Sinopsis Boss and Me Episode 8

Sinopsis Boss and Me Episode 8

 

Di rumah, Shan Shan sedang memakai produk skincare pemberian Feng Teng sembari memikirkan kebodohannya karena hanya karena diberi produk skincare itu saja, dia langsung salah mengira kalau bos perhatian padanya. Bos pasti hanya ingin membantunya meningkatkan kemampuannya dan penampilannya supaya dia tidak mempermalukan perusahaan.

Shan Shan heran kenapa tidak ada pria yang menyukainya? Shan Shan pun mulai mengkhayal punya seorang pacar dan menghabiskan waktu mencuci piring bersama, tapi pacar yang pikirkannya malah Feng Teng. Saat menyadari siapa yang dikhayalkannya, Shan Shan langsung mengomeli dirinya sendiri untuk berkonsentrasi lulus tes CPA saja dan baru setelah itu dia bisa mencari pacar.


 

Shan Shan mengkhayal cuci piring sama Feng Teng

Keesokan paginya, Shan Shan baru tiba didepan kantor saat Ah Mei menghampirinya dan memberinya beberapa lembar informasi karya wisata. Ah Mei memberitahu bahwa Feng Teng sebenarnya dijadwalkan pergi bersama departemen HRD tapi tiba-tiba Feng Teng berubah pikiran dan memutuskan untuk pergi dengan departemen keuangan. (Pffft!)

Ah Mei juga memberitahu bahwa walaupun Shan Shan belum bekerja selama satu tahun penuh tapi Shan Shan tetap bisa ikut dengan cara membayar.

Shan Shan langsung panik mendengar Feng Teng ikut karya wisata juga, kalau mereka karya wisata bersama bisa-bisa dia bukannya liburan tapi menyeleksi sayurannya Feng Teng terus. Dia pun berusaha menghindari nasib buruk itu dengan membuat-buat alasan bahwa dia tidak punya uang lebih jadi dia tidak bisa ikut.

"Bagus, aku jadi bisa tidur seharian penuh hari sabtu nanti" pikir Shan Shan

Sayang, harapannya langsung hancur saat Ah Mei memberitahu kalau Feng Teng sudah membayar biaya perjalanan Shan Shan. (hahaha) Sebelum pergi Ah Mei memberitahu Shan Shan bahwa jadwal keberangkatannya adalah hari sabtu jam 7 pagi.


Di kantor departemen keuangan, rekan-rekan Shan Shan lagi-lagi menggosipkan Shan Shan dan bos. Karena biasanya bos tidak terlalu menyukai acara karya wisata tapi sekarang tiba-tiba dia malah ingin sekali ikut. Pasti bos bersemangat untuk ikut gara-gara seseorang yang spesial, kata mereka sambil melirik Shan Shan.

Shan Shan sedih mendengar rekan-rekannya mengira dia punya hubungan spesial dengan bos padahal bos hanya menjadikannya penyeleksi sayuran, Shan Shan yakin betul kalau bos ingin ikut karya wisata bersamanya hanya untuk mengasah kemampuannya dalam menyeleksi makanan apa saja yang disukai dan tidak disukainya.


Saat sedang makan siang bersama Feng Teng, Shan Shan memberanikan diri memberitahu Feng Teng bahwa dia tidak mau ikut karya wisata.

"Kalau begitu apa kau mau tetap disini dan ujian?" tanya Feng Teng licik.

Shan Shan langsung panik membayangkan harus menghabiskan waktu seharian untuk ujian CPA bersama Feng Teng. Shan Shan akhirnya berubah pikiran bahkan mengatakan bahwa karya wisata bersama Feng Teng merupakan suatu kehormatan baginya.


Pada hari sabtu, Shan Shan bangun jam 6 pagi tapi karena dia tidak mau ikut jadi dia memutuskan untuk datang telat setengah jam atau satu jam, dia yakin mereka tidak akan mungkin menunggunya. Dan saat semua orang sudah pergi nanti, dia akan menyalahkan kemacetan di jalan karena telah membuatnya telat. Dengan tekad itu, Shan Shan sengaja berlama-lama di rumah, menggosok giginya dengan santai, memakai produk skincarenya dengan santai.


Sesampainya di depan kantor, Shan Shan melihat tidak ada siapapun disana kecuali seorang satpam. Shan Shan pun langsung berakting lebai, berteriak-teriak meratapi nasib buruknya yang ketinggalan karya wisata impiannya gara-gara macet.


"Xue Shan Shan" tiba-tiba terdengar suara Ah Mei memanggilnya.

Ah Mei langsung ngomel-ngomel karena Shan Shan baru muncul sekarang padahal mereka sudah menunggunya sejak sejam yang lalu. Tanpa mengacuhkan protes Shan Shan, Ah Mei langsung cepat-cepat menyeret Shan Shan ke bis.
 

Dan betapa kagetnya Shan Shan saat dia melihat satu-satunya kursi kosong adalah kursi disamping Feng Teng. Karena sudah tidak punya pilihan lain, terpaksa Shan Shan duduk disamping Feng Teng dengan enggan.


"Bos, selamat pagi" sapa Shan Shan

"Sekarang sudah tidak pagi"

Merasa yakin kalau Feng Teng tidak mungkin menunggu satu jam hanya demi dirinya, Shan Shan pun bertanya kenapa mereka tidak berangkat jam 7?

"Kalau kau tahu jam 7, lalu kenapa kau datang jam 8?" tanya Feng Teng

Menyadari kalau dia salah bicara Shan Shan langsung mengomeli dirinya sendiri "Xue Shan Shan, kau benar-benar bego. Menanyakan itu kan sama saja dengan mengekspos kalau kau memang sengaja telat"


Shan Shan lalu bertanya pada Ah Mei, jam berapa sebenarnya waktu keberangkatannya? Ah Mei mengatakan bahwa jadwal sebenarnya memang jam 7 tapi bos tiba-tiba memutuskan untuk mengganti jadwal keberangkatannya jam 8 karena bos merasa berangkat jam 7 itu terlalu dini. Shan Shan langsung menggerutu dalam hati karena tidak ada seorangpun yang memberitahunya tentang perubahan jadwal dadakan ini.


Sesampainya di tempat tujuan, Shan Shan berusaha membujuk Feng Teng dengan membantunya membawakan tasnya. Feng Teng awalnya menolak tapi saat Shan Shan terus memaksa, Feng Teng akhirnya menyerahkan tasnya ke Shan Shan.


Feng Yue juga ikut dalam karya wisata ini bersama Li Shu, mereka bahkan sudah tiba lebih dulu dan melihat Shan Shan memaksa ingin membawakan tasnya Feng Teng.

Feng Yue memberitahu Li Shu bahwa gadis itu adalah Xue Shan Shan, seorang gadis istimewa yang mendonorkan darah untuknya. Li Shu heran, kenapa Feng Yue menyebut Shan Shan istimewa? Menurutnya Shan Shan biasa saja.

"Kakakku menyukainya, jadi dia istimewa" ujar Feng Yue

Li Shu cukup kaget mendengarnya tapi dia cepat-cepat menutupi perasaannya dengan menunjukkan senyum cerianya saat mereka menyapa Feng Teng dan Shan Shan.


Shan Shan, Feng Yue dan Li Shu lalu ngobrol bersama. Feng Yue memberitahu Shan Shan bahwa Li Shu adalah teman sejak kecil yang tumbuh bersamanya dan Feng Teng karena itulah mereka bertiga sangat dekat. Feng Yue cukup terkejut mengetahui Feng Teng membiarkan tasnya dipegang Shan Shan karena biasanya Feng Teng sangat benci kalau barang-barangnya dipegang orang lain.

Shan Shan langsung panik karena dia yang tadi ngotot ingin membawakan tasnya Feng Teng, Shan Shan jadi takut bagaimana kalau dia sampai dipecat gara-gara menyentuh tasnya Feng Teng. Feng Yue malah tertawa melihat reaksi Shan Shan, apa Shan Shan takut pada Feng Teng? Atau jangan-jangan Feng Teng tidak memperlakukannya dengan baik? Feng Yue pun berjanji untuk menegur Feng Teng nanti.

Shan Shan jadi semakin panik mendengar janji Feng Yue, dia berusaha membujuk Feng Yue supaya dia tidak mengatakan apapun pada Feng Teng dengan alasan tidak ingin mengganggu Feng Teng yang sibuk. Padahal dalam hatinya, Shan Shan berpikir kalau Feng Yue sampai mengatakan sesuatu pada Feng Teng, maka Feng Teng pasti akan memecatnya atau lebih parahnya lagi bisa saja dia disuruh untuk mengerjakan lebih banyak pekerjaan seperti menggosok punggung Feng Teng atau menyemir sepatunya Feng Teng.


Feng Yue lalu memberikan sebuah nasehat untuk Shan Shan "Shan Shan, yang paling membahagiakan bagi seorang wanita adalah menemukan pria yang mencintai kita dan tinggal disisi kita. Pekerjaan memang penting tapi ada hal-hal lain yang jauh lebih penting daripada pekerjaan"


Li Shu bertanya apakah Feng Teng mengajaknya ikut karya wisata ini adalah untuk menunjukkan siapa pacarnya? Feng Teng membenarkannya tapi dia juga memberitahu Li Shu bahwa dia dan Shan Shan masih belum pacaran secara resmi. Li Shu berusaha bersikap biasa-biasa saja saat dia memberikan penilaiannya tentang Shan Shan bahwa menurutnya Shan Shan cukup 'oke'.

Feng Teng mengatakan bahwa dia menyukai ke'oke'annya Shan Shan. Menurutnya saat pria dan wanita bersama, mereka tidak harus memikirkan masalah latar belakang keluarga, pendidikan dan lain sebagainya.

"Aku akan bertanggung jawab membawa pulang uang untuk menyokong keluargaku dan dia hanya perlu menjadi 'oke' seperti ini" ujar Feng Teng (ooh... maksudmu, kamu ingin menjadikan Shan Shan keluargamu yah Feng Teng. heee... ^^)


Acara karya wisata dimulai dengan bersepeda bersama. Awalnya mereka bersepeda dengan santai, tapi Li Shu tiba-tiba menantang Feng Teng balapan dan mereka pun saling berkompetisi mengayuh sepeda mereka dengan sangat cepat.


Shan Shan berusaha mengejar mereka tapi Feng Teng dan Li Shu terus mengayuh sepeda mereka dengan sangat cepat meninggalkannya. Shan Shan mulai kebingungan saat dia tiba di sebuah jalan bercabang, Shan Shan bingung harus pilih jalan yang lebih besar atau jalan yang lebih kecil. Setelah sesaat bimbang, Shan Shan akhirnya memutuskan untuk mengambil jalan yang kecil. Saat mulai mengayuh sepedanya lagi, tak sengaja ia menjatuhkan ponselnya. Dia sama sekali tidak mengetahui bahwa Feng Teng dan Li Shu tadinya lewat di jalan yang besar.


Saat Shan Shan bersepeda seorang diri jauh kedalam hutan, tiba-tiba sepedanya oleng dan membuatnya terjatuh dan saat ia terjatuh tak sengaja kakinya terhimpit di sepeda dan terkilir. Shan Shan ingin mengambil ponselnya untuk menelepon seseorang, tapi saat itulah Shan Shan baru menyadari kalau ponselnya hilang.


Saat semua orang sudah kembali, Feng Yue lah yang pertama kali menyadari hilangnya Shan Shan. Mereka semakin panik saat Shan Shan tidak mengangkat teleponnya.


Semua orang langsung berpencar mencari Shan Shan. Feng Teng bersepeda seorang diri menelusuri jalan yang mereka lewati tadi sambil berteriak-teriak memanggil nama Shan Shan. Saat tiba di jalan bercabang, ia menemukan ponselnya Shan Shan yang terjatuh di jalan yang kecil.

Menyadari Shan Shan mungkin lewat jalan yang kecil itu, Feng Teng pun langsung mengayuh sepedanya melewati jalan itu. Tak lama kemudian, Feng Teng mendengar suara Shan Shan berteriak-teriak minta tolong. Feng Teng pun semakin mempercepat laju sepedanya dan menemukan Shan Shan terhimpit sepedanya dan menangis.

 

Feng Teng langsung membantu mengeluarkan kaki Shan Shan dari himpitan sepeda dan membantu Shan Shan berdiri.

"Kakiku sakit sekali. Aku tidak bisa jalan, apa yang harus kulakukan?" isak Shan Shan

"Aku akan menggendongmu" ujar Feng Teng


Feng Teng lalu menggendong Shan Shan di punggungnya. Saat mereka telah berjalan cukup jauh, Shan Shan meminta Feng Teng untuk menurunkannya tapi Feng Teng tetap menggendongnya sambil mengomeli Shan Shan atas kecerobohannya.


"Xue Shan Shan, maafkan aku. Aku tidak akan membuat kesalahan yang sama lagi"

"Kesalahan apa?" Shan Shan tidak mengerti

"Aku tidak akan meninggalkanmu sendirian saat kau sedih" ujar Feng Teng sembari mengingat kesalahan pertamanya saat dia melihat Shan Shan menangis seorang diri di balkon dan dia sama sekali tidak melakukan apapun untuk menolongnya.

Shan Shan sangat tercengang mendengarnya, Shan Shan merasa kata-kata Feng Teng barusan tidak seperti kata-kata yang diucapkan bos pada pegawainya tapi kata-kata yang diucapkan oleh seorang pangeran pada putrinya seperti yang ada dalam kisah-kisah dongeng.

 

Mereka berdua sama sekali tidak menyadari kalau Li Shu sedang memperhatikan mereka dari belakang.


Feng Teng membawa Shan Shan ke rumah sakit. Dokter memberitahu mereka bahwa selain kakinya yang terluka, Shan Shan baik-baik saja dan mungkin akan sembuh dalam waktu seminggu. Dokter mengatakan bahwa Shan Shan sudah bisa pulang hari ini tapi kalau mau menginap beberapa hari juga tidak apa-apa. Takut kalau harus bayar mahal hanya untuk menginap di rumah sakit, Shan Shan pun ngotot pulang saja.


Tak lama kemudian, Shuang Yi dan Liu Liu terburu-buru datang dengan cemas. Feng Teng mengatakan pada mereka bahwa dialah yang bersalah karena meninggalkan Shan Shan sendirian dan terluka.

Tanpa tahu siapa pria yang mengaku bersalah itu, Liu Liu langsung mengomelinya panjang lebar karena pihak perusahaan telah memaksa seorang pegawai untuk ikut karya wisata yang tidak diinginkannya dan sekarang mereka malah meninggalkannya sendirian sampai terluka.


Shan Shan langsung panik mendengar Liu Liu mengomeli bosnya. Dia berusaha menghentikan omelan Liu Liu dengan memberitahunya bahwa pria itu adalah bosnya. Tapi Liu Liu tidak peduli dan tetap saja melanjutkan omelannya atas kecerobohan Feng Teng sampai membuat Shan Shan terluka padahal sebagai bos seharusnya Feng Teng tahu betul golongan darah langka Shan Shan. Untung saja Shan Shan cuma terkilir tapi bagaimana kalau sampai dia kehilangan darah?

"Adik anda memang permata yang sangat berharga. Tapi bagi keluarga kami Shan Shan juga mutiara yang sangat berharga" omel Liu Liu

"Kau benar, maafkan aku" Feng Teng meminta maaf


Shan Shan dan Shuang Yi berusaha memperingatkan Liu Liu untuk berhenti ngomel-ngomel apalagi yang dia omeli adalah bosnya Shan Shan, bisa-bisa nanti malah terjadi hal yang jauh lebih buruk pada Shan Shan gara-gara omelannya Liu Liu.


Saat Zheng Qi baru tiba di rumah sakit, dia mendapati Li Shu dalam keadaan panik dan menyalahkan dirinya sendiri sebagai penyebab terlukanya Shan Shan. Tapi Zheng Qi dan Feng Teng meyakinkannya untuk tidak cemas karena dia tidak bersalah.

Feng Teng meminta Zheng Qi menunda perjalanan mereka ke Korea (untuk melanjutkan proses akusisi perusahaan KM). Tapi Zheng Qi memaksa Feng Teng untuk tetap pergi karena ada sebuah perusahaan Amerika yang juga tertarik pada perusahaan KM. Merasa bersalah telah menyebabkan Shan Shan terluka, Li Shu meyakinkan Feng Teng untuk tidak cemas dan berjanji akan merawat Shan Shan selama dia pergi.


Li Shu menemani Shan Shan sampai ke rumahnya, dan walaupun dia berusaha menyalahkan dirinya sendiri sebagai penyebab Shan Shan terluka dan berjanji akan merawat Shan Shan, tapi diam-diam dia mengisyaratkan pada Shan Shan bahwa masalah Feng Teng adalah masalahnya juga.


Sekali mendengar perkataan Li Shu itu, Shuang Yi dan Liu Liu langsung saling berpandangan penuh arti karena mereka tahu niat asli Li Shu.

Setelah Li Shu pergi, mereka pun langsung memperingatkan Shan Shan kalau Li Shu pasti jatuh cinta dan terobsesi pada Feng Teng dan maksud perkataannya tadi hanyalah untuk memberitahu Shan Shan bahwa Feng Teng adalah milik Li Shu.


Keesokan harinya, Shan Shan pun mulai menyadari betul niat asli Li Shu yang sebenarnya saat Li Shu menyiapkan sarapan untuknya tapi diam-diam Li Shu mengisyaratkan padanya tentang Feng Teng yang selalu menuruti apapun yang diinginkannya.


Hari berikutnya, Li Shu dan Feng Yue mengunjungi Shan Shan. Mereka berdua menceritakan bagaimana nakalnya Feng Teng waktu kecil dan berbagai tipuan nakal yang selalu Feng Teng perbuat pada mereka berdua.


Saking seringnya mendengar keakraban Feng Teng dan Li Shu, suatu hari saat Li Shu menemaninya pergi check-up, Shan Shan bertanya pada Li Shu apakah dia dan Feng Teng sepasang kekasih? Sesaat Li Shu tampak agak ragu, tapi saat dia menyadari percapakan mereka didengar Xiao Jang, dia pun langsung menyangkalnya.

Shan Shan sangat berterima kasih pada Li Shu yang selalu menemaninya check-up dan memperlakukannya dengan baik. Keakraban mereka beberapa hari ini membuat Shan Shan merasa kalau dia dan Li Shu sekarang telah menjadi teman dekat.


Supaya Feng Teng tidak cemas, Shan Shan mengirim beberapa foto selfie dan mengabari perkembangan kesehatan kakinya pada Feng Teng tapi Feng Teng malah menyuruhnya untuk mengirimikan foto kakinya yang di-gips setiap hari.

Walaupun berada di luar negeri tapi Feng Teng selalu mengawasi perkembangan kesehatan Shan Shan, menyewa seorang suster untuk merawat Shan Shan, dia bahkan tahu saat Shan Shan telat check-up padahal Shan Shan cuma telat 5 menit.


Shan Shan menelepon A Ji karena tidak enak pada mereka, perusahaan saat ini sedang sibuk-sibuknya tapi dia malah cuti. Tapi A Jia meyakinkannya untuk tidak cemas dan istirahat saja dengan baik.


Karena tidak enak pada rekan-rekannya, Shan Shan berusaha membujuk Feng Teng dengan cara mengiriminya foto kakinya yang di-gips sambil memohon supaya Feng Teng mengizinkannya masuk kerja lagi dengan alasan takut gajinya dipotong kalau terus cuti.

Tapi Feng Teng malah memerintahkan Shan Shan untuk cuti seminggu dan mengancam Shan Shan untuk sembuh dalam waktu seminggu itu, jika Shan Shan masih belum sembuh dalam waktu seminggu maka dia akan memotong bonus akhir tahunnya Shan Shan.


Keesokan harinya Shan Shan memutuskan untuk tidak menuruti perintah Feng Teng dan kembali bekerja karena sebentar lagi dia harus pulang kampung jadi dia tidak mau kalau gajinya sampai dipotong. Saat itu, kantor departemen keuangan kedatangan pegawai baru yang akan menggantikan posisi Cheng Juang, seorang wanita bernama Zhou Xiao Wei.


Bersambung ke episode 9

Post a Comment

0 Comments