Rekap Novel The Days of Seclusion and Love Bab 55 - Bab 57

  

Feng Yue mengaku bahwa dia datang ke kediaman Zhao hanya untuk mengunjungi temannya, He Chou, tapi malah tak sengaja bertemu dengan Zhao Xi, lalu... dia sengaja tidak melanjutkan kata-katanya dan hanya menampilkan wajah sedih untuk membuat Putra Mahkota mengasihaninya.


Dan aktingnya berhasil, Putra Mahkota langsung bisa menebak apa yang terjadi padanya berdasarkan reputasi buruk Zhao Xi dan penampilan Feng Yue. Nona Yi yang tidak ada simpatinya sama dia karena Feng Yue kan cuma wanita penghibur rendahan yang kerjaannya setiap hari selalu menyenangkan para pria, dan Yin Ge Zhi malah setuju dengan Nona Yi, bahkan langsung memalingkan muka tak mau menatapnya.

Untungnya Putra Mahkota sangat baik pada Feng Yue hingga dia langsung menghentikan kereta kuda lalu membawanya turun ke toko kosmetik supaya dia bisa memperbaiki penampilannya, meninggalkan Nona Yi begitu saja yang jelas saja membuatnya kesal, tidak terima pria yang katanya mau menikahinya, sekarang malah pergi bersama wanita lain. Biasanya Putra Mahkota tidak pernah menyentuh wanita, tapi kali ini dia bahkan menggandeng tangan Feng Yue. Jangan-jangan Putra Mahkota sudah jatuh cinta pada Feng Yue.

Parahnya lagi, dia kemudian diberitahu bahwa Putra Mahkota membatalkan acara mereka hari ini yang sebenarnya mau menegakkan keadilan untuk Nona Yi, dan jelas saja Nona Yi jadi semakin marah.
Untungnya ada Yin Ge Zhi yang tetap lanjut menemaninya ke kediaman Zhao, Nona Yi jadi terharu, memang hanya Yin Ge Zhi yang selalu baik dan memanjakannya. 

Bahkan saat Nona Yi mengeluh lebay tentang lukanya sebagai luka parah padahal cuma luka sayatan kecil, Yin Ge Zhi menyenangkan hatinya dengan menyetujui bahwa itu memang luka parah. Berhubung Kapten Zhao tidak ada di tempat, jadi mereka lanjut ke kediaman Komandan Agung.

Yin Ge Zhi memanjakan Nona Yi, sedangkan Putra Mahkota justru memanjakan Feng Yue. Usai memperbaiki penampilannya, Putra Mahkota kemudian membawa Feng Yue kembali ke Menara Menghui, berniat mau melihatnya menari.

Namun mendadak dia malah diberitahu pengawalnya tentang Yin Ge Zhi dan Nona Yi yang sudah pergi duluan ke kediaman Komandan Agung tanpa menunggunya. Terburu-buru sekali mereka padahal bukti yang mereka milik juga belum lengkap.

Hadeh! Putra Mahkota pusing. Setiap kali datang kemari, entah kenapa selalu ada saja hal-hal yang harus membuatnya segera pergi. Terpaksalah dia harus pergi meninggalkan Feng Yue lagi.

Begitu dia tiba di kediaman Komandan Agung, dia langsung dikritik sama Yin Ge Zhi karena malah pergi meninggalkan Nona Yi padahal dia sedang terluka parah. Putra Mahkota diam-diam sinis mendengarnya, luka parah apaan? Feng Yue saja masih bisa jungkir balik dengan tangan patah.

Namun tentu saja dia tidak mengungkapkan hal ini, dan langsung menyalahkan dirinya sendiri atas keteledorannya dan berusaha menghibur Nona Yi yang lagi mewek sedih, sembari meyakinkannya bahwa dia pasti akan menangkap si penjahat itu.

Begitu Komandan Agung muncul, Putra Mahkota langsung menuntut Komandan Agung untuk mengeluarkan Surat Perintah Pengawasan gara-gara kasus penyerangan terhadap Nona Yi.  

Surat Perintah Pengawasan itu biasanya digunakan untuk menyelidiki pejabat. Kalau pejabat yang diselidiki didapati melalaikan tugas atau menerima suap, maka surat itu bisa digunakan untuk memecat mereka atau menjebloskan mereka ke penjara.

Komandan Agung berpikir bahwa tuntutan Putra Mahkota ini wajar mengingat kasus ini melibatkan wanita yang ingin dia nikahi. Dia pasti sangat marah pada Penjaga Kota yang tidak becus kerjanya sehingga menyebabkan Nona Yi mengalami penderitaan ini. 

Makanya Komandan Agung pun dengan mudah menyetujuinya. Dia juga setuju-setuju saja saat Putra Mahkota menyerahkan urusan mengawasi Penjaga Kota karena posisi Yin Ge Zhi yang netral dan tidak memihak siapa pun.

Setelah Komandan Agung pergi, Yin Ge Zhi pun pamit untuk segera melaksanakan tugasnya menyelidiki kasus ini, sedangkan Nona Yi masih ngambek sama Putra Mahkota dan membandingkan-bandingkannya dengan Yin Ge Zhi yang lebih perhatian padanya. Putra Mahkota ngalah aja lah, yang penting Nona Yi senang.

Dari rumah Komandan Agung, Yin Ge Zhi ternyata pergi menemui Feng Yue di Menara Menghui untuk menanyainya tentang alasan keberadaannya di kediaman Zhao tadi.

Feng Yue dengan antusias menunjukkan buku keuangannya Zhao Lin yang dicurinya tadi. Ini bukti penting untuk membuktikan korupsi yang dilakukan Zhao Lin.

Namun Yin Ge Zhi malah sama sekali tak tertarik dengan buku itu dan lebih penasaran dengan cara yang Feng Yue gunakan untuk mendapatkan buku ini, dan saat Feng Yue mengaku bahwa dia menggunakan pesonanya pada Zhao Xi, ditambah dengan fakta bahwa ada tanda merah di leher Feng Yue, Yin Ge Zhi sontak cemburu berat hingga dia langsung mencekik dan menghina Feng Yue sebagai pel***r kotor dan murahan. (Mulutmu, Bang!)

Feng Yue tetap tersenyum seperti biasanya menghadapi hinaan itu sembari mengingatkan Yin Ge Zhi bahwa sejak awal juga dia tidak bersih. Jadi kenapa Yin Ge Zhi baru merasa jijik sekarang?

Kalau Yin Ge Zhi menginginkan wanita penghibur lain yang lebih bermartabat, dia bisa pergi ke wanita yang lain, ngapain marah-marah di sini? Dia memang murahan, seharusnya Yin Ge Zhi mengetahuinya sejak hari pertama, bukan? Dia memang murahan yang rela menukarkan tubuhnya demi mendapatkan keuntungan, jadi kenapa juga dia harus pura-pura mempertahankan martabat?

Sontak saja Yin Ge Zhi jadi semakin murka dan mengencangkan tekanan tangannya di lehernya, otomatis membuat Feng Yue semakin kesulitan untuk bernapas. Tapi Feng Yue tetap mempertahankan senyumnya saat dia mengingatkan bahwa dia sekarang bekerja untuk Yin Ge Zhi. Kalau Yin Ge Zhi membunuhnya, siapa lagi yang akan rela menggunakan tubuhnya untuk mendapatkan hal-hal penting untuk Yin Ge Zhi di masa depan nanti?

Yin Ge Zhi sontak melemparnya dengan penuh amarahnya, padahal dia sendiri tidak mengerti kenapa dia begitu marah, padahal sejak awal juga dia tahu dan sadar betul kalau Feng Yue adalah pel***r yang pasti sudah banyak tidur dengan pria. Waktu mereka pertama kali tidur bersama juga Feng Yue sudah tidak perawan.

Feng Yue cuma alat yang dia gunakan, jadi tidak seharusnya dia memasukkannya dalam hati. Tapi kenapa sekarang malah semarah dan semurka ini? Dia benar-benar tidak tahu harus bagaimana sehingga di tiba-tiba saja ingin melampiaskannya dengan membunuh orang.

Mengabaikan kesakitan di seluruh badannya, Feng Yue seketika tertawa geli memikirkan kemarahannya. Yin Ge Zhi marah gara-gara dia, dia merasa terhormat. Pangeran Yin yang agung, punya perasaan terhadap pel***r murahan seperti dirinya. Ini sesuatu yang patut dirayakan. Feng Yue tidak mengungkapkan apa yang ada di pikirannya ini, tapi fakta ini membuatnya tiba-tiba berlinang air mata tanpa sadar.

Berdasarkan apa yang dia pikirkan, ternyata dulu pernah ada sejarah di antara mereka, tapi hanya Feng Yue yang mengetahuinya. Feng Yue memang jujur tentang masalah pernah mengagumi Yin Ge Zhi. Bukan cuma kagum, tapi dia mencintai Yin Ge Zhi dulu, mereka bahkan sampai pernah tidur bersama. 

Tapi entah bagaimana dia menyembunyikan identitasnya, bahkan mungkin wajahnya sehingga sekarang Yin Ge Zhi tidak mengenalinya. Dulu tidak mendapatkan hasil apa pun dan cuma mendapatkan penderitaan. Namun sekarang, saat dia menjadi pel***r rendahan, Yin Ge Zhi malah mulai peduli padanya. 

(Oww, sebentar! Kayaknya Yin Ge Zhi sedari dulu sudah peduli deh. Yin Ge Zhi kan selalu merasa Feng Yue familier walaupun memang Yin Ge Zhi tidak mengenali wajahnya. Apakah dia yang sebenarnya dicari oleh Yin Ge Zhi? Tapi kok katanya yang dia cari cowok?)

Menghapus air matanya, Feng Yue mengingatkan dirinya sendiri bahwa kemarahan Yin Ge Zhi artinya, Yin Ge Zhi sudah kalah. Dia tidak seperti dirinya yang dulu, raja iblis di medan perang. Kalau begini mending dia membantu Putra Mahkota saja.

Tapi untungnya terlepas dari kemarahannya, Yin Ge Zhi tetap membawa pergi buku itu. Kalau kasus itu tidak segera diselesaikan, maka dia mungkin akan mati di tangan Zhao Xi. Dia satu-satunya orang luar yang masuk ke ruang belajar itu, jadi kalau mereka menemukan barang hilang, maka sudah pasti dia yang akan jadi tersangka utama.

Memikirkan ini, Feng Yue tiba-tiba mengajak Ling Shu keluar sekarang juga dengan alasan mau beli kue kacang hijau. Setibanya di depan toko kue, Feng Yue sengaja menjatuhkan dirinya sendiri dengan cukup keras supaya si pemilik toko punya alasan untuk mengajaknya masuk ke dalam dengan alasan untuk membantunya membersihkan diri. 

Padahal begitu masuk, Feng Yue menyuruh si pemilik toko kue untuk segera mengirim orang untuk menyelamatkan He Chou dari rumahnya Zhao Lin. Dia harus segera dikeluarkan dari sana sebelum Zhao Lin pulang. Setelah itu, dia menyuruh mereka untuk pergi juga meninggalkan kota ini dan bersembunyi untuk sementara waktu di desa.

Dia memberi mereka uang dan sekali lagi menegaskan supaya mereka beraksi secepatnya.
Pemilik toko kue pun segera melaksanakan perintahnya saat itu juga, dan mereka berhasil mengeluarkan He Chou dari rumah itu sebelum Zhao Lin pulang. Saat Zhao Lin pulang malam harinya dan mendapati ada yang tidak beres di ruang belajarnya, He Chou sedang dalam perjalanan meninggalkan kota.

Bagaimana dengan Feng Yue?... Dia membawa Ling Shu pergi bersamanya ke rumah Yin Ge Zhi, tapi tidak lewat pintu depan, melainkan melalui memanjat tembok dan hampir saja kena hajar penjaga rahasia yang bersembunyi di dalam kegelapan. Untungnya orangnya mengenali wajah Feng Yue sehingga mengurungkan niatnya.

Yin Ge Zhi sedang sibuk membaca buku keuangan itu saat mendadak Guan Zhi mengabarkan bahwa mereka kedatangan tamu dadakan yang sudah masuk duluan tanpa permisi dan sekarang sudah tinggal di kamar tamu. 

Langsung tahu siapa tamu tak diundang yang begitu berani itu, Yin Ge Zhi sontak membanting bukunya dengan kesal, ngapain tuh orang datang kemari? Guan Zhi memberitahu bahwa Zhao Lin sekarang ini sedang mengepung Menara Menghui untuk mencari pencuri, jadi Feng Yue pasti datang kemari untuk berlindung.

Badan Feng Yue sakit semua. Sakit karena dibanting sama Yin Ge Zhi dan juga sakit karena menjatuhkan dirinya sendiri tadi. Dia tidak bersuara merasakan sakitnya, tapi begitu mendengar langkah kaki Yin Ge Zhi mendekat, dia langsung merintih kesakitan dan berusaha berakting semenyedihkan mungkin saat meminta pertolongan Yin Ge Zhi.

Namun Yi Ge Zhi sama sekali tak bersimpati padanya dan lantang membopongnya keluar. Kesal, Feng Yue akhirnya mengubah sikap dan cara bicaranya menjadi ancaman halus.

Dia memberitahu Yin Ge Zhi bahwa sebenarnya Xu Huai Zu sudah menebusnya dan menghadiahkannya untuk Yin Ge Zhi. Jadi sekarang dia orangnya Yin Ge Zhi. Sudah banyak orang yang tahu bahwa Yin Ge Zhi sering membookingnya. Dan lagi, Xu Huai Zu sendiri yang mengumumkan pada semua orang pada acara pesta ultah waktu itu bahwa dia adalah pelayan yang Xu Huai Zu hadiahkan untuk Yin Ge Zhi. Bahkan Putra Mahkota saja mengetahuinya. Jadi dia memang orangnya Yin Ge Zhi.

Jadi kalau Zhao Lin menangkapnya dan menanyainya, maka dia akan berkata bahwa dia melakukannya atas perintah Yin Ge Zhi. Siapa yang akan percaya kalau seorang wanita penghibur akan berani mencuri buku keuangan milik pejabat? 

Mereka pasti akan berpikir bahwa dia disuruh orang. Jadi kalau Yin Ge Zhi tidak menyelamatkannya sekarang, maka dia akan membuat semua pejabat Negara Wu mencurigai Yin Ge Zhi, dan membuat mereka berpikir bahwa Yin Ge Zhi punya niatan tidak baik terhadap Jenderal Yi dan hubungan kedua negara. Dan kalau Yin Ge Zhi membunuhnya, maka jaringan intelnya akan menyebarkan  ucapannya ini ke seluruh penjuru ibu kota.

Bersambung...

Post a Comment

0 Comments