sendiri dengan Wen Ming. 

Yi Mei menyadari dari nada bicaranya, Yi Chen tampak sedang dalam suasana hati yang baik. Yi Chen membenarkannya, segalanya berjalan dengan cukup baik akhir-akhir ini.


Saat Yi Mei sedang di-makeup, Yi Mei bertanya pada si makeup artistnya, apa yang harus dilakukannya jika dia menyukai seseorang tapi orang yang disukainya itu menyukai orang lain? Si makeup artist bilang kalau dia suka yah dia akan berusaha mendapatkan pria itu. 

Yi Mei langsung tertawa mendengarnya, dulu dia juga pernah berpikir seperti itu. Tapi sekarang Yi Mei bertanya-tanya pada dirinya sendiri, apakah dia harus mulai melepaskan Yi Chen? (yes, yes, yes! just let him go)


Sementara itu di kantor majalah, Xiao Hong mengajak Mo Sheng untuk kencan buta ganda bersamanya. Mo Sheng menolaknya karena dia tidak mau melakukan kencan buta tapi Xiao Hong terus berusaha membujuknya dan meyakinkannya bahwa Mo Sheng tidak akan kencan buta, Mo Sheng hanya ikut bersamanya untuk membantunya dan mendukungnya agar dia bisa menikah tahun ini.


Xiao Hong bahkan berinisiatif untuk mendadani Mo Sheng jadi jelek supaya kecantikan Xiao Hong bisa lebih kelihatan.


Yi Chen menelepon seseorang dan memberitahunya kalau dia sudah tiba di restoran dekat kantornya. Pada saat yang bersamaan, Xiao Hong mendapat telepon dari teman kencan butanya yang memberitahu Xiao Hong kalau dia sudah tiba di restoran dekat kantornya.


Bersambung ke episode 7

Post a Comment

0 Comments