Keesokan harinya, Xiao Yao memakai samaran pria untuk menemani Xiang Liu di rumah bord1l dan memberinya racun buatannya kemarin. Xiang Liu santai saja memakannya kayak makan jeli biasa. (Pfft! Dia gampang marah tapi gampang juga dibujuk, dikasih racun saja sudah beres marahnya. Tapi sekalinya marah, menakutkan).
Xiao Yao pun senang, jadi apakah sekarang Xiang Liu bisa lanjut mengajarinya memanah? Sayangnya, Xiang Liu tidak bisa sekarang. Dia mengaku bahwa dia harus pergi selama beberapa hari dan meminta Xiao Yao untuk menunggunya. Xiao Yao bisa langsung menebak kalau dia harus kembali ke pasukannya.
Sayang sekali... "Alangkah baiknya jika kau selamanya adalah Fangfeng Bei," ujar Xiao Yao. (Karena hanya jika dia Fangfeng Bei dan bukan Xiang Liu, maka mereka bisa tetap berteman sesantai ini)
Hmm, mungkin Xiang Liu juga berharap seperti itu, tapi jelas hubungan mereka tidak bisa seperti itu. Canggung, Xiang Liu langsung pergi tanpa mengucap sepatah kata lagi dan meninggalkan Xiao Yao.
(Raja Xiyan memang benar, orang seperti Xiang Liu tidak akan bisa menomorsatukan Xiao Yao. Tanggung jawabnya terhadap pasukannya akan selalu menjadi yang utama baginya. Apalagi dia juga musuhnya Cang Xuan. Mereka berdua bisa berubah jadi musuh bebuyutan kalau Xiang Liu sampai nekat membvnvh Cang Xuan. Aiyoo, tidak ada satupun di antara para pria yang dekat dengan Xiao Yao yang benar-benar bisa menomorsatukan Xiao Yao. Bahkan Jing yang paling bucin saja tidak bisa karena terkendala oleh tanggung jawabnya terhadap keluarga bejatnya)
Sementara itu di kamar perselingkuhan rahasia mereka di kediaman Tushan, Yi Ying mengeluh ke Hou tentang Jing yang bertekad untuk membatalkan pernikahan mereka.
Hou berusaha membujuknya untuk bersabar lebih lama sedikit, tapi Yi Ying sudah tidak tahan lagi. Dia malu, kalau terus ditunda, maka dia pasti akan jadi bahan lelucon di seluruh Dahuang. Dia mau membvnvh Jing!
Hou tidak setuju, lagipula, jika Jing bisa dibvnvh, dia pasti sudah lama membvnvh Jing. Sekarang Jing selalu mewaspadainya gara-gara masalah sebelumnya, bahkan Nenek pun mulai mencurigainya.
Tapi Yi Ying masa bodo, dia benar-benar sudah tidak tahan lagi, pokoknya dia mendesak Hou untuk membvnvh Jing, setelah itu mereka akan bisa menikah. Nenek menyayanginya, Nenek pasti akan membiarkan mereka menikah. Namun Hou ngotot menolak dan langsung mendorong Yi Ying menjauh darinya, dia tidak mau bertindak gegabah.
Kesal, akhirnya Yi Ying nekat mengerahkan pasukannya sendiri untuk menyerang Jing di tengah jalan kota saat Jing dalam perjalanan ke acara perjamuan. Para pengawalnya Jing berusaha melawan dan melindungi tuannya, tapi akhirnya Jing kena tombak. OMG!
Si rubah kecil pantang menyerah dan terus berusaha membujuk Xiao Yao untuk pergi menemui Jing. Dengan imutnya dia gemetar ketakutan saat Xiao Yao mengancamnya, tapi dia baru pergi menghilang dengan ketakutan saat Cang Xuan datang.
Cang Xuan dengan panik memberitahu Xiao Yao kalau Jing diserang dan cedera parah. Terang saja Xiao Yao langsung panik dan cemas bukan main dan bergegas pergi mencari Jing.
Cang Xuan mengira kalau Xiao Yao mau pergi ke Qingqiu, tapi tidak, Xiao Yao mau pergi ke Puncak Cao'ao. Bingung, Cang Xuan akhirnya pergi mengikutinya.
Setibanya di sana, ternyata Jing ada di sana dalam keadaan hidup, sehat walafiat, dan langsung sumringah begitu Xiao Yao muncul. Xiao Yao begitu lega hingga dia refleks memeluk Jing erat-erat... dan Cang Xuan sontak memalingkan muka, berusaha menyembunyikan kecemburuannya.
"Dasar bodoh! Kau ingin membuatku mati cemas?!" omel Xiao Yao.
Tapi dengan cepat omelannya berubah cemas lagi saat menyadari seluruh wajah dan rambut Jing penuh uap air, menyadari Jing terus menunggu di sini sejak kemarin.
Jing mengakuinya, "kau tidak kunjung datang, jadi aku terus menunggu."
Jadi yang diserang itu ternyata bukan Jing yang asli, melainkan boneka wayang yang menyerupai dirinya. Dia ada jadwal menghadiri jamuan hari ini, tapi karena dia bertekad menunggu Xiao Yao di sini, jadi dia mengirim boneka wayangnya untuk menggantikannya pergi ke perjamuan tersebut.
Cang Xuan cepat menyela mereka dengan menyuruh Jing pulang karena keluarganya mengkhawatirkannya. Namun Xiao Yao masih ingin bicara berdua dengan Jing, jadi dia meminta Cang Xuan untuk memberi mereka waktu berdua. Cang Xuan tampak jelas tidak senang, tapi terpaksa dia harus mengalah dan pergi duluan.
Begitu mereka berduaan, Jing langsung menggenggam kedua tangan Xiao Yao, dan Xiao Yao pun menjelaskan alasannya tidak pergi adalah bukan karena dia sudah memiliki orang lain di hatinya, juga bukan karena dia ingin memutuskan hubungan dengan Jing. Dia hanya merasa tidak senang. Dia tahu kalau Jing memiliki kesulitannya sendiri, tapi tetap saja dia merasa tidak senang.
Jing benar-benar merasa bersalah padanya. Padahal sebelumnya neneknya sudah berjanji padanya, tapi sekarang malah tiba-tiba ingkar janji. Nenek bilang kalau dia boleh menikahi wanita yang dia sukai, tapi syaratnya, dia harus menikahi Yi Ying dulu.
Xiao Yao jelas tidak mau dan jadi kesal karenanya. Panik, Jing sontak memeluknya dan berusaha membujuknya untuk memberinya waktu lagi untuk mengatasi masalah ini.
"Jika kau hanya Tushan Jing, sejak awal aku pasti sudah memutuskan hubungan denganmu. Hanya saja, orang yang pertama kali kukenal adalah Ye Shi Qi. Karena aku sudah berjanji akan menunggumu selama 15 tahun. Selama kau belum menikah, aku akan terus menunggumu."
Mendengar itu, Jing sontak memeluknya semakin erat, "maaf."
Menenangkan emosinya, Xiao Yao melepaskan pelukan Jing dan mengalihkan topik ke masalah penyerangannya tadi, dan memperingatkannya untuk lebih berhati-hati.
Fakta kalau orang ini berani menyerang Jing secara terang-terangan, jelas menunjukkan kalau orang ini bertekad untuk membunuh Jing. Xiao Yao jelas tidak rela Jing terbvnvh begitu saja, apalagi setelah segala daya dan upaya yang dulu dia kerahkan demi menyelamatkan nyawa Jing.
"Jangan khawatir, aku akan selalu berhati-hati."
"Ingatlah, saat harus berhati kejam, kau harus menjadi kejam."
"Aku mengerti."
Si ular betina Yi Ying pura-pura sedih, padahal aslinya senang banget mengira kalau Jing pasti akan mati dan Hou yang akan diangkat menjadi kepala keluarga Tushan. Tapi Hou tahu betul kalau yang terluka itu bukan Jing yang asli, melainkan bonekanya.
Pada akhirnya, Jing tetap harus kembali demi menenangkan neneknya, satu-satunya keluarga yang paling dia khawatirkan sekarang.
Pastinya dia pulang juga untuk mengurus masalah ini. Sayangnya, semua orang mengira kalau penyerangan kemarin adalah ulah Hou, apalagi Hou juga sengaja mengaku salah demi menyelamatkan Yi Ying.
Tapi ada untungnya juga, Jing jadi punya alasan untuk mengganti orang-orangnya Hou yang tersebar di berbagai toko keluarga mereka dengan orang-orangnya sendiri.
Biarpun kesal karena perbuatan Yi Ying membuatnya kehilangan banyak kekuatan sekarang, tapi dia berusaha menahan diri dan tidak marah pada Yi Ying demi mempertahankan hubungan mereka. (Dia kayak benar-benar menyukai Yi Ying, tapi juga kayak nggak. Agak aneh nih orang). Yi Ying yang merasa bersalah, berjanji tidak akan sembrono dan akan lebih mendengarkan Hou mulai sekarang.
Feng Long menemui Cang Xuan untuk melaporkan bahwa Jing telah menghancurkan cukup banyak bawahannya Hou berkat penyerangan malam itu. Dengan begitu, kedua pamannya Cang Xuan akan kehilangan dukungan Hou, yang itu artinya, kekuatan mereka di Dataran Tengah juga akan berkurang banyak.
Sebenarnya mereka juga sadar bahwa penyerangan kali ini agak aneh dan tidak sesuai gayanya Hou, tapi karena tidak ada orang lain yang bisa mereka curigai, jadi mereka cuma mengira kalau kali ini Hou bertindak sembrono.
Usai membicarakan masalah ini, Feng Long langsung ganti haluan meminta bantuan Cang Xuan agar dia bisa bertemu Xiao Yao, soalnya dia ingin bertemu tapi Xiao Yao selalu menolak.
Biarpun Cang Xuan juga agak cemburu, tapi reaksinya terhadap Feng Long beda daripada terhadap Jing. Dia menolak Jing tanpa banyak berpikir, sedangkan pada Feng Long, dia langsung setuju dengan mudah.
(Hmm, dari sini jelas kalau Cang Xuan merasa sangat terancam dalam masalah cinta hanya pada Jing. Satu-satunya pria yang dia anggap sebagai rival cinta cuma Jing karena dia tahu betul dalamnya perasaan Xiao Yao ke Jing)
Cang Xuan serius membujuk Xiao Yao untuk mau menemui Feng Long, dan bertanya-tanya kenapa Xiao Yao tidak mau sama Feng Long padahal dibandingkan Jing yang punya tunangan dan Bei yang playboy, Feng Long jelas pilihan yang lebih baik.
Xiao Yao jujur mengaku, tapi terlebih dulu dia meminta Cang Xuan untuk tidak marah... "Tidak ada yang tidak baik dari Feng Long, hanya saja, dia sangat mirip denganmu (Mak jleb!). Segala sesuatu dihitung dengan terlalu jelas. Dia bukan ingin bertemu denganku karena peduli padaku, dia hanya membandingkan semua wanita yang cocok sebagai pasangan untuk menikah, lalu merasa persyaratanku paling bagus. Paling cocok untuk menjadi Nyonya Chishui." (Karena statusnya sebagai Tuan Putri Haoling)
Berusaha menyembunyikan kesedihannya karena pernilaian Xiao Yao terhadapnya, dia tetap bersikeras berusaha meyakinkan Xiao Yao untuk mempertimbangkan Feng Long dan mencoba berhubungan dengannya. Karena dibalik perhitungan, tapi pasti juga ada perasaan nyata di dalamnya.
Dia jujur mengaku kalau dia benar-benar membutuhkan Feng Long. Dia sebenarnya diam-diam melatih pasukan tentaranya sendiri di Gunung Chenrong.
Dia tahu kalau itu kejahatan serius yang jika sampai ketahuan kakek mereka, maka dia akan mendapat hukuman berat. Tapi dia harus melakukannya demi misinya.
Apa boleh buat, walaupun tak senang, Xiao Yao akhirnya dengan berat hati menyetujui permintaannya untuk bertemu dengan Feng Long
Cang Xuan tersenyum miris mendengarnya. Dia meyakinkan Xiao Yao untuk tidak khawatir apalagi memaksakan diri jika Xiao Yao memang tidak suka, dia juga tidak akan memaksa Xiao Yao untuk menikah dengan Feng Long kalau Xiao Yao tidak mau.
Bagaimanapun, Feng Long sendiri juga bergantung padanya untuk mendapatkan apa yang Feng Long inginkan. Dia hanya ingin Xiao Yao untuk mencoba bergaul dengan Feng Long agar Xiao Yao sadar bahwa di dunia ini ada pria yang lebih baik daripada Jing.
"Kita sedang membicarakan Feng Long, untuk apa mengungkit Tushan Jing? Pokoknya aku berjanji padamu, aku akan berusaha menganggap Feng Long sebagai teman dan memperlakukannya dengan tulus."
Bersambung ke episode 28
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam