Di
rumah, Shan Shan sedang memakai produk skincare pemberian Feng Teng
sembari memikirkan kebodohannya karena hanya karena diberi produk
skincare itu saja, dia langsung salah mengira kalau bos perhatian
padanya. Bos pasti hanya ingin membantunya meningkatkan kemampuannya dan
penampilannya supaya dia tidak mempermalukan perusahaan.
Shan Shan heran kenapa tidak ada pria yang menyukainya? Shan Shan pun
mulai mengkhayal punya seorang pacar dan menghabiskan waktu mencuci
piring bersama, tapi pacar yang pikirkannya malah Feng Teng. Saat
menyadari siapa yang dikhayalkannya, Shan Shan langsung mengomeli
dirinya sendiri untuk berkonsentrasi lulus tes CPA saja dan baru setelah
itu dia bisa mencari pacar.
|
Shan Shan mengkhayal cuci piring sama Feng Teng |
Keesokan paginya, Shan Shan baru tiba
didepan kantor saat Ah Mei menghampirinya dan memberinya beberapa lembar
informasi karya wisata. Ah Mei memberitahu bahwa Feng Teng sebenarnya
dijadwalkan pergi bersama departemen HRD tapi tiba-tiba Feng Teng
berubah pikiran dan memutuskan untuk pergi dengan departemen keuangan.
(Pffft!)
Ah Mei juga memberitahu bahwa walaupun Shan
Shan belum bekerja selama satu tahun penuh tapi Shan Shan tetap bisa
ikut dengan cara membayar.
Shan Shan langsung panik
mendengar Feng Teng ikut karya wisata juga, kalau mereka karya wisata
bersama bisa-bisa dia bukannya liburan tapi menyeleksi sayurannya Feng
Teng terus. Dia pun berusaha menghindari nasib buruk itu dengan
membuat-buat alasan bahwa dia tidak punya uang lebih jadi dia tidak bisa
ikut.
"Bagus, aku jadi bisa tidur seharian penuh hari sabtu nanti" pikir Shan Shan
Sayang,
harapannya langsung hancur saat Ah Mei memberitahu kalau Feng Teng
sudah membayar biaya perjalanan Shan Shan. (hahaha) Sebelum pergi Ah Mei
memberitahu Shan Shan bahwa jadwal keberangkatannya adalah hari sabtu
jam 7 pagi.
Di
kantor departemen keuangan, rekan-rekan Shan Shan lagi-lagi
menggosipkan Shan Shan dan bos. Karena biasanya bos tidak terlalu
menyukai acara karya wisata tapi sekarang tiba-tiba dia malah ingin
sekali ikut. Pasti bos bersemangat untuk ikut gara-gara seseorang yang
spesial, kata mereka sambil melirik Shan Shan.
Shan
Shan sedih mendengar rekan-rekannya mengira dia punya hubungan spesial
dengan bos padahal bos hanya menjadikannya penyeleksi sayuran, Shan Shan
yakin betul kalau bos ingin ikut karya wisata bersamanya hanya untuk
mengasah kemampuannya dalam menyeleksi makanan apa saja yang disukai dan
tidak disukainya.
Saat
sedang makan siang bersama Feng Teng, Shan Shan memberanikan diri
memberitahu Feng Teng bahwa dia tidak mau ikut karya wisata.
"Kalau begitu apa kau mau tetap disini dan ujian?" tanya Feng Teng licik.
Shan
Shan langsung panik membayangkan harus menghabiskan waktu seharian
untuk ujian CPA bersama Feng Teng. Shan Shan akhirnya berubah pikiran
bahkan mengatakan bahwa karya wisata bersama Feng Teng merupakan suatu
kehormatan baginya.
Pada
hari sabtu, Shan Shan bangun jam 6 pagi tapi karena dia tidak mau ikut
jadi dia memutuskan untuk datang telat setengah jam atau satu jam, dia
yakin mereka tidak akan mungkin menunggunya. Dan saat semua orang sudah
pergi nanti, dia akan menyalahkan kemacetan di jalan karena telah
membuatnya telat. Dengan tekad itu, Shan Shan sengaja berlama-lama di
rumah, menggosok giginya dengan santai, memakai produk skincarenya
dengan santai.
Sesampainya
di depan kantor, Shan Shan melihat tidak ada siapapun disana kecuali
seorang satpam. Shan Shan pun langsung berakting lebai, berteriak-teriak
meratapi nasib buruknya yang ketinggalan karya wisata impiannya
gara-gara macet.
"Xue Shan Shan" tiba-tiba terdengar suara Ah Mei memanggilnya.
Ah
Mei langsung ngomel-ngomel karena Shan Shan baru muncul sekarang
padahal mereka sudah menunggunya sejak sejam yang lalu. Tanpa
mengacuhkan protes Shan Shan, Ah Mei langsung cepat-cepat menyeret Shan
Shan ke bis.
Dan
betapa kagetnya Shan Shan saat dia melihat satu-satunya kursi kosong
adalah kursi disamping Feng Teng. Karena sudah tidak punya pilihan lain,
terpaksa Shan Shan duduk disamping Feng Teng dengan enggan.
"Bos, selamat pagi" sapa Shan Shan
"Sekarang sudah tidak pagi"
Merasa
yakin kalau Feng Teng tidak mungkin menunggu satu jam hanya demi
dirinya, Shan Shan pun bertanya kenapa mereka tidak berangkat jam 7?
"Kalau kau tahu jam 7, lalu kenapa kau datang jam 8?" tanya Feng Teng
Menyadari
kalau dia salah bicara Shan Shan langsung mengomeli dirinya sendiri
"Xue Shan Shan, kau benar-benar bego. Menanyakan itu kan sama saja
dengan mengekspos kalau kau memang sengaja telat"
Shan
Shan lalu bertanya pada Ah Mei, jam berapa sebenarnya waktu
keberangkatannya? Ah Mei mengatakan bahwa jadwal sebenarnya memang jam 7
tapi bos tiba-tiba memutuskan untuk mengganti jadwal keberangkatannya
jam 8 karena bos merasa berangkat jam 7 itu terlalu dini. Shan Shan
langsung menggerutu dalam hati karena tidak ada seorangpun yang
memberitahunya tentang perubahan jadwal dadakan ini.
Sesampainya
di tempat tujuan, Shan Shan berusaha membujuk Feng Teng dengan
membantunya membawakan tasnya. Feng Teng awalnya menolak tapi saat Shan
Shan terus memaksa, Feng Teng akhirnya menyerahkan tasnya ke Shan Shan.
Feng
Yue juga ikut dalam karya wisata ini bersama Li Shu, mereka bahkan
sudah tiba lebih dulu dan melihat Shan Shan memaksa ingin membawakan
tasnya Feng Teng.
Feng Yue memberitahu Li Shu bahwa
gadis itu adalah Xue Shan Shan, seorang gadis istimewa yang mendonorkan
darah untuknya. Li Shu heran, kenapa Feng Yue menyebut Shan Shan
istimewa? Menurutnya Shan Shan biasa saja.
"Kakakku menyukainya, jadi dia istimewa" ujar Feng Yue
Li
Shu cukup kaget mendengarnya tapi dia cepat-cepat menutupi perasaannya
dengan menunjukkan senyum cerianya saat mereka menyapa Feng Teng dan
Shan Shan.
Shan
Shan, Feng Yue dan Li Shu lalu ngobrol bersama. Feng Yue memberitahu
Shan Shan bahwa Li Shu adalah teman sejak kecil yang tumbuh bersamanya
dan Feng Teng karena itulah mereka bertiga sangat dekat. Feng Yue cukup
terkejut mengetahui Feng Teng membiarkan tasnya dipegang Shan Shan
karena biasanya Feng Teng sangat benci kalau barang-barangnya dipegang
orang lain.
Shan Shan langsung panik karena dia yang
tadi ngotot ingin membawakan tasnya Feng Teng, Shan Shan jadi takut
bagaimana kalau dia sampai dipecat gara-gara menyentuh tasnya Feng Teng.
Feng Yue malah tertawa melihat reaksi Shan Shan, apa Shan Shan takut
pada Feng Teng? Atau jangan-jangan Feng Teng tidak memperlakukannya
dengan baik? Feng Yue pun berjanji untuk menegur Feng Teng nanti.
Shan
Shan jadi semakin panik mendengar janji Feng Yue, dia berusaha membujuk
Feng Yue supaya dia tidak mengatakan apapun pada Feng Teng dengan
alasan tidak ingin mengganggu Feng Teng yang sibuk. Padahal dalam
hatinya, Shan Shan berpikir kalau Feng Yue sampai mengatakan sesuatu
pada Feng Teng, maka Feng Teng pasti akan memecatnya atau lebih parahnya
lagi bisa saja dia disuruh untuk mengerjakan lebih banyak pekerjaan
seperti menggosok punggung Feng Teng atau menyemir sepatunya Feng Teng.
Feng
Yue lalu memberikan sebuah nasehat untuk Shan Shan "Shan Shan, yang
paling membahagiakan bagi seorang wanita adalah menemukan pria yang
mencintai kita dan tinggal disisi kita. Pekerjaan memang penting tapi
ada hal-hal lain yang jauh lebih penting daripada pekerjaan"
Li
Shu bertanya apakah Feng Teng mengajaknya ikut karya wisata ini adalah
untuk menunjukkan siapa pacarnya? Feng Teng membenarkannya tapi dia juga
memberitahu Li Shu bahwa dia dan Shan Shan masih belum pacaran secara
resmi. Li Shu berusaha bersikap biasa-biasa saja saat dia memberikan
penilaiannya tentang Shan Shan bahwa menurutnya Shan Shan cukup
'oke'.
Feng Teng mengatakan bahwa dia menyukai ke
'oke'annya
Shan Shan. Menurutnya saat pria dan wanita bersama, mereka tidak harus
memikirkan masalah latar belakang keluarga, pendidikan dan lain
sebagainya.
"Aku akan bertanggung jawab membawa pulang uang untuk menyokong keluargaku dan dia hanya perlu menjadi
'oke' seperti ini" ujar Feng Teng (ooh... maksudmu, kamu ingin menjadikan Shan Shan keluargamu yah Feng Teng. heee... ^^)
Acara
karya wisata dimulai dengan bersepeda bersama. Awalnya mereka bersepeda
dengan santai, tapi Li Shu tiba-tiba menantang Feng Teng balapan dan
mereka pun saling berkompetisi mengayuh sepeda mereka dengan sangat
cepat.
Shan
Shan berusaha mengejar mereka tapi Feng Teng dan Li Shu terus mengayuh
sepeda mereka dengan sangat cepat meninggalkannya. Shan Shan mulai
kebingungan saat dia tiba di sebuah jalan bercabang, Shan Shan bingung
harus pilih jalan yang lebih besar atau jalan yang lebih kecil. Setelah
sesaat bimbang, Shan Shan akhirnya memutuskan untuk mengambil jalan yang
kecil. Saat mulai mengayuh sepedanya lagi, tak sengaja ia menjatuhkan
ponselnya. Dia sama sekali tidak mengetahui bahwa Feng Teng dan Li Shu
tadinya lewat di jalan yang besar.
Saat
Shan Shan bersepeda seorang diri jauh kedalam hutan, tiba-tiba
sepedanya oleng dan membuatnya terjatuh dan saat ia terjatuh tak sengaja
kakinya terhimpit di sepeda dan terkilir. Shan Shan ingin mengambil
ponselnya untuk menelepon seseorang, tapi saat itulah Shan Shan baru
menyadari kalau ponselnya hilang.
Saat
semua orang sudah kembali, Feng Yue lah yang pertama kali menyadari
hilangnya Shan Shan. Mereka semakin panik saat Shan Shan tidak
mengangkat teleponnya.
Semua
orang langsung berpencar mencari Shan Shan. Feng Teng bersepeda seorang
diri menelusuri jalan yang mereka lewati tadi sambil berteriak-teriak
memanggil nama Shan Shan. Saat tiba di jalan bercabang, ia menemukan
ponselnya Shan Shan yang terjatuh di jalan yang kecil.
Menyadari
Shan Shan mungkin lewat jalan yang kecil itu, Feng Teng pun langsung
mengayuh sepedanya melewati jalan itu. Tak lama kemudian, Feng Teng
mendengar suara Shan Shan berteriak-teriak minta tolong. Feng Teng pun
semakin mempercepat laju sepedanya dan menemukan Shan Shan terhimpit
sepedanya dan menangis.
Feng Teng langsung membantu mengeluarkan kaki Shan Shan dari himpitan sepeda dan membantu Shan Shan berdiri.
"Kakiku sakit sekali. Aku tidak bisa jalan, apa yang harus kulakukan?" isak Shan Shan
"Aku akan menggendongmu" ujar Feng Teng
Feng
Teng lalu menggendong Shan Shan di punggungnya. Saat mereka telah
berjalan cukup jauh, Shan Shan meminta Feng Teng untuk menurunkannya
tapi Feng Teng tetap menggendongnya sambil mengomeli Shan Shan atas
kecerobohannya.
"Xue Shan Shan, maafkan aku. Aku tidak akan membuat kesalahan yang sama lagi"
"Kesalahan apa?" Shan Shan tidak mengerti
"Aku
tidak akan meninggalkanmu sendirian saat kau sedih" ujar Feng Teng
sembari mengingat kesalahan pertamanya saat dia melihat Shan Shan
menangis seorang diri di balkon dan dia sama sekali tidak melakukan
apapun untuk menolongnya.
Shan Shan sangat tercengang
mendengarnya, Shan Shan merasa kata-kata Feng Teng barusan tidak seperti
kata-kata yang diucapkan bos pada pegawainya tapi kata-kata yang
diucapkan oleh seorang pangeran pada putrinya seperti yang ada dalam
kisah-kisah dongeng.
Mereka berdua sama sekali tidak menyadari kalau Li Shu sedang memperhatikan mereka dari belakang.
Feng
Teng membawa Shan Shan ke rumah sakit. Dokter memberitahu mereka bahwa
selain kakinya yang terluka, Shan Shan baik-baik saja dan mungkin akan
sembuh dalam waktu seminggu. Dokter mengatakan bahwa Shan Shan sudah
bisa pulang hari ini tapi kalau mau menginap beberapa hari juga tidak
apa-apa. Takut kalau harus bayar mahal hanya untuk menginap di rumah
sakit, Shan Shan pun ngotot pulang saja.
Tak
lama kemudian, Shuang Yi dan Liu Liu terburu-buru datang dengan cemas.
Feng Teng mengatakan pada mereka bahwa dialah yang bersalah karena
meninggalkan Shan Shan sendirian dan terluka.
Tanpa
tahu siapa pria yang mengaku bersalah itu, Liu Liu langsung mengomelinya
panjang lebar karena pihak perusahaan telah memaksa seorang pegawai
untuk ikut karya wisata yang tidak diinginkannya dan sekarang mereka
malah meninggalkannya sendirian sampai terluka.
Shan
Shan langsung panik mendengar Liu Liu mengomeli bosnya. Dia berusaha
menghentikan omelan Liu Liu dengan memberitahunya bahwa pria itu adalah
bosnya. Tapi Liu Liu tidak peduli dan tetap saja melanjutkan omelannya
atas kecerobohan Feng Teng sampai membuat Shan Shan terluka padahal
sebagai bos seharusnya Feng Teng tahu betul golongan darah langka Shan
Shan. Untung saja Shan Shan cuma terkilir tapi bagaimana kalau sampai
dia kehilangan darah?
"Adik anda memang permata yang
sangat berharga. Tapi bagi keluarga kami Shan Shan juga mutiara yang
sangat berharga" omel Liu Liu
"Kau benar, maafkan aku" Feng Teng meminta maaf
Shan
Shan dan Shuang Yi berusaha memperingatkan Liu Liu untuk berhenti
ngomel-ngomel apalagi yang dia omeli adalah bosnya Shan Shan, bisa-bisa
nanti malah terjadi hal yang jauh lebih buruk pada Shan Shan gara-gara
omelannya Liu Liu.
Saat
Zheng Qi baru tiba di rumah sakit, dia mendapati Li Shu dalam keadaan
panik dan menyalahkan dirinya sendiri sebagai penyebab terlukanya Shan
Shan. Tapi Zheng Qi dan Feng Teng meyakinkannya untuk tidak cemas karena
dia tidak bersalah.
Feng Teng meminta Zheng Qi
menunda perjalanan mereka ke Korea (untuk melanjutkan proses akusisi
perusahaan KM). Tapi Zheng Qi memaksa Feng Teng untuk tetap pergi karena
ada sebuah perusahaan Amerika yang juga tertarik pada perusahaan KM.
Merasa bersalah telah menyebabkan Shan Shan terluka, Li Shu meyakinkan
Feng Teng untuk tidak cemas dan berjanji akan merawat Shan Shan selama
dia pergi.
Li
Shu menemani Shan Shan sampai ke rumahnya, dan walaupun dia berusaha
menyalahkan dirinya sendiri sebagai penyebab Shan Shan terluka dan
berjanji akan merawat Shan Shan, tapi diam-diam dia mengisyaratkan pada
Shan Shan bahwa masalah Feng Teng adalah masalahnya juga.
Sekali
mendengar perkataan Li Shu itu, Shuang Yi dan Liu Liu langsung saling
berpandangan penuh arti karena mereka tahu niat asli Li Shu.
Setelah
Li Shu pergi, mereka pun langsung memperingatkan Shan Shan kalau Li Shu
pasti jatuh cinta dan terobsesi pada Feng Teng dan maksud perkataannya
tadi hanyalah untuk memberitahu Shan Shan bahwa Feng Teng adalah milik
Li Shu.
Keesokan
harinya, Shan Shan pun mulai menyadari betul niat asli Li Shu yang
sebenarnya saat Li Shu menyiapkan sarapan untuknya tapi diam-diam Li Shu
mengisyaratkan padanya tentang Feng Teng yang selalu menuruti apapun
yang diinginkannya.
Hari
berikutnya, Li Shu dan Feng Yue mengunjungi Shan Shan. Mereka berdua
menceritakan bagaimana nakalnya Feng Teng waktu kecil dan berbagai
tipuan nakal yang selalu Feng Teng perbuat pada mereka berdua.
Saking
seringnya mendengar keakraban Feng Teng dan Li Shu, suatu hari saat Li
Shu menemaninya pergi check-up, Shan Shan bertanya pada Li Shu apakah
dia dan Feng Teng sepasang kekasih? Sesaat Li Shu tampak agak ragu, tapi
saat dia menyadari percapakan mereka didengar Xiao Jang, dia pun
langsung menyangkalnya.
Shan Shan sangat berterima
kasih pada Li Shu yang selalu menemaninya check-up dan memperlakukannya
dengan baik. Keakraban mereka beberapa hari ini membuat Shan Shan merasa
kalau dia dan Li Shu sekarang telah menjadi teman dekat.
Supaya
Feng Teng tidak cemas, Shan Shan mengirim beberapa foto selfie dan
mengabari perkembangan kesehatan kakinya pada Feng Teng tapi Feng Teng
malah menyuruhnya untuk mengirimikan foto kakinya yang di-gips setiap
hari.
Walaupun berada di luar negeri tapi Feng Teng
selalu mengawasi perkembangan kesehatan Shan Shan, menyewa seorang
suster untuk merawat Shan Shan, dia bahkan tahu saat Shan Shan telat
check-up padahal Shan Shan cuma telat 5 menit.
Shan
Shan menelepon A Ji karena tidak enak pada mereka, perusahaan saat ini
sedang sibuk-sibuknya tapi dia malah cuti. Tapi A Jia meyakinkannya
untuk tidak cemas dan istirahat saja dengan baik.
Karena
tidak enak pada rekan-rekannya, Shan Shan berusaha membujuk Feng Teng
dengan cara mengiriminya foto kakinya yang di-gips sambil memohon supaya
Feng Teng mengizinkannya masuk kerja lagi dengan alasan takut gajinya
dipotong kalau terus cuti.
Tapi Feng Teng malah
memerintahkan Shan Shan untuk cuti seminggu dan mengancam Shan Shan
untuk sembuh dalam waktu seminggu itu, jika Shan Shan masih belum sembuh
dalam waktu seminggu maka dia akan memotong bonus akhir tahunnya Shan
Shan.
Keesokan
harinya Shan Shan memutuskan untuk tidak menuruti perintah Feng Teng
dan kembali bekerja karena sebentar lagi dia harus pulang kampung jadi
dia tidak mau kalau gajinya sampai dipotong. Saat itu, kantor departemen
keuangan kedatangan pegawai baru yang akan menggantikan posisi Cheng
Juang, seorang wanita bernama Zhou Xiao Wei.
Bersambung ke episode 9
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam