Gara-gara Yun Jiao tidak menutup jendela dengan benar, jendela kamar Murong Cang seketika menjeblak terbuka saat terjadi angin besar yang otomatis mematikan semua lilin di ruangan tersebut.
Suasana seketika berubah mencekam bagi Murong Cang karena membuatnya teringat trauma masa kecilnya saat dia melihat seluruh keluarganya dibvnvh oleh Jenderal Hu dan Menteri Pertahanan. (Hah? Ayahnya Xue Qing?)
Dia sendiri selamat berkat disembunyikan di dalam lemari, namun dia menyaksikan pemb4nta1an itu dari celah lemari. Sepertinya mereka dibvnvh karena ayahnya Murong Cang mengetahui tindakan kotor Menteri Pertahanan yang menculik Pangeran.
Tepat setelah pembvnvhan itu, Murong Cang melihat putri kecilnya Menteri Pertahanan muncul mencari ayahnya yang sontak saja membuat Menteri Pertahanan panik dan bergegas membawanya pergi. (Itu Xue Qing kecil kah? Tapi kok lebih mirip Yun Jiao kecil?)
Murong Cang begitu emosi hingga dia berhalusinasi ditertawakan oleh para pembvnvh keluarganya. Dia sontak mengayunkan pedangnya ke sana kemari untuk membvnvh sosok-sosok khayalan tersebut, padahal yang dia tebas adalah tempat lilin.
Tiba-tiba dia teringat masa kecilnya bersama Yun Jiao kecil, dia terluka dan Yun Jiao kecil yang menemaninya. Ingatan itu membuatnya sedikit tenang, tapi tiba-tiba dia merasakan sesuatu di belakangnya sehingga dia refleks mengayunkan pedangnya ke belakang, dan ternyata orang itu Yun Jiao yang kembali karena teringat gulungan kainnya ketinggalan... dan seketika itu pula Murong Cang mendadak terjatuh pingsan.
Murong Cang menggigil kedinginan. Cemas mendapati Murong Cang demam, Yun Jiao ingin pergi untuk membuatkannya obat, tapi Murong Cang sontak mencegahnya, menggenggam erat tangannya, menolak ditinggalkan sendirian.
Akhirnya yang bisa Yun Jiao lakukan untuk menolongnya hanyalah memeluknya, berusaha menggunakan dirinya untuk menghangatkan Murong Cang sambil bernyanyi karena Murong Cang memaksanya menyanyi, seperti waktu mereka kecil dulu.
Saat Murong Cang terbangun keesokan harinya, dia kaget mendapati Yun Jiao tidur seranjang di sebelahnya, namun juga langsung terpesona menatap wajah damai Yun Jiao dalam tidurnya sehingga dia refleks mengulurkan tangan untuk menyentuh wajah Yun Jiao sambil bertanya-tanya keheranan apakah dia benar-benar jatuh cinta pada Yun Jiao seperti ramalannya?
Tiba-tiba Yun Jiao ngelindur menyebut Kak Mutou yang sontak menyadarkan Murong Cang. Entah apa maksudnya, tiba-tiba saja Murong Cang mengingatkan dirinya sendiri bahwa Yun Jiao adalah pion-nya. Entah dia mau memanfaatkan Yun Jiao untuk apa.
Yun Jiao mendadak bangun dan melihat tangan Murong Cang di dekatnya. Sontak saja Murong Cang mendadak menc3k1knya dan menyalahkannya atas kejadian semalam. Untungnya Yun Jiao sekuat tenaga melawannya hingga dia berhasil mendorong Murong Cang dan mulai balas memukulinya.
Tiba-tiba Xue Qing datang dan menerobos masuk gara-gara Fu Gui tidak sanggup mencegahnya. Untungnya begitu mendengar suaranya dari luar, Murong Cang dengan cepat menyembunyikan Yun Jiao di dalam selimut dan dengan cepat mengusir Xue Qing secara halus.
Begitu Xue Qing keluar, Yun Jiao pun bergegas pergi. Tak lama kemudian, Yun Jiao yang sudah berganti ke baju kasimnya, menemani Murong Cang menemui Xue Qing yang sudah menunggu lama. Yun Jiao heran melihat Xue Qing, padahal dia berpotensi menjadi permaisuri, tapi malah mengejar dan merayu Murong Cang.
Xue Qing mendadak berubah baik banget sama Yun Jiao, bahkan berkata dengan entengnya bahwa dia sudah membvnvh semua pelayannya yang sebelumnya menindas Yun Jiao. Beuh! Yun Jiao jelas kaget dan ketakutan mendengarnya. Biarpun mereka salah, tapi tidak perlu sampai dihukum mati segala.
Namun Xue Qing sama sekali tidak memahaminya dan tidak peduli juga, mengira perbuatannya ini bisa menyenangkan Yun Jiao, soalnya dia butuh bantuan Yun Jiao. Dia bahkan rela berlutut di hadapan Yun Jiao dan meyakinkan semua orang bahwa dia tidak akan macam-macam sama Yun Jiao sehingga Yun Jiao dan Murong Cang mau tidak mau menurutinya walaupun mereka jelas curiga dengan niatannya.
Tak lama kemudian, Murong Cang melihat dari kejauhan saat Yun Jiao melayani Xue Qing. Namun Xue Qing sebenarnya hanya ingin menginterogasi Yun Jiao, soalnya dia masih sangat curiga dengan hubungan mereka yang menurutnya tidak biasa dan terlalu dekat.
Yun Jiao dengan cerdiknya meyakinkan Xue Qing bahwa mereka dekat itu karena dia sebenarnya bisa meramal masa depan. Pejabat tinggi pemerintahan kan biasanya punya banyak musuh. Makanya dengan adanya dia di dekat Murong Cang, maka dia bisa meramal kapan saja Murong Cang akan terkena bahaya agar Murong Cang bisa lolos dari berbagai upaya pembvnvhan Karena keahliannya inilah, Murong Cang begitu mempercayainya dan melindunginya.
Mendengar itu, Xue Qing malah tiba-tiba menyuruhnya meramal. Waduh! Dia kan sudah tidak memiliki gelangnya lagi. Tapi terpaksa dia harus pura-pura melakukannya dan mengarang jawaban, mengklaim kalau dia meramal Murong Cang akan bersikap tidak sopan pada Xue Qing dan mengikatnya dengan tali merah dan melakukan hal-hal tak senonoh padanya.
Karena itulah, dia menyarankan agar Xue Qing menjauhi Murong Cang di masa depan. Tapi yang tak disangkanya, Xue Qing malah tambah antusias, membayangkankan sikap tidak sopannya Murong Cang sebagai sesuatu yang seksi. Pfft!
Bahkan saking senangnya dan berharap itu akan menjadi kenyataan, Xue Qing langsung menghadiahinya dua bongkah uang emas. Pfft! Yun Jiao sampai bingung dibuatnya.
Tapi tentu saja Yun Jiao tetap senang mendapatkan uang sebanyak itu, dia berniat menggunakan uang itu untuk menyekolahkan anak-anak yang tinggal di lorong belakang Kuil Changsheng yang biasanya membantunya mendapatkan klien untuk dia ramal.
Yang tidak disangkanya, Murong Cang bisa menebak niatannya yang jelas saja membuat Yun Jiao seketika cemas, curiga kalau Murong Cang sudah melakukan sesuatu terhadap anak-anak itu.
Murong Cang santai membenarkannya, dia tahu kalau anak-anak itulah yang membuat Yun Jiao selalu ingin melarikan diri darinya. Karena itulah, dia sudah membereskan semuanya sampai tuntas.
PLAK! Yun Jiao refleks menamparnya saking kesalnya, "aku tidak mempermasalahkan semua perlakuanmu yang baik ataupun yang buruk kepadaku. Namun tidak seharusnya kau menyentuh batas kesabaranku!"
Yun Jiao langsung bergegas pergi ke Kuil Changsheng mencari anak-anak yang sudah dia anggap seperti keluarganya sendiri itu, tapi benar-benar tidak bisa menemukan mereka di mana-mana. Yun Jiao jadi sedih dan menangis tepat saat hujan mendadak turun dengan derasnya. Saat inilah Murong Cang datang memayunginya dan mengkhawatirkannya.
Yun Jiao kesal dan ingin memukulinya, tapi Murong Cang dengan cepat menggotongnya ke sebuah tempat bernama Aula Wenshu.... yang ternyata adalah tempat di mana Murong Cang memelihara dan menyekolahkan anak-anak itu.
Sontak saja anak-anak itu langsung memeluk Yun Jiao, dan Yun Jiao pun akhirnya bisa tersenyum bahagia lagi, dan Murong Cang pun senang melihat Yun Jiao bahagia.
Ternyata yang dimaksud Murong Cang membereskan semuanya adalah memelihara anak-anak ini dengan baik, termasuk memberi mereka kartu identitas resmi agar nantinya mereka akan bisa mendapatkan hidup dan pendidikan yang layak. (Aww, so sweet Murong Cang)
Yun Jiao begitu terharu dan berterima kasih pada Murong Cang. Nada suaranya langsung berubah jadi lebih manis saat dia memuji-muji Murong Cang dan meminta maaf atas perbuatannya menampar Murong Cang tadi.
Tentu saja Murong Cang memaafkannya dengan mudah, dia bahkan membawakan makanan untuk Yun Jiao karena dia tahu kalau Yun Jiao belum makan seharian.
Masih belum mengetahui siapa Murong Cang yang sebenarnya, Yun Jiao bercerita bahwa dia dulu juga sama seperti anak-anak tadi, anak yatim piatu yang terlantar.
Hanya saja dia lebih beruntung karena dia memiliki Kak Mutou yang selalu menjaganya. Murong Cang canggung mendengar ceritanya dan bertanya-tanya apakah orang itu yang selalu Yun Jiao tunggu di Kuil Changsheng.
Yun Jiao membenarkannya. Selama beberapa tahun ini, dia selalu bertanya-tanya di mana Kak Mutou sekarang dan bagaimana kehidupannya.
Awalnya dulu, Kak Mutou masih rutin mengirimkan uang dan menulis surat untuknya. Yun Jiao tahu kalau uang itu adalah hasil kerja keras Kak Mutou, hidupnya pasti sangat susah. Namun belakangan ini sudah tidak pernah ada kabar lagi darinya. Karena itulah Yun Jiao khawatir.
Canggung, Murong Cang meyakinkan Yun Jiao untuk tidak khawatir. Kak Mutou-nya pasti menjalani hidup yang sangat baik sekarang.
"Bagaimana kau mengetahuinya? Apakah kau adalah Kak Mutou-ku?" tanya Yun Jiao.
Bersambung ke episode 9
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam