Sinopsis How, Boss Wants to Marry Me Episode 12 - 2

  Sinopsis How, Boss Wants to Marry Me Episode 12 - 2

Yi Zhou muncul tak lama kemudian, tepat saat Chu Yan sedang heboh berusaha menyuruh Xia Lin untuk menutup kancing bajunya. Fiuh! Chu Yan lega. Urus nih istrinya, nyebelin banget!


Yi Zhou cepat-cepat mengambil alih Xia Lin dari Chu Yan. Chu Yan mengaku kalau tad dia dikasih tahu seseorang kalau Xia Lin berada dalam bahaya. Tapai waktu dia datang, Xia Lin sudah mabuk. Sepertinya ada orang yang mau menjebak mereka.

"Terima kasih sudah memberitahuku."

"Tidak masalah. Aku hanya memohon agar kalian berdua berhenti menyiksaku. Aku pergi sekarang."


Di ruang sebelah, Ah Nan sinis mengomentari Xia Lin. Sepertinya Chu Yan juga suka sama Xia Lin. Apa sebenarnya pesona wanita ini sampai membuat dua pria tergila-gila padanya.

An Ran kesal, apa yang harus mereka lakukan selanjutnya? Ah Na punya rencana, tapi itu tergantung apakah An Ran bisa mengeraskan hatinya?

"Akan kulakukan apapun asalkan itu bisa menghancurkan Xia Lin."


Yi Zhou membawa Xia Lin pulang dan berusaha mengganti bajunya. Tapi Xia Lin langsung mendorongnya sambil terus menggerutui Yi Zhou.

"Ling Yi Zhou, kau br*ngsek!"

"Iya, iya. Aku br*ngsek."

"Kenapa sampai sekarang, aku masih tidak bisa berhenti mencintaimu?"

"Mumu, maafkan aku. Aku tidak akan pernah lagi melakukan apapun yang menyakitimu."

"Sungguh?"

"Aku bersumpah bahwa aku akan menghormatimu di masa mendatang dan tidak akan pernah berbohong lagi. Aku akan mendukungmu dalam apapun yang ingin kau lakukan. Percayalah padaku sekali lagi, yah?"

Tapi tentu saja Xia Lin terlalu mabuk untuk mendengarkannya dan tertidur saat itu juga.


Di tempat lain, Chu Yan gelisah memikirkan kedekatannya dengan Xia Lin tadi. Dia jujur pada dirinya sendiri kalau dia memang menyukainya Xia Lin. "Tapi aku tidak boleh menyukaimu."


Saat Xia Lin terbangun keesokan harinya, dia santai saja menggaruk tempatnya meletakkan kepala dan langsung membelalak kaget mendapati dirinya berbaring di atas d**a Yi Zhou dengan memakai piyama couple mereka. Xia Lin sontak melompat menjauh dan melindungi dirinya pakai pintu lemari. Jangan dekat-dekat!

"Kenapa? Apa kau mau melarikan diri setelah tidur denganku?"

"Aku mabuk semalam, aku tidak ingat apapun."

"Jadi kau tidak mau tanggung jawab?"

"Ling Yi Zhou, kau memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan!"

"Memangnya aku orang semacam itu?"

"Ini buktinya!"

Yi Zhou mendengus geli mendengarnya dan meyakinkan Xia Lin kalau dia sungguh tidak menyentuh Xia Lin semalam. Apa yang dia katakan barusan cuma menggoda Xia Lin saja kok, dan bajunya Xia Lin sedang dicuci sama Bibi Huang.

Dia tahu kalau Xia Lin masih belum memaafkannya, tapi dia akan terus berusaha. Apa Xia Lin ingat kejadin kemarin?


Xia Lin ingat dia ada wawancara kerja kemarin di bar, tapi dia jadi pusing setelah meminum jus buah, setelah itu dia tidak ingat apa-apa lagi. Apa jus buah itu dicampur sesuatu?

Yang Xia Lin minum itu bukan jus. Sebenarya itu cocktail yang rasanya kayak jus dan mengandung alkohol dalam jumlah tinggi, sehingga bisa membuat orang mabuk tanpa dia sadari.

"Seseorang menjebakku?"

"Aku akan menyelidikinya sesegera mungkin."

Tapi Xia Lin mendadak kesal lagi. Bagaimana Yi Zhou tahu kalau dia ada di bar? Apa Yi Zhou memata-matainya lagi?!

Yi Zhou bersumpah kalau dia tidak memata-matai Xia Lin lagi sesuai janjinya. Dia tahu karena Chu Yan yang memberitahunya. Xia Lin bingung, sama sekali tidak ingat tentang Chu Yan. Sedang apa Chu Yan di sana?

"Seseorang mengiriminya pesan anonim."

Xia Lin minta maaf. Dia tidak bermaksud mencurigai Yi Zhou. Tidak masalah, wajar Xia Lin bersikap seperti ini karena dia memang melakukan banyak kesalahan.

Yi Zhou benar-benar senang mengira Xia Lin sudah melunak. Tapi saat Yi Zhou mendekatinya, Xia Lin langsung mundur menghindarinya.

Yi Zhou kecewa. Tapi tepat saat itu juga, ponselnya berbunyi dan sepertinya dia menerima sesuatu tidak baik.

Wen Li sudah menunggu di lantai bawah saat Fei Fei dan Yang Tong datang. Mereka sudah dengar tentang masalah yang dialami Xia Lin kemarin, makanya mereka bergegas datang kemari.

Yang Tong langsung naik, tapi saat Fei Fei mau ikut naik, Wen Li sigap menghadangnya dan menuntut keabsenan Fei Fei belakangan. Fei Fei canggung mengklaim kalau dia sedang sibuk menyelesaikan skripnya.

Tapi Wen Li curiga, "apa kau sedang menghindariku?"

Fei Fei menyangkal. Ngapain juga dia menghindari Wen Li, dia kan tidak sedang berhutang atau semacamnya pada Wen Li.

Xia Lin dan Yi Zhou turun saat itu. Yi Zhou ingin mengantarkan mereka, tapi Xia Lin menolak dan buru-buru pergi.


Begitu para wanita itu pergi, Wen Li langsung melaporkan tentang temuannya. CCTV di bar rusak, ditambah lagi, pesan anonim yang diterima Chu Yan itu dikirimkan melalui Proxy IP Address yang sulit dilacak.

Yi Zhou lalu memperlihatkan apa yang dikirimkan padanya tadi, video rekaman saat Chu Yan tampak menindih Xia Lin. Tapi dia sengaja merahasiakannya dari Xia Lin, jangan biarpun Xia Lin tahu tentang ini.

"Bagaimana dengan investigasi tentang keluarga Chu?"

"Semua temuannya sedang disusun."

"Bawakan padaku."


Yang Tong mendapat kabar kalau Chu Yan tidak datang ke perusahaan hari ini. Aneh sekali, Chu Yan juga tidak bisa dihubungi. Ke mana dia menghilang?

"Buat apa kau mencarinya?" Tanya Fei Fei.

"Dia orang pertama yang datang saat aku mabuk kemarin. Makanya aku takut..."

"Lebih baik kau segera menghubunginya, siapa tahu kau melakukan sesuatu yang bisa bikin orang salah paham."

"Orang lain mungkin akan salah paham, tapi Chu Yan tidak akan. Kami kan sahabat."

"Jangan terlalu yakin. Lebih baik kau klarifikasi dulu."


Xia Lin mencoba menelepon Chu Yan lagi, dan akhirnya kali ini diangkat sama orangnya. Chu Yan ada di mana sekarang? Chu Yan mengaku kalau dia sedang berada di dermaga tempat terakhir kali mereka bersepeda... sedang merenungkan hidupnya.

"Kuharap besok tidak akan ada headline yang mengatakan bahwa sang superstar Chu Yan mendadak mati dan aku orang terakhir yang bicara dengannya. Kalau sampai itu terjadi, akan sulit abagiku untuk membuktikan diriku."

"Jangan khawatir. Aku pasti akan menghapus history teleponku sebelum melompat ke sungai." Ujar Chu Yan dengan nada serius lalu menutup teleponnya.


Xia Lin jadi cemas dan langsung pergi mencarinya dengan ditemani Yang Tong. Dia menyuruh Yang Tong menunggunya di taman sementara dia sendiri pergi ke dermaga mencari Chu Yan.


Dia menemukan Chu Yan di pinggir sungai, terlalu dekat dengan ujung dermaga sampai Xia Lin cemas dan bergegas lari untuk menariknya. Dalam usahanya menyelamatkan Chu Yan itu, dia tidak sadar kalau sebelah anting-antingnya terjatuh.

"Untunglah aku menghentikanmu tepat waktu. Kenapa kau ingin membunuh dirimu sendiri?"

Chu Yan malah terkekeh geli. Sebenarnya tadi dia hanya agak oleng ke sungai gara-gara batuk dan bukannya benar-benar mau bunuh diri. Kalau dia benar-benar mati hari ini, maka itu karena Xia Lin yang mendorongnya.

"Aku mendorongmu? Apa kau tahu betapa berbahayanya posisimu tadi?! Kau pasti akan jatuh akalau aku tidak menarikmu."

Ngapain juga Chu Yan datang kemari padahal dia lagi sakit? Chu Yan menyangkal, siapa bilang dia sakit? Dia cuma shock melihat Xia Lin mendadak muncul.


Tiba-tiba saja dia pasang pose sok keren tanpa sebab. Xia Lin sampai bingung, ngapain dia pose saat tak ada orang di tempat ini? Ayo balik saja.

"Eh! Beraninya kau biacara begitu pada Chu Yan Yang Hebat."

"Chu Yan Yang Hebat, sebenarnya, kau itu seharusnya memanggilku kakak ipar."

"Enyah sana."

"Kalau begitu, ayo kita pulang bareng biar aku tidak sia-sia datang kemari."

Bersambung ke part 2

Post a Comment

3 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam