Sinopsis I Need Romance 3 episode 5 - part 2

Joo Yeon sendiri juga merasa bersalah karena berkata kasar pada Joo Wan. Ia lalu mengirim pesan pada Joo Wan untuk segera pulang apalagi tadi Joo Wan keluar dengan memakai pakaian tipis di udara yang dingin dan sekarang Joo Yeon takut jika Joo Wan sakit.

"Kenapa aku menyukai wanita semacam ini?" keluh Joo Wan saat ia membaca pesan dari Joo Yeon itu.

Joo Wan lalu membalas pesannya dengan bertanya apakah dia harus membeli ubi sebelum pulang. Namun baru saja ia mengirim pesan itu, Joo Wan langsung mengomeli dirinya sendiri karena membicarakan masalah ubi. Joo Yeon langsung membalas pesannya: Belilah, pilihlah yang mirip denganmu. LOL!

Saat Joo Wan pulang dengan membawa sekantong makanan, Joo Yeon langsung melihat isinya tetapi ternyata isinya bukan ubi. Joo Yeon mengeluh karena isinya bukan ubi.

Joo Wan berkata dengan penuh percaya diri "Tidak ada ubi yang setampan diriku *peace.V*"


Joo Wan meminta maaf karena waktu kecil dia adalah anak yang nakal, dia juga meminta maaf karena hanya mengingat hal yang disukainya saja. Joo Yeon mengatakan jika Joo Wan memang merasa bersalah maka sebaiknya Joo Wan berhenti menyukainya, karena Joo Yeon merasa tidak nyaman.

Joo Wan tidak menjawabnya dan hanya memberi Joo Yeon makanan yang dibelinya tadi. Mereka lalu memakan makanan yang dibeli Joo wan itu dalam diam sementara Joo Wan bernarasi.

"Kuharap nanti kau akan bertanya lagi kapan aku semakin menyukaimu. Kenapa aku semakin menyukaimu. Jika saat itu tiba, kurasa aku akan mengatakannya dengan penuh keyakinan bahwa saat aku semakin menyukaimu adalah hari ini. Karena aku merasa bersalah, aku menjadi semakin mengerti dirimu dan saat aku mulai mengerti dirimu aku mulai semakin menyukaimu. Dan juga, sama seperti hari ini ketika aku mulai mengerti dirimu 20 tahun yang lalu, kuharap dirimu 20 tahun yang lalu akan mengerti diriku yang sekarang"



Hee Jae dan Woo Young minum-minum bersama setelah mereka kerja lembur. Pacarnya Hee Jae mengirim pesan dan bertanya apakah Hee Jae belum selesai bekerja, pacarnya ingin bertemu karena akhir-akhir ini mereka sudah cukup lama tidak bertemu. 

Hee Jae berusaha menahan tangisnya dan curhat pada Woo Young bahwa akhir-akhir ini dia merasa lelah dengan hubungannya dengan pacarnya yang harus selalu menghemat uang dan menunda segalanya sampai pacarnya lulus ujian pegawai sipil.


Woo Young memberi saran pada He Jae untuk mengakhiri saja hubungannya dengan pacarnya karena selama ini Woo Young melihat Hee Jae selalu bekerja keras di kantor dan jika Hee Jae juga berusaha keras pada hubungan cintanya maka sebaiknya ia membuat segala sesuatunya menjadi lebih mudah saja.

Woo Young memegang wajah Hee Jae untuk menghapus air matanya, Woo Young menyuruh Hee Jae untuk menangis saja dan tidak perlu berusaha keras menahan tangisnya. Mereka saling memandang dalam diam sampai akhirnya Woo Young mencium bibir Hee Jae dan Hee Jae membalas ciumannya. 


Keesokan harinya di kantor, Hee Jae menceritakan masalah ini pada Joo Yeon dan Min Jung. Joo Yeon mengatainya gila karena mencium pria lain padahal dia masih punya pacar tetapi Min Jung mengatakan bahwa mencium pria tidak harus ada alasan khusus. Hee Jae bingung apa yang harus ia lakukan.

Hee Jae tahu bahwa Woo Young adalah pria yang baik tapi bukan berarti ia menyukainya. Min Jung mengatakan hal itu tidak menjadi masalah sekarang karena mulai sekarang Hee Jae bisa mulai menyukai Woo Young.

"Bagaimana dengan pacarnya?" tanya Joo Yeon

"Dia bisa berselingkuh lalu menikahi salah satu dari mereka" kata Min Jung

"Jangan dengarkan dia, tidak masuk akal" kata Joo Yeon pada Hee Jae

"Haruskah aku mengatakan yang sebenarnya pada pacarku?" tanya Hee Jae

"Apa kau gila?" ujar Joo Yeon dan Min Jung secara bersamaan


Hee Jae mengatakan bahwa selama ini dia dan pacarnya tidak pernah punya rahasia, dan kemarin dia benar-benar merasa bersalah pada pacarnya sampai tidak bisa tidur.

"Apa kau akan mengirim pacarmu ke neraka hanya untuk membuat dirimu merasa lebih baik?" tanya Joo Yeon

"Tapi bagaimana rasanya? Apa kau menyukainya (ciumannya)?" tanya Min Jung

Hee Jae menjawab dengan mengangguk mengiyakannya "Pasti karena alkohol, aku benar-benar merasa bersalah pada pacarku"


Saat Woo Young datang, Min Jung langsung memberitahu Woo Young bahwa kemarin malam Hee Jae mencium seorang pria dan dia menyukai ciumannya walaupun sebenarnya dia sudah punya pacar. Tapi setelah itu, Min Jung pura-pura tidak tahu siapa pria yang berciuman dengan Hee Jae. Joo Yeon langsung mengajak Min Jung pergi untuk mencegahnya menggoda Hee Jae dan Woo Young lagi. 

Setelah kedua sunbae mereka pergi, Woo Young langsung mengeluh karena di kantor itu tidak ada rahasia. Hee Jae bertanya kenapa Woo Young menciumnya padahal dia tahu bahwa Hee Jae sudah punya pacar. Woo Young membela diri bahwa ia hanya mengecup bibirnya saja dan saat Woo Young ingin mengatakan bahwa Hee Jae juga membalas ciumannya, Hee Jae langsung berteriak untuk pamit pergi ke kamar kecil.


Joo Yeon dan timnya mengadakan rapat untuk membicarakan masalah designer yang bernama Park Seung Geon yang ingin mereka rekrut untuk bekerja sama dengan mereka. 


Mereka lalu pergi bersama ke butik designer Park tetapi sesampainya mereka disana ternyata Se Ryeong sudah ada disana sedang berbincang dengan designer Park mendahului mereka.

Joo Yeon bertanya pada timnya apakah mereka memberitahu tentang masalah ini pada Se Ryeong dan Hee Jae langsung menyangkalnya. Se Ryeong mengatakan bahwa designer Park sebenarnya menolak proposal yang Joo Yeon dan timnya berikan tapi setelah tahu bahwa Se Ryeong ikut terlibat, designer itu memutuskan untuk menerima kerja sama mereka.

Saat designer Park pergi untuk menerima telepon, Se Ryeong langsung menuntut penjelasan kenapa nama designer Park tidak ada dalam daftar yang mereka kirimkan padanya. Min Jung berusaha beralasan bahwa mereka baru menemukan nama designer itu setelah mereka mengirimkan daftarnya pada Se Ryeong. Se Ryeong mengeluh bahwa mereka seharusnya tetap mengirimkan informasi ini padanya.

Joo Yeon menyindir Se Ryeong bahwa ia sendiri tidak berbagi informasi dengan mereka "Setelah melihat daftar itu, jika memang kau berpikir bahwa ada designer yang kau pikir harus ditambahkan dalam daftar itu seharusnya kau membagi informasi itu dengan kami"


"Kau pikir kenapa aku tidak melakukannya?" tanya Se Ryeong

"Karena kau tidak menganggap kita sebagai satu tim" ujar Joo Yeon

"Benar, aku memang tidak menganggap bahwa kita satu tim. Aku menganggap kalian sebagai 'pembantuku'"

Joo Yeon dan timnya langsung tersenyum sinis mendengar perkataan Se Ryeong itu. Se Ryeong menegaskan bahwa ia tidak suka berbagi informasi dengan mereka dan dialah yang akan bekerja bersama dengan designer Park.


Dalam perjalanan pulang, Joo Yeon mengeluh kenapa para pria tidak pernah menolak permintaan Se Ryeong. Min Jung setuju, saat para pria sudah jatuh cinta pada Se Ryeong, mereka pasti tidak bisa melupakannya. Min Jung memberitahu Joo Yeon bahwa ada pria yang hancur gara-gara Se Ryeong yaitu Tae Yoon.

Joo Yeon langsung kaget mendengarnya karena selama ini Joo Yeon tidak pernah tahu bahwa Tae Yoon pernah berpacaran dengan Se Ryeong. Min Jung bercerita pada Joo Yeon bahwa dulu saat ia dan Tae Yoon berada dalam satu tim dan Joo Yeon berada di tim lain, Tae Yoon berpacaran dengan Se Ryeong yang waktu itu hanyalah seorang stylist baru.

Saat Se Ryeong akhirnya sukses, dia mencampakkan Tae Yoon. Dan setelah perpisahan mereka, Tae Yoon benar-benar hancur bahkan sampai meninggalkan pekerjaannya selama setahun. Dan Tae Yoon baru kembali bekerja setelah direktur senior yang membujuknya untuk kembali bekerja.

Cerita Min Jung itu langsung membuat Joo Yeon sangat terkejut sampai saat Min Jung minta diturunkan di tempat yang bukan kantor pun Joo Yeon langsung menurutinya tanpa bertanya apapun. Setelah itu, Min Jung langsung pergi ke hotel yang biasanya ia kunjungi untuk kencan dengan Min Seok. 


Saat Joo Yeon kembali ke kantor, ia langsung meminum minuman alkohol yang disimpan oleh Hee Jae di laci meja kerjanya. Joo Yeon memberitahu Tae Yoon bahwa Se Ryeong sudah bekerja mendahului mereka. Joo Yeon bertanya apakah Tae Yoon yang memberikan daftar nama-nama designer pada Se Ryeong karena dulu Tae Yoon berpacaran dengan Se Ryeong.

"Dia (Se Ryeong) tidak sehebat itu, aku mengenalnya dengan baik karena kami teman satu sekolah. Apa kau tahu kapan dia sukses sebagai stylist? Setelah dia menjadi stylistnya seorang senator banyak rumor yang beredar..."

Joo Yeon ingin mengatakan hal yang lainnya tetapi ia langsung mengingatkan dirinya sendiri untuk tidak membicarakan masa lalu Se Ryeong. Joo Yeon lalu pamit pulang tetapi sebelum pergi, Joo Yeon mengatakan bahwa ia merasa kecewa pada Tae Yoon karena orang yang selama ini ia hormati ternyata mencintai wanita semacam Se Ryeong.


Namun sesampainya di rumah, Joo Yeon merasa menyesal telah berkata seperti itu pada Tae Yoon. Saat Joo Yeon mengambil minuman ginsengnya di kulkas, ia melihat pesan dari Joo Wan yang mengatakan bahwa malam ini Joo Wan tidak akan pulang. Joo Yeon bertanya-tanya kenapa Joo Wan tidak pulang.


Min Jung bertanya pada Min Seok tentang apartemen barunya. Min Seok mengatakan bahwa ia menyukai apartemen barunya hanya saja tetangga sebelahnya sangat aneh. Min Jung bertanya apanya yang aneh dari tetangga sebelahnya. 

Min Seok mengatakan bahwa tetangga barunya itu suka sekali menghindari orang lain dan para tetangganya yang lain sampai menjulukinya sebagai warga negara tua yang tinggal sendirian.

Min Jung langsung kaget mendengar nama panggilan itu, ia mengatakan bahwa para tetangga Min Seok itu sangat kejam. Min Seok mengatakan bahwa ia khawatir dengan tetangga sebelahnya karena jika ia sendirian takutnya tetangganya itu mati terperangkap di rumahnya sendirian. 

Saat itu tiba-tiba Min Seok melihat ada uban di rambutnya Min Jung. Min Jung sangat ketakutan saat ia melihat uban yang Min Seok cabut dari kepalanya itu, Min Seok menenangkannya dengan mengatakan bahwa akhir-akhir ini banyak orang yang berusia 20 tahunan yang beruban.


Tae Yoon datang lagi ke bar dan disana sudah ada Se Ryeong yang menunggunya. Sebelum bergabung bersama Se Ryeong di bar, Tae Yoon menyapa anjing eve terlebih dulu. 

Tae Yoon berusaha untuk tidak memandang Se Ryeong sampai membuat Se Ryeong bertanya apakah Tae Yoon masih belum siap untuk menatap matanya. Tae Yoon langsung menyangkalnya dengan langsung menatap mata Se Ryeong. 

"Sudah cukup lama tidak melihatmu sedekat ini" kata Se Ryeong

"Kau selalu menganggap segala dengan begitu gampangnya" kata Tae Yoon


Se Ryeong mengatakan bahwa tersenyum pada pria yang membencinya itu sangat sulit. Tae Yoon langsung menyindir bahwa Se Ryeong selalu mudah tersenyum pada semua orang untuk mendapatkan apapun yang diinginkannya. Se Ryeong tidak menyangkal sindiran Tae Yoon itu.

"Aku ingin memulai segala kembali denganmu Tae Yoon" kata Se Ryeong

Mendengar permintaan Se Reong itu, Tae Yoon langsung menggenggam gelas alkoholnya dengan erat lalu langsung menolak permintaa Se Ryeong itu. Tae Yoon mengatakan bahwa ia sama sekali tidak ada keinginan untuk kembali pada Se Ryeong.

Se Ryeong sadar bahwa Tae Yoon masih membencinya tetapi ia tidak mempermasalahkannya karena ia percaya jika Tae Yoon masih membencinya berarti Tae Yoon masih mencintainya, karena tidak ada cinta tanpa kebencian. Dan hal itu memberi Se Ryeong harapan untuk bisa memiliki Tae Yoon kembali.

"Karena itulah, teruslah membenciku" pinta Se Ryeong pada Tae Yoon


Joo Yeon merasa sangat bersalah pada Tae Yoon maka ia memutuskan untuk meneleponnya untuk meminta maaf atas kata-kata kasanya pada Tae Yoon tadi tetapi ternyata yang mengangkat teleponnya adalah bartender yang mengabarinya bahwa Tae Yoon pingsan karena kebanyakan minum-minum.


Keesokan harinya, Joo Wan pulang pagi-pagi sekali sambil membawakan makanan untuk sarapannya Joo Yeon. Joo Wan sangat berharap Joo Yeon akan bisa mengerti perasaannya apalagi semalam dia tidak tidur dan ia pulang pagi-pagi sekali hanya untuk memberi sarapan pada Joo Yeon. Namun saat ia masuk rumah, ia malah melihat ada sepatu pria di pintu masuk.

Joo Yeon sangat terkejut melihat Joo Wan pulang pagi-pagi sekali padahal Joo Wan mengatakan dalam pesannya bahwa ia tidak akan pulang semalam. Joo Wan langsung menuntut penjelasan atas sepatu pria yang berada di pintu masuk itu. Joo Yeon mengatakan bahwa ia kedatangan tamu.

"Aku tahu. Pasti pria, bukan? Bahkan sekalipun kau tidak menganggap serius perasaanku, bukankah semua ini terlalu kelewatan? Apalagi karena kau sekarang tinggal bersamaku" ujar Joo Wan

"Hei, kau bilang kau tidak akan pulang, kenapa kau pulang sekarang?" keluh Joo Yeon


Saat itu tiba-tiba Tae Yoon keluar dari kamar mandi.

"Siapa anda?" tanya Tae Yoon

"Anda sendiri siapa?" tanya Joo Wan

Kedua pria lalu berpaling pada Joo Yeon.


Bersambung ke episode 6

Post a Comment

0 Comments