Jadilah sekarang Mu Yao dan Fu Yi terperangkap di dalam ruang dimensi Siluman Cermin. Miao Miao tidak kelihatan ada di mana, tapi kemudian, mereka mendengar suaranya yang memberitahu mereka bahwa segala sesuatu yang ada di hadapan mereka tidaklah nyata, melainkan pantulan cermin.
Untuk bisa keluar dari sini, mereka harus menemukan cermin asli tempat Siluman Cermin bersembunyi dan menghancurkannya. Maka mereka berdua pun berpencar untuk mencarinya... hingga mereka berhasil menemukannya dan Fu Yi menghancurkan cermin itu dengan pedangnya.
Di sanalah mereka menemukan si siluman, tapi ternyata dia menyekap Miao Miao dengan puluhan pecahan tajam cermin yang diarahkan padanya.
Saat Mu Yao menanyainya tentang alasannya mencelakai para pengantin pria, si siluman mengklaim kalau itu karena salah mereka sendiri yang terpikat padanya. Orang yang tidak setia, pantas untuk mati. Tapi para pengantin wanita juga keras kepala, sama seperti majikannya dulu.
Majikannya memberikan kesetiaan kepada orang yang salah. Dia rela melepaskan segalanya demi seorang pengkhianat yang pada akhirnya menikahi orang lain. Makanya dia meyakini bahwa semua wanita di dunia, pada akhirnya akan memiliki akhir yang sama jika mereka sudah jatuh cinta.
Mu Yao dan Fu Yi hampir mau menyerangnya, tapi si siluman dengan cekatan memanfaatkan Miao Miao untuk mengancam mereka untuk membuang senjata-senjata mereka. Terpaksalah mereka akhirnya membuang senjata-senjata mereka. Tanpa senjata-senjata itu, mereka hanyalah manusia fana biasa, dan si siluman pun bisa menyerang mereka dengan mudah.
Namun tiba-tiba saja dunia cerminnya hancur oleh sebuah kekuatan hebat dari luar, lalu muncullah Mu Sheng, adik angkatnya Mu Yao, yang meluncur dari atas dengan kecepatan super bak meteor terjun dari langit. Miao Miao langsung ingat, dia adalah Second Male Lead yang licik, penyakitan, berhati kejam dan bermuka dua.
Berbeda dari Mu Yao dan Fu Yi yang mudah diancam, Mu Sheng tidak mempan diancam dan terus mendekat ke siluman. Dari gelangnya, muncullah sebuah pedang berapi dan begitu dia mengayunkan pedang apinya, dunia cermin itu pun seketika hancur lebur dan si siluman terluka parah.
Mu Shen mau menghabisi si siluman, tapi Fu Yi mencegahnya. Karena biarpun si siluman banyak melakukan kejahatan, tapi sebenarnya dia menghargai perasaan dan setia pada majikan lamanya, dan hanya ingin membalas ketidakadilan para wanita di dunia.
Makanya Fu Yi ingin dia dikurung dan dimurnikan di Menara Penyimpan Siluman. Namun Mu Sheng menolak mendengarkan sarannya, tetap bertekad untuk menghabisi si siluman karena si siluman sudah melukai kakaknya.
Namun belum sempat dia melakukan apa pun, Mu Yao tiba-tiba terbatuk-batuk. Itu sontak mengalihkan perhatian Mu Sheng sehingga Fu Yi ada kesempatan untuk mengurung si siluman ke dalam Menara Penyimpan Siluman.
Miao Miao kagum banget melihat adegan pengurungan siluman itu hingga dia berpikir, kira-kira kalau dibuat jadi film bakalan butuh berapa banyak biaya untuk membuat efek CGI semacam ini yah? Pfft!
Mu Sheng pada dasarnya memang tidak suka sama Miao Miao tapi sayang banget sama kakaknya. Kebangetan malah. Makanya begitu melihat tangan Miao Miao merangkul kakaknya (cuma untuk menopang Mu Yao yang hampir pingsan), Mu Sheng langsung menyingkirkan tangan Miao Miao darinya.
Perhatian Miao Miao jadi teralih padanya, membuatnya teringat bahwa di plot cerita novel aslinya, Mu Sheng ini adalah pasangannya Lin Yu, suaminya di masa depan.
Namun pernikahan mereka bukan karena cinta, Mu Sheng menikahi Lin Yu hanya untuk balas dendam. Mu Sheng selalu melakukan KDRT dan memberinya teluh cinta sehingga dia tidak bisa memberitahu siapa pun.
Lin Yu disiksa hingga hidupnya sangat sengsara, menerima karma dan hukuman atas segala perbuatan jahatnya di masa lalu. Iiiih! Miao Miao jadi takut sama dia. Karakter yang sangat menyeramkan seperti ini, sebaiknya tidak disinggung.
Setelah mengurung si siluman, Fu Yi mendekati Miao Miao sambil bertanya-tanya tentang bagaimana dia bisa tahu bahwa Mu Yao dalam bahaya?
Oh, tentu saja karena dia tahu plot ceritanya. Tapi tentu saja dia tidak mungkin mengatakan alasan ini pada Fu Yi, jadi dia beralasan kalau itu karena dia memiliki pengamatan yang tajam dan penilaian yang tenang.
Fu Yi percaya-percaya saja padanya, tapi Mu Sheng yang ikutan mendengar percakapan mereka, diam saja menatap Miao Miao dengan curiga.
Mu Yao sudah baikan sekarang, tapi Mu Sheng terus mengoceh dan mengeluhkan tentang Fu Yi yang sudah gagal melindungi Mu Yao, malah menikah dengan wanita lain. Namun Mu Yao sangat baik hati sehingga dia tidak menyalahkan siapa pun.
Miao Miao diam saja mendengarkan drama persaingan kedua pria ini dengan senyum geli. Seru banget! Eh, ujung-ujungnya kok dia malah berlinang air mata tanpa sebab. Pfft!! Ini pasti Lin Yu yang sedih melihat hubungan ML dan FL. Mu Sheng melihatnya menangis dan jelas saja itu membuatnya curiga.
Maka kemudian, dia sengaja mencegat Miao Miao di luar dan menanyakan alasannya menangis. Bukankah seharusnya dia justru bahagia karena si masalah silumannya sudah teratasi? Miao Miao canggung beralasan kalau ini bukan air mata sedih, tapi air mata haru. Dia terharu melihat Mu Yao dan Fu Yi yang sangat serasi.
Namun menyandingkan nama kakaknya dengan Fu Yi sontak membuat Mu Sheng tambah kesal. Liu Fu Yi itu pria munafik yang mengejar reputasi. Dia tidak sepadan untuk kakaknya.
"Sebenarnya kau ini iri, cemburu atau benci?" tanya Mu Sheng curiga.
"Mana mungkin? Tuan Muda Mu bercanda. Kulihat hari sudah malam Jika tidak ada urusan, aku pamit dulu."
Namun Mu Sheng dengan cepat menghadangnya, mengelus bibirnya sembari menyindirnya yang entah bagaimana bisa tahu kalau kakaknya dalam bahaya. Aneh sekali!
Waduh, gawat! Miao Miao sontak gemetar ketakutan tak tahu harus menjawab apa, tapi dia tidak berani mengaku takut, jadi dia beralasan kalau dia gemetar cuma karena pria dan wanita tidak seharusnya berdekatan. Untungnya Mu Sheng akhirnya melepaskannya dan pergi, dan Miao Miao sontak terjatuh lemas ke lantai.
Bangun keesokan harinya, Miao Miao malah mendapati dirinya masih di dunia ini. Hadeh! Dia benar-benar harus menyelesaikan misi untuk bisa kembali ke dunia nyata? Kalau begitu, dia harus mengingat-ingat kembali latar belakang cerita ini.
Sembilan ratus tahun yang lalu, saat dunia sedang mengalami malapetaka karena siluman, Pendeta Mu Qing Shi mendapat pencerahan untuk menerobos Alam Tingkat Langit dan memperbaiki langit dengan tubuhnya.
Setelah malapetaka itu, orang-orang menjadi takut pada siluman sehingga kemudian, para pendeta di dunia berkarir sebagai penangkap siluman.
Keturunan Mu Qing Shi mewarisi jejaknya sehingga Keluarga Mu pun terkenal sebagai keluarga penangkap siluman. Namun tujuh tahun yang lalu, Wanita Pendendam - penguasa seluruh siluman, tiba-tiba muncul di kediaman Keluarga Mu untuk membantai Keluarga Mu.
Hanya Mu Yao dan Mu Sheng yang selamat dari malapetaka tersebut. Sejak saat itu, kedua kakak-beradik itu berkelana ke seluruh penjuru dunia bersama.
Mereka mencari nafkah dengan memburu siluman dan menerima bayaran. Lalu kemudian mereka bertemu protagonis pria, Liu Fu Yi. Dan terakhir, mereka bertemu dengan antagonis wanita, Lin Yu, yang sekarang jadi Miao Miao.
Tak sengaja Xiao Wan menarik sehelai rambutnya Miao Miao saat menyisir rambutnya. Sontak saja Xiao Wan langsung bersujud dengan penuh ketakutan. Lin Yu memang sangat kejam, pantas saja siapa pun yang mengetahui sifat aslinya, akan ketakutan padanya.
Namun sekarang dia bukan Lin Yu, dia Miao Miao, dan Miao Miao sangat baik. Dia sama sekali tidak menyalahkan Xiao Wan, bahkan menyalahkan rambutnya sendiri yang memang kasar dan rapuh karena kurang terawat.
Lin Yu memiliki banyak sekali perhiasan mewah, bahkan makanannya pun mewah. Padahal ayahnya cuma seorang gubernur, jadi aneh sekali mereka bisa hidup semewah ini.
Miao Miao jadi ingat bahwa dalam plot cerita novelnya, Ayahnya Lin Yu memang pejabat korup, pantas saja mereka bisa hidup mewah dan pantas saja Lin Yu karakternya jahat. Orang tua yang buruk akan menghasilkan keturunan yang buruk.
Siang harinya, Miao Miao bersama para pelayan menjemput Gubernur Lin di pelabuhan. Namun yang sontak membuatnya tercengang adalah saat dia melihat Ayahnya Lin Yun, memiliki wajah yang persis dengan almarhum ayahnya sendiri yang mati tertabrak mobil.
Tepat saat itu juga, tiba-tiba ada kereta kuda yang meluncur cepat ke arah Gubernur Lin yang sontak saja membuat Miao Miao ketakutan mengira Gubernur Lin bakalan tertabrak.
Untungnya Gubernur Lin cekatan mundur dan terselamatkan dari insiden tabrakan. Miao Miao pun sontak berlari memeluk Gubernur Lin dengan penuh haru dan rindu.
Bersambung ke episode 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam