Sinopsis Legend of Yun Xi Episode 8 - 3

 Sinopsis Legend of Yun Xi Episode 8 - 3

Ngomong-ngomong, Yun Xi penasaran, apa hubungan Ning Jing dan Tang Li? (Mereka kapan kenalannya yah? Kok mendadak Yun Xi udah kenal aja sama kedua orang itu?)


"Ning Jing itu putrinya guruku. Dulu, aku dan Tang Li belajar di Akademi Yun Kong. Ning Jing suka sekali mengganggu Tang Li sedari dulu."

Ikannya akhirnya matang, tapi Fei Ye tidak mau makan dan memberikan semuanya untuk Yun Xi. Ujung-ujungnya Yun Xi juga tidak makan dan beralih menunjuk bintang di langit dari lubang gua. (Sia-sia donk mancing pakai kekuatan super. Wkwkwk!)


"Waktu aku masih kecil, ibuku dulu memberitahuku bahwa setiap orang yang mati akan menjadi bintang dan menjaga orang yang paling dicintainya."

Mendengar itu, Fei Ye mendadak teringat masa kecilnya saat dia dikurung di tempat penelitian racun. Ada seorang wanita yang dikurung bersamanya dan Fei Ye memanggilnya sebagai Ibu. Seorang wanita baik hati yang menggunakan dirinya sendiri untuk melindungi dan menyelamatkan Fei Ye... dan wanita itu tak lain adalah Ibunya Yun Xi. (Oh, jadi Ibunya Yun Xi beneran sudah meninggal dan dulu pernah bertemu Fei Ye kecil?)


"Yang Mulia, aku tidak tahu kenapa kau pergi ke gunung waktu itu. Tapi aku sungguh-sungguh ke sana hanya untuk mencari tanaman herbal. Setelah aku membantumu menangkap Yu Ze, bisakah kita berdamai? Aku bersumpah aku tidak akan pernah memberitahu siapapun kalau kau pergi ke sana."

"Baiklah." Fei Ye setuju.

"Baguslah. Yang Mulia memang orang yang baik dan murah hati. Tiada duanya di dunia ini."

Kalau Fei Ye tidak mau makan ikan, dia mau memasakkan yang lain saja untuk Fei Ye. Tapi belum sempat melakukan apapun, Fei Ye mendadak mengangkat Yun Xi lalu membopongnya ke tempat lain.


Tak lama kemudian, Yun Xi sudah tertidur di pangkuannya Fei Ye, sementara Fei Ye terus menerus memandanginya. Dia sungguh tidak mengerti kenapa Yun Xi melindunginya dari pisau itu.

"Bukankah kau ingin mencari tanda lahir Suku Angin di tubhku?"


Karena Fei Ye dan Yun Xi tak kunjung keluar, Xi Feng cs akhirnya memutuskan untuk masuk ke lembah itu. Mereka jadi semakin khawatir saat melihat jejak darah di tanah.

Yu Ze mendadak muncul dan langsung memainkan serulingnya. Nyamuk-nyamuknya sontak menyerang mereka dengan ganas. Para pengawal berusaha melawan nyamuk-nyamuk itu dengan pedang-pedang mereka, tapi gagal.

Tapi satu per satu, mereka mulai tergigit dan tumbang. Xi Feng dan Tang Li sontak mundur sembari berusaha melindungi Ning Jing. Tapi Ning Jing mendadak punya ide bagus.

Dia mengeluarkan serulingnya sendiri lalu memainkan lagu lain yang kontan membuat nyamuk-nyamuk itu menjadi lebih tenang dan langsung terbang pergi. Wah, Tang Li sampai kagum melihatnya. Lagu apa itu, hebat sekali.

"Ini namanya irama Penenang Jiwa. Diajarkan oleh ayahku. Untuk mengontrol ular dan serangga."

"Yang benar?"

"Bohong!"


Mereka semua langsung maju mengeroyok Yu Ze. Tapi tentu saja sehebat apapun ilmu silat Yu Ze, kekuatannya tidak sebanding untuk melawan mereka semua. Panik, Yu Ze langsung menyalakan kembang api yang bisa dilihat oleh Qi Shao dari kejauhan.

"Qi Shao, sepertinya itu dari Lembah Du Wen."

"Yu Ze, sepertinya dia dalam masalah." Cemas Qi Shao.

Mereka akhirnya berhasil mengepung Yu Ze. Tang Li menuntut keberadaan Fei Ye, tapi Yu Ze menolak mengatakan apapun. Cari saja sendiri kalau dia bisa, mungkin Fei Ye dan Yun Xi sudah dimakan makhluk buas sekarang.

"Tidak ada gunanya keras kepala. Xi Feng, bawa dia pulang." Perintah Tang Li.


Fei Ye dan Yun Xi akhirnya muncul saat itu. Tapi mereka tidak sadar kalau Qi Shao ada di balik semak dan sontak kaget melihat Yun Xi bersama Fei Ye.


Salah satu pelayan Qi Shao, Zhu Yu, jadi kesal setelah mengetahui Yun Xi itu ternyata istrinya Fei Ye. Dia sudah tahu tidak ada yang baik dari Yun Xi, tapi Qi Shao tidak setuju waktu dia ingin membunuh Yun Xi.

Perangkap nyamuk beracun itu pasti dihancurkan oleh Yun Xi. Jika tidak, tidak mungkin Pangeran Qin bisa selamat dari Lembah Du Wen. Tapi Qi Shao masih saja diam, gelisah memikirkan apa yang baru diketahuinya barusan.

"Qi Shao, apa kau masih memikirkan gadis beracun itu? Padahal selama bertahun-tahun, Yu Ze selalu setia padamu. Bagaimana bisa kau mengkhianatinya?"

"Aku juga ingin menyelamatkan Yu Ze."

"Akan kuculik Istri Pangeran itu untuk menebus Yu Ze."


Pelayan yang satunya, Bai Su, dengan cepat menghentikannya. Ada banyak penjaga di sekitar rumah Fei Ye. Tidak usah repot-repot menculik Istri Pangeran. Mereka punya rencana lebih besar yang harus mereka jalankan.

Mendengar itu, Qi Shao langsung menyuruh Bai Su untuk mengirim orang untuk melakukan pengintaian. Tapi ingat, jangan biarkan siapapun mengetahui keberadaan mereka.

"Pangeran Qin cuma mencurigai Putra Mahkota dan Paman Perdana Menteri saat ini. Tapi aku takut kalau dia akan mengalihkan perhatiannya begitu dia merasa ada aneh. Identitas kita mungkin akan terbongkar."

Terlepas dari masalah itu, Qi Shao sebenarnya sedih mengetahui Yun Xi ternyata sudah menjadi milik orang lain. Kenangan indahnya bersama Yun Xi, kembali terngiang dalam benaknya.


Lin Momo heran kenapa Qing Ge tidak membiarkannya menyebarkan berita bahwa Kaisar Tian Hui sakit. Jika berita itu tersebar, maka negeri ini akan kacau dan itulah kesempatan bagi mereka.

"Itu karena Kaisar Tian Hui tidak terkena cacar sama sekali." Yakin Qing Ge.


Saat Ibu Suri berkunjung, Tabib Han melapor bahwa Kaisar sudah sembuh total. Bintik merah sudah sepenuhnya hilang dari seluruh tubuhnya.

Jelas semua ini sudah direncanakan oleh mereka untuk melihat reaksi Qing Ge. Ibu Suri cukup heran, Lin Momo bahkan ikut berdoa bersamanya ke kuil dan Qing Ge tidak berbuat apapun.

Kaisar Tian Hui jadi berpikir kalau dia sudah salah menduga tentang tujuan Qing Ge. Ibu Suri setuju, sepertinya Qing Ge benar-benar datang kemari demi misi perdamaian antar kedua negara.

"Paduka, apa kau senang mengetahui ini?" Tanya Ibu Suri.

"Aku tidak bisa terus mencercanya. Dia sudah terbukti tidak bersalah, tentu saja aku lega sekarang. Lagipula, rasanya melelahkan untuk terus mencurigai istriku sendiri."

"Tapi, Paduka tetap harus waspada. Walaupun kau tiba-tiba kena cacar air, tapi kau memanfaatkannya untuk mengetes Selir Qing. Tapi, kau tetap harus terus mengawasinya."


Lin Momo tak percaya dengan dugaan Qing Ge. Tabib Han itu kan terkenal sebagai dokter yang hebat, tidak mungkin dia salah mendiagnosis penyakit Kaisar sebagai cacar.

"Bagaimana kalau dia melakukannya dengan sengaja?"

"Bagaimana mungkin?"

Waktu Qing Ge melihat resep obat buatan Tabib Han tadi, dia melihat salah satu bahannya adalah cuka. Cuka itu bisa menetralkan herbal lain yang digunakan untuk mengobati cacar.

Tidak mungkin Tabib Han tidak mengetahui hal itu. Makanya Qing Ge menduga kalau Kaisar Tian Hui pasti tidak terkena cacar, dia hanya terkena cacar air. Lin Momo tetap tidak mengerti, kenapa Tabib Han melakukan itu?


"Jika aku tidak salah menduga. Dia pasti melakukannya karena disuruh oleh Kaisar Tian Hui."

"Kenapa Kaisar Tian Hui melakukan ini?"

"Kaisar Tian Hui pasti curiga kalau aku datang dengan maksud tersembunyi. Jika aku menyebarkan berita itu sekarang, maka kita akan jatuh ke dalam perangkap Kaisar Tian Hui."

Tapi Lin Momo masih saja ragu. Mungkin itu cuma dugaan Qing Ge saja. Kalau Kaisar Tian Hui sungguh-sungguh terkena cacar air, maka mereka akan kehilangan kesempatan emas mereka.

"Tetap saja kita tidak boleh mengambil resiko. Ingatlah masa-masa sulit kita. Jika kita tidak yakin akan kemenangan, maka kita tidak boleh membuat gerakan yang salah."


Xi Feng membawa Tabib Gu untuk memeriksa Yun Xi  karena ia pingsan sejak kembali dari Lembah Du Wen. Tabib Gu kaget saat melihatnya, sungguh tak menyangka kalau wanita ahli racun yang ditemuinya waktu itu ternyata istrinya Pangeran Qin.

Tapi dia tidak mengatakan apapun pada Fei Ye dan langsung memeriksa kondisi Yun Xi. Dia memberitahu Fei Ye kalau Yun Xi cuma demam dan kecapekan.


Setelah semua orang pergi, Fei Ye tetap setia menjaga Yun Xi, bahkan menggenggam erat tangannya.

Bersambung ke episode 9

Post a Comment

7 Comments

  1. Di tunggu lnjutannya sis. Semangat truzz

    ReplyDelete
  2. Semangat...wat ngelanjutin ny trima kasih

    ReplyDelete
  3. Asyikkkkk.
    Ni mulai ini aku suka.
    Terimakasih kakak.
    Tetap semangat.
    Ditunggu kelanjutannya.😊

    ReplyDelete
  4. Kak, di tunggu kelanjutannya(selalu menantikan)

    ReplyDelete
  5. Kak ditunggu selalu kelanjutan sinopsisnya 😊

    ReplyDelete
  6. Ku tunggu lanjutan ny semangat...

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam