Gara-gara keberanian Fu Gui menghunus pedang ke Xue Qing, Jenderal Hu langsung mengadu ke Kaisar, bahkan mengancam akan membvnvh dirinya sendiri di hadapan Kaisar jika Kaisar tidak menegakkan keadilan untuk Xue Qing.
Berhubung Kaisar tidak mampu melawan ancaman itu, terpaksa Kaisar akhirnya mengeluarkan titah untuk menghukum mati Fu Gui dalam waktu beberapa hari mendatang.
Yun Jiao sontak panik berusaha membela Fu Gui, tapi Murong Cang langsung saja menerima titah itu, dan Fu Gui, seperti biasanya, sangat setia pada Murong Cang, jadi dia menerima hukuman ini dengan besar hati.
Yun Jiao jadi kesal pada Murong Cang, menuduh dia tidak punya perasaan sehingga bisa begitu tega membiarkan anak buahnya mati. Murong Cang tetap dingin menanggapinya, membiarkannya berpikir kalau dia tidak peduli dengan nyawa Fu Gui.
Padahal sebenarnya Murong Cang sudah berdiskusi dengan Kaisar dan memiliki rencananya sendiri untuk menyelamatkan Fu Gui karena dia sadar bahwa orang-orang seperti Xue Qing dan Jenderal Hu tidak bisa dihadapi dengan cara emosional seperti yang dilakukan Yun Jiao.
Keesokan harinya, tiba-tiba Yun Jiao diberitahu bahwa Fu Gui akan dihukum mati lebih cepat dari rencana semula. Yun Jiao jadi semakin panik dan langsung mendatangi Xue Qing di kediaman Menteri Pertahanan, menawarkan nyawanya sebagai ganti nyawanya Fu Gui, dan meyakinkan Xue Qing bahwa dia dan Murong Cang tidak ada hubungan spesial apa pun.
Tak percaya, Xue Qing pun memberinya dua pilihan. Yang pertama adalah meninggalkan Murong Cang selama-lamanya, namun bahkan sebelum dia sempat mengucap yang kedua, Yun Jiao langsung saja memilih yang kedua.
Jelas saja jawabannya itu membuat Xue Qing yakin kalau Yun Jiao sebenarnya menyukai Murong Cang, hanya saja dia tidak mau mengakuinya.
Karena Yun Jiao sudah menetapkan pilihannya, Xue Qing pun menyuruhnya berlutut di halaman belakang rumahnya, satu hari berlutut, maka nyawa Fu Gui bisa selamat satu hari, dan Yun Jiao langsung menyetujuinya tanpa ragu, tak peduli biarpun dia harus kedinginan di tengah hujan salju.
Dia tidak tahu bahwa selama dia melakukan itu, Murong Cang sedang melawan musuh-musuhnya, dan Fu Gui (yang bisa keluar dari penjara secara diam-diam selama beberapa jam berkat rencana Murong Cang) sedang berusaha menyelidiki Jenderal Hu.
Murong Cang sedikit terluka dalam pertarungan itu, tapi akhirnya, tak lama kemudian, Kaisar mendapatkan kabar baik, rencana Murong Cang berhasil, mereka berhasil mendapatkan bukti korupsinya Jenderal Hu. Fu Gui pun akhirnya dibebaskan.
Saat inilah, Murong Cang baru tahu tentang Yun Jiao yang dua hari yang lalu pergi mencari Xue Qing demi menyelamatkan Fu Gui.
Setelah beberapa lama berlutut, Yun Jiao akhirnya tidak kuat lagi dan pingsan. Untungnya Murong Cang akhirnya datang dan langsung membawanya pulang.
Saat Yun Jiao akhirnya bangun, dia mendapati Fu Gui sedang menjaganya. Saking bingungnya, dia sampai mengira kalau dirinya juga sudah mati dan langsung menyodok pipinya Fu Gui.
Ternyata nyata, Fu Gui masih hidup, Yun Jiao sontak bersorak kegirangan. Tapi begitu Murong Cang muncul, Yun Jiao masih kesal padanya. Fu Gui-lah yang memberitahunya kalau semalam, Murong Cang yang menggendong Yun Jiao pulang, menjaga dan menyelimuti Yun Jiao sepanjang malam.
Tak lama kemudian, Kasim Kaisar datang memberitahu bahwa Kaisar memanggil Murong Cang dan Yun Jiao menghadapnya. Kaisar penasaran bagaimana Murong Cang bertemu dengan Yun Jiao dulu.
Murong Cang tahu kalau Kaisar berencana menemukan putrinya Menteri Pertahanan yang asli secepatnya agar mereka bisa mengendalikan Menteri Pertahanan, jadi mungkin Kaisar memanggil Yun Jiao karena mencurigai identitasnya.
Murong Cang pun jujur memberitahu Kaisar tentang identitas Yun Jiao yang merupakan seorang peri ramalan di Kuil Changsheng. Dia membawa Yun Jiao masuk istana sebagai bentuk balas budi karena Yun Jiao pernah menyelamatkannya.
"Balas budi? Jelas-jelas karena kau ingin mengawasiku setiap saat," batin Yun Jiao sinis.
Kaisar juga heran, ada banyak cara untuk balas budi, kenapa harus dengan cara membawa Yun Jiao ke mana-mana? Apakah karena Murong Cang menyukai Yun Jiao?
Murong Cang menyangkal, dia beralasan bahwa dia selalu membawa Yun Jiao ke mana-mana hanya demi kewaspadaan, supaya tidak dijadikan ancaman oleh orang lain.
"Kalau begitu, biar Nona Yun Jiao tinggal di sisiku saja," usul Kaisar tiba-tiba.
Murong Cang refleks menolak, beralasan kalau Yun Jiao hanyalah seorang rakyat jelata yang sama sekali tidak mengerti aturan istana. Tapi Kaisar tak peduli, bahkan langsung menggenggam tangan Yun Jiao dan membawanya pergi.
Di kediaman Menteri Pertahanan, Jenderal Hu mendadak kesal pada Xue Qing karena ternyata Xue Qing-lah yang membebaskan Fu Gui tanpa sepengetahuannya.
Xue Qing santai menanggapinya, dengan angkuhnya mengingatkan bahwa dia adalah seorang putri, jadi dia bisa melepaskan siapa saja yang dia inginkan. Masalah Murong Cang yang memiliki bukti korupsinya Jenderal Hu, itu urusan Jenderal Hu sendiri. Salah dia sendiri membiarkan bukti korupsinya jatuh ke tangan orang lain.
Mereka sontak saling sindir-sindiran sengit. Xue Qing mengatai Jenderal Hu sebagai 'anjing' ayahnya, sedangkan Jenderal Hu mengatai Xue Qing sebagai 'barang pengganti'.
Xue Qing sontak kesal menampar Jenderal Hu sebelum kemudian mulai menggila. Ya, dia akui kalau dia adalah barang pengganti, barang pengganti yang begitu diusahakan oleh ayahnya untuk menjadi seorang permaisuri.
Tapi... dia mengklaim bahwa Murong Cang selama ini memelihara seorang gadis penggoda untuk menggoda Kaisar dan melahirkan anak pertama untuk Kaisar sebelum dia masuk istana dan menghancurkan rencana ayahnya, Menteri Pertahanan. Gadis itu adalah Yun Jiao. Jelas saja Jenderal Hu jadi panik dan langsung bergegas pergi ke istana.
Murong Cang masih berusaha meyakinkan Kaisar bahwa Yun Jiao tidak cocok menemani Kaisar karena dia hanyalah seorang rakyat jelata. Dia tidak tenang membiarkan gadis semacam itu berada di sisi Kaisar.
Kaisar penasaran, "yang membuatmu tidak tenang itu dia atau aku?"
Pfft! Murong Cang canggung menyangkal, mana mungkin dia menyukai gadis ingusan yang masih bau susu seperti itu.
"Gadis ingusan? Kelihatannya kau juga bisa salah menilai," Kaisar tiba-tiba memanggil Yun Jiao masuk.
Dan begitu dia muncul dalam dandanan barunya yang lebih dewasa, Murong Cang seketika terpesona. Pfft! Tapi saat Kaisar menanyakan pendapatnya tentang kecantikan Yun Jiao, Murong Cang menolak mengakuinya, mengklaim kalau Yun Jiao 'biasa saja' (tapi sambil menghindari kontak mata yang jelas menunjukkan kalau dia berbohong).
"Begini masih biasa saja? Jika kau sungguh tidak tertarik padanya, aku akan menjadikannya selir," goda Kaisar.
"Tidak boleh! Dia hanyalah gadis dari rakyat biasa, mana boleh jadi selir Baginda?" protes Murong Cang tidak terima.
"Aku yang berhak memutuskan cocok atau tidaknya."
Mendadak Jenderal Hu muncul dan langsung protes tentang Yun Jiao, bahkan menuntut agar Yun Jiao dihukum karena menggoda Kaisar.
Tapi anehnya, saat dia memperhatikan Yun Jiao dalam dandanan barunya, dia terus menatapnya dengan keheranan sembari membatin kebingungan karena menurutnya, entah mengapa Yun Jiao begitu mirip dengan permaisuri terdahulu.
Dia jadi penasaran tentang identitas dan asal-usul Yun Jiao. Cemas, Murong Cang sontak melindungi Yun Jiao di belakangnya dan mengklaim bahwa identitas Yun Jiao itu sama sekali tidak penting, dan dengan sinis menasehati Jenderal Hu untuk mengajari Xue Qing dengan baik saja sebelum dia masuk istana menjadi permaisuri.
Bersambung ke episode 13
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam