Sinopsis My Lethal Man Episode 1

Shen Man Ning adalah mahasiswi jurusan seni rupa tahun keempat di Italia yang sedang mempersiapkan ujian akhirnya berupa lukisan mawar merah kembar. Sahabatnya sekaligus calon saudara tirinya, Rao Mei Na, memberitahu Man Ning tentang legenda mawar kembar.

Menurut Legenda, mawar merah kembar selalu saling mengandalkan dan tumbuh bersama, namun mawar kembar ini tidak bisa hidup bersama selamanya, salah satunya akan mati. Jadi, misalnya Man Ning bertemu dengan kembaran dirinya. Maka salah satu dari mereka pasti akan mati.

Pfft! Man Ning geli mendengarnya. Legenda yang tidak masuk akal. Sepertinya Rao Mei Na kebanyakan baca komik, mana mungkin ada kembaran dirinya di dunia ini.


Namun yang tidak disadarinya, benar-benar ada seorang gadis lain yang wajahnya sama persis dengannya, mereka bahkan hampir saja berpapasan. Gadis yang mirip Man Ning itu adalah Zhuang Xin Yan, sepertinya dia anak orang kaya yang dikirim ke Italia oleh kakeknya untuk bersembunyi, entah dari siapa.

Sepertinya kakeknya sedang sakit dan karenanya sekarang perusahaan keluarga mereka sedang kacau. Namun kakeknya meyakinkan Xin Yan bahwa setelah segalanya sudah stabil nanti, kakek pasti akan menjemput Xin Yan.


Dalam perjalanan ke kampus, Xin Yan mendadak dihadang seorang cowok bule random yang mencoba merayunya, tapi Xin Yan langsung mengabaikannya. Tepat setelah itu, Xin Yan ditelepon seseorang, entah siapa, tapi sepertinya orang yang meneleponnya itu pernah dikira mati 17 tahun yang lalu dan sekarang Xin Yan kaget mendengar orang itu kembali. 

Hmm, siapakah dia dan apa yang terjadi 17 tahun yang lalu? Dalam kilas balik ingatan Xin Yan, sepertinya dulu pernah terjadi sebuah kecelakaan mobil dengan sebuah truk. Namun entah apa yang terjadi setelah itu.

Apa pun yang terjadi di masa lalu segalanya masih misterius. Tapi yang pasti, orang yang meneleponnya sekarang adalah seorang pria yang sedang menunggunya di depan kampus dan mengajaknya untuk bertemu, seorang pria yang tampak dingin dan keras, dan dia memakai cincin hitam di jari telunjuknya.

Namun sepertinya benar-benar ada orang yang punya niat jahat pada Xin Yan, di tengah jalan, Xin Yan tiba-tiba merasa ada seseorang yang sedang membuntutinya. Xin Yan jadi ketakutan dan panik karenanya.

Pada saat yang bersamaan, Man Ning tiba-tiba ditowel seorang cowok bule yang memberitahunya bahwa ada seorang pria Cina yang menunggunya di luar kampus. Pria Cina itu mengaku bahwa dia disuruh oleh ayahnya dan Kakek Zhuang untuk menjemputnya kembali ke manor.

Hah? Man Ning jelas bingung apa maksudnya. Dia bahkan tidak mengenal pria itu. Pria itu jelas lebih bingung darinya. Dia memperkenalkan namanya adalah Lin Mu Fan, panggilannya Kak Xiao Lin, dan mereka kan pernah akrab waktu kecil. Hah? Man Ning makin bingung sekarang, sebenarnya, siapa sih yang dicari Mu Fan?

"Orang yang kucari adalah kau, Zhuang Xin Yan," ujar Lin Mu Fan.

Ah! Man Ning mengerti. Mu Fan sudah salah orang. "Margaku Shen, namaku Shen Man Ning."

Hah? Mu Fan tak percaya. Dia tidak mungkin salah orang. Mu Fan langsung memperlihatkan fotonya Zhuang Xin Yan pada Man Ning yang jelas saja membuat Man Ning shock menyadari benar-benar ada orang asing yang wajahnya kembar identik dengannya.

Tapi dia meyakinkan Mu Fan bahwa dia sungguh bukan wanita yang Mu Fan cari ini. Keluarga kandungnya hanya ayahnya dan ayahnya hanya seorang supir truk. Dia sama sekali tidak mengenal ataupun punya hubungan dengan kakek konglomerat yang Mu Fan sebut-sebut itu.

Man Ning jadi ketakutan sekarang, apalagi dia tiba-tiba jadi teringat tentang legenda mawar kembar yang pernah dikatakan Mei Na tadi. Dan tepat saat dia kembali ke kampus, tiba-tiba saja, secara tak sengaja, kedua wanita asing kembar identik itu bertemu tepat di depan lukisan mawar kembar dan jelas shock melihat wajah satu sama lain.


Hmm, sepertinya mereka tidak mengatakan apa pun pada satu sama lain karena kemudian tiba-tiba kita melihat Man Ning lari terburu-buru sambil menelepon Mei Na untuk menanyakan kembali tentang legenda mawar kembar itu.

Namun tiba-tiba saja dia dibekap dan diculik pria misterius yang sebenarnya tadi membuntuti Xin Yan, dan pastinya sekarang dia salah paham mengira Man Ning adalah Xin Yan.

Xin Yan sendiri baru tiba di depan kampus untuk bertemu si pria peneleponnya tadi siang. Namun tiba-tiba si cowok bule random tadi siang menyapanya lagi, tapi kali ini bukan untuk merayunya, melainkan menanyainya dengan kebingungan karena tadi dia melihat 'Xin Yan' pingsan dan dipapah seorang pria ke dalam mobil.

Xin Yan jelas bingung apa maksudnya, tapi tepat saat itu juga, tiba-tiba dia melihat sebuah mobil sedan lewat dengan membawa Man Ning yang pingsan di kursi belakang. Jelas saja Xin Yan shock menyadari wanita asing yang wajahnya mirip dengannya sekarang diculik.

Mengkhawatirkan keselamatan Man Ning, Xin Yan akhirnya urung untuk bertemu dengan si pria yang meneleponnya demi mengejar si penculik dan menyelamatkan Man Ning. 

Si pria yang hendak ditemui Xin Yan itu adalah seorang pria muda bernama Yan Xing Cheng. Entah apa sebenarnya hubungan mereka, tapi pasti pria inilah yang katanya menghilang 17 tahun yang lalu. 

Tepat saat Xin Yan meneleponnya untuk memberitahunya bahwa Xin Yan harus pergi untuk menyelamatkan seseorang dulu, Xing Cheng juga tak sengaja melihat Man Ning (yang pasti dia kira Xin Yan) dibawa pergi sebuah mobil sedan dalam keadaan pingsan.

 

Xin Yan berhasil menyelamatkan Man Ning dengan menabrak mobil si penculik dan cepat-cepat membawa Man Ning pergi saat si penculik pingsan. Saat inilah mereka berdua mulai berkenalan dan Xin Yan menjelaskan bahwa si penculik itu seharusnya menculiknya tapi salah orang karena wajah mereka berdua yang sangat mirip.


Sayangnya, di tengah jalan tiba-tiba mereka dikejar lagi sama si penculik. Xin Yan jadi harus ngebut untuk menghindarinya sembari menyuruh Man Ning untuk menelepon seseorang. Tapi tepat saat itu juga, tiba-tiba saja dari arah berlawanan muncul sebuah truk besar yang menabrak mereka. Xin Yan sontak pasang badan untuk melindungi Man Ning.

Hmm, sepertinya yang dihubungi Man Ning dari ponselnya Xin Yan barusan adalah nomornya Yan Xing Cheng yang mendengar suara tabrakan itu. Dan tak lama kemudian, Xing Cheng dan kedua temannya lah orang-orang pertama yang tiba di TKP.


Xin Yan dan Man Ning pun segera dilarikan ke rumah sakit. Setelah beberapa lama menunggu dengan cemas, dokter keluar tak lama kemudian, mengabarkan kabar buruk, Xin Yan meninggal dunia. Sedangkan gedis yang satunya lagi terluka parah, terutama di bagian kornea mata karena tertusuk pecahan kaca mobil.

Hmm, sepertinya Xing Cheng ada hubungan spesial dengan Xin Yan. Kabar meninggalnya Xin Yan tampak jelas membuat Xing Cheng terpukul. Dia bahkan hampir mau pergi, tapi dokter dengan cepat mencegahnya karena ada satu hal yang perlu dokter tunjukkan pada Xing Cheng. 

Kedua gadis itu memiliki wajah kembar yang sontak membuat Xing Cheng shock. Dokter memberitahu bahwa kondisi Man Ning kritis dan sangat perlu transplantasi kornea mata sesegera mungkin. Sedangkan donor kornea mata tercepat saat ini adalah mendiang Zhuang Xin Yan.

Xing Cheng begitu shock dengan semua ini hingga dia melampiaskan emosinya dengan menghantam cermin dan membiarkan tangannya berlumuran darah. Jadilah kornea mata Xin Yan diambil untuk diberikan ke mata Man Ning. 

15 hari kemudian, Man Ning akhirnya siuman dan mendapati pria asing tak dikenal menjaganya. Tentu saja pria itu adalah Xing Cheng yang langsung to the point memberitahunya bahwa dia adalah tunangannya. 

Hah? Man Ning jelas ketakutan padanya, "aku sama sekali tidak mengenalmu. Aku bahkan tidak punya pacar. Apa kau juga menganggapku sebagai gadis yang mirip denganku? Kami memang mirip, tapi aku bukan dia. Namanya Zhuang Xin Yan, namaku She Man Ning."

Tapi Xing Cheng sontak menatapnya tajam dan berkata, "Shen Man Ning sudah mati. Namamu Zhuang Xin Yan."

Man Ning jelas bingung apa maksudnya. Tapi kemudian dia malah melihat informasi pasien di ranjangnya terdaftar atas nama Zhuang Xin Yan. Tapi itu tidak mungkin, dia jelas-jelas Shen Man Ning dan bukan Zhuang Xin Yan.

Man Ning sontak histeris dan ketakutan hingga dia langsung lari sampai ke rooftop, dengan histeris dan panik mengancam akan melompat ke basah kalau mereka berani mendekat. Tapi Xing Cheng malah nekat terus mendekat yang jelas saja membuat Man Ning semakin panik dan nekat.

Dia terus menangis sampai Xing Cheng kesal membentaknya untuk berhenti menyentuh matanya, "kau berdiri di sini karena ada seseorang yang mati menggantikanmu. Kau bisa melihat dunia ini karena kau menggunakan matanya."

"Kau bilang apa?"

"Dua orang dalam satu mobil. Jika kau masih hidup, menurutmu siapa yang mati?"

Seketika itu pula Man Ning akhirnya mulai ingat kecelakaan itu, Xin Yan melindunginya sehingga Xin Yan-lah yang terluka lebih parah.

"Pertemuan kalian adalah takdir kalian. Karena seseorang sudah meninggal dalam kecelakaan, maka orang yang selamat, sudah bukan milikmu lagi. Kau harus hidup, demi dia yang kau tinggalkan. Kau adalah Zhuang Xin Yan, kau hanya bisa menjadi Zhuang Xin Yan."

Man Ning begitu sulit menerima fakta ini hingga tiba-tiba saja kakinya terpeleset dan terjatuh. Untungnya Xing Cheng sigap menangkapnya dan menegaskan sekali lagi, "kau harus tetap hidup demi dia yang telah pergi."

Kedua temannya Xing Cheng sontak membantu menarik Man Ning sampai dia bisa berpijak kembali dengan selamat. Man Ning refleks memeluk Xing Cheng dan baru sadar sedetik kemudian dan langsung melepaskan diri dengan canggung

Seharian Man Ning termenung sedih memikirkan masalah ini. Saat inilah dia akhirnya baru ingat permintaan terakhir Zhuang Xin Yan saat dia sekarat di mobil.

Waktu itu, Xin Yan memintanya untuk tetap bertahan hidup dan memintanya untuk pulang ke keluarganya dan perusahaan keluarganya menggantikannya dan mencari Yan Xing Cheng.

Ingatan inilah yang akhirnya membuat Man Ning setuju untuk hidup dengan menggunakan identitasnya Xin Yan demi membalas hutang nyawa dan hutang mata pada mendiang. Apakah satu tahun cukup?

Xing Cheng pun menjawabnya dengan mengulurkan tangannya dan Man Ning menjabatnya sebagai tanda perjanjian. Hmm, apakah ada makna tertentu di cincin yang dipakai Xing Cheng di jari telunjuknya? Entahlah, tapi cincin itu selalu disorot sejak awal.

Bersambung ke episode 2

Post a Comment

0 Comments