Sinopsis White Cat Legend Episode 6

Bagaimana titah Kaisar itu mendadak muncul? Pastinya berkat Shangguan Qin. Begitu Wang Qi menunjukkan petisi darah itu padanya, Shangguan Qin langsung membawa petisi darah itu ke Kaisar. Begitulah bagaimana kemudian Shangguan Qin datang dengan membawa titah Kaisar.


Kaisar mereka ternyata Kaisar perempuan. Namun menurut penuturan Shangguan Qin, ada yang aneh dari Kaisar mereka, usianya sudah semakin menua, tapi entah mengapa penampilannya malah menjadi semakin muda. Malah semakin hari, Kaisar justru semakin tampak seperti anak kecil.

Ada rumor yang beredar di kalangan internal istana bahwa Kaisar mengidap penyakit aneh. Semakin lama, Kaisar semakin mengasingkan diri dan hidup sederhana. Banyak pejabat tua yang juga muncul dan menghilang dengan tidak terduga. Benar-benar misterius.

Li Bing menghadap Kaisar yang menanyainya tentang masalah stempel MA yang menghilang dulu dan tindakannya yang menyelidiki kasus siluman kucing ini sendiri tapi menggunakan nama Mahkamah Agung. 

Li Bing mengaku bahwa tiga tahun yang lalu saat dia mengantarkan jenazah ayahnya kembali ke kampung halaman, dia menemukan stempel MA itu di dalam peti mati ayahnya. 

Dia tahu stempel itu benda penting, makanya dia membawa kembali stempel itu ke Shendu dan mengembalikannya ke MA. Namun begitu dia kembali ke Shendu, dia malah langsung berhadapan dengan kasus siluman kucing. Karena dia merasa ada yang tidak beres dengan kasus ini, makanya dia bertindak sendiri.

Li Bing mengakui bahwa perbuatannya salah dan pantas dihukum, namun dia memohon agar Kaisar tidak menghukum para keluarga korban yang menghilang itu.

Kaisar meyakinkan bahwa dia sudah mengampuni orang-orang itu, tapi mengapa Li Bing masih belum juga mengembalikan stempel MA? Apakah Li Bing tidak mempercayai MA yang sekarang?

Sepertinya iya. Namun Li Bing dengan cepat menyangkal, bahkan memuji bahwa berkat bantuan dan dukungan MA-lah kasus ini akhirnya mendapatkan titik terang.

"Kau memang pandai bicara. Setelah Hakim Li meninggal, tidak ada orang kompeten yang bekerja di MA. Aula Mingjing yang didirikan oleh ayahmu, kini... tidak bisa menyalahkanmu juga jika tidak percaya kepada orang lain."

Kaisar akui kalau Li Bing mengerjakan kasus siluman kucing itu dengan baik. Namun biarpun kasus siluman kucing sudah terpecahkan, kasus orang hilang masih belum.

Karena itulah, Kaisar memerintahkan Li Bing untuk kembali bekerja di MA. Li Bing awalnya ragu, tapi karena Kaisar mendesak, jadi Li Bing pun menerimanya dan berniat memulai penyelidikan kasus dari Menteri Ritus mengingat dia satu-satunya saksi.

Kaisar pun senang, karena itulah, ia memutuskan untuk mengangkat Li Bing sebagai Hakim Muda Mahkamah Agung untuk memimpin Aula Mingjing.

Berhubung sekarang kasus siluman kucing ini sudah selesai, Chen Shi pun memutuskan pamitan pada Li Bing. Dia mau lanjut mencari kakaknya. Dia juga memberikan sebuah aksesoris baju yang berbentuk sebuah botol ikan kecil yang bisa digunakan untuk menyimpan barang apa pun.

Li Bing dengan senang hati menerimanya dan langsung memakainya di sabuk bajunya. Tapi... Li Bing jelas tidak ingin berpisah secepat itu dengan Chen Shi.

Makanya dia meminta Chen Shi untuk ikut dengannya ke MA untuk memberikan kesaksiannya karena kasus ini belum sepenuhnya selesai. Jangan khawatir, Li Bing berjanji tidak akan membiarkan Chen Shi masuk penjara bawah tanah lagi.


Hmm, tapi sepertinya kasus ini bakalan menjadi semakin sulit. Saat penjaga penjara datang membawakan makanan untuk Menteri Ritus, dia malah mendapati Menteri Ritus sudah mati.

Sepertinya ada kekuatan lain yang lebih menakutkan di balik kasus ini. Di tempat lain, kita melihat sekelompok orang-orang misterius yang tampak seperti kelompok sekte, sedang membicarakan tentang kembalinya Li Bing. Entah siapa mereka, yang pasti, anggota mereka terdiri dari sekumpulan pria tua (mungkin mereka pejabat).

Dengan diiringi titah Kaisar, Li Bing pun resmi kembali ke MA sebagai Hakim Muda di Aula Mingjing walapun dia sebenarnya agak galau kembali ke tempat ini. Karena ternyata sebelumnya dia mendadak menghilang tanpa kabar setelah mengantarkan jenazah ayahnya ke kampung halaman adalah karena ada orang yang mencoba membunuhnya. 


Tak lama kemudian, Jenderal Qiu muncul dengan alasan mengucap selamat atas pengangkatan jabatan Li Bing. Namun jelas ada masalah yang cukup mendalam di antara mereka berdua.

Tidak perlu basa-basi lama, mereka langsung ribut memperebutkan kasus ini. Jenderal Qiu terus bersikeras mau mengambil alih kasus ini dari Li Bing. Dari perdebatan mereka ini pula Li Bing baru tahu kalau Menteri Ritus sudah mati bunuh diri dengan meminum racun.

Li Bing pun langsung pergi ke penjara dan diberitahu koroner bahwa berdasarkan pemeriksaannya, sepertinya Menteri Ritus memang benar-benar mati bunuh diri karena minum racun. Namun saat memeriksanya sendiri, Li Bing menemukan ada yang aneh di baju korban. Dia ingat kalau sebelumnya, ada suatu pola emas di lengan bajunya, tapi sekarang, bagian pola emas itu dirobek.

Maka malam itu juga, Li Bing kembali ke bentuk kucingnya untuk mengintai Jenderal Qiu dan melihatnya membawa sebuah kotak. Li Bing si kucing langsung mencuri isinya, tapi malah cepat ketahuan. 

Dia langsung berusaha melarikan diri, tapi Jenderal Qiu langsung melemparinya dengan sesuatu sehingga mengenai satu kakinya. Untungnya Li Bing tetap bisa melarikan diri, dan berhasil mencuri setengah pecahan sebuah giok.

Namun saat dia pulang ke Kediaman Li dan berubah kembali ke wujud manusianya di atas genteng rumah, ternyata peristiwa ini tak sengaja disaksikan oleh Chen Shi. Ketahuan deh kalau dia tuh manusia kucing. Hehe.

Namun alih-alih takut atau ngeri, Chen Shi justru senang dan antusias, dan cuma kaget sedikit.  
Dia bahkan langsung mengambil tangga dan menyusul naik ke genteng sambil dengan antusias memanggil Li Bing sebagai 'Tuan Kucing'. Li Bing sampai harus menyuruhnya untuk memanggilnya seperti biasanya saja.

Biarpun baginya ini sangat menakjubkan, tapi Chen Shi sadar kalau masalah ini lebih baik tidak diberitahukan pada siapa pun karena kalau jika tidak, maka sudah pasti semua orang akan menganggap Li Bing sebagai siluman.

Dia sendiri sama sekali tidak menganggap Li Bing siluman, karena jika Li Bing siluman, maka Li Bing pasti sudah memakannya sejak awal. Tapi dia penasaran, bagaimana bisa Li Bing berubah jadi kucing seperti ini? Li Bing awalnya agak ragu, tapi akhirnya mau juga bercerita.

Pada saat yang bersamaan, Cui Bei juga sedang menceritakan rumor terkait Li Bing pada para rekan Aula Mingjing-nya.

Dulunya, Li Bing adalah putra Hakim Agung yang sangat berbakat sehingga dijuluki si Siluman Bing.
Dia sering kali membantu pekerjaan Aula Mingjing, memecahkan kasus yang sebelumnya sulit terpecahkan dengan mudah, bahkan berhasil menangkap tersangka dengan mudah.

Semua itu dia lakukan secara diam-diam bagai siluman, sering kali para petugas mendapatkan petunjuk vital yang mendadak muncul begitu saja, sering kali pula mendadak muncul tersangka yang diculik, atau lebih tepatnya, ditangkap oleh Li Bing pada malam hari. 

Namun terlepas dari sikapnya yang sering kali berbuat seenaknya sendiri tanpa menaati hukum dan aturan, orang-orang yang mengetahui perbuatannya, tidak merasa keberatan sama sekali, terutama karena dia anaknya Hakim Agung.

Sebenarnya Hakim Agung sangat tegas padanya, namun beliau sering kali membiarkan Li Bing melakukan apa pun semaunya, karena kabarnya, Li Bing mengidap penyakit yang sulit disembuhkan. Tabib bilang kalau dia tidak akan hidup lama.

Tapi Alibaba agak bingung dengan informasi terakhir itu, karena menurutnya, Li Bing malah sangat sehat. Cui Bei menduga bahwa selama tiga tahun kepergiannya, mungkin Li Bing mengalami pertemuan aneh yang menyembuhkan penyakitnya. Gosip yang Cui Bei ketahui berhenti sampai di sini.

Li Bing memberitahu Chen Shi bahwa alasannya menghilang selama tiga tahun dimulai dari peristiwa naas tiga tahun yang lalu, saat Hakim Agung diserang dan dibunuh sekelompok orang misterius bertopeng di kediaman mereka dan hanya Li Bing satu-satunya yang selamat.

Dia selamat berkat kesulitan mencari kembang api Mahkamah Agung. Saat akhirnya dia berhasil menemukannya dan menyalahkan kembang api itu, dia malah mendapati ayahnya sudah sekarat dan akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya setelah menyerahkan stempel MA padanya.

Insiden itu membuat Li Bing begitu patah hati dan sedih sehingga semua rambutnya memutih hanya dalam waktu semalam. Namun para penjahat tidak berhenti sampai di situ. Mereka pergi hanya karena ketakutan saat melihat kembang api itu. 

Namun kemudian, mereka menyerang Li Bing saat Li Bing dalam perjalanan mengantarkan jenazah ayahnya ke kampung halaman. Karena Li Bing tanpa perlindungan apa pun, mereka berhasil menusuknya dengan mudah. 

Mereka bahkan hampir menghabisinya saat itu juga, tapi tiba-tiba saja mereka melihat sekilas bayangan lewat dengan sangat cepat bagai angin di sesemakan. Entah bayangan apa itu, tapi sepertinya, bayangan itulah yang menyelamatkan Li Bing.

Li Bing akhirnya pingsan karena lukanya, mengira dirinya sudah pasti akan mati. Namun siapa sangka, beberapa waktu kemudian, dia terbangun... dalam keadaan bukan lagi sebagai manusia normal, lebih tepatnya, sekarang dia adalah makhluk setengah manusia setengah kucing.

Li Bing sangat yakin bahwa kasus pembunuhan ayahnya dan alasannya bisa menjadi seperti ini pasti ada kaitannya. Masalahnya, sampai detik ini, Li Bing sama sekali tidak ada ide tentang siapa dalang di balik semua ini. Selama tiga tahun ini, dia sudah berusaha memeriksa banyak hal, tapi tetap saja belum bisa menemukan petunjuk apa pun.

Prihatin, Chen Shi meyakinkan Li Bing bahwa dia pasti bsia menyelidiki kedua masalah ini sampai jelas. Tapi kalau dipikir-pikir, segalanya sungguh kebetulan yang aneh. Li Bing sekarang bisa jadi kucing, dan begitu kembali ke Shendu, dia langsung berhadapan dengan kasus pembunuhan siluman kucing.

Menurut Li Bing, ini malah bukan kebetulan karena kasus siluman kucing ini berhubungan erat dengan kasus orang-orang hilang sejak tiga tahun yang lalu. Dari penyelidikannya tentang kasus orang-orang hilang itulah, dia mendapatkan petunjuk tentang kedai arak yang pada akhirnya menjadi tempat pertemuan pertama mereka berdua waktu itu.

Jelas-jelas kasus siluman kucing itu dibuat-dibuat oleh Menteri Ritus hanya untuk menutupi kasus ini secara asal-asalan. Makanya Li Bing curiga apa yang sebenarnya ditutup-tutupi oleh Menteri Ritus. Sayangnya sekarang Menteri Ritus mati begitu saja, petunjuknya sekarang terputus lagi.

Petunjuk yang membuatnya penasaran adalah setengah koin giok yang dia curi, errr, maksudnya, dia dapatkan dari Jenderal Qiu tadi. Koin giok itu ada tulisannya, tapi Li Bing tidak bisa membacanya karena itu bahasa asing.

Li Bing mendadak punya ide bagus, menawari Chen Shi untuk bekerja bersamanya di Mahkamah Agung, menjadi juru tulis pendampingnya. 

Li Bing yakin kalau Chen Shi pasti bisa, buktinya, Chen Shi sangat berkontribusi dalam pemecahan kasus siluman kucing. Chen Shi masih ragu-ragu, tapi Li Bing langsung saja mengajaknya kembali ke MA sekarang juga.

Bersambung ke episode 7

Post a Comment

0 Comments