Episode 6: Kuharap kau tidak akan pernah tahu perasaanmu sendiri
Joo Wan sedang bekerja di studio rekaman semalaman, pagi-pagi sekali
alarm ayam berkokok-nya berbunyi karena ia ingin pulang pagi-pagi untuk
membelikan sarapan roti sandwich untuk Joo Yeon.
Namun sesampainya ia di rumah, ia malah menemukan sepatu pria di pintu
masuk. Joo Yeon kaget karena Joo Wan pulang pagi-pagi sekali padahal Joo
Wan sudah mengatakan dalam pesannya bahwa ia tidak akan pulang. Joo Wan
langsung menuntut penjelasan atas sepatu pria di pintu masuk itu.
"Aku kedatangan tamu" kata Joo Yeon
"Aku tahu, pasti pria. Walaupun kau tidak menganggap serius perasaanku,
bukankah semua ini terlalu kelewatan? Apalagi aku sekarang tinggal
bersamamu"
"Hei, kau bilang kau tidak akan pulang semalam. Kenapa sekarang kau pulang?"
Saat itu tiba-tiba Tae Yoon keluar dari kamar mandi.
"Siapa anda?" tanya Tae Yoon
"Anda sendiri siapa?" tanya Joo Wan
Kedua pria lalu berpaling pada Joo Yeon untuk meminta penjelasannya.
Joo Yeon bingung harus bagaimana sampai saat ia melihat roti sandwich yang sedang dipegang oleh Joo Wan.
"Oh, dia (Joo Wan) tukang antar makanan" kata Joo Yeon. Pwahahaha....XD
Joo Yeon lalu mengambil roti sandwich-nya dan memberi Joo Wan uang lalu
mendorongnya keluar rumah. Joo Yeon meminta maaf dan memberitahu tahu
Joo Wan bahwa pria itu adalah sunbae di kantornya, ia juga meminta Joo
Wan untuk tidak berpikir yang aneh-aneh. Dan setelah itu Joo Yeon
langsung mengunci pintu dan Joo Wan hanya bisa marah-marah sendiri di
luar rumahnya.
Joo Yeon lalu kembali ke Tae Yoon untuk memberi penjelasan pada Tae Yoon
bahwa ia telah mengenal tukang antar makanan yang tadi sejak ia kecil.
Dan setelah Joo Yeon mengatakan semua hal itu, ia berkata dalam hatinya
"Aku terlalu banyak nonton drama, kenapa aku menjadi seperti ini?"
Dan ternyata semua kejadian tukang antar makanan tadi hanyalah imajinasi Joo Yeon saja.
Pada kenyataannya, kedua pria masih saling memandang dengan curiga lalu
berpaling pada Joo Yeon untuk meminta penjelasannya. Joo Yeon mengatakan
pada Tae Yoon bahwa Joo Wan adalah adik yang tinggal bersamanya.
"Hubungan kita tidak sesederhana itu" keluh Joo Wan
Tae Yoon bingung karena yang ia tahu selama ini Joo Yeon tidak punya
adik maka Joo Yeon langsung memberi penjelasan bahwa Joo Wan adalah adik
yang ia kenal saja.
"Wow, jadi kita hanya saling mengenal saja?" sindir Joo Wan
Joo Yeon lalu memberi tahu Joo Wan bahwa Tae Yoon adalah sunbae di
kantornya. Kedua pria lalu saling memandang lagi dan berpaling kembali
pada Joo Yeon untuk bertanya satu pertanyaan yang sama secara bersamaan.
"Apakah ini situasi dimana kami harus saling menyapa satu sama lain?"
"Lalu, apakah ini situasi dimana kalian harus saling memukul satu sama lain?" tanya Joo Yeon kebingungan
Joo Yeon menjelaskan pada Joo Wan bahwa kemarin malam Tae Yoon
kebanyakan minum karena itulah ia datang ke rumahnya dan kejadian
semacam ini memang kadang terjadi dan mungkin akan terjadi lagi di masa
yang akan datang. Lalu Joo Yeon menjelaskan pada Tae Yoon bahwa Joo Wan
akan tinggal di rumahnya untuk sementara waktu karena kedua ibu mereka
teman dekat.
"Kenapa kau tidak memberitahukan masalah ini padaku?" tanya Tae Yoon
"Apa dia harus memberi laporan tentang kehidupan pribadinya pada bosnya di kantor?" sindir Joo Wan
Tiba-tiba saja mereka mencium bau gosong dari dapur, Joo Yeon dan Joo
Wan langsung berlari ke dapur dan menemukan semuanya serba gosong. Sup
yang dimasak Joo Yeon gosong dan kemeja Tae Yoon yang sedang Joo Yeon
setrika juga gosong sampai bolong.
Joo Wan mengeluh lirih saat ia tahu bahwa Joo Yeon memasak untuk Tae
Yoon, mencuci bahkan menyetrika bajunya Tae Yoon. Joo Yeon meminta Joo
Wan untuk meminjami Tae Yoon kemejanya tetapi Joo Wan langsung
mengatakan bahwa ia tidak punya kemeja.
"Bahkan sekalipun aku punya, aku tidak akan memberikannya padanya" ujar Joo Wan
"Sudahlah, tidak apa-apa. Bolongnya juga di belakang, jadi tidak akan
terlihat. Aku akan berusaha untuk bersabar sehari ini" ujar Tae Yoon
Saat Tae Yoon pergi ke dalam kamar untuk berganti baju, Joo Wan langsung
bertanya pada Joo Yeon apakah Tae Yoon semalam tidur didalam kamarnya.
"Dia tidur di kamarku, kenapa?" ujar Joo Yeon
Joo Wan sama sekali tidak mempercayainya "Berhentilah berbohong untuk
menyakiti perasaanku dan katakan yang sejujurnya. Dimana dia tidur
semalam?"
Joo Yeon akhirnya mengaku bahwa kemarin Tae Yoon tidur di sofa karena
dia tidak punya cukup kekuatan untuk mengangkat Tae Yoon ke kamarnya Joo
Wan di loteng.
Joo Yeon lalu meminta Joo Wan untuk meminjami Tae Yoon kaos kakinya
karena dia mencuci kaos kakinya Tae Yoon dan sekarang masih belum
kering.
Joo Wan langsung mengeluh kesal karena Joo Yeon mencuci bajunya Tae Yoon
padahal Joo Yeon pernah mengatakan bahwa ia lebih suka mati daripada
mencuci bajunya Joo Wan.
Joo Yeon lalu pergi ke kamar tempat Tae Yoon berganti baju untuk
bertanya kenapa semalam Tae Yoon kebanyakan minum karena sebelumnya Tae
Yoon tiak pernah minum sebanyak itu.
Tae Yoon teringat akan kenangannya kemarin bersama Se Ryeong tetapi ia
mengatakan pada Joo Yeon bahwa ia kebanyakan minum karena dia ingin
minum-minum saja.
Karena sup yang dimasaknya gosong maka Joo Yeon memberi Tae Yoon sarapan
roti sandwich. Joo Wan lalu duduk disamping Tae Yoon dan memberitahu
Tae Yoon bahwa sup yang dimasak oleh Joo Yeon adalah sup instan karena
Joo Yeon tidak bisa memasak dengan benar.
Setelah mendengar ocehan Joo Wan itu, Joo Yeon langsung menendang
sembarang kaki di bawah meja dengan kesal. Dan hal itu malah membuat Joo
Wan semakin getol untuk memberi tahu Tae Yoon bahwa Joo Yeon tidak bisa
melakukan pekerjaan rumah tangga dengan benar.
Tae Yoon mengatakan bahwa ia sangat tahu hal itu lebih baik dari Joo Wan.
"Hei, datanglah kemari saat pikiranmu dalam keadaan yang sehat. Hidup
dengannya (Joo Yeon) secara terus-menerus saat pikiranmu dalam keadaan
sehat rasanya benar-benar berbeda" ujar Joo Wan
Joo Yeon langsung menendang sembarang kaki lagi sambil mengomeli Joo Wan
dengan kesal sementara Tae Yoon langsung tersenyum manis pada Joo Yeon
lalu memberi tahunya bahwa sedari tadi kaki yang ditendangnya adalah
kakinya dan bukan kakinya Joo Wan. Joo Yeon langsung kaget dan meminta
maaf sampai membuat Joo Wan mengeluh cemburu lagi.
Saat Joo Yeon ingin pergi ke kantor berdua dengan Tae Yoon, Joo Wan
langsung menghentikannya karena ia ingin mengatakan sesuatu pada Joo
Yeon. Joo Yeon mengeluh untuk mengatakannya nanti saja, tetapi Joo Wan
bersikeras bahwa ia ingin mengatakannya sekarang. Setelah Tae Yoon pergi
duluan, Joo Wan langsung meminta Joo Yeon untuk tidak membawa pria
pulang ke rumah.
"Memangnya apa urusannya denganmu?" tanya Joo Yeon
Joo Wan memikirkan jawabannya sebentar "Ini tidak baik untuk pendidikanku. Kau bilang aku masih anak kecil" LOL!
Joo Yeon mengatakan bahwa Tae Yoon hanyalah seorang sunbae. Joo Wan
menduga bahwa Tae Yoon pasti sunbae yang Joo Yeon ceritakan tentang
masalah ciuman mereka, Joo Wan heran kenapa Joo Yeon menceritakan semua
perasaannya pada pria itu.
Joo Yeon mengatakan bahwa ia tidak punya perasaan apapun pada sunbae itu
karena itulah ia mampu menceritakan apapun pada sunbae itu.
"Kenapa aku merasa tidak tenang setiap kali kau mengatakan bahwa dia 'hanya sunbae'?"
Joo Yeon tetap bersikeras bahwa hal ini sama sekali bukan sesuatu untuk
dikhawatirkan ataupun dijelaskan karena memang tidak ada hubungan khusus
antara dia dan Tae Yoon.
"Tapi kau orang yang tidak tahu tentang perasaanmu sendiri. Apakah kau
terluka atau tidak, apakah kau menyukai seseorang atau tidak. Kau bahkan
tidak bisa membedakan antara rasa tidak nyaman dengan debaran hati.
Pikirkan sekali lagi sebelum memberiku jawaban, apakah kau punya
perasaan pada pria itu atau tidak?"
Joo Yeon tetap bersikeras bahwa diantara dia dan Tae Yoon sama sekali tidak ada apa-apa.
"Aku akan mempercayaimu" kata Joo Wan
"Terserah kau mau percaya atau tidak" ujar Joo Yeon sambil berlalu pergi
Saat Joo Yeon hendak naik mobilnya, ternyata Tae Yoon masih belum pergi
dan sedang menunggu Joo Yeon. Joo Yeon lalu masuk ke mobilnya Tae Yoon.
Tae Yoon menduga jika Joo Wan melihat bahwa mobilnya Joo Yeon masih
berada di rumah, maka Joo Wan pasti akan menjadi gila.
"Dia menyukaimu kan?" tanya Tae Yoon
Joo Yeon menyangkalnya tetapi Tae Yoon tidak percaya. Tae Yoon
mengatakan bahwa Joo Yeon punya banyak pria, dia baru saja putus dari
Jung Ho, lalu ada pria yang dia cium dan ada juga pria yang ternyata
tinggal bersamanya.
Joo Yeon mengatakan bahwa ada satu pria lagi yang selalu datang ke
rumahnya setiap kali ia pingsan karena mabuk (maksudnya Tae Yoon). Tae
Yoon mengatakan bahwa pria yang terakhir itu adalah yang terbaik.
"Seharusnya kau mengencani pria itu" kata Tae Yoon
"Haruskah aku berkencan dengannya?" tanya Joo Yeon
Mereka berdua langsung tertawa lalu pergi ke kantor bersama tepat saat
Joo Wan keluar rumah dan melihat mobil Joo Yeon masih berada di depan
rumah. Dan sesuai dugaan Tae Yoon, Joo Wan langsung menggila saat ia
tahu mereka berdua pergi ke kantor bersama dalam satu mobil.
"Lihatlah ini, mereka pergi dalam satu mobil. Aku harus keluar untuk
menyaksikan hal ini dengan mataku sendiri dan terluka, aish" keluh Joo
Wan sambil menendangi ban mobilnya Joo Yeon dengan kesal.
Saat Hee Jae berangkat kerja, ia melihat mobil Se Ryeong datang ke
kantornya. Ia lalu datang ke tempat parkir untuk menyapa Se Ryeong
dengan hormat dan meminta tanda tangannya.
Saat ia tahu bahwa ternyata Hee Jae adalah fans-nya, Se Ryeong langsung
menduga bahwa Hee Jae selama ini pasti bersikap sangat hati-hati karena
Joo Yeon. Se Ryeong lalu memberi Hee Jae sebuah jaket impor paling
terbaru dan paling trendy saat ini sebagai hadiah.
Namun senyum Se Ryeong langsung menghilang saat ia melihat Joo Yeon keluar dari dalam mobilnya Tae Yoon.
Joo Yeon memberi tahu Tae Yoon bahwa hari ini Se Ryeong datang ke kantor
mereka karena timnya Joo Yeon dan timnya Se Ryeong akan mengadakan
rapat untuk menentukan pilihan produk yang akan mereka jual nantinya.
"Kau pasti tidur di luar semalam. Semalam saat kau minum-minum di bar,
kau mengenakan pakaian dan dasi yang sama" kata Se Ryeong pada Tae Yoon
"Bukan urusanmu" ujar Tae Yoon
Saat Tae Yoon pergi, Joo Yeon langsung memberi tahu Se Ryeong bahwa semalam Tae Yoon tidur di rumahnya.
Saat Joo Yeon menyusul Tae Yoon untuk membeli kopi, ia bernarasi bahwa
hari ini pertama kalinya dia merasa sangat penasaran dengan Tae Yoon,
bagaimana saat Tae Yoon mencintai seorang wanita. Joo Yeon penasaran
apakah Tae Yoon selalu tertawa saat ia bersama wanita yang ia cintai.
Apakah Oh Se Ryeong telah melihat semua ekspresi Tae Yoon yang tidak
pernah Joo Yeon lihat.
Joo Yeon menarasikan semua itu sambil membayangkan Tae Yoon dan Se
Ryeong tertawa dan bahagia bersama. Hmm... kayaknya Joo Yeon suka Tae
Yoon deh!!! poor Joo Wan...
Joo Yeon heran kenapa Tae Yoon membeli 3 kopi dan ternyata Tae Yoon
membeli kopi tidak hanya untuk dirinya sendiri dan Joo Yeon tetapi juga
untuk Se Ryeong dan setelah menerima kopi dari Tae Yoon, Se Ryeong
dengan bangganya langsung memamerkan kopinya pada Joo Yeon.
Di kantor, Min Jung sedang mencabuti semua uban dari kepalanya dan
ternyata uban yang ia temukan banyak sekali. Sementara itu Hee Jae
berloncatan dengan ceria sambil memakai jaket pemberian Se Ryeong namun
saat ia melihat Woo Young, ia langsung bersembunyi. Namun ternyata Woo
Young tahu bahwa Hee Jae sedang bersembunyi darinya.
Hee Jae mencoba menghindar dengan alasan ke kamar mandi lagi tetapi Woo
Young langsung menghentikannya. Woo Young mengatakan bahwa ciuman mereka
waktu itu bukan masalah besar tetapi bagi Hee Jae ciuman mereka waktu
itu adalah masalah besar.
Saat Woo Young tahu bahwa ternyata masalah ciuman itu adalah masalah
penting bagi Hee Jae, ia langsung mengakui perasaannya yang sebenarnya
bahwa baginya masalah ciuman dengan Hee Jae waktu itu juga masalah
penting.
Joo Yeon, Se Ryeong dan kedua tim masing-masing rapat untuk menyatakan
pendapat mereka masing-masing pada produk-produk yang akan mereka jual.
Namun sayangnya kedua tim tidak saling sependapat pada produk pilihan
masing-masing bahkan kata-kata hinaan pun saling terlontar dari
masing-masing tim. Se Ryeong akhirnya menyarankan agar mereka bekerja
sebagai 2 tim berbeda dan melakukan siaran home shopping dalam 2 segment
yang berbeda pula.
Baik Joo Yeon maupun Se Ryeong sangat yakin dengan kemampuan mereka
masing-masing. Maka Tae Yoon akhirnya menyetujuinya tetapi ia mengatakan
pada mereka berdua bahwa mereka harus bertanggung jawab dan menanggung
segala resikonya sendiri-sendiri.
Setelah rapat itu usai, Tae Yoon langsung menyatakan ketidak setujuannya
pada Joo Yeon, terutama karena tim yang mereka bentuk adalah tim baru
dan jika terjadi sesuatu maka Joo Yeon-lah yang harus bertanggung
jawab.
Joo Yeon meyakinkan Tae Yoon bertanggung jawab sepenuhnya dan saat Joo
Yeon mengetahui bahwa Tae Yoon ternyata membantunya dengan memberi 2
slot jam siaran khusus untuk timnya, Joo Yeon langsung berjanji bahwa ia
akan melakukan yang terbaik.
Setelah keluar dari kantor Tae Yoon, Joo Yeon langsung memberitahu pada
anggota timnya bahwa walaupun mereka akan bekerja dalam 2 tim yang
berbeda tetapi tim merekalah yang akan menentukan segalanya.
Karena itulah, Joo Yeon memerintahkan Hee Jae dan Woo Young untuk
bergabung dengan timnya Se Ryeong untuk membantu Se Ryeong sebagai
merchandiser (pengelola barang-barang dagangan), karena walaupun Se
Ryeong seorang stylist yang hebat tetap saja dia butuh merchandiser yang
bisa menuntunnya agar produk yang dipilih Se Ryeong sesuai dengan home
shopping.
Saat Woo Young dan Hee Jae hendak pergi, tiba-tiba Min Jung melihat
bahwa jaket yang dipakai oleh Min Jung sangat bagus. Min Jung penasaran
dari mana Hee Jae mendapatkannya.
Min Jung tidak berani memberitahu bahwa jaket itu pemberian Se Ryeong.
Maka dia hanya memberitahu bahwa jaket itu adalah brand dari Itali dan
cukup terkenal di gangnam. Joo Yeon dan Min Jung langsung menyukai jaket
itu dan menyuruh Hee Jae untuk segera mencopot jaketnya.
Joo Wan membuatkan makanan untuk Joo Yeon namun sayangnya Joo Yeon
sangat sibuk dalam pekerjaannya sehingga makanan buatan Joo Wan sama
sekali tidak disentuhnya.
Suatu hari, Joo Wan pulang dengan membawakan sebuket bunga mawar merah
untuk Joo Yeon tetapi ia malah melihat rumah sangat berantakan. Joo Wan
lalu membersihkan seluruh rumah dan menaruh setangkai mawar merah di
kamar Joo Yeon.
Namun sayangnya, Joo Yeon benar-benar sibuk di kantor dan sama sekali
tidak ada waktu untuk merawat bunga pemberian Joo Wan sampai akhirnya
bunga itu layu.
Min Jung kembali ke kantor dengan cemas karena dia baru saja kembali
dari rumah sakit dan dokter memberitahunya bahwa ia menderita rabun tua
dan perlu kacamata baca. Namun sayangnya, saat ia menceritakan masalah
ini pada semua orang di kantor, Joo Yeon malah tidak menanggapi
curhatannya dengan serius malah dia langsung membicarakan masalah
pekerjaan lagi pada Min Jung.
Min Jung menjadi semakin stres saat dokter memberitahunya bahwa segala
macam gejala yang dia alami selama ini adalah gejala menopause dini.
Min Jung kembali ke kantor dengan lemas dan langsung menceritakan
masalah ini pada semua orang di kantor. Tapi lagi-lagi Joo Yeon hanya
menanggapinya dengan simpati singkat lalu langsung kembali membicarakan
masalah pekerjaan.
Anggota tim yang lain pun tidak tahu bagaimana harus menanggapi ratapan
Min Jung sampai akhirnya Min Jung marah. Joo Yeon mencoba memberi
penjelasan bahwa ia bersimpati hanya saja mereka sedang di kantor dan
sedang bekerja.
Min Jung lalu berpaling pada Tae Yoon untuk meminta pendapatnya tetapi
Tae Yoon juga tidak tahu harus bicara apa untuk menanggapi curhatan Min
Jung itu.
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam