Semua anggota keluarga Marquis jelas kaget saat mendengar Qin Wan mau dibawa ke ibu kota empat hari lagi, dan pastinya, mereka juga khawatir mengingat Qin Wan tak memiliki orang tua yang bisa melindunginya.
Walaupun Qin Wan memiliki paman dan bibi di sana dan tahu kalau Qin Wan sangat mandiri, tapi Tuan Putri merasa seolah Qin Wan sendirian. Di sini mereka bisa menjaga Qin Wan, tapi kalau Qin Wan ke ibu kota dan jauh dari mereka, siapa yang akan melindunginya?
Tuan Putri dan Nyonya Marquis benar-benar cemas. Di antara keluarga bangsawan, kadang keluarga sendiri pun tidak bisa dipercaya.
Entah apakah suatu hari nanti mereka bisa bertemu lagi atau tidak. Mereka juga sadar betul bahwa Qin Wan mungkin akan dinikahkan setelah satu atau dua tahun di sana. Kalau sudah begitu, mungkin Qin Wan tidak akan bisa kembali ke Jinzhou.
Tersentuh oleh perhatian dan kepedulian mereka padanya, Qin Wan meyakinkan bahwa mereka pasti akan bertemu lagi suatu hari nanti. Menikah kan bukan berarti dia tidak bisa mengunjungi mereka.
Ya walaupun kata-kata ini cuma sekedar basa-basi untuk menenangkan dirinya sendiri dan yang lain. Karena memang, faktanya, belum tentu dia akan bisa kembali ke sini mengingat jaraknya yang sangat jauh.
Karena ini pula, makanya selain hadiah-hadiah semacam giok, dia juga sudah menyiapkan beberapa resep obat dan suplemen untuk menjaga kesehatan Tuan Putri yang bisa untuk persediaan selama setengah tahun ke depan.
Tuan Putri benar-benar khawatir. Tanpa orang tua, pastinya Marquis Qin-lah yang akan membuat keputusan tentang pernikahan Qin Wan, yang artinya, Marquis Qin kemungkinan tidak akan memedulikan perasaan Qin Wan saat dia mengatur pernikahan Qin Wan nantinya.
Qin Wan sendiri tidak begitu memedulikan masalah ini mengingat misinya kembali ke ibu kota adalah menyelidiki kasus ayahnya dan menegakkan keadilan untuknya.
Namun demi menenangkan Tuan Putri, dia meyakinkan Tuan Putri bahwa dia akan memikirkan masalah ini dengan baik dan meyakinkannya bahwa dia tidak akan membiarkan siapa pun memaksanya untuk melakukan apa pun yang tidak dia inginkan.
Saat para pria mendengar tentang ini, Yue Qing sontak galau karena dia belum menyatakan perasaannya pada Qin Wan, sedangkan Yan Chi pastinya senang sekali.
Dia sedang galau tak ingin berpisah ribuan mil jauhnya dari Qin Wan, bahkan sengaja menunda kepulangannya ke ibu kota, eh tak disangka kalau Qin Wan malah akan pulang ke ibu kota.
Namun mendengar bukan hanya Qin Wan, tapi juga kedua sepupu perempuannya yang diboyong ke ibu kota, baik Yan Chi, Tuan Marquis dan Prefek Huo langsung sadar apa niat dan tujuan dari semua ini, dan pastinya mereka langsung mengkhawatirkan Qin Wan yang notabene tak punya orang tua kandung.
Mereka juga tidak akan bisa membantunya dengan jarak sejauh itu, tapi mereka bisa apa, bagaimanapun, mereka cuma orang luar yang tidak punya hak ikut campur.
Yan Chi tahu tentang perasaan Yue Qing pada Qin Wan, khawatir kalau masalah ini justru akan membuat Yue Qing mendadak nekat memberitahu Tuan Putri tentang perasaannya. Kalau sampai Tuan Putri menyetujuinya, maka Yan Chi tidak akan punya kesempatan.
Karena itulah, dia mendadak punya ide dan langsung mencoba menanamkan idenya ini pada Prefek Huo (yang masih belum mengetahui perasaan Yue Qing pada Qin Wan).
Dia mengingatkan Prefek Huo bahwa Qin Wan sudah dianggap seperti keluarga sendiri oleh keluarga Marquis, makanya mereka sangat khawatir dengan fakta bahwa Qin Wan tidak memiliki keluarga yang bisa mendukungnya.
Jadi bukankah lebih baik jika mereka mempererat hubungan mereka?... Dengan begini, maka di masa depan nanti, keluarga Marquis akan memiliki hak untuk ikut campur dalam masalah Qin Wan.
Prefek Huo langsung paham maksudnya. Yan Chi mengusulkan supaya keluarga Marquis mengadopsi Qin Wan sebagai putri angkat mereka.
Benar sekali, tapi dia mengusulkan agar Prefek Huo saja yang mengusulkan masalah ini ke keluarga Marquis dan menjadi saksi mereka.
Yan Chi beralasan kalau dia masih terlalu muda untuk itu, kurang pantas.
Prefek Huo sempurna untuk ini, dia pemimpin daerah ini dan sudah lama mengenal keluarga Marquis dan dia juga yang paling mengetahui situasi keluarga Qin. Jika ini berhasil, maka itu artinya, Prefek Huo berjasa besar bagi keluarga Marquis dan Qin Wan.
Ide yang sangat menarik bagi Prefek Huo, dia langsung setuju, dan begitu ada kesempatan bicara berdua dengan Tuan Marquis, dia langsung bertindak saat itu juga.
Setelah kedua pria itu bicara, Tuan Marquis langsung membicarakannya dengan Tuan Putri dan istrinya. Nyonya Marquis langsung setuju, Tuan Putri pun suka ide ini, hanya saja dia agak kasihan sama Yue Qing karena dia tahu perasaan Yue Qing pada Qin Wan.
Namun dengan cepat dia menyetujui ide ini dan memutuskan bahwa Qin Wan dan Yue Qing tidak cocok, lebih baik mengakhiri perasaan Yue Qing sampai di sini sebelum terlalu jauh.
Tuan Putri tahu kalau Qin Wan sendiri pasti akan setuju, karena biasanya Qin Wan tak pernah bisa menolak orang-orang yang baik padanya.
Maka saat semua orang berkumpul untuk makan siang bersama, Tuan Putri pun langsung mengumumkan hal ini dan otomatis mengagetkan para anak muda, kecuali Yan Chi.
Yue Qing begitu shock tapi juga tak bisa berbuat apa pun untuk melawan karena keputusan ini adalah keputusan gabungan Tuan Putri dan ayah dan ibunya.
Ini memang keputusan yang tidak bisa diganggu gugat dan Tuan Putri pun menegaskan supaya Qin Wan tak menolaknya. Prefek Huo yang akan menjadi saksinya dan harus diselesaikan sebelum Qin Wan berangkat.
Seharusnya diadakan perjamuan besar, tapi berhubung Qin Wan tidak suka hal-hal semacam itu dan waktu mereka juga terbatas, jadi Tuan Putri memerintahkan Prefek Huo untuk menyampaikan kabar ini ke keluarga Qin.
Lalu mereka hanya akan mengadakan upacara kecil-kecilan dengan hanya mengundang Nyonya Qin dan Qin Li. Qin Wan tidak perlu berganti nama marga tapi dia akan memiliki keluarga baru dan menjadi bagian dari keluarga Marquis Yue.
Qin Wan benar-benar terharu menyadari kebaikan mereka padanya. Namun di sisi lain, dia juga khawatir karena tujuan utamanya pergi ke ibu kota bukan sekedar untuk menikah, melainkan menyelidiki kasus besar. Kalau terjadi sesuatu yang salah, takutnya malah akan memengaruhi keluarga Marquis.
Namun saat dia ingin protes, Tuan Putri dengan cepat menghentikannya sebelum dia sempat mengucap apa pun dan menolak protes apa pun. Pokoknya Tuan Putri sudah membuat keputusan. Titik! Dia bahkan langsung menetapkan untuk melaksanakan rencana itu lusa.
Qin Wan pun akhirnya mau juga menerimanya. Memang benar di satu sisi, dia merasa tak enak hati menerima kebaikan sebesar ini, tapi dipikir-pikir, ini artinya, dia tidak akan sendirian lagi dan akan memiliki sebuah keluarga yang mana dia bisa menunjukkan baktinya. Ini sebenarnya sebuah berkat baginya yang telah kehilangan kedua orang tuanya.
Setelah Prefek Huo mendiskusikan pengaturan masalah ini dengan Tuan dan Nyonya Marquis, dia pun pulang dengan hati gembira memikirkan jasa besarnya pada keluarga Marquis.
Namun saat dia memberitahukan masalah ini ke Huo Ning, putranya itu malah memberitahu bahwa Yue Qing sebenarnya punya perasaan pada Qin Wan. Kalau mereka jadi saudara, maka harapan Yue Qing otomatis musnah.
Bah! Prefek Huo baru tahu dan sontak membuatnya agak cemas, dan seketika menyadari kalau dia cuma dimanfaatkan oleh Yan Chi.
Qin Li jelas kaget saat Prefek Huo datang keesokan harinya dan mengabarkan hal ini padanya. Tapi tentu saja dia juga senang untuk Qin Wan, dan merasa bisa tenang karena Qin Wan akhirnya akan memiliki keluarga angkat sebagai penyokongnya selama dia tinggal di ibu kota.
Qin Xiang juga ada di sana saat Qin Li memberitahukan masalah ini pada Nyonya Qin, dan pastinya, keduanya sama-sama kaget dan kurang senang mendengar kabar ini.
Qin Li diam-diam senang melihat reaksi mereka. Orang yang dulu selalu mereka remehkan dan mereka pandang rendah, sekarang jauh melebihi mereka.
Sama seperti Qin Wan, situasi Qin Li juga berubah total sekarang. Sebelumnya karena dia cuma anak selir, dia tidak pernah berani melawan Nyonya Qin, tapi sekarang situasinya berubah drastis, dialah yang sekarang mengepalai dan menyokong kediaman ini.
Makanya sekarang dia berani bicara menentang dan membela Qin Wan saat Nyonya Qin berniat ingin menentang masalah adopsinya Qin Wan dengan alasan bahwa mereka perlu persetujuan cabang ibu kota.
Qin Li menegaskan bahwa itu tidak perlu. Cabang ibu kota sendiri tidak memperlakukan Qin Wan dengan baik, Tuan Putri tahu tentang kedatangan Qin Yan, tapi Tuan Putri bahkan tidak mengundang Qin Yan. Ini menunjukkan bahwa hanya kediaman ini yang diakui oleh Tuan Putri sebagai walinya Qin Wan.
Lagipula, ini bukan hanya menguntungkan bagi Qin Wan, tapi juga bagi kediaman mereka, karena ini artinya, keluarga mereka memiliki koneksi erat dengan keluarga Marquis. Keluarga Marquis pasti akan menjaga mereka di masa depan.
Nyonya Qin sebenarnya kesal dengan cara bicara Qin Li padanya. Namun pada akhirnya dia sadar juga bahwa sekarang Qin Li-lah kepala rumah ini. Jadi akhirnya dia terpaksa menyetujuinya.
Malam harinya, Qin Li mendatangi Qin Wan dengan membawakan sebuah gaun baru dan satu set perhiasan rubi yang dia beli khusus untuknya. Karena Qin Wan sebelumnya menolak uangnya, jadi hanya ini yang bisa dia berikan.
Keesokan harinya, Qin Wan memakai gaun dan perhiasan pemberian Qin Li dan pergi satu kereta bersama Nyonya Qin yang mendadak jadi sok akrab sama dia, sedangkan Qin Li naik ke kereta kuda lainnya.
Bahkan sepanjang jalan, Nyonya Qin terus mengajaknya ngobrol dan juga memintanya untuk menjaga Qin Xiang dan Qin Shuang di ibu kota nantinya.
Lalu kemudian dia menanyakan masalah aset warisan orang tuanya Qin Wan yang seharusnya disimpan oleh cabang utama di ibu kota.
Qin Wan tentu saja tak tahu menahu tentang itu, jadi dia hanya beralasan bahwa dia sudah lama lupa. Lagipula, dia sama sekali tidak peduli dan tidak tertarik untuk memperebutkan masalah harta warisan, karena begitu dia sampai ibu kota nanti, dia harus langsung mencari cara untuk menginvestigasi kasus ayahnya.
Upacara dimulai dengan pidato dari Prefek Huo, lalu kemudian Qin Wan memberikan penghormatannya pada leluhur keluarga Marquis Yue, lalu kemudian dia menyajikan teh untuk Tuan Putri dan pada kedua orang tua angkat barunya, Tuan dan Nyonya Marquis Yue. Lalu kemudian Qin Wan memanggil mereka ayah dan ibu angkat dan memanggil Tuan Putri sebagai Nenek.
Lalu diakhiri dengan pemberian sebuah kotak hadiah yang dipersiapkan khusus untuk Qin Wan dari Tuan Putri dan Tuan dan Nyonya Marquis.
Kotaknya tidak besar dan terasa ringan, yang artinya, isinya sudah pasti bukan perhiasan atau batu permata.
Lalu kemudian, Yue bersaudara maju satu per satu memberikan hadiah mereka masing-masing sembari memanggil Qin Wan sebagai 'Adik Keempat'.
Namun hadiah yang paling menarik dan beda sendiri adalah hadiahnya Yue Ning, sebuah Arrow Sleeve buat perlindungan diri.
Sudah selesai, mereka pun berkumpul untuk makan malam bersama. Namun saat inilah Qin Wan baru menyadari bahwa Yan Chi tidak ada di sini sedari tadi.
Namun rasa penasarannya dengan cepat terjawab oleh Prefek Huo yang memberitahunya bahwa Yan Chi semalam pergi untuk menangkap wakil jenderal yang terkait dengan kasus ini.
Dalam perjalanan pulang tak lama kemudian, Nyonya Qin penasaran dengan isi kotak hadiah itu. Maka Qin Wan pun membukanya, dan yang tak mereka berdua sangka, isinya ternyata adalah surat-surat properti di ibu kota dan cukup banyak. Wow! Semua hadiah ini bahkan jauh lebih berharga dibandingkan banknote, perhiasan atau batu pertama.
Qin Wan sontak menutup kotak itu dengan cepat. Namun Nyonya Qin juga sudah melihatnya dan itu membuatnya jadi sangat iri. Bahkan saking irinya, begitu sampai rumah, dia langsung masuk tanpa memedulikan Qin Wan lagi.
Sesampainya di kediamannya, Qin Wan malah kaget melihat Yan Chi malah sudah berada di sana. Padahal pintu dan jendela semuanya tertutup. Bagaimana dia bisa masuk?
Bersambung...
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam