Sinopsis Kiss - The Series Episode 4 - 1

Sinopsis Kiss - The Series Episode 4 - 1




Selesai makan, Na mengantarkan Sanrak pulang dan langsung pergi setelah melihat Sanrak masuk.

Sanrak mendapati First sudah menunggunya didalam. Tapi First tiba-tiba menginterogasinya dan melabraknya seolah Sanrak menyelingkuhinya dengan Na.

Dia bahkan tidak mau menerima penjelasan Sanrak yang berkata bahwa dia dan Na hanya kenalan lama. Dia terus marah-marah seolah dia pacar yang sangat setia pada Sanrak dan karenanya, dia tidak terima dikhianati oleh Sanrak.


Saat Sanrak mengkonfrontasinya dengan video makan malamnya bersama salah satu modelnya, First langsung sakit hati dan menyatakan sebaiknya hubungan mereka berakhir saja kalau memang sudah tidak ada ketidakpercayaan diantara mereka. (Beuh!)

Sanrak langsung panik, dia berusaha menjelaskan bahwa dia bukannya tidak mempercayai First, dia hanya ingin First mempercayainya juga. Kalau memang seperti itu, First langsung menuntut Sanrak untuk berhenti dari pekerjaan magangnya di Charisma. Dan saat Sanrak menolak, dia langsung pergi meninggalkan Sanrak yang langsung terjatuh berlutut patah hati.


Sandee pulang semenit kemudian dan langsung cemas melihat Sanrak terduduk di lantai. Sanrak terus menangis sepanjang malam, tapi Sandee sama sekali tidak bersimpati padanya. Dia cuma geleng-geleng kepala melihat Sanrak menangisi orang itu.


Keesokan harinya, Sandee bersama Thada pergi mengerjakan tugas kelompok mereka ke sebuah lokasi konstruksi tapi June belum terlihat batang hidungnya.

Sandee berusaha menghubunginya tapi tidak diangkat, dan dia langsung ngedumel kesal karenanya. Thada heran kenapa dia semarah itu, lagipula June memang selalu terlambat.

"Lalu bagaimana sekarang? Apa mau masuk kedalam tanpa June?" tanya Thada

"Tidak. Aku akan menunggu June"

"Kenapa? Apa masuk kedalam hanya denganku itu masalah besar? Mau masuk atau tidak?"

"Kubilang aku mau menunggu June"


Yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba semenit kemudian dan Sandee langsung menghajarnya sambil ngomel-ngomel. June heran kenapa Sandee semarah itu, dia kan cuma telat 5 menit. Sandee tidak peduli, telat yah telat dan tidak mau terima apapun alasan June.


Sanrak menceritakan masalah semalam pada Noina, tapi dia tidak terima saat Noina mengkritik First. Dan masih bersikeras dengan keyakinannya bahwa kecemburuan First semalam adalah atas dasar cinta.

Noina benar-benar heran melihatnya, lalu apa yang akan terjadi pada pekerjaan magangnya Sanrak? Apa dia benar-benar akan menuruti First dan berhenti dari Charisma?

"Kau kan cuma makan malam bersama Khun Na? Kenapa dia tidak mengaca kelakukannya sendiri?" gerutu Noina.

"Kami sudah membicarakan masalah itu"

Noina senang mendengarnya, dia sudah berpikir bagaimana reaksi First saat Sanrak mengkonfrontasinya. Apakah wajahnya langsung memucat. Orang seperti First memang perlu dilabrak biar dia tahu kalau Sanrak bukanlah orang yang mudah dia bodohi.

Tapi Sanrak malah bilang kalau mereka sudah membicarakan masalah itu jadi sudah tidak ada masalah lagi sekarang.

"Apa? Aku tidak mengerti"

"Kau tidak akan mengerti karena kau masih single dan cantik. Kalau kau sudah pacaran dengan seseorang maka kau pasti akan mengerti"

"Jadi, haruskah aku mencari seorang pria yang tidak setia untuk dipacari hanya demi memahamimu?"


Sanrak berusaha mengalihkan topik, tapi Noina tidak terpedaya begitu saja dan terus menuntut apa yang akan Sanrak lakukan dengan pekerjaan magangnya. Apa dia benar-benar akan berhenti.

Sanrak juga bingung harus bagaimana. Kalau dia sampai berhenti, mungkin Na dan Jane tidak akan mau lagi bertemu dengannya.

"Tapi kau kan tidak salah. Kenapa tidak kau biarkan saja dia marah-marah?"

"Lalu apa yang harus kukatakan padanya?"

"Kau bilang saja 'Aku sibuk banget. Aku sedang banyak pekerjaan jadi tidak bisa bilang pada mereka kalau aku mau berhenti', lalu setelah itu kau alihkan ke topik lain"

"Tapi itu artinya aku harus berbohong padanya"

"Kau pilih mana, berbohong padanya atau bertengkar dengan kakakmu?"

"Kau benar" Sanrak jadi semakin galau sekarang.


Di lokasi konstruksi, seorang arsitek mengajak mereka berkeliling sambil menunjukkan blok beton kokoh yang tahan api.

Sementara kedua temannya mendengarkan dengan serius, June malah dengan santainya bertanya pada si arsitek tentang apakah dia pernah membuat sebuah bangunan yang roboh.

Tapi candaannya ditanggapi dengan cukup serius dan bijak oleh si arsitek "Jika aku membuat bangunan roboh, maka aku akan dipenjara. Sebuah gedung tidak boleh mudah roboh. Setiap pilar berguna untuk menopang badai. Sama seperti kalian yang bekerja di tugas kelompok ini. Kalian harus saling berbagi dan membantu satu sama lain. Jika tidak maka tugas kelompok kalian akan tercerai berai"


Setelah selesai dan si arsitek pergi, Sandee langsung mengecek apa saja yang sudah dicatat Thada. Tapi begitu melihat tulisannya, dia langsung mengkritik tulisan cakar ayam Thada.

Thada beralasan kalau si arsitek tadi bicara terlalu cepat jadi terpaksa dia harus menulis cepat dan acak-acakan.

Sandee tidak percaya karena sedari dulu juga tulisan Thada jelek dan tidak pernah berubah. Tidak terima dengan omelan Sandee, Thada langsung menyuruhnya untuk mengecek notes-nya June dan lihat apakah June bahkan mencatat sesuatu.


Sandee langsung merebut buku notesnya June dan mendapati June memang tidak mencatat apa-apa, malah menggambar gambar kartun Thada bergandengan tangan dengannya.

"Kenapa kau menggambarku dan Thada"

"Aku mau menguploadnya di FB biar dapat 'like' dari para Dee-Da shipper. Mereka pasti akan menyukainya"


Kesal, Sandee langsung menyobeknya lalu pergi. Thada berkeliling sebentar tapi kemudian, dia melihat mobil merahnya Thew sedang terparkir di luar.

Dia datang untuk menjemput Sandee pastinya tapi dia berbaik hati memberikan tumpangan untuk kedua teman cowok Sandee.


Di kantor, Sanrak masih terus berusaha menghubungi si kolumnis dengan berbagai cara, kali ini lewat email. Jane datang tak lama kemudian dan langsung menanyakan tentang surat kontrak yang dia tugaskan pada Sanrak. Tapi saat membaca dokumen yang Sanrak serahkan, ternyata Sanrak mengeprint surat kontrak yang salah.

Sanrak berusaha meminta maf tapi Jane terus mengomelinya karena itu adalah kontrak sponsor dan jika klien mereka sampai tahu kalau mereka bekerja sama dengan perusahaan lain juga dan melihat besarnya jumlah budget mereka, maka klien mereka pasti akan marah besar dan perusahaan mereka akan rugi besar.

Sanrak meminta maf lagi tapi Jane tidak mau menerima maafnya lalu mengeprint sendiri surat kontrak yang benar. Setelah itu dia menyerahkannya pada Sanrak dan menginstruksikan Sanrak untuk memasukkan surat itu kedalam map.

Itu saja yang perlu Sanrak lakukan, dan sebaiknya dia lakukan sekarang karena mereka akan pergi menemui klien mereka sebentar lagi.


Jane lalu pergi setelah itu. Tepat setelah dia pergi, hapenya Sanrak berbunyi dan dia malah menaruh surat kontrak asli itu sembarangan bersamaan dengan surat kontrak perusahaan lain hanya demi membuka hapenya. Bahkan dia langsung pergi meninggalkan dokumen itu ke toilet hanya demi membuka chattingan dari First.


Jane menelepon untuk menanyakan apakah Sanrak sudah menaruh kontrak itu di map dan apakah dia sudah menaruh kontrak itu di mejanya. Tidak ingin dimarahi lagi, Sanrak langsung berbohong mengiyakannya.


Sanrak terus menerus sibuk berkutat dengan hapenya bahkan sampai Jane kembali tak lama kemudian. Dia menyerahkan filenya dan Jane menyuruhnya untuk memakai makeup dan berdadan rapi dulu sebelum pergi. Saat Sanrak tengah memakai makeupnya, Na diam-diam memperhatikannya dari luar.


Dalam perjalanan, Thew bertanya bagaimana tour keliling konstruksi bangunan tadi. Belum sempat mengatakan apapun, June langsung menjawab duluan dengan ketus "Pertanyaan bodoh. Panas banget"

"Aku tidak tanya padamu!"

Tidak ingin para pria itu bertengkar, Sandee memberitahu Thew bahwa tour mereka tadi menyenangkan dan banyak ilmu yang bisa didapat pula.

"Tugas kelompok itu menyenangkan yah?"

"Tidak menyenangkan" sahut Thada.


Jelas saja Sandee langsung kesal mendengarnya. Kalau Thada berpikir begitu, maka sebaiknya dia keluar saja dari kelompok mereka "Tidak menyenangkan karena ada orang brengs*k di grup" sindirnya sengit.

"Siapa juga yang ingin satu grup denganmu"

"Kalau begitu kau keluar saja dari grup"

June berusaha menenangkan pertengkaran mereka dengan mengingatkan Sandee bahwa kelompok mereka ini adalah keputusan dosen. Thew juga berusaha meminta Thada untuk nyantai aja dan menasehatinya untuk bicara lebih lembut pada Sandee. Tapi Thada malah makin kesal dan langsung memakinya.

Sandee jadi makin kesal mendengar makian Thada apalagi dia memaki orang yang memberi mereka tumpangan.

Tidak tahan lagi, Thada langsung menyuruh Thew untuk menepi. Thew langsung melakukannya dengan senang hati dan Thada langsung keluar dari sana.


Begitu kembali ke kampus, Sandee langsung menemui pak dosen untuk menyerahkan laporan tugas kelompok mereka tapi pak dosen sendiri tidak terlalu memperhatikannya. Sebelum pergi, dia mencoba bertanya-tanya kenapa pak dosen mengingin Thada satu grup dengannya.

Pak dosen malah bingung, jelas dia tidak pernah melakukan itu. Lagipula, dia kan sudah bilang sejak awal pada para mahasiswa untuk memilih anggota grup mereka sendiri.


Sekarang Sandee tahu kalau dia sudah dibohongi Pete. Kesal, dia langsung pergi mencari Pete.


Na, Jane dan Sanrak tiba di rumah klien mereka Tuan Thawee yang menyapa mereka dengan akrab dan ramah. Sanrak langsung suka, sepertinya Tuan Thawee orang yang ramah.

Tapi Jane memperingatkannya untuk bersikap sopan, apalagi Na mengajaknya kemari hanya supaya Sanrak mengobservasi saja.


Mereka memulai meeting mereka dengan saling berbasa-basi, Tuan Thaweee menceritakan tentang pertemuan pertamanya dengan ayahnya Na dulu dan proyek iklan pertamanya di majalah Charisma.

Tuan Thawee jujur mengaku bahwa awalnya dia sempat meragukan Na dalam me-manage perusahaan. Tapi sekarang Na sukses membuktikan kemampuannya dan membuat Charisma makin populer.


Tiba-tiba hapenya Sanrak berbunyi, dia ragu apakah harus mengangkatnya atau tidak. Tapi Jane menyuruhnya untuk mengangkatnya agar tidak mengganggu meeting. Sanrak ternyata ditelepon seseorang yang langsung membuatnya panik.


Entah siapa, mungkin rekan kerjanya. Tapi dalam flashback, kita melihat kontrak yang asli yang tadinya Sanrak geletakkan sembarangan, terjatuh tertiup angin dan kontrak yang dia masukkan kedalam map adalah kontrak dengan perusahaan lain.

Panik, Sanrak hendak memberitahu Na. Tapi tepat saat itu juga, sesi basa basi mereka selesai dan Na menyerahkan map berisi kontraknya pada Tuan Thawee tanpa dia cek terlebih dulu.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments