Sinopsis Governor's Secret Love Episode 13 & Episode 14

Sejak Murong Cang membelanya dari Jenderal Hu, Yun Jiao jadi semakin terpesona pada Murong Cang, membuatnya merasa bahwa Murong Cang sekarang terlihat semakin tampan. Dia jadi penasaran apakah Murong Cang menyukainya?

Murong Cang sendiri sedang galau karena sekarang wajah asli Yun Jiao sudah dikenali oleh Kaisar dan Jenderal Hu, dia benar-benar khawatir orang lain akan merebut Yun Jiao darinya. 

Menteri Pertahanan adalah orang yang sangat teliti, dia tidak pernah meninggalkan jejak dalam semua yang dia lakukan. Dia menyadari bahwa Yun Jiao sekarang telah menjadi satu-satunya titik kelemahannya, dan itu membuatnya jadi semakin gelisah.

"Ayah, Ibu, seandainya semua hal di dunia ini tidak saling berhubungan. Apakah aku boleh untuk tidak lagi menganggapnya sebagai putri dari orang itu?" batin Murong Cang. (Oooh? Jangan-jangan Yun Jiao adalah putri kandungnya Menteri Pertahanan)

"Gadis itu bersinar bagai kembang api. Namun, segala sesuatu yang bersinar, selalu tidak bertahan lama."
Saat Yun Jiao hendak menerbangkan lampion, Murong Cang mendadak muncul dalam posisi setengah memeluknya untuk membantunya menerbangkan lampion itu.

Murong Cang melihat Yun Jiao menulis harapan 'Mendengarkan kata hati, tanpa memedulikan akhir yang akan terjadi' di lampion itu, membuatnya bertanya-tanya apakah itu harapan Yun Jiao.

"Di dalam kehidupan manusia, takdir telah ditentukan oleh Tuhan. Namun, kata hati adalah sesuatu yang bisa ditentukan oleh diri sendiri. Nasibku tidak pernah baik sejak kecil. Aku juga tidak tahu apakah kelak nasibku akan berubah. Jadi, aku telah memutuskan bahwa mulai sekarang... aku akan mendengarkan kata hatiku sendiri. Meski terjatuh hingga mati, aku juga ingin menjadi hantu yang bahagia," ujar Yun Jiao dengan nada penuh arti sambil menatap Murong Cang dengan penuh kasih.

Keesokan harinya, Fu Gui melapor bahwa identitas pengintai di Kuil Changsheng sudah hampir terbongkar. Mata-mata Menteri Pertahanan terlihat di Kuil Changsheng, mungkin karena mereka menyadari ada yang tidak beres setelah bukti korupsi itu diserahkan kepada Jenderal Hu.

Mendengar itu, Murong Cang pun memerintahkan Fu Gui untuk segera membawa anak-anak di Kuil Changsheng ke luar kota dan tutupi jejak mereka.

Jelas saja informasi ini langsung menarik perhatian Yun Jiao dan membuatnya khawatir sekaligus penasaran, dan langsung menuntut agar dia ikut pergi membawa anak-anak itu. Anak-anak itu mendengarkannya, lebih berguna jika dia yang pergi daripada Fu Gui.

Murong Cang awalnya menolak, tapi setelah memikirkan kebenaran ucapan Yun Jiao, akhirnya dia mengalah dan menyetujui Yun Jiao pergi.

Salah satu anak bertanya-tanya apakah Yun Jiao tidak akan lagi menunggu Mutou kembali. Yun Jiao dengan seduh mengiyakannya, dia tidak akan lagi menunggu Mutou.

Sebenarnya dia tahu kalau Murong Cang adalah Mutou dilihat dari cara Murong Cang membungkus jarinya dengan kain merah yang sama persis dengan kebiasaan Mutou dulu. Namun dia menyadari kalau Murong Cang tidak akan mau mengakuinya.

Dia tidak tahu apa alasan Murong Cang melakukan itu, tapi tidak masalah, yang penting Mutou sudah datang menjemputnya sesuai janjinya dulu. Itu saja sudah cukup baginya.

Yun Jiao penasaran seperti apa sebenarnya Murong Cang itu. Walaupun Fu Gui sendiri kadang suka bingung dengan Murong Cang karena orangnya memang sangat tertutup, tapi dengan yakin dia meyakinkan Yun Jiao bahwa Murong Cang adalah orang yang paling jujur di istana.

"Lalu menurutmu, apakah dia bisa menipu orang?"

"Tidak! Jika dia berbohong tentang seseorang, mungkin itu demi melindungi orang tersebut."

Tiba-tiba Fu Gui baru ingat kalau dia lupa membawa surat petisinya, dia tadi menaruhnya di dalam kotak gelap di bawah kuil. Kalau begitu, Yun Jiao menyuruhnya membawa anak-anak pergi dulu, dia sendiri yang akan mengambilkan surat petisinya.

Murong Cang dipanggil Kaisar. Namun di tengah jalan, dia malah berpapasan dengan Jenderal Hu lagi yang hari ini mendadak sok akrab banget sama dia. 

Jelas dia sekarang mulai tertarik pada Yun Jiao, terutama karena kemiripan Yun Jiao dengan Permaisuri terdahulu. Dtambah lai dengan sikap Murong Cang yang sangat begitu protektif terhadap Yun Jiao, jelas membuatnya semakin curiga tentang identitas Yun Jiao dan juga identitas Murong Cang.

Sempat panik sesaat, untungnya Murong Cang tetap tenang menguasai diri, mengklaim kalau dia tidak pernah melihat wajah Permaisuri terdahulu, jadi mana mungkin dia bisa mengetahui adanya kemiripan kedua wanita itu.

Bahkan dengan lihainya dia berbalik menyerang Jenderal Hu, bertanya-tanya kenapa Jenderal Hu menghubung-hubungan seorang gadis liar dengan Permaisuri terdahulu.

Canggung, Jenderal Hu sontak menegur Murong Cang untuk tidak sembarangan membicarakan Permaisuri terdahulu karena beliau adalah adiknya Menteri Pertahanan.

"Tuan Hu begitu emosional seperti ini, kelihatannya memang benar ada rahasia besar di balik identitas Yun Jiao. Kalau begitu, saya huga harus menyelidikinya," sinis Murong Cang.

"Murong Cang! Lupakan saja jika kau tidak bersedia menyerahkan gadis itu, untuk apa kau bersilat lidah denganku tanpa ada habisnya di sini? Aku tidak punya waktu untuk meladeni omong kosongmu," kesal Jenderal Hu sebelum kemudian pergi.

Kaisar ternyata memanggil Murong Cang untuk memperlihatkan lukisan mendiang ibundanya yang sangat amat mirip dengan wajah Yun Jiao. Mana mungkin bisa ada orang yang begitu serupa... kecuali ada hubungan darah. Iya kan?

Murong Cang tetap bisa tenang menjawab pertanyaan pancingan itu, mengklaim bahwa dulu dia pernah bertemu dengan dua orang yang sangat mirip walaupun mereka tidak memiliki hubungan darah. Orang tuanya juga pernah bilang bahwa banyak orang yang mirip di dunia ini.

Tak gentar, Kaisar terus memancingnya dengan berbagai cara. Kali ini dia mempertanyakan masalah putri kandungnya Menteri Pertahanan yang dulu hilang dan belum ditemukan sampai sekarang. Alangkah baiknya jika si putri itu ada di tangannya sebelum Menteri Pertahanan kembali.

Murong Cang sontak berlutut dan memohon agar Kaisar tidak memanfaatkan Yun Jiao. Yun Jiao polos dan lugu, tidka mampu memikul tanggung jawab besar, takutnya malah akan merugikan rencana Kaisar.

Yun Jiao tidak bersalah dan tidak seharusnya dilibatkan. Karena itulah, dia memohon agar Yun Jiao dibebaskan. Namun Kaisar jadi kesal mendengar ucapannya itu, mereka sendiri saja tidak pernah merasakan kebebasan.

Saat Fu Gui pulang, dia malah tidak menemukan Yun Jiao di mana-mana yang jelas saja membuatnya cemas setengah mati. Sepertinya dia masih di kuil sendirian. Gawat!

Yun Jiao baru saja keluar dari kuil, tapi malah berhadapan dengan Jenderal Hu. Waduh! Karena tidak tahu apa masalahnya, Yun Jiao dengan polosnya berpikir kalau Jenderal Hu mencarinya karena masalah perselisihan dengan Xue Qing waktu itu.

Melihat dia gampang ditakuti, Jenderal Hu santai saja mengancamnya untuk menjawab pertanyaannya dengan jujur atau dia akan mati. 

Tapi Yun Jiao memang cerdik dan bisa saja menjawab pertanyaannya dengan jawaban-jawaban random. Ditanya bagaimana caranya dia masuk Kuil Changsheng, Yun Jiao asal saja menjawab kadang pakai kaki kanan dulu, kadang pakai kaki kiri dulu.

Jenderal Hu jadi gregetan dibuatnya sampai-sampai hampir saja memukulnya. Maksudnya tuh, siapa yang mengirim Yun Jiao ke Kuil Changsheng dulu.

Yun Jiao mengklaim tidak tahu dan tidak ingat, dulu dia masih kecil, sudah tidak ingat apa-apa.

Biarpun dia seorang peri yang bisa meramal masa depan, tapi dia tidak bisa mengingat masa lalu dengan sangat jelas.

Waktu ditanya apakah di tubuhnya ada tanda lahir warna meerah, Yun Jiao menghindari pertanyaan itu dengan tanya balik tentang mengapa Jenderal Hu begitu ingin tahu tentangnya. Apa jangan-jangan... Jenderal Hu mau menjodohkannya dengan seseorang? Pfft! Yun Jiao tidak mau, dia sudah punya seseorang yang dia sukai.

Jenderal Hu benar-benar gregetan sama dia. Jadi dia langsung saja menyuruhnya untuk buka baju dan memperlihatkan tanda lahir merah itu padanya.

Sontak saja Yun Jiao langsung menjerit heboh, menuduh Jenderal Hu mesvm. Jenderal Hu tak peduli lagi dan langsung memerintahkan anak buahnya untuk membuka bajunya Yun Jiao, untungnya saat itu juga, Fu Gui akhirnya datang.

Bersambung ke episode 14

Post a Comment

0 Comments