Sinopsis Scent of Time Episode 7 - Part 1

Berkat pelayannya Hua Qian yang bernama Cui Zhu yang naksir dia, Hua Rong Zhou akhirnya dipilih jadi pengawal barunya Hua Qian. Tapi Rong Zhou hanya menjawab sapaan antusias Cui Zhu dengan anggukan singkat.

Di tempat lain, Xi Wu sedang bicara dengan Hakim Wang mengenai upacara sembahyang leluhur yang akan datang. Pembicaraan tentang acara ini pastinya berhubungan dengan masalah dupa, yang pada akhirnya terhubung ke kasus pemalsuan dupa yang dulu dilakukan oleh Keluarga Ge.

Membicarakan masalah itu, Xi Wu bertanya-tanya apakah semua anggota keluarga Ge yang kabur, sudah ditangkap semua? Dia khawatir, karena bagaimanapun, Keluarga Ge jatuh karena Keluarga Zhong yang mengungkapkan kejahatan mereka. 

Dia khawatir, jika ada anggota Keluarga Ge yang masih bebas di luar sana, mereka mungkin ingin membalas dendam pada keluarga Zhong.

Hakim Wang meyakinkan bahwa dia sudah bertahun-tahun tidak mendengar kabar tentang mereka, mungkin orang-orang itu terlalu takut untuk menunjukkan wajah mereka. Hakim Wang meyakinkan Xi Wu bahwa Keluarga Ge pasti akan berani datang ke sini.

Karena kemarin Ye Lan bilang kalau kondisinya lemah, Hua Qian pun memanfaatkan kata-katanya itu sebagai alasan untuk mulai berolahraga, biar dia sehat.

Kondisi tubuhnya memang lemah dan dia harus berolahraga biar lebih fit, tapi alasannya yang sebenarnya adalah demi mempersiapkan kekuatan fisiknya untuk menghadapi kejadian yang sebentar lagi akan terjadi di upacara sembahyang leluhur.

Jadilah Hua Qian mulai rutin melakukan segala macam olahraga sekalian main, seperti: lompat tali, sepak kenchi, lari muter-muter di taman, lompat-lompat di tangga, dsb.

Bibi Li yang suka heboh sendiri melihat semua itu karena dia menganggap semua itu sama sekali tidak pantas dilakukan oleh seorang wanita bangsawan. Apalagi waktu Hua Qian lompat-lompat, Bibi Li sampai hampir pingsan saking shock-nya melihat tingkah Hua Qian. 

Selama itu, dia tidak menyadari bahwa Rong Zhou selalu memperhatikannya dengan penuh senyum setiap kali giliran shift-nya untuk menjaga kediaman Hua Qian.

Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Semua anggota dan sanak saudara keluarga Zhong hadir dan mulai melakukan upacara dengan dipimpin oleh Zhong Xi Wu sebagai kepala keluarga Zhong.

Namun saat tiba giliran membakar formula dupa untuk dipersembahkan pada leluhur, mendadak muncul sekelompok penyerang yang bertujuan untuk mencuri formula dupa itu. 

Suasana jadi kacau seketika. Para wanita langsung berlarian ke tempat aman, termasuk Hua Qian, tapi Mu Yao ternyata pintar bela diri dan langsung pasang badan melindungi Ye Lan.

Penyerangan ini juga ada maksud lain, yaitu merebut Mu Yao, karena ternyata dalangnya adalah pria yang mendatangi Mu Yao waktu itu. Sekarang pria itu ada di atas atap, bersiap men3mbakkan pan4hnya ke arah Ye Lan.

Namun kemudian Mu Yao melihatnya dan menyadari siapa yang dia target. Mu Yao mencoba mengisyaratkannya untuk tidak melakukan itu, tapi pria itu malah nekat melepaskan pan4hnya. Mu Yao sontak pasang badan melindungi Ye Lan dan jadilah pan4h itu melukainya.

Errr.... sebentar! Ternyata semua ini adalah kejadian yang terjadi di kehidupan sebelumnya, tapi nyatanya, sekarang kejadian itu belum terjadi dan cuma ada di pikiran Hua Qian yang lagi sibuk melamun, memikirkan kejadian itu sambil senyam-senyum gaje.

Jelas saja orang-orang di sekitarnya jadi bingung melihat keanehannya. Padahal mereka masih di tengah upacara serius, Hua Qian malah sibuk melamun sambil senyam-senyum kayak orang gila. Dia baru sadar saat Ye Lan berbisik menegurnya.

Padahal Hua Qian cuma antusias menghadapi kejadian yang sebentar lagi akan terjadi. Kali ini dia berencana akan merebut dan menggantikan Mu Yao sebagai penyelamatnya Ye Lan, karena ini penting untuk rencananya berikutnya.

Tapi, loh kok ada yang aneh. Kertas berisi informasi formula dupa sudah mulai dibakar untuk leluhur, tapi kok belum ada pan4hnya? Hua Qian jadi gelisah celingukan ke sana kemari mencari p4nah yang belum muncul-muncul juga itu.

Namun tepat di tengah kegelisahannya, saat Xi Wu mulai membakar kertas kedua, akhirnya kejadian itu terjadi juga. Pan4h dit3mbakkan tepat mengenai kertas formula itu lalu muncullah sekelompok penyerang.

Semua orang panik, cuma Hua Qian seorang yang malah senang dan antusias. Akhirnya! Kejadian itu terjadi juga. Dia bahkan ogah berlindung, malah Ye Lan yang panik sendiri berusaha melindunginya. Di antara keributan ini, hanya Xi Wu seorang yang memperhatikan ekspresi wajahnya yang penuh senyum, yang tampak jelas sangat aneh di tengah situasi genting seperti ini.

Rong Zhou yang awalnya diam saja, akhirnya mulai bergerak juga saat melihat Hua Qian berada di tengah bahaya. Tapi Hua Qian bahkan tidak melihatnya saking sibuknya memikirkan rencananya sendiri.

Dia bergegas berlindung di tempat aman untuk memperhatikan situasi secara keseluruhan, melihat Mu Yao yang mulai beraksi melawan para penyerang, melihat Qian Zhi yang dilindungi oleh Nan Feng... hingga akhirnya dia melihat pria itu, berdiri dan menyaksikan segalanya dari atas atap.

 

Tiba-tiba ada yang mau menyerangnya, Hua Qian dengan pedenya menyuruh si penyerang untuk menyerang Mu Yao saja. Dia tidak terluka di kehidupan sebelumnya. Pfft! Kata-kata yang jelas terdengar absurd di telinga siapa pun yang mendengarnya. Si penyerang jadi semakin nekat menyerangnya. Untungnya Rong Zhou sigap menyelamatkannya.

Seperti biasanya, Hua Qian tidak mengenalinya. Dia mau menanyakan nama penyelamatnya agar dia bisa balas budi di kemudian hari, tapi situasinya terlalu kacau sehingga Rong Zhou tidak sempat memperkenalkan nama lengkapnya.

Hua Qian sendiri baru sadar kalau dia malah salah fokus dan buru-buru pergi ke Ye Lan untuk melaksanakan rencana utamanya. Sama seperti di kehidupan sebelumnya, pria itu melepaskan pan4hnya, Mu Yao langsung pasang badan melindungi Ye Lan.

Tapi... kali ini Hua Qian mendadak muncul mendorong Mu Yao sambil membatin menggerutui kebodohan Mu Yao. Lalu secepat kilat dia mau mendorong Ye Lan juga, berniat menyelamatkan semua orang biar tidak ada yang kena pan4h satu pun.

Eh tapi Ye Lan tidak melihatnya dan malah mendorongnya. Alhasil, Hua Qian benar-benar menggantikan posisi Mu Yao dan terkena pan4h di d4danya yang sontak saja mengagetkan semua orang.

Ye Lan panik membawa Hua Qian pergi dan menyerahkan Mu Yao ke penjagaan Nan Feng, sedangkan Xi Wu dan Rong Zhou hanya bisa melihat dari kejauhan dengan tak berdaya.

Berhubung rencana keduanya gagal tapi rencananya mendapatkan informasi formula Pil Jiayin berhasil, pria itu dan pasukannya akhirnya terpaksa harus mundur.

Para pria yang memedulikan Hua Qian cemas bukan main saat menunggu Hua Qian diobati. Syukurlah setelah beberapa lama berjuang mengobatinya, tabib mengabarkan bahwa Hua Qian sudah diobati. 

Untungnya pan4h itu tidak sampai mengenai organ vitalnya, andai saja lukanya lebih dalam, mungkin  akalan menembus jantungnya dan dia pasti tidak akan bisa tertolong. Demi menjaga Hua Qian, Ye Lan pun memutuskan pindah ke kamarnya Hua Qian.

Pria itu marah sampai membanting barang-barangnya, karena ternyata, bukan cuma karena Mu Yao menolak ikut dengannya, tapi juga karena kertas yang mereka kira rahasia formula dupa, ternyata cuma kertas kosong.

Pengawalnya datang tak lama kemudian untuk mengingatkannya bahwa mereka harus segera pergi besok karena itu satu-satunya kesempatan. Apalagi kejadian tadi membuat Hakim Wang memberlakukan darurat militer untuk memburu mereka.

 

Si pengawal khawatir kalau nanti Tuan Besar akan menanyainya tentang masalah ini. Tapi pria itu tak peduli. Dia pernah menampung salah satu anggota Keluarga Ge dan ayahnya cuma diam.

Fakta kalau ayahnya menyerahkan seluruh staf kepadanya, jelas menunjukkan kalau ayahnya mengakui kemampuannya, jadi itu artinya, dia boleh melakukan apa pun.

"Tapi formula Pil Jiayin yang kita dapatkan kali ini palsu, dan orang-orang yang kita kirim ke toko mereka, tidak menemukan apa-apa" ujar si pengawal.

"Aku meremehkan Tuan Muda Zhong. Aku tidak menduga dia akan melakukan ini, seakan dia tahu ini akan terjadi."

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments