Joo Yeon sendiri juga merasa bersalah karena berkata kasar pada Joo Wan.
Ia lalu mengirim pesan pada Joo Wan untuk segera pulang apalagi tadi
Joo Wan keluar dengan memakai pakaian tipis di udara yang dingin dan
sekarang Joo Yeon takut jika Joo Wan sakit.
"Kenapa aku menyukai wanita semacam ini?" keluh Joo Wan saat ia membaca pesan dari Joo Yeon itu.
Joo Wan lalu membalas pesannya dengan bertanya apakah dia harus membeli
ubi sebelum pulang. Namun baru saja ia mengirim pesan itu, Joo Wan
langsung mengomeli dirinya sendiri karena membicarakan masalah ubi. Joo
Yeon langsung membalas pesannya: Belilah, pilihlah yang mirip denganmu. LOL!
Saat Joo Wan pulang dengan membawa sekantong makanan, Joo Yeon langsung
melihat isinya tetapi ternyata isinya bukan ubi. Joo Yeon mengeluh
karena isinya bukan ubi.
Joo Wan berkata dengan penuh percaya diri "Tidak ada ubi yang setampan diriku *peace.V*"
Joo Wan meminta maaf karena waktu kecil dia adalah anak yang nakal, dia
juga meminta maaf karena hanya mengingat hal yang disukainya saja. Joo
Yeon mengatakan jika Joo Wan memang merasa bersalah maka sebaiknya Joo
Wan berhenti menyukainya, karena Joo Yeon merasa tidak nyaman.
Joo Wan tidak menjawabnya dan hanya memberi Joo Yeon makanan yang
dibelinya tadi. Mereka lalu memakan makanan yang dibeli Joo wan itu
dalam diam sementara Joo Wan bernarasi.
"Kuharap nanti kau akan bertanya lagi kapan aku semakin menyukaimu.
Kenapa aku semakin menyukaimu. Jika saat itu tiba, kurasa aku akan
mengatakannya dengan penuh keyakinan bahwa saat aku semakin menyukaimu
adalah hari ini. Karena aku merasa bersalah, aku menjadi semakin
mengerti dirimu dan saat aku mulai mengerti dirimu aku mulai semakin
menyukaimu. Dan juga, sama seperti hari ini ketika aku mulai mengerti
dirimu 20 tahun yang lalu, kuharap dirimu 20 tahun yang lalu akan
mengerti diriku yang sekarang"
Hee Jae dan Woo Young minum-minum bersama setelah mereka kerja lembur.
Pacarnya Hee Jae mengirim pesan dan bertanya apakah Hee Jae belum
selesai bekerja, pacarnya ingin bertemu karena akhir-akhir ini mereka
sudah cukup lama tidak bertemu.
Hee Jae berusaha menahan tangisnya dan curhat pada Woo Young bahwa
akhir-akhir ini dia merasa lelah dengan hubungannya dengan pacarnya yang
harus selalu menghemat uang dan menunda segalanya sampai pacarnya lulus
ujian pegawai sipil.
Woo Young memberi saran pada He Jae untuk mengakhiri saja hubungannya
dengan pacarnya karena selama ini Woo Young melihat Hee Jae selalu
bekerja keras di kantor dan jika Hee Jae juga berusaha keras pada
hubungan cintanya maka sebaiknya ia membuat segala sesuatunya menjadi
lebih mudah saja.
Woo Young memegang wajah Hee Jae untuk menghapus air matanya, Woo Young
menyuruh Hee Jae untuk menangis saja dan tidak perlu berusaha keras
menahan tangisnya. Mereka saling memandang dalam diam sampai akhirnya
Woo Young mencium bibir Hee Jae dan Hee Jae membalas ciumannya.
Keesokan harinya di kantor, Hee Jae menceritakan masalah ini pada Joo
Yeon dan Min Jung. Joo Yeon mengatainya gila karena mencium pria lain
padahal dia masih punya pacar tetapi Min Jung mengatakan bahwa mencium
pria tidak harus ada alasan khusus. Hee Jae bingung apa yang harus ia
lakukan.
Hee Jae tahu bahwa Woo Young adalah pria yang baik tapi bukan berarti ia
menyukainya. Min Jung mengatakan hal itu tidak menjadi masalah sekarang
karena mulai sekarang Hee Jae bisa mulai menyukai Woo Young.
"Bagaimana dengan pacarnya?" tanya Joo Yeon
"Dia bisa berselingkuh lalu menikahi salah satu dari mereka" kata Min Jung
"Jangan dengarkan dia, tidak masuk akal" kata Joo Yeon pada Hee Jae
"Haruskah aku mengatakan yang sebenarnya pada pacarku?" tanya Hee Jae
"Apa kau gila?" ujar Joo Yeon dan Min Jung secara bersamaan
Hee Jae mengatakan bahwa selama ini dia dan pacarnya tidak pernah punya
rahasia, dan kemarin dia benar-benar merasa bersalah pada pacarnya
sampai tidak bisa tidur.
"Apa kau akan mengirim pacarmu ke neraka hanya untuk membuat dirimu merasa lebih baik?" tanya Joo Yeon
"Tapi bagaimana rasanya? Apa kau menyukainya (ciumannya)?" tanya Min Jung
Hee Jae menjawab dengan mengangguk mengiyakannya "Pasti karena alkohol, aku benar-benar merasa bersalah pada pacarku"
Saat Woo Young datang, Min Jung langsung memberitahu Woo Young bahwa
kemarin malam Hee Jae mencium seorang pria dan dia menyukai ciumannya
walaupun sebenarnya dia sudah punya pacar. Tapi setelah itu, Min Jung
pura-pura tidak tahu siapa pria yang berciuman dengan Hee Jae. Joo Yeon
langsung mengajak Min Jung pergi untuk mencegahnya menggoda Hee Jae dan
Woo Young lagi.
Setelah kedua sunbae mereka pergi, Woo Young langsung mengeluh karena di
kantor itu tidak ada rahasia. Hee Jae bertanya kenapa Woo Young
menciumnya padahal dia tahu bahwa Hee Jae sudah punya pacar. Woo Young
membela diri bahwa ia hanya mengecup bibirnya saja dan saat Woo Young
ingin mengatakan bahwa Hee Jae juga membalas ciumannya, Hee Jae langsung
berteriak untuk pamit pergi ke kamar kecil.
Joo Yeon dan timnya mengadakan rapat untuk membicarakan masalah designer
yang bernama Park Seung Geon yang ingin mereka rekrut untuk bekerja
sama dengan mereka.
Mereka lalu pergi bersama ke butik designer Park tetapi sesampainya
mereka disana ternyata Se Ryeong sudah ada disana sedang berbincang
dengan designer Park mendahului mereka.
Joo Yeon bertanya pada timnya apakah mereka memberitahu tentang masalah
ini pada Se Ryeong dan Hee Jae langsung menyangkalnya. Se Ryeong
mengatakan bahwa designer Park sebenarnya menolak proposal yang Joo Yeon
dan timnya berikan tapi setelah tahu bahwa Se Ryeong ikut terlibat,
designer itu memutuskan untuk menerima kerja sama mereka.
Saat designer Park pergi untuk menerima telepon, Se Ryeong langsung
menuntut penjelasan kenapa nama designer Park tidak ada dalam daftar
yang mereka kirimkan padanya. Min Jung berusaha beralasan bahwa mereka
baru menemukan nama designer itu setelah mereka mengirimkan daftarnya
pada Se Ryeong. Se Ryeong mengeluh bahwa mereka seharusnya tetap
mengirimkan informasi ini padanya.
Joo Yeon menyindir Se Ryeong bahwa ia sendiri tidak berbagi informasi
dengan mereka "Setelah melihat daftar itu, jika memang kau berpikir
bahwa ada designer yang kau pikir harus ditambahkan dalam daftar itu
seharusnya kau membagi informasi itu dengan kami"
"Kau pikir kenapa aku tidak melakukannya?" tanya Se Ryeong
"Karena kau tidak menganggap kita sebagai satu tim" ujar Joo Yeon
"Benar, aku memang tidak menganggap bahwa kita satu tim. Aku menganggap kalian sebagai 'pembantuku'"
Joo Yeon dan timnya langsung tersenyum sinis mendengar perkataan Se
Ryeong itu. Se Ryeong menegaskan bahwa ia tidak suka berbagi informasi
dengan mereka dan dialah yang akan bekerja bersama dengan designer Park.
Dalam perjalanan pulang, Joo Yeon mengeluh kenapa para pria tidak pernah
menolak permintaan Se Ryeong. Min Jung setuju, saat para pria sudah
jatuh cinta pada Se Ryeong, mereka pasti tidak bisa melupakannya. Min
Jung memberitahu Joo Yeon bahwa ada pria yang hancur gara-gara Se Ryeong
yaitu Tae Yoon.
Joo Yeon langsung kaget mendengarnya karena selama ini Joo Yeon tidak
pernah tahu bahwa Tae Yoon pernah berpacaran dengan Se Ryeong. Min Jung
bercerita pada Joo Yeon bahwa dulu saat ia dan Tae Yoon berada dalam
satu tim dan Joo Yeon berada di tim lain, Tae Yoon berpacaran dengan Se
Ryeong yang waktu itu hanyalah seorang stylist baru.
Saat Se Ryeong akhirnya sukses, dia mencampakkan Tae Yoon. Dan setelah
perpisahan mereka, Tae Yoon benar-benar hancur bahkan sampai
meninggalkan pekerjaannya selama setahun. Dan Tae Yoon baru kembali
bekerja setelah direktur senior yang membujuknya untuk kembali bekerja.
Cerita Min Jung itu langsung membuat Joo Yeon sangat terkejut sampai
saat Min Jung minta diturunkan di tempat yang bukan kantor pun Joo Yeon
langsung menurutinya tanpa bertanya apapun. Setelah itu, Min Jung
langsung pergi ke hotel yang biasanya ia kunjungi untuk kencan dengan
Min Seok.
Saat Joo Yeon kembali ke kantor, ia langsung meminum minuman alkohol
yang disimpan oleh Hee Jae di laci meja kerjanya. Joo Yeon memberitahu
Tae Yoon bahwa Se Ryeong sudah bekerja mendahului mereka. Joo Yeon
bertanya apakah Tae Yoon yang memberikan daftar nama-nama designer pada
Se Ryeong karena dulu Tae Yoon berpacaran dengan Se Ryeong.
"Dia (Se Ryeong) tidak sehebat itu, aku mengenalnya dengan baik karena
kami teman satu sekolah. Apa kau tahu kapan dia sukses sebagai stylist?
Setelah dia menjadi stylistnya seorang senator banyak rumor yang
beredar..."
Joo Yeon ingin mengatakan hal yang lainnya tetapi ia langsung
mengingatkan dirinya sendiri untuk tidak membicarakan masa lalu Se
Ryeong. Joo Yeon lalu pamit pulang tetapi sebelum pergi, Joo Yeon
mengatakan bahwa ia merasa kecewa pada Tae Yoon karena orang yang selama
ini ia hormati ternyata mencintai wanita semacam Se Ryeong.
Namun sesampainya di rumah, Joo Yeon merasa menyesal telah berkata
seperti itu pada Tae Yoon. Saat Joo Yeon mengambil minuman ginsengnya di
kulkas, ia melihat pesan dari Joo Wan yang mengatakan bahwa malam ini
Joo Wan tidak akan pulang. Joo Yeon bertanya-tanya kenapa Joo Wan tidak
pulang.
Min Jung bertanya pada Min Seok tentang apartemen barunya. Min Seok
mengatakan bahwa ia menyukai apartemen barunya hanya saja tetangga
sebelahnya sangat aneh. Min Jung bertanya apanya yang aneh dari tetangga
sebelahnya.
Min Seok mengatakan bahwa tetangga barunya itu suka sekali menghindari
orang lain dan para tetangganya yang lain sampai menjulukinya sebagai
warga negara tua yang tinggal sendirian.
Min Jung langsung kaget mendengar nama panggilan itu, ia mengatakan
bahwa para tetangga Min Seok itu sangat kejam. Min Seok mengatakan bahwa
ia khawatir dengan tetangga sebelahnya karena jika ia sendirian
takutnya tetangganya itu mati terperangkap di rumahnya sendirian.
Saat itu tiba-tiba Min Seok melihat ada uban di rambutnya Min Jung. Min
Jung sangat ketakutan saat ia melihat uban yang Min Seok cabut dari
kepalanya itu, Min Seok menenangkannya dengan mengatakan bahwa
akhir-akhir ini banyak orang yang berusia 20 tahunan yang beruban.
Tae Yoon datang lagi ke bar dan disana sudah ada Se Ryeong yang
menunggunya. Sebelum bergabung bersama Se Ryeong di bar, Tae Yoon
menyapa anjing eve terlebih dulu.
Tae Yoon berusaha untuk tidak memandang Se Ryeong sampai membuat Se
Ryeong bertanya apakah Tae Yoon masih belum siap untuk menatap matanya.
Tae Yoon langsung menyangkalnya dengan langsung menatap mata Se Ryeong.
"Sudah cukup lama tidak melihatmu sedekat ini" kata Se Ryeong
"Kau selalu menganggap segala dengan begitu gampangnya" kata Tae Yoon
Se Ryeong mengatakan bahwa tersenyum pada pria yang membencinya itu
sangat sulit. Tae Yoon langsung menyindir bahwa Se Ryeong selalu mudah
tersenyum pada semua orang untuk mendapatkan apapun yang diinginkannya.
Se Ryeong tidak menyangkal sindiran Tae Yoon itu.
"Aku ingin memulai segala kembali denganmu Tae Yoon" kata Se Ryeong
Mendengar permintaan Se Reong itu, Tae Yoon langsung menggenggam gelas
alkoholnya dengan erat lalu langsung menolak permintaa Se Ryeong itu.
Tae Yoon mengatakan bahwa ia sama sekali tidak ada keinginan untuk
kembali pada Se Ryeong.
Se Ryeong sadar bahwa Tae Yoon masih membencinya tetapi ia tidak
mempermasalahkannya karena ia percaya jika Tae Yoon masih membencinya
berarti Tae Yoon masih mencintainya, karena tidak ada cinta tanpa
kebencian. Dan hal itu memberi Se Ryeong harapan untuk bisa memiliki Tae
Yoon kembali.
"Karena itulah, teruslah membenciku" pinta Se Ryeong pada Tae Yoon
Joo Yeon merasa sangat bersalah pada Tae Yoon maka ia memutuskan untuk
meneleponnya untuk meminta maaf atas kata-kata kasanya pada Tae Yoon
tadi tetapi ternyata yang mengangkat teleponnya adalah bartender yang
mengabarinya bahwa Tae Yoon pingsan karena kebanyakan minum-minum.
Keesokan harinya, Joo Wan pulang pagi-pagi sekali sambil membawakan
makanan untuk sarapannya Joo Yeon. Joo Wan sangat berharap Joo Yeon akan
bisa mengerti perasaannya apalagi semalam dia tidak tidur dan ia pulang
pagi-pagi sekali hanya untuk memberi sarapan pada Joo Yeon. Namun saat
ia masuk rumah, ia malah melihat ada sepatu pria di pintu masuk.
Joo Yeon sangat terkejut melihat Joo Wan pulang pagi-pagi sekali padahal
Joo Wan mengatakan dalam pesannya bahwa ia tidak akan pulang semalam.
Joo Wan langsung menuntut penjelasan atas sepatu pria yang berada di
pintu masuk itu. Joo Yeon mengatakan bahwa ia kedatangan tamu.
"Aku tahu. Pasti pria, bukan? Bahkan sekalipun kau tidak menganggap
serius perasaanku, bukankah semua ini terlalu kelewatan? Apalagi karena
kau sekarang tinggal bersamaku" ujar Joo Wan
"Hei, kau bilang kau tidak akan pulang, kenapa kau pulang sekarang?" keluh Joo Yeon
Saat itu tiba-tiba Tae Yoon keluar dari kamar mandi.
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam