Tugas pertamanya, Xing Zhou mengklaim bahwa dia butuh pengawalan untuk inspeksi keliling kota untuk mengamati keadaan rakyat.
Hmm, tapi itu jelas cuma alasan biar dia bisa jalan-jalan dan kencan sama Mian Tang. Di tengah jalan, tiba-tiba dia memberikan satu batang tanghulu untuknya yang sontak saja mengingatkan Mian Tang akan masa lalu mereka dulu.
Mian Tang menolak, tapi Xing Zhou beralasan kalau dia hanya menyuruh Mian Tang membawakannya untuknya. Terpaksalah Mian Tang akhirnya mengambil tanghulu itu.
Mendadak Xing Zhou mendekat, Mian Tang refleks menabok perutnya, mengira dia mau macam-macam, padahal Xing Zhou cuma mau mengambilkan serabut yang nempel di tanghulunya. Mian Tang jadi canggung menyadari kesalahannya, tapi kenapa juga Xing Zhou tidak bisa menghindari serangannya barusan?
"Bukankah aku selalu tidak pernah... Bagaimanapun, kau itu dibayar dengan uangku untuk melindungiku."
"Benarkah? Lalu mengapa aku merasa kau mempekerjakanku dengan tujuan lain?"
Pfft! Xing Zhou akhirnya jujur mengaku bahwa iya, dia memang punya tujuan lain datang ke Beizhou. Dia mempekerjakan Mian Tang juga demi tujuan lain.
"Aku hanya ingin memahami, apa yang harus aku lakukan agar kau memaafkanku?"
"Kalau begitu, beri tahu aku, seorang wanita yang telah ditipu oleh musuh lamanya dan kehilangan kehormatannya, harus melakukan apa untuk menenangkan dirinya?"
"Saat itu, kau terluka parah, bukankah aku yang menyelamatkanmu? Bukankah aku yang menyembuhkanmu? Jasa atas penyelamatan dan penyembuhan itu, aku layak menerimanya, kan?"
"Jadi, menurutmu, kau sudah lama menipuku dan ingin aku memberimu hadiah sebagai tanda terima kasih atas budi besarmu?"
"Sebelum aku berperang, aku ingin kau menjalani kehidupanmu sendiri. Jadi aku menulis surat perceraian. Namun, Mian Tang... Identitasku memang palsu dan membohongimu juga salahku. Namun, perasaanku padamu tidak pernah ada kebohongan, kan?"
"Aku tidak pernah mencurigai perasaanmu. Namun dengan adanya perasaan ini, maka hubungan kita...... Hari sudah larut, kuantar kau pulang. Pengawal hanya bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan. Tidak ada kewajiban untuk berbincang."
Para anak buahnya Raja Beizhou setiap hari selalu mengawasi dan melaporkan pergerakan Xing Zhou. Namun karena segalanya ambigu bagi mereka, jadi pada akhirnya Raja Beizhou salah paham dengan segala hal yang dilakukan Xing Zhou, mengira Xing Zhou mau kabur dari Beizhou.
Apalagi identitas Mian Tang yang mencurigakan dan hubungannya dengan Kaisar baru, Raja Beizhou jadi mengira bahwa kedua orang itu adalah komplotan yang diutus oleh Kaisar baru.
Esok harinya, Xing Zhou membawa Mian Tang berkuda sampai ke area perbatasan Beizhou. Mian Tang mengaku bahwa dia sebenarnya mengagumi Raja Huaiyang dan memahami keterpaksaan Xing Zhou.
Akan tetapi... "aku juga memiliki duniaku yang luas. Dua kuda liar lahir di jalan yang berbeda, hanya bisa bertemu di jalan sempit. Daripada memaksa tali kendali untuk membuat mereka berdampingan, lebih baik, mulai sekarang kita berpisah ke masa depan masing-masing dan saling melupakan di dunia persilatan. Cui Xing Zhou, di antara kita, sudah tidak ada masa depan lagi."
Xing Zhou menolak menyerah semudah itu, "bagaimana jika aku ingin mengusahakan masa depan?"
Mendengar itu, Mian Tang langsung memacu kudanya melewati perbatasan Beizhou, menunjukkan dirinya yang bebas dan bisa melangkah jauh melewati batas.
Sedangkan Xing Zhou tidak mungkin bisa karena Xing Zhou memiliki banyak beban dan terlalu bangga untuk melepaskan apa pun. Dengan semua ini, atas dasar apa Xing Zhou mau mengusahakan masa depan?
Maka Xing Zhou pun langsung menjawabnya dengan menyusulnya melewati perbatasan Beizhou, menunjukkan pada Mian Tang bahwa dia bisa melepaskan apa pun dan melewati batas demi Mian Tang.
Para anak buahnya Raja Beizhou yang membuntuti mereka, sontak salah paham mengira Xing Zhou benar-benar mau kabur dari Beizhou dan langsung melaporkan itu ke Raja Beizhou. Makanya Raja Beizhou kemudian mengirim pasukan untuk menangkap Xing Zhou.
Pada saat yang bersamaan, dua orang anak buahnya Youzhou juga membuntuti mereka dan langsung salah paham begitu melihat pasukan Beizhou.
Salah seorang di antara keduanya kemudian pergi melaporkan perkara ini ke Raja Youzhou yang sontak membuat Raja Youzhou salah paham mengira Raja Beizhou dan Xing Zhou mau pergi ke ibu kota. Pfft!
Raja Youzhou jadi panik, takut Raja Beizhou mendapatkan keuntungan dari Kaisar. Kalau begitu, maka dirinyalah yang akan rugi besar. Makanya kemudian Raja Youzhou pun langsung bergegas pergi ke ibu kota secepat mungkin sebelum keduluan Raja Beizhou.
Padahal Raja Beizhou masih di Beizhou, sedang menginterogasi Xing Zhou. Xing Zhou akhirnya jujur mengaku bahwa Mian Tang itu adalah calon istrinya, mereka sempat bertengkar hebat, makanya sekarang Mian Tang kembali ke rumah orang tuanya.
Makanya, dia datang ke Beizhou selain untuk urusan resmi pemerintahan, juga untuk membujuk kembali calon istrinya itu. Raja Beizhou jelas tak percaya begitu saja mengingat perbedaan status mereka yang terlalu jauh. Xing Zhou sontak menghardiknya dengan kesal, tidak terima calon istrinya dikatai berasal dari keluarga rendahan.
"Dia, Liu Mian Tang, adalah istri yang aku pilih. Baik di masa lalu, maupun di masa depan! Ketika aku di Zhenzhou, aku menjaganya dengan baik di Desa Lingquan. Saat berperang, aku membawanya untuk menemaniku. Kali ini, aku meminta pengawalan hanya mencari alasan untuk mendekatinya. Kalau tidak percaya, selidiki saja sendiri!"
Oke! Raja Beizhou pasti akan menyelidikinya. Kalau Xing Zhou sungguh-sungguh seorang pecinta yang pemberani, maka dia akan menghormati Xing Zhou sebagai pria sejati.
Namun sebelum segalanya jelas, Xing Zhou harus tinggal di kediaman dan tidak boleh pergi ke mana pun. Xing Zhou akan diawasi dengan sangat ketat dan tidak boleh ada yang mendekat tanpa seizinnya. Deal!
Hari ini Mian Tang jalan-jalan sendirian dan melewati tempat-tempat yang didatanginya dengan Xing Zhou kemarin dan itu sontak membuatnya rindu.
Kebetulan, Tuan Muda Su, pria yang waktu itu tertarik pada Mian Tang juga lewat dan langsung berusaha merayu Mian Tang dengan bunga dan puisi romantis ala-ala playboy cap kadal. Namun yang tak disangkanya, bukannya luluh oleh rayuan gombalnya, Mian Tang malah dengan cepat membuatnya terdiam canggung dengan kalimat ancaman dan sindiran yang diucapkan dengan sopan.
Bibi Kedua dan Paman bertemu dengan Nyonya Su (Ibunya Tuan Muda Su). Tapi... Nyonya Su ini agak aneh sih. Dia mengklaim bahwa dia menginginkan Qing Ying untuk menjadi menantunya, tapi yang dia tanya-tanya malah Mian Tang dan usaha baru yang sedang Mian Tang lakukan sekarang.
Bibi Kedua jelas kesal mendengarnya hingga akhirnya dia langsung saja menceritakan segala kejelekan Mian Tang dan Ibunya yang dipulangkan ke kediaman Qiao setelah diceraikan oleh Ayahnya Mian Tang. Bibi Kedua tidak sadar kalau dia sedang mengatakan sebuah informasi penting tentang Mian Tang yang memang diinginkan Nyonya Su entah untuk apa.
Nyonya Su kemudian pura-pura keluar untuk mengambil minuman, padahal dia sedang menguping pertengkaran Bibi Kedua dan Paman kedua. Namun belum juga dia selesai menguping, Lu Zhong mendadak muncul, mengancamnya dengan pedang supaya Nyonya Su ikut dengannya untuk bertemu Mian Tang.
Bersambung ke episode 28
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam