Sinopsis Unwilling Bride Episode 3 - 5

 Sinopsis Unwilling Bride Episode 3 - 5

Sekretarisnya Nackarin datang saat itu dengan membawakan buket bunga yang kontan membuat bola mata Lookaew membulat dan berbinar

 

"Entah mengapa saat terbangun pagi ini, aku ingin memberikan buket bunga ini untukmu." Nackarin mulai melancarkan rayuan mautnya.

"Kau memberiku bunga untuk merayakan apa?" Lookaew sok jual mahal.

"Entahlah, aku hanya ingin memberikannya padamu. Tapi terserah kau mau menerima bunga ini atau tidak."

"Kenapa tidak?" Lookaew lalu mengulurkan tangannya ke bunga itu daaaan... tak lupa merambatkan sentuhannya ke tangan si ganteng sambil mengucap terima kasih atas awal pertemanan yang baik ini. Senyum Nackarin semakin lebar, memahami makna tersirat dari kalimat itu.


Acha masuk ke ruangan bosnya dan mendapati Kade sudah merapikan mejanya dengan senyum ceria. Dia mau ke mana? Sekarang kan baru jam 3 sore, biasanya Kade bekerja sampai jam 7 malam.

"Aku harus menjemput Khun May. Mungkin aku akan tiba di The Heaven sekitar jam 4-5."

Oh, oke. Acha manggut-manggut penuh arti sambil senyum geli. Mungkin malu, Kade cepat-cepat beralasan bahwa dia harus memainkan perannya sebagai pengantin baru biar lebih meyakinkan begitu.

"Oh, aku mengerti, bos... ini cuma akting," goda Acha. Kade sontak melayangkan tatapan tajam padanya, padahal begitu melangkah pergi, senyumnya kembali merekah sangat lebar.


Ibu Pin gregetan melihat satu-satunya pelanggan mereka itu. Dia cuma pesan satu cangkir kopi sedari tadi pagi tapi nongkrong sampai sore. Pin meminta Ibu membiarkannya saja. Kalau diusir, takutnya dia tidak akan datang lagi dan pada akhirnya mereka akan kehilangan pelanggan.

"Ngomong-ngomong di mana Saruth?" Tanya Ibu.

"Dia bilang kalau dia ada urusan di luar."

"Urusan apa? Di mana?"

"Dia tidak memberitahuku."

Ibu jadi curiga. Apalagi tadi pagi, Ibu melihat Ruth menelepon seseorang. Dia terus menerus menelepon entah siapa.


May sedang mengecek barang dagangan di mall saat Ruth mendadak muncul dengan membawa sebuket bunga. Dia hampir mengucap maaf, tapi May langsung pergi dan para anak buahnya langsung menghadang Ruth.

Ruth ngotot kalau dia mau bicara dengan May dan nekat menginjak kaki pegawai mall yang menghalanginya lalu melesat mengejar May.

May berusaha mengusirnya, tapi Ruth malah berlutut di sana dan memohon maaf pada May. Jelas saja aksinya menarik perhatian khalayak ramai.

 

Kade baru saja tiba saat itu dengan senyum bahagia. Dengan santainya dia naik lift dan tak sengaja mengedarkan pandangannya ke bawah, dan seketika itu pula senyumnya luntur melihat pemandangan di sana.

Ruth berkata bahwa biarpun mereka bukan kekasih, tapi dia tidak ingin kehilangan persahabatan di antara mereka. Dia rela bersujud asalkan May mau memaafkannya.

Dia hampir saja bersujud, tapi May dengan cepat berlutut untuk mencegah Ruth bersujud dan menerima buket bunganya Ruth lalu buru-buru menyeret Ruth menjauh dari tatapan para penonton.


Begitu tiba di tempat sepi, May langsung menuntut tujuan Ruth datang kemari mencarinya. Ruth jujur mengaku kalau dia butuh bantuan May terkait coffee shop-nya Pin.

Dia ingin membeli coffee shop itu agar dia bisa menghidupi anak mereka nantinya. Tapi masalahnya, ibunya membekukan semua rekeningnya. Karena itulah, dia memohon agar May mau membeli coffee shop itu untuknya.

Kalau sampai orang lain membelinya duluan, maka Pin harus pindah. Pin sangat menyayangi coffee shop itu dan dia juga ingin membangun keluarganya di coffee shop kecil ini.

"Aku tahu kau bisa membantuku. Kumohon, May?" Desak Ruth sambil menggenggam tangan May. Dia janji akan segera mengembalikan uang itu sesegera mungkin begitu dia punya uang nanti. Dia tidak akan tinggal di sana gratis, dia akan membayar uang sewa bulanan pada May.


Saat May masih saja diam, Ruth nekat memeluk May sambil terus berusaha memohon-mohon. Kade yang sedari tadi mendengarkan mereka dari belakang, akhirnya tak tahan lagi dan langsung memisahkan mereka lalu menyeret May pergi.

Ruth tidak terima dan langsung mengejar mereka. Dia sama sekali tidak peduli dengan status Kade, dia dan May dekat sejak kecil, mereka bahkan hampir menikah.

"Jadi kau memanfaatkan kedekatan kalian untuk melakukan apapun yang kau inginkan pada May?! Kau pikir kau bisa datang dan pergi sesuka hatimu? Atau kau pikir kau bisa meminta apapun yang kau inginkan? Kau egois!"

Ruth tak peduli dan ngotot ingin bicara dengan May. Kade sontak mendorongnya menjauh dan menegaskan kalau dia tidak akan membiarkan May terlibat dengan orang semacam Ruth lagi. Ruth tak peduli dan terus berusaha mendekati May.

"Kau masih belum mengerti juga? Kau itu pria. Kau harus menyelesaikan masalahmu sendiri! Kenapa melibatkan May?"

 

Ruth malah tambah nyolot dengan kurang ajar. Untung saja Ayah datang bersama para sekuriti untuk menangkap Ruth. Tapi May tetap berbaik hati dan meminta Ayah untuk tidak melakukan apapun terhadap Ruth.

Kade lalu pamit dan cepat-cepat membawa May pergi dari sana. Ruth sontak heboh berusaha memberontak. Kesal, Ayah mengancamnya untuk diam atau ia akan melaporkan Ruth ke polisi.


May tak tenang meninggalkan Ruth seperti ini, dia bahkan ingin balik saja. Kasihan Ruth, dia pasti sangat membutuhkan bantuan sampai jauh-jauh datang kemari.

"Jangan, Khun May. Aku tidak akan membiarkanmu mengambil uang 6 juta untuk melakukan hal bodoh semacam itu."

Tapi bukankah itu bagus. Jika May membeli coffee shop itu, itu artinya dia juga membantu Pin, wanita yang Kade cintai itu. Ruth bilang kalau Pin sangat mencintai coffee shop itu dan mereka ingin membangun masa depan mereka bersama di tempat itu.

Kade tidak setuju. Itu urusan mereka dong, kalau mereka memang ingin membangun masa depan mereka bersama, maka mereka harus menyelesaikan masalah mereka sendiri dan bukannya minta orang lain untuk membantu menyelesaikan masalah mereka. Pokoknya May ngotot mau membantu Ruth. Dia tidak bisa diam saja.

"Kenapa, Khun May? Karena kau masih mencintainya dan masih menunggunya?"

"Apa hubungannya denganmu? Kita kan cuma pura-pura nikah, kita tidak benar-benar saling mencintai. Kau tidak punya hak untuk memerintahku."


Kade kecewa mendengarnya. Acha datang saat itu untuk menunjukkan foto Ruth dan May yang kelihatan romantis tadi, sekarang sudah viral di internet.

"Biarpun aku bukan suami betulan, tapi aku tidak akan membiarkan diriku kehilangan martabat dan ditertawakan orang-orang yang menuduhmu selingkuh. Kau harus memilih. Pulang denganku dan melanjutkan permainan lakorn kita, atau kau mau membantu Saruth dan mengakhiri kesepakatan kita sampai di sini?"

May galau, tapi akhirnya dia memilih pulang bersama Kade.


Usai bermain cinta dengan Lookaew, Nackarin ditelepon sekretarisnya yang mengabarkannya tentang foto May dan Ruth itu.

Lookaew baru bangun saat itu dan langsung kaget melihat artikel yang Nackarin baca. Lookaew langsung kesal merutuki May, tapi... kenapa Nackarin tertarik dengan berita tentang May sampai sekretarisnya meneleponnya hanya untuk mengabarkan tentang artikel ini?

Tapi Nackarin menolak menjawab apapun, malah mengusir Lookaew secara halus. (Bah! Cowok br*ngsek) Lookaew tidak terima diusir begitu saja, Nackarin sudah jadi miliknya sekarang, awas saja kalau Nackarin juga punya perasaan pada May.


Nackarin masuk ke studionya untuk melanjutkan melukis wajah May dengan senyum misterius yang entah apa artinya. Lookaew ikut masuk tak lama kemudian dan langsung memuji-muji semua lukisan yang ada di sana. Apa Nackarin sendiri yang melukisanya. Dia bahkan berusaha merayu Nackarin untuk melukisnya kapan-kapan.

"Aku hanya melukis orang yang spesial," tolak Nackarin. (Jadi May itu spesial?)

Lookaew jelas protes. Setelah apa yang mereka lakukan, dia masih belum spesial bagi Nackarin? Penasaran dengan obyek lukisan terbaru Nackarin, Lookaew berniat mendekat, tapi Nackarin langsung maju menghalanginya dan menegaskan kalau dia melukis orang spesial.

Lookaew jadi semakin penasaran. Siapakah orang spesial itu? Ibunya? Tapi pertanyaan itu sepertinya terlalu sensitif bagi Nackarin hingga membuat air mukanya keruh seketika. Lookaew ngotot ingin melihatnya, tapi Nackarin langsung menyeretnya keluar dari sana.

 

Ayah May mencoba menginterogasi Ruth mulai dari alasan Ruth meninggalkan May, kenapa May bisa menikahi Kade, hingga kenapa sekarang Ruth malah memohon-mohon pada May. Tapi Ruth dengan angkuhnya menolak menjawab semua itu.

"Kau tidak mau jawab? Kalau begitu, jawablah pada ibumu sendiri!"


Kaget, Ruth sontak panik ingin melarikan diri dari sana, tapi terlambat. Ibunya muncul menghalangi langkahnya dan mengomel panjang lebar menuntut alasan kenapa Ruth merecoki May padahal mereka sudah putus. Apa dia tidak malu dituduh sebagai pebinor?

"Bawa putramu pulang dan jangan ganggu putriku lagi. May sudah menikah dengan Kadethaen sekarang." Usir Ayah.

"Sepertinya putraku sudah ketularan penyakit dari seseorang yang sudah punya anak dan istri tapi berani membuat wanita lain jatuh cinta padanya." Balas Ibu Ruth sengit lalu cepat-cepat menyeret Ruth pergi bersamanya.


Ruth malu diseret seperti itu, dilihat orang lagi. Dia berusaha meminta Ibu untuk melepaskannya. Ibu menolak, malah mempelototi si pegawai hingga si pegawai ketakutan dan bergegas pergi meninggalkan mereka.

Ibu tak mau melepaskan tangan Ruth. Karena jika ia melakukannya, sudah pasti Ruth akan melarikan diri lagi. Ponselnya Ruth berbunyi saat itu, pastinya dari Pin. Tapi Ibu sontak merebutnya lalu mematikannya.

Ibu memperingatkan Ruth bahwa ia bisa saja membeli coffee shop itu setiap saat lalu melemparkan cek untuk Pin dan ibunya agar mereka pergi dari coffee shop itu. Kalau Ruth tidak mau ia melakukan itu, maka sebaiknya Ruth pulang dengan cara baik-baik. Tak punya pilihan lain, terpaksa Ruth ikut pulang.

 

Pin cemas karena teleponnya tidak diangkat sedari tadi. Parahnya lagi, Ibu muncul saat itu dengan memperlihatkan fotonya Ruth dan May yang kelihatan romantis di mall tadi.

Gara-gara itu, Pin jadi stres sampai kepalanya pusing. Berusaha mencari tahu apa yang terjadi, Pin akhirnya memutuskan menelepon Kade.
 

May masih ngambek setibanya di rumah. Tepat saat itu, ponselnya Kade berbunyi dari Pin. May jadi tambah kesal melihat itu dan langsung membanting pintu kamar di depan muka Kade. Keduanya jadi sama-sama galau karena semua ini.

Bersambung ke episode 4

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam