Lian Hua memimpikan pertarungannya dengan Di Fei Sheng 10 tahun yang lalu dan sontak terbangun sembari menyebut nama Di Fei Sheng. Duo Bing jelas penasaran, apakah Lian Hua mengenal Di Fei Sheng sampai menyebut namanya dalam mimpi? Dan bagaimana bisa dia masuk ke area beracun itu tadi?
Canggung, Lian Hua beralasan kalau tadi dia hanya sedang mencari anjingnya (si Rubah Betina), dan masalah nama itu, dia beralasan kalau dia hanya tak sengaja mendengar orang-orang di sana menyebut nama itu. Duo Bing dengan polosnya tak curiga apa pun dengan pernyataannya.
Benar-benar mengira Lian Hua tidak tahu apa-apa, dia memberitahu Lian Hua bahwa pria yang keluar dari gua itu tadi adalah Di Fei Sheng, musuhnya Li Xiang Yi.
Katanya gua tempat dia bersembunyi itu dipenuhi dengan obat-obatan yang berkhasiat untuk membangkitkan tenaga dalam. Jadi selama ini dia di sana, pasti untuk memulihkan diri dari luka parah akibat pertempuran 10 tahun yang lalu.
Fakta kalau Di Fei Sheng masih hidup, membuat Duo Bing antusias meyakini kalau gurunya, Li Xiang Yi, pasti masih hidup juga, hanya saja mungkin Xiang Yi masih terjebak di suatu tempat. (Pfft! Itu tuh yang ada di depanmu)
Oh ya... Duo Bing akui kalau dia sudah salah paham pada Lian Hua karena mencurigai Lian Hua sebagai Tabib Iblis, jadi... Duo Bing minta maaf. Lian Hua boleh minta kompensasi apa pun darinya.
Untungnya Lian Hua tidak banyak perhitungan dengannya dan hanya minta dikasih makan, dia lapar, soalnya. Oke! Duo Bing pun langsung pergi mencarikan makanan untuknya.
Saat dia keluar, dari kejauhan dia tak sengaja menguping pembicaraan antara Shi Shui dan Xiao Zi Jin tentang kembalinya Di Fei Sheng dan para anak buahnya, dan ternyata Nyonya Yu juga anggota Aliansi Jinyuan yang melarikan diri saat Aliansi Jinyuan dibubarkan pasca pertempuran 10 tahun yang lalu (pantas saja dia bisa tahu tentang Tabib Iblis).
Nyonya Yu sulit diinterogasi, sedangkan Ming Zhu sudah diambil alih oleh Departemen Pengawasan, makanya Balai Baichuan kesulitan mendapatkan informasi apa pun dari mereka.
Kembalinya Di Fei Sheng membuat Shi Shui berharap ketua sekte mereka kembali, tapi Zhi Jin sontak menyingkirkan pikiran itu, terdengar jelas kalau dia sama sekali tak senang dengan Li Xiang Yi dan tidak ingin Xiang Yi kembali.
Hmm, dan itu kayaknya karena dia merasa cemburu pada Xiang Yi. Dari flashback, dulu Xiang Yi punya hubungan cinta dengan Qiao Wan Mian, dan Zi Jin jelas menyukai Wan Mian.
Sekarang setelah Xiang Yi pergi, dia akhirnya berhasil mendapatkan Wan Mian. Jelas dia tidak mau Xiang Yi kembali dan merebut apa yang sekarang dimilikinya, terutama karena mungkin dia menyadari kalau Wan Mian masih ada rasa pada Xiang Yi.
Lian Hua juga sebenarnya sedih melihat mantannya sekarang bersama pria lain, tapi dia berusaha menekan perasaan itu.
Tepat setelah semua orang pergi, Duo Bing mendadak muncul dan menyadari siapa yang ditatap sama Lian Hua, makanya dia dengan polosnya memperingatkan Lian Hua bahwa Qiao Wan Mian, wanita tercantik di dunia persilatan itu adalah milik Xiao Zi Jin.
Lian Hua santai menyangkal dan beralasan kalau dia cuma penasaran sama kedua orang itu, apa alasan kedua orang itu datang ke Kota Yu ini padahal kedua orang itu bahkan bukan anggota Balai Baichuan.
Tepat saat itu juga, mendadak terdengar suara seorang wanita berteriak memanggil Fang Xiao Bao, dan seketika itu pula Duo Bing ketakutan hingga dia meminta Lian Hua untuk membantu menyembunyikannya lalu kabur. (Dia... Fang Xiao Bao?)
Wanita itu ternyata adalah Bibinya Duo Bing, atau lebih tepatnya, Adiknya Ibunya Duo Bing. Namanya He Xiao Feng. Dia memanggil Duo Bing sebagai Fang Xiao Bao karena memang itu panggilan kesayangan Duo Bing di keluarga (Pfft!).
Dari segi umur, bibi dan keponakan itu tidak beda jauh. Begitu melihat Lian Hua yang tampan rupawan dan mengetahui kalau Lian Hua adalah tabib genius yang terkenal itu, Xiao Feng mendadak naksir. Dia bahkan terang-terangan menggoda Lian Hua dan memberinya hadiah Tabung Asap Phoenix yang bisa Lian Hua gunakan untuk memanggilnya kapan saja, tak lupa mengakhiri rayuannya pakai acara kedipan mata menggoda. Hehe.
Canggung, Lian Hua buru-buru mengusirnya dengan memberinya arahan yang salah tentang keberadaan Fang Xiao Bao... maksudnya, Duo Bing.
Biarpun Aliansi Jinyuan terkenal sebagai aliran sesat, tapi faktanya, mereka punya pengikut yang lebih setia mempertahankan Aliansi Jinyuan dibandingkan para anak buahnya Xiang Yi di Sekte Sigu.
Sekarang dengan kembalinya Di Fei Sheng, Aliansi Jinyuan pun bangkit kembali. Dan orang yang selama ini bekerja keras mempertahankan aliansi mereka selama Di Fei Sheng memulihkan diri adalah Jiao Li Qiao... yang sepertinya cinta mati, atau lebih tepatnya, terobsesi pada Di Fei Sheng.
Namun jelas Di Fei Sheng tidak memandangnya dengan cara yang sama. Malah sepertinya dia sama sekali tidak menyadari perasaan Li Qiao terhadapnya dan hanya berpikir kalau Li Qiao adalah pengikut setianya.
Apalagi Li Qiao bukan hanya membantunya mempertahankan Aliansi Jinyuan, melainkan juga membantunya mencari dan memetakan keberadaan obat mujarab yang berkhasiat untuk meningkatkan seni bela diri.
Karena itulah, Di Fei Sheng memutuskan untuk mempercayakan urusan Aliansi Jinyuan pada Li Qiao, sementara dia akan pergi sendiri mencari keberadaan obat mujarab itu sesuai petunjuk dari Li Qiao. Dia membutuhkan itu karena kekuatannya yang sekarang belum pulih sepenuhnya seperti dulu.
Li Qiao bahagia banget dan semakin bertekad untuk membantu Di Fei Sheng untuk menguasai dunia seni bela diri dan menjadikan Di Fei Sheng sebagai Raja. (Biar kamu jadi ratunya, gitu ya?)
Setianya para pengikut Aliansi Jinyuan juga karena faktor ketua mereka yang jelas adalah seorang pemimpin yang baik, menghargai anak buahnya yang setia, tapi tetap tegas dan tak segan menghabisi siapa pun yang berkhianat.
Obsesinya adalah mengalahkan Li Xiang Yi agar dia bisa merebut gelar pesilat nomor satunya Li Xiang Yi. Namun dia ingin merebut gelar itu dengan cara adil dan jantan, makanya dia kecewa mendengar Li Xiang Yi sudah mati.
Dia bahkan tidak tertarik dengan para pesilat lain karena baginya, hanya Li Xiang Yi satu-satunya lawan yang kekuatannya setara dengannya.
Biarpun dia bertekad untuk mendapatkan obat mujarab yang bernama Air Mata Kwan Im itu untuk meningkatkan kekuatan bela dirinya, tapi dia juga merasa kecewa karena tidak ada lagi orang yang bisa bertarung dengannya dengan kekuatan dan kemampuan yang setara.
Lian Hua mendapatkan pesan dari Master Wuliao yang lagi-lagi mendesaknya untuk kembali ke Sekte Sigu mengingat waktu hidupnya Lian Hua yang sudah semakin mepet.
Namun Lian Hua mengabaikannya, malah langsung membakar pesan itu. Duo Bing baru datang saat itu dan langsung penasaran dengan apa yang barusan Lian Hua bakar, tapi Lian Hua dengan cepat mengklaim kalau itu bukan apa-apa.
Namun reaksinya malah membuat Duo Bing jadi khawatir, karena reaksinya ini jelas menunjukkan kalau Lian Hua sedang menyembunyikan sesuatu. Duo Bing khawatir kalau dia punya masalah atau terancam, makanya Duo Bing dengan penuh semangat menyatakan akan membantunya kalau dia memang ada masalah. (Aww, so sweet Duo Bing)
Namun Lian Hua malah sengaja menyinggungnya sebagai gelandangan yang tidak punya uang, melarikan diri dari pernikahan dan kabur dari rumah. Lalu apakah Duo Bing berencana tinggal bersamanya di Gedung Lianhua-nya ini (rumah portabelnya)?
Jelas, malah dia langsung semangat mengingatkan Lian Hua bahwa mereka harus saling membantu, mereka kan sahabat dunia persilatan. Lian Hua ogah, dia tidak masuk dunia persilatan dan berteman dengan orang-orang dunia persilatan.
"Kau ini... Dari luar kau terlihat sangat mudah bergaul dan pandai bicara. Kamu seperti tidak pernah marah pada siapa pun. Namun, hatimu sangat dingin. Siapa pun juga tidak ingin mendekatimu," kesal Duo Bing.
Duo Bing mengingatkan bahwa hidup seperti itu tidak baik. Lian Hua bahkan tidak punya teman untuk menemaninya makan dan minum, ini hidup yang sangat membosankan. Jadi... biar dia temani Lian Hua makan. Pfft!
Lian Hua santai mendengarkan kcerewetannya sambil menuang sup ke mangkok yang langsung diembat sama Duo Bing padahal Lian Hua bahkan belum memberinya izin makan.
Tapi bahkan setelah memakannya, Duo Bing dengan cerewetnya memberi berbagai saran pada Lian Hua tentang bagaimana cara memasak yang baik biar rasanya tambah enak.
"Kau cukup berwawasan," komentar Lian Hua.
"Tentu saja. Reputasiku sebagai pecinta makanan di Ibu Kota bukanlah tanpa alasan. Bagaimana? Bukankah Gedung Lianhua-mu ini kekurangan satu orang sepertiku yang bisa memasak dan juga bertarung? Bukankah akan lebih menyenangkan jika menjelajahi dunia bersama rekan yang tampan?"
Lian Hua ngotot menolak. Heran dia, apa Duo Bing benar-benar ingin masuk ke Balai Baichuan? Tentu saja, biarpun Gurunya Duo Bing sudah menghilang, tapi dia tidak akan pernah melupakan janjinya. Apalagi sekarang Di Fei Sheng kembali, Duo Bing semakin bertekad untuk menghabisi orang itu menggantikan gurunya.
"Sebagai manusia, kita tidak bisa terus hidup berdasarkan harapan orang lain. Mungkin saja Li Xiang Yi ini tidak pernah berharap banyak padamu," ujar Lian Hua berusaha menyarankan Duo Bing untuk melupakan Xiang Yi.
Tapi Duo Bing malah jadi kesal, tapi tepat saat itu juga, dia mendadak merasakan ada yang aneh di tubuhnya... lalu tiba-tiba saja dia pingsan. Pfft! Itu karena Lian Hua menyalakan dupa penenang.
Walaupun tersentuh oleh perhatian Duo Bing, tapi Lian Hua benar-benar bertekad tidak akan pernah kembali menjadi Li Xiang Yi.
Saat Duo Bing membuka mata, dia malah mendapati dirinya ditelantarkan di tengah entah berantah lagi. Lian Hua dan rumahnya sudah menghilang. (Pfft! Kasihan)
Duo Bing kesal, "Li Lian Hua! Kau membuangku di pinggir jalan lagi!"
Bersambung ke episode 6
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam