Sinopsis I Need Romance 3 episode 3 - part 2

 Sinopsis I Need Romance 3 episode 3 - Part 2


Hee Jae mendapat telepon dari ibunya yang menyuruhnya untuk segera pulang karena ibunya harus pergi keluar mengantarkan pesanan. Telepon dari ibunya itu langsung membuat mood Hee Jae berubah ceria lagi. 

Setelah melihat ibunya pergi, Hee Jae membawa pacarnya masuk ke rumahnya dan memberinya makanan buatan rumah. Hee Jae juga menunjukkan beberapa tabungan miliknya yang ia simpan dari berbagai macam hal yang ia ingin lakukan atau beli tapi ia urungkan demi menghemat uangnya. Mereka berdua akhirnya saling meminta maaf dan berbaikan.


Joo Yeon penarasan apakah Joo Wan sudah pergi. Dia lalu memutar mobilnya ke taman bermain untuk mengecek dan ternyata Joo Wan masih duduk manis di ayunan. Joo Wan tersenyum melihat kedatangan Joo Yeon lalu berjalan mendekatinya dengan harapan Joo Yeon akan mengenali identitasnya yang sebenarnya. 



Tapi Joo Yeon menyapanya dengan Allen dan senyum Joo Wan langsung menghilang. Joo Yeon bertanya apakah Allen sudah pindah ke daerah sekitar itu. Joo Wan dengan wajah kecewa memberitahunya bahwa ia belum pindah.

"Apa kau melihat ada pria di disini tadi? Dia agak jelek. Hmm... Pria yang terlihat seperti ubi rebus"

Joo Wan menggelengkan kepalanya dengan kecewa lalu bertanya "Siapa pria itu?"

"Hanya seorang adik yang kukenal"

Jawaban Joo Yeon itu membuat Joo Wan menjadi semakin kecewa.


Saat Joo Wan pergi membeli ubi bakar didepan taman bermain, Joo Yeon mengirim pesan pada si ubi dan bertanya apakah dia sudah pergi karena dia tidak melihatnya berada di taman bermain. Joo Wan langsung menggodanya dengan membalas pesannya dan bertanya kenapa Joo Yeon pergi ke taman bermain padahal Joo Yeon pernah mengatakan tidak mau bertemu dengannya.

"Siapa juga yang ingin bertemu denganmu? Aku datang karena kebetulan sedang lewat, jadi mampir cuma sebentar saja" keluh Joo Yeon "Kalau kau datang seharusnya kau tinggal lebih lama"


Setelah Joo Wan kembali dari membeli ubi bakar, Joo Wan meminta Joo Yeon untuk memberikan tangannya padanya. Joo Yeon mengatakan bahwa hubungan mereka belum sampai ke tahap bergandengan tangan. Joo Wan tersenyum geli mendengarnya lalu menarik tangan Joo Yeon untuk memeriksa lukanya yang sekarang sudah sembuh, Joo Wan lalu memberikan sebotol minuman hangat di tangan Joo Yeon.

Joo Yeon tersenyum menerima minuman hangat itu lalu menempelkan botol minuman hangat itu ke pipinya yang kedinginan. Joo Wan bertanya apakah Joo Yeon kedinginan tetapi Joo Yeon mengatakan bahwa ia masih sanggup menahannya. Joo Wan langsung mengomeli Joo Yeon untuk mengatakan sejujurnya saja jika dia memang kedinginan daripada terus mengatakan sanggup bertahan.


Joo Wan lalu melingkarkan syal-nya ke leher Joo Yeon dan memberikan topinya ke kepala Joo Yeon dan karena topi itu kebesaran, jadi hampir seluruh wajah Joo Yeon terkubur dalam topi. 

"Dulu, ada seseorang yang selalu melakukan hal seperti ini padaku (menutupi wajah dengan topi)" kata Joo Wan yang sedang mencoba memberi Joo Yeon petunjuk.

"Siapa?" tanya Joo Yeon

Joo Wan langsung memandangi Joo Yeon dengan kesal karena masih belum mengerti juga, dia berpikir bahwa satu-satunya hal yang diingat oleh Joo Yeon hanyalah kejelekan wajahnya saja. Joo Wan lalu membantu Joo Yeon mengangkat sedikit topinya agar wajah Joo Yeon kelihatan lalu memberinya ubi bakar hangat.


Keesokan harinya, Joo Wan sedang bekerja di studio rekaman bersama dengan sebuah boyband yang akan dia produseri. Saat Se Ryeong datang, Joo Wan menyuruh semua anggota boyband itu untuk keluar dan ternyata Se Ryeong bekerja sama dengan Joo Wan sebagai style director untuk boyband baru itu. 


Saat Se Ryeong rapat dengan Joo Wan untuk membahas style dari boyband yang akan Joo Wan debutkan itu, sekretarisnya Se Ryeong datang untuk memberitahunya bahwa J home shopping mengiriminya sebuah proposal kerja sama dan ingin bertemu dan mengadakan rapat dengan Se Ryeong tetapi Se Ryeong langsung menolaknya karena bekerja di home shopping hanya akan merendahkan namanya saja.


Hee Jae mendapat kabar bahwa jadwal Se Ryeong sudah penuh selama setahun kedepan, Se Ryeong bahkan menolak permintaan Hee Jae yang menginginkan meeting dengannya selama 30 menit saja. Min Jung curiga jangan-jangan Se Ryeong menolak karena Se Ryeong tahu bahwa dia akan bekerja bersama Joo Yeon. Woo Young lalu menawarkan dirinya untuk menemui Se Ryeong secara langsung dan mencoba untuk membujuknya.


Woo Yeong menunggu lama di depan restoran tempat Se Ryeong sedang ngobrol dengan Joo Wan, Woo Young heran kenapa mereka ngobrol lama padahal katanya Se Ryeong tidak punya waktu walaupun cuma 30 menit. Saat Woo Young melihat mereka selesai, ia langsung menghampiri Se Ryeong dan memperkenalkan dirinya tetapi Se Ryeong langsung menolaknya.

Joo Wan mengenalinya Woo Young sebagai orang yang datang ke pesta waktu itu, Se Ryeong bertanya pada Woo Young apakah dia bekerja bersama dengan Joo Yeon. Saat Woo Young mengiyakannya, Se Ryeong langsung menyuruh Woo Young untuk mengatakan pada Joo Yeon agar Joo Yeon datang padanya secara pribadi jika mereka ingin bekerja sama.


Saat Se Ryeong keluar dari restoran dengan menggandeng lengan Joo Wan, Joo Wan bertanya apakah Se Ryeong benar-benar bersedia bekerja bersama mereka jika Joo Yeon datang menemuinya secara langsung.

"Tidak" kata Se Ryeong

"Lalu kenapa kau bilang kau ingin bertemu dengannya?"

"Karena lucu saja"

Joo Wan langsung menampik tangan Se Ryeong yang sedang menggandeng lengannya dengan kesal "Itu lelucon yang mengerikan"


Keesokan harinya, Joo Yeon dan seluruh anggota timnya datang memenuhi tantangan Se Ryeong ke kantornya agar mereka bisa rapat bersama tetapi Se Ryeong mengajak Joo Yeon untuk minum berdua.

Mereka berdua akhirnya pergi ke restoran dan saling tatap-menatap cukup lama sampai saat Se Ryeong mengambil teko hendak menuang minuman, Joo Yeon mengulurkan gelasnya karena dia mengira Se Ryeong akan menuang untuknya tetapi ternyata Se Ryeong menuang minuman untuk dirinya sendiri. 

Joo Yeon tersenyum sinis lalu menuang minuman untuk dirinya sendiri juga. Se Ryeong menawarinya untuk bersulang tapi Joo Yeon langsung meminum minumannya tanpa mau bersulang dengan Se Ryeong.


Tanpa basa basi Joo Yeon meminta Se Ryeong untuk bekerja bersamanya tetapi Se Ryeong tetap tidak mau. Se Ryeong ingin Joo Yeon meminta maaf terlebih dahulu atas apa yang dilakukannya di rumah Jung Ho karena perpisahan Joo Yeon dan Jung Ho sama sekali bukan karena Se Ryeong. Se Ryeong menyuruh Joo Yeon untuk bertanya langsung pada Jung Ho tentang kenapa mereka berdua putus. 

Joo Yeon lalu bertanya kenapa dulu Se Ryeong merebut cinta pertamanya. Se Ryeong mengatakan bahwa dia melakukannya untuk mengalahkan Joo Yeon yang selalu menang dalam segala hal.

"Kau mengambilnya terlebih dulu. Kau tahu bahwa aku menyukainya dan kau masih pacaran dengannya" ujar Se Ryeong

"Bukankah kau hanya bilang waktu itu dia pria yang baik? Kau bilang semua pria yang lewat juga baik. Bagaimana bisa aku menghargai kata-katamu jika kau membicarakan semuanya dengan begitu gampangnya?"


Perkataan Joo Yeon itu langsung membuat Se Ryeong marah, Se Ryeong mengatakan bahwa alasan kenapa Joo Yeon dan Jung Ho sampai putus adalah karena Joo Yeon tidak pernah sekalipun melakukan segalanya dengan tulus. Demikian pula dengan yang Joo Yeon lakukan pada Se Ryeong. 

"Jika aku memang temanmu seperti yang pernah kau bilang, apa kau akan mengabaikan perasaanku hanya karena perkataanku yang terdengar gampangan?"


Joo Yeon akhirnya menyerah dan meminta Se Ryeong untuk tidak membicarakan tentang masa lalu lagi, Joo Yeon meminta Se Ryeong untuk mengakhiri masalah masa lalu mereka sekarang juga dan tidak mengungkit-ungkitnya lagi. Se Ryeong mengulurkan gelasnya dan Joo Yeon menuangkan minuman untuk Se Ryeong.

Se Ryeong juga menuangkan minuman untuk Joo Yeon dan setelah meminumnya Joo Yeon meminta Se Ryeong untuk mau bekerja bersamanya, jika mereka bekerja bersama maka Se Ryeong bisa mengalahkan Joo Yeon.

"Kenapa kau tidak berpikir bahwa aku akan menang dengan menolakmu? Aku tidak mau bekerja bersamamu" ujar Se Ryeong 


Se Ryeong lalu beranjak pergi meninggalkan Joo Yeon sendirian yang berteriak-teriak marah dengan penolakan Se Ryeong. Saat Tae Yoon meneleponnya, Se Ryeong langsung mengeluhkan harga dirinya yang sudah dirusak oleh Se Ryeong. Joo Yeon bertanya dimana Tae Yoon sekarang. Tae Yoon berbohong mengatakan bahwa ia sekarang sedang berada di rumah padahal dia sedang minum-minum di bar.


Tae Yoon memesan satu botol minuman lalu lalu bertanya pada bartender tentang seekor anjing yang pernah ia pungut dimalam natal dan karena itulah dia beri nama eve (christmas eve). Bartender mengatakan bahwa anjing itu akan dibawa oleh bosnya nanti setelah bosnya pulang kerja.


Didalam mobil, Se Ryeong teringat oleh perkataan Joo Yeon yang mengatainya gampangan. Perkataan Joo Yeon itu mengingatkannya pada masa lalunya bersama Tae Yoon saat mereka masih berpacaran.


Flashback saat Se Ryeong dan Tae Yoon masih berpacaran, waktu itu baru saja Se Ryeong pergi menemui seorang pria setelah pria itu mengajaknya bertemu, Tae Yoon mengeluhkan sikap Se Ryeong yang langsung datang saat diminta tanpa mempedulikan omongan orang tentangnya.

"Kau terlalu gampangan" ujar Tae Yoon

"Gampangan?"

Tae Yoon merasa bersalah dengan perkataannya sendiri dan meminta Se Ryeong untuk berhati-hati dengan tindakannya tetapi Se Ryeong langsung minta putus.


Kembali ke masa kini, Se Ryeong pergi ke bar yang sama tepat saat Tae Yoon pergi meninggalkan bar. Bos pemilik bar datang dengan membawa seekor anjing dan Se Ryeong langsung menghampiri si anjing dan mengelusnya dengan sayang. 

Si bos pemilik bar yang sekarang adalah orang baru maka Se Ryeong memberitahunya bahwa ia dan pacarnya dulu yang memungut eve dari jalanan, mereka berdua sama-sama alergi anjing karena itulah mereka menitipkan eve di bar itu.


Bartender yang mendengarkan ceritanya langsung memberi tahu Se Ryeong bahwa tadi orang yang Se Ryeong maksud datang ke bar itu, bartender itu lalu memberi Se Ryeong kartu nama Tae Yoon yang tadinya Tae Yoon tinggalkan di tempat itu.


Keesokan harinya, Joo Yeon mendapat telepon kejutan dari Se Ryeong yang memberitahunya bahwa Se Ryeong menerima tawaran kerja samanya. Joo Yeon bertanya kenapa Se Ryeong tiba-tiba berubah pikiran. Se Ryeong mengatakan bahwa dia hanya ingin mencoba melakukannya karena dia pikir mungkin akan menyenangkan.

Joo Yeon cepat-cepat merekam percakapan mereka untuk mengancam Se Ryeong agar tidak merubah pikirannya kembali atau dia akan menuntut Se Ryeong dengan menggunakan rekaman itu. Joo Yeon bertanya sekali lagi apakah Se Ryeong benar-benar mau bekerja sama dengannya dan saat Se Ryeong meyakinkannya bahwa ia bersedia bekerja bersama Joo Yeon, Joo Yeon langsung menari-menari kegirangan di atas sofa.


Sedetik kemudian Joo Yeon pura-pura sok cool dan menyuruh Se Ryeong untuk datang ke perusahaannya hari senin nanti. Se Ryeong awalnya keberatan tetapi setelah melihat kartu nama Tae Yoon, dia setuju untuk datang sendiri ke kantornya Joo Yeon. Setelah memutuskan teleponnya, Joo Yeon keheranan sendiri kenapa Se Ryeong tiba-tiba berubah pikiran.

"Apa dia sedang dalam pengaruh obat?"


Perut Joo Yeon tiba-tiba berbunyi, tapi sayangnya di kulkasnya hanya ada minuman ginseng. Dia lalu mengirim pesan pada Joo Wan untuk mengajaknya makan siang bersama sekalian agar Joo Yeon bisa melihat wajahnya tetapi Joo Wan langsung menolaknya dengan alasan sibuk. 

Joo Wan lalu menelepon Joo Yeon sebagai Allen dengan menggunakan telepon hotel. Joo Wan mengajaknya bertemu dengan segera karena ada masalah sangat serius dengan mobilnya.


Joo Yeon menemuinya di depan taman bermain. Saat memeriksa kaca spion yang pernah dirusaknya, ternyata spion itu baik-baik saja. Joo Wan menyuruhnya untuk masuk mobil dan memakai sabuk pengaman tetapi Joo Yeon tidak langsung menurutinya malah bertanya keheranan apa yang rusak karena mobilnya sepertinya baik-baik saja.

Joo Wan langsung memakaikan sabuk pengamannya dan memberi Joo Yeon makanan, dia mengatakan bahwa ia akan memperlihatkan secara langsung masalah serius apa dialami oleh mobilnya. Joo Wan lalu menjalankan mobilnya dan mengatakan bahwa mobilnya selalu mati setiap 2 jam. 


Joo Yeon ngomel-ngomel keheranan kenapa Joo Wan menyalahkannya untuk masalah mesin mobilnya yang mati tiap 2 jam padahal yang Joo Yeon rusak waktu itu hanya spion.

Joo Wan bosan mendengar kecerewetan Joo Yeon maka dia langsung menyalakan sebuah lagu, Joo Yeon suka dengan lagu yang dimainkan Joo Wan lalu bertanya itu lagu apa. Joo Wan memberitahunya bahwa lagu itu adalah lagu ciptaannya yang berhasil masuk 10 besar chart Billboard. 

Joo Yeon akhirnya sadar bahwa kebohongannya yang pernah mengatakan bahwa ia fans-nya Allen ketahuan, tetapi Joo Yeon tetap berpura-pura sok cool dan menggoyangkan kepalanya mengikuti irama lagunya.


Joo Wan membawanya ke sebuah pantai dan menunjukkan pada Joo Yeon bahwa mobilnya mati tiap 2 jam. Joo Yeon langsung protes bahwa Joo Wan sendiri yang mematikan mesin mobilnya. Joo Yeon heran kenapa Allen melakukan sesuatu yang membuatnya merasa tak nyaman.

"Menurutmu kenapa aku melakukannya? Kenapa aku memanggilmu di akhir pekan yang berharga dengan sebuah strategi?"

Joo Yeon langsung mengeluh lagi dengan perkataan Joo Wan yang penuh misteri. Joo Yeon mengatakan bahwa ia lebih menyukai percakapan yang jelas, ringan dan mudah dimengerti.


"Ada sesuatu yang mengisi hatimu, tapi kau tidak sanggup menanggungnya. Kau mungkin tidak tahan dengan pikiran yang tak bisa mengontrol emosimu. Itu namanya bukan rasa tidak nyaman tapi debaran hati. Aku menyukaimu" kata Joo Wan

"Sejak kapan? Kenapa? Kenapa kau menyukaiku? Kita kan belum lama bertemu? Kesan pertama kita juga tidak begitu baik, dan aku juga bukan orang yang mudah dicintai dan kau juga tahu aku ini jahat..."

"Apa kau selalu memulai sebuah hubungan dengan perdebatan?"

Joo Yeon bertanya bagaimana seharusnya ia memulai suatu hubungan tanpa mempertanyakan hal-hal seperti itu terlebih dahulu. 


Joo Wan mendekatinya tetapi Joo Yeon langsung reflek mundur, Joo Wan cepat-cepat memegang kedua lengan Joo Yeon dan menarik Joo Yeon mendekat.

"Aku... memulainya dengan ciuman" kata Joo Wan

Joo Wan lalu menciumnya.

 
Bersambung ke episode 4

Post a Comment

0 Comments