Rencana Mian Tang ternyata adalah membeli Biro Pengawal Shenwei milik Keluarga Qiao, tapi disamarkan atas nama salah satu anak buahnya, Lu Zhong. Jadilah sekarang biro pengawal itu menjadi milik Mian Tang dan berganti menjadi Biro Pengawal Liangxin.
Mian Tang menginginkan sebuah hidangan yang sudah lama dirindukannya, tapi begitu mencicipi rasanya, dia seketika merasa ada yang aneh.
Dia langsung tahu bahwa salah satu bahannya adalah cuka manis dari Lingnan. Masalahnya, cuka manis dari Lingnan ini sebenarnya sulit didapat di Beizhou, tapi Bibi Lin dengan ceria bercerita bagaimana tadi dia mendapatkannya dengan mudah dari seorang pedagang keliling yang mengejarnya.
Si pedagang keliling bilang bahwa dia kebetulan menjual cuka manis dari Lingnan dan dia menjualnya dengan harga murah. Hmm, benarkah cuma kebetulan?... Curiga, Mian Tang pun langsung request dimasakkan hidangan lain, dada angsa asin.
Kecurigaannya benar, cuka manis dari Lingnan itu jelas bukan sekedar kebetulan, melainkan dari Xing Zhou. Bahkan hidangan baru di-request Mian Tang pun dengan cepat sampai ke telinganya.
Yang jadi masalah, kali ini Mian Tang sengaja mempersulit dengan meminta seekor angsa khusus, harus angsa jambul hitam yang buta. Anak buahnya Xing Zhou sudah berusaha keliling pasar mencari angsa itu, tapi tidak ada di mana-mana.
Si anak buah menyarankan supaya diganti angsa lain saja, tapi Xing Zhou punya ide bagus. Tak lama kemudian, Xing Zhou keluar dari kediaman Raja Beizhou dengan menenteng seekor angsa yang sesuai request-nya Mian Tang. Pfft!
Jadilah malam itu, Keluarga Qiao makan malam sepiring daging angsa yang lagi-lagi, didapatkan Bibi Lin dengan harga sangat murah padahal angsa dengan banyak daging seperti ini seharusnya mahal selangit.
Gara-gara harganya murah, Kakek jadi mau satu ekor lagi, dan jadilah Xing Zhou mengambil satu ekor angsa lagi dari kediamannya Raja Beizhou. Wkwkwk! Kasihan Raja Beizhou.
Saat Raja Youzhou mendengar masalah Xing Zhou dua kali mengambil dua ekor angsa dari kediaman Raja Beizhou, dia mengira bahwa Raja Beizhou memperlakukan Xing Zhou dengan baik, bahkan memberinya makan daging angsa yang enak. Dia jadi merasa terancam, khawatir Youzhou akan kalah dari Beizhou.
Pengawal bayangannya Xing Zhou sudah bersiap menjual angsanya pada Bibi Lin dengan harga murah lagi saat Mian Tang mendadak muncul dan langsung mengonfrontasinya.
Mian Tang sama sekali tidak percaya kalau Xing Zhou datang kemari untuk urusan resmi, meyakini kalau Xing Zhou sengaja mengikutinya sampai kemari. Kalau Xing Zhou datang untuk urusan resmi, lalu bagaimana bisa Xing Zhou mengetahui apa-apa yang ingin dia makan?
Si Pengawal Bayangan sampai bingung harus beralasan apa, namun dia meyakinkan bahwa maksudnya Xing Zhou baik. Xing Zhou tahu kalau Mian Tang suka makan angsa, makanya dia sengaja mencari angsa jenis khusus yang Mian Tang mau ini. Karena itulah, dia memohon supaya Mian Tang menerima niat baik Xing Zhou ini.
Mian Tang akhirnya mau mengalah, tapi dia tetap membayar dengan harga tinggi sesuai harga pasar. Sekalian dia juga menitip pesan untuk Xing Zhou...
"Dia bilang... dia bilang sudah tidak ada hubungan dengan anda," cicit si Pengawal Bayangan. Pfft! Itu doang pesannya.
"Dia bilang apa?"
"Dia... dia bilang, sudah tidak ada hubungan dengan anda, tidak ingin berutang budi pada anda," jawab si Pengawal Bayangan. Kesal, Xing Zhou langsung mengusir si Pengawal Bayangan.
Malam itu, Mian Tang dan Kakek bernostalgia mengenang masa kecil Mian Tang. Sejak kecil, Mian Tang dirawat oleh Kakek karena itulah mereka memiliki banyak memori manis yang membuat mereka berkaca-kaca mengenangnya.
Bahkan sampai sekarang pun, Kakek masih sangat memanjakan Mian Tang dan selalu mengkhawatirkannya. Makanya Kakek terus bersikeras menyuruhnya untuk menikah. Kakek tidak bisa tenang sebelum Mian Tang menemukan jodoh yang baik yang bisa memastikan masa depan Mian Tang.
Mendengar itu, Mian Tang akhirnya memutuskan jujur tentang dirinyalah yang membeli Biro Pengawal Shenwei atas nama Luzhong yang jelas saja membuat Kakek kaget. Karena itulah, Mian Tang meyakinkan Kakek bahwa sekarang dia bisa mengandalkan dirinya sendiri, juga bisa menyokong kehidupan mereka sekeluarga dan menghormati orang yang lebih tua.
Dia sudah bisa berdiri tegak di dunia ini, dan ini adalah suatu kepastikan terbaik. Kakek jelas kaget mendengar semua ini, tapi untungnya pada akhirnya Kakek bisa mengerti dan menerimanya.
Pada saat yang bersamaan, Xing Zhou diberitahu Wali Kota bahwa Mian Tang tidak membeli bangunan apa pun sejak tiba kembali ke Beizhou, malah Biro pengawal Shenwei sekarang sudah dijual pada seorang pemuda bernama Lu Zhong.
Sontak saja Xing Zhou langsung paham segalanya, Mian Tang-lah yang sebenarnya membeli Biro pengawal Shenwei demi membantu perekonomian Keluarga Qiao, sekaligus menjaga harga diri kakeknya.
Wali Kota kagum juga pada Mian Tang. Wanita sepintar dan semandiri ini sangat berharga di mana pun dia berada, dan yang pasti, wanita seperti ini tidak butuh bergantung pada suami. Pfft!
Xing Zhou kesal mendengarnya, tapi akhirnya, dia akui... "Aku yang butuh dia!"
Hari ini hari pembukaan Biro Pengawal Liangxin. Kakek juga datang, awalnya cuma diam di kejauhan dengan canggung, tapi Mian Tang langsung mengundangnya masuk dengan alasan meminta Kakek untuk memberi masukan terkait menata interior biro.
Xing Zhou juga datang dengan membawa kado. Lu Zhong langsung berusaha menghalanginya masuk, bahkan berusaha melawannya, tapi dia bukan lawannya Xing Zhou yang bisa mengalahkannya dengan mudah.
Maka untuk mengusirnya, Mian Tang dengan sengaja memanggil Lu Zhong sebagai 'Fujun' di hadapan Xing Zhou, menghardik Xing Zhou dengan memanggilnya dengan sebutan formal 'Raja Huaiyang', sok perhatian pada 'Fujun' palsunya lalu menggandengnya masuk ke dalam.
Xing Zhou bad mood sejak saat itu. Mo Ru sampai harus memperingatkan para pelayan untuk tidak menyebutkan tentang segala hal yang berkaitan dengan pernikahan, bunga dan sejenisnya.
Eh, malah ada satu pengawal yang lupa dia kasih tahu dan akhirnya si pengawal tersebut dengan santainya melaporkan tentang bunga pada Xing Zhou yang sontak saja membuat Xing Zhou tambah ngambek.
Walaupun mengakui bahwa Mian Tang memiliki kemampuan dan ambisi dalam berwirausaha dan bangga akan hal itu, namun nyatanya, Kakek masih saja bersikeras menyuruhnya untuk menikah.
Kakek bahkan sudah menyiapkan mas kawin untuknya. Kakek janji akan mencarikan jodoh yang baik untuknya, beberapa hari lagi Kakek akan meminta mak comblang untuk mencarikan jodoh dari keluarga baik-baik untuk Mian Tang.
Tidak kaya pun tak mengapa, yang penting harus bisa memperlakukan Mian Tang dengan baik, dan harus mau mendukung Mian Tang dalam menjalankan bisnisnya. Hadeh! Mian Tang pusing.
Xing Zhou punya ide licik untuk mendekati Mian Tang. Pertama-tama, dia menyuruh Pengawal Bayangannya untuk cari perkara dengan Lu Zhong sehingga mereka kemudian harus dibawa ke kantor pemerintah.
Lalu kemudian, dia mendatangi Biro Pengawal dengan membawa dua batang uang emas besar untuk menyewa pengawalan... untuk dirinya sendiri. Pfft!
Dia beralasan bahwa dia tidak bawa banyak pengawal saat datang kemari, dan sekarang pengawalnya dibawa ke kantor pemerintah, jadi dia tidak punya pengawal, makanya dia butuh pengawal, dan dia maunya dikawal langsung oleh Mian Tang, bayar tiga kali lipat pun dia setuju. Berhubung dia bersedia bayar mahal, jadi terpaksa Mian Tang menerima pekerjaan ini.
Bersambung ke part 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam