Sinopsis My Girlfriend is an Alien Season 2 Episode 3 - Part 2

Keesokan harinya, acara peluncuran parfum itu berjalan dengan sangat lancar yang jelas saja mengagetkan Adiknya Ibu Tiri yang awalnya sudah senang saja mengira kalau dia hampir berhasil menghancurkan Leng. Parahnya lagi, Leng bahkan secara tidak langsung menyindirnya di hadapan awak media. 
 
Ibu Tiri yang belum mengetahui perubahan keadaan ini, dengan penuh percaya diri video call Lie dan menghasut Lie untuk membenci Leng dan meyakinkan Lie bahwa dia akan membantu Lie menyingkirkan Leng begitu Lie pulang dari luar negeri nanti. Lie malas banget mendengarnya, dia mengiyakan saja hasutan Ibu Tiri, tapi dia jelas tidak akan menurutinya. 
 

 
Dia hampir saja ketahuan saat tiba-tiba ada petugas kebersihan jalan orang Cina yang muncul di latar belakang. Untungnya Lie tidak panik dan beralasan bahwa orang Cina tuh ada di mana-mana di seluruh dunia lalu cepat-cepat mengakhiri video call-nya.
 
 

Baru setelah itu, Ibu Tiri mendapat kabar dari adiknya kalau rencana mereka sudah gagal total. Entah bagaimana Leng bisa memproduksi parfum itu dalam waktu yang begitu singkat. Ibu Tiri kesal, tapi tentu saja dia tidak akan menyerah begitu saja.
 
 
Asisten Han senang banget, pesanan parfum baru mereka mencetak rekor baru, dan semua ini berkat Xiao Qi. Walaupun tidak senang mendengar nama Xiao Qi diungkit, tapi Leng mengakui jasa Xiao Qi, makanya dia menyuruh Asisten Han untuk mengantarkan hadiah untuk Xiao Qi. Sebenarnya menurut Asisten Han, akan lebih baik jika Leng sendiri yang mengantarkan hadiahnya, tapi Leng jelas menolak.
 
 
Tak lama kemudian, Xiao Qi menerima hadiah dari Leng yang diantarkan lewat kurir, sebuah tas mewah limited edition yang terbuat dari kulit domba asli, dan Kakak Chai langsung berpikir kalau ini artinya, Leng sedang memberi Xiao Qi isyarat bahwa Leng ingin menghidupi Xiao Qi. (Pfft! Kakak Chai suka mikir lebay)

Waduh! Xiao Qi kan tidak benar-benar suka sama Leng, dia cuma ingin menyelesaikan misinya. Tapi... karena Leng sudah memberinya hadiah, pastinya Xiao Qi harus berterima kasih pada Leng. Xiao Bu pun membantunya menelusuri keberadaan Leng.
 
 

Berkat keberhasilan produk terbarunya, Leng pun bertemu dengan seorang investornya untuk berterima kasih. Asisten Han sebenarnya khawatir, tapi dia tidak bisa menghentikan bosnya minum-minum.
 
 
Xiao Qi tiba di restoran bersamaan dengan Asisten Han yang sedang susah payah memapah Leng yang sudah mabuk berat, dan Asisten Han langsung saja menyerahkan Leng ke Xiao Qi sepenuhnya lalu pergi meninggalkan mereka, sengaja biar mereka makin dekat gitu. 

Asisten Han kepedean banget kalau bosnya besok pasti akan sangat berterima kasih padanya, mungkin dia mengira kalau bosnya itu sebenarnya suka sama Xiao Qi, cuma gengsi nggak mau ngaku.
 
 

Leng kalau mabuk lucu, tingkahnya kayak anak kecil hyper, lompat sana, lompat sini sampai Xiao Qi hampir kewalahan dibuatnya. Saat sedang menunggu taksi, tiba-tiba saja Leng teriak heboh lalu melompat masuk ke troli belanjaan, mengira kalau itu mobilnya.

Hadeh! Dilihat orang lewat lagi, Xiao Qi kan malu. Tapi apa boleh buat, tak ada yang bisa dilakukannya selain menyeret Leng pulang dengan troli belanjaan itu sambil menggerutu kesal. 
 
 

Di tengah jalan, Leng tiba-tiba melihat langit dan berkata kalau dia ingin sekali terbang untuk melihat bintang-bintang dari dekat. Jangan khawatir, Xiao Qi bisa membantunya. Dia langsung membekukan waktu lalu menggunakan kekuatan supernya untuk membawa Leng setroli-trolinya terbang ke atas awan untuk melihat bulan dan bintang dari dekat. Leng senang banget, eh tapi apakah di bulan ada alien-nya?
 

"Ada. Setiap planet memiliki alien yang tiada duanya. Mereka sedang menciptakan peradaban yang luar biasa milik mereka sendiri."

"Kalau sungguh ada alien, aku pasti akan ke planet luar untuk membuka pasar kosmetik Future Corp."

"Kau? Akulah orang pertama di Planet Cape Town yang tidak akan menyambutmu."
 
Iya, Xiao Qi akui kalau dia tuh sebenarnya alien dari Planet Cape Town, apa Leng takut padanya sekarang? 

Tapi Leng walaupun masih mabuk, jelas tidak menganggap ucapan Xiao Qi serius dan santai saja membalas Xiao Qi dengan menyatakan kalau dia adalah Superman. Xiao Qi sinis menyuruhnya terbang saja kalau dia memang Superman. Sana, cepetan terbang.
 

Leng mendadak berubah sendu, "aku sudah mematahkan sayapku sejak aku kecil. kalau kau tidak percaya, lihatlah. Kalau aku melompat, aku pasti tidak bisa terbang."

Aww, poor Fang Leng. Xiao Qi sontak menghentikannya yang hendak melompat dan dengan manisnya berkata, "kau tidak perlu terbang. Aku yang akan jadi sayapmu."

Tersentuh, Leng langsung memeluknya kayak anak kecil memeluk mamanya. "Kalau kau menjadi sayapku, aku pasti akan melindungimu dengan baik. Aku serius. Aku pasti akan menjagamu."

"Baiklah, baiklah."
 
 
Tak lama kemudian, Xiao Qi akhirnya memulangkan Leng ke apartemennya. Leng yang sudah teler, langsung ambruk ke sofa. Tapi saat Xiao Qi hendak pergi, Leng tiba-tiba menariknya dan memeluk erat, merengek manja dan memaksanya untuk tidak pergi meninggalkannya.

Terpaksalah Xiao Qi tetap di sana hanya untuk meninabobokan Leng dengan membacakannya dongeng Putri Salju. Xiao Qi sudah capek dan ngantuk, mau tidur. Tapi Leng terus merengek kayak anak kecil, menuntut Xiao Qi untuk terus mendongeng.

Hadeh! Baiklah. Xiao Qi pun ganti cerita. Kali ini dia menceritakan tentang dirinya sendiri seolah itu dongeng. Ada seorang alien wanita yang cantik, imut-imut, periang, dll. Dia mendarat di bumi dan kehilangan pemancar sinyalnya sehingga dia terpaksa harus tinggal sementara waktu di bumi.

Dia lalu bertemu dengan seorang penjahat jelek bernama Xiao Fang. Xiao Fang langsung jatuh cinta pada Xiao Qi, bahkan sangat tergila-gila pada Xiao Qi untuk mendapatkan Xiao Qi... hingga Xiao Qi yang malang terpaksa harus menerima Xiao Fang.

Lalu Xiao Qi akhirnya ditemukan oleh teman-teman dari planet asalnya dan dibawa pulang. Di planet asalnya, Xiao Qi pun meningkatkan sistem. Dia lalu kembali ke bumi untuk balas dendam dan menyiksa Xiao Fang.
 


Leng awalnya bersimpati pada si Xiao Qi. Tapi akhir ceritanya malah membuatnya lebih bersimpati pada Xiao Fang. Soalnya dia yakin Xiao Fang pasti mengalami kesulitan. Mencintai seseorang adalah hal yang sulit, mungkin Xiao Fang berubah menjadi orang jahat karena dia tidak bisa menahan kesepian karena berpisah dari Xiao Qi.

Sedangkan tentang Xiao Qi, mungkin sebenarnya Xiao Qi bukannya tidak menyukai Xiao Fang, melainkan mungkin karena ada alasan khusus yang membuatnya tidak bisa mengingat Xiao Fang. Mungkin juga karena dia tidak berani mengakui kalau dia menyukai Xiao Fang.
 
 
"Alasan Xiao Fang menjadi jahat, apakah karena sejak awal dia ditinggalkan oleh orang yang sangat dicintainya?" renung Leng (sebenarnya ini renungan tentang dirinya sendiri sih) lalu tiba-tiba saja dia berlinang air mata dan berkata, "Xiao Fang sangat mencintai ibunya. Namun ibunya sudah meninggalkannya sejak dia masih kecil."

Leng tiba-tiba mengeluarkan foto masa kecilnya bersama mendiang ibunya yang dia simpan di dalam buku dongengnya, yang kontan membuat Leng jadi semakin sedih. Tapi Xiao Qi yang tidak pernah memiliki seorang ibu, jelas tidak mengerti sama sekali tentang kesedihan Leng dan jadi bingung karenanya. 


Tidak tahu bagaimana menghibur Leng, Xiao Qi akhirnya cuma memberinya selembar tisu dan memasukkan foto itu kembali ke buku dan menasehati Leng untuk tidak lagi melihat foto itu. Tapi jika Leng ingin menangis, menangis saja. Mendengar itu, Leng langsung memeluk Xiao Qi dan menangis dalam pelukannya.

Xiao Qi pun cuma bisa menepuk-nepuk punggungnya dengan keheranan. Mulutnya Leng selalu sangat tajam, siapa yang sangka kalau ternyata hatinya sangat menderita. Dia hampir tergoda untuk mengendus hormonnya Leng, tapi kali ini dia berhasil menahan diri.
 


Setelah Leng sudah agak tenang, Xiao Qi langsung menyelimutinya lalu berniat pergi. Tapi Leng mendadak menariknya dan merengek meminta Xiao Qi untuk tidur di sini menemaninya. Xiao Qi sendiri sudah sangat tergoda oleh aroma hormonnya Leng, dan seketika itu pula mereka tiba-tiba terpana pada satu sama lain... hingga Xiao Qi tiba-tiba monyongin bibirnya untuk mencium Leng.

Bersambung ke episode 4

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam