Sinopsis Maybe It's Love (About is Love Season 2) Episode 1

Note: Drama ini adalah season 2 dari About is Love. Berhubung drama ini benar-benar kelanjutan dari season pertama, jadi disarankan untuk nonton atau baca sinopsis season 1-nya dulu biar nyambung. Bisa baca sinopsisnya di SINI yah.

Sinopsis Episode 1:

Season 1 diakhiri dengan Wei Qing yang mengizinkan Zhou Shi melanjutkan studi ke luar negeri. OCD-nya Wei Qing sudah sembuh total sekarang, dia sudah bisa jabat tangan dengan siapa pun tanpa sarung tangan. 

Dalam wawancaranya dengan reporter, Wei Qing mengklaim bahwa LDR itu indah dan dia sudah siap mental saat menyetujui pacarnya pergi ke luar negeri. Dia bahkan mengklaim tidak sedih karena mereka masih bisa komunikasi berkat teknologi yang sekarang sudah semakin canggih.

Hmm... padahal sih sebenarnya tidak begitu. Malah satu tahun kemudian, Wei Qing justru menyesalinya karena Zhou Shi hampir tidak ada waktu untuknya karena zona waktu di kedua negara yang sangat berbeda.

Malah sebenarnya, dulu saat mengantarkan Zhou Shi pergi, Wei Qing justru tidak rela melepaskannya, dan mencoba berbagai alasan untuk mempertahankan Zhou Shi di sisinya, namun gagal dan Zhou Shi tetap pergi.

Hari ini adalah hari ulang tahunnya Wei Qing, maka Wei Qing pun menghubungi Zhou Shi via video call. Namun Zhou Shi sudah hampir tidur karena saat itu sudah tengah malam di luar negeri, dan dia juga mengaku kalau dia sangat kelelahan karena banyaknya tugas yang harus dikerjakannya, dia bahkan tidak menjawab saat Wei Qing tanya hari ini hari apa. Intinya, Zhou Shi tetap tidak bisa pulang kali ini, namun dia mengaku bahwa dia mengirim hadiah untuk Wei Qing.

Wei Qing jelas kesal dan frustasi mendengarnya. Dia yakin kalau Zhou Shi sekarang pasti bahagia banget tinggal di sana, makanya Zhou Shi semakin jarang menghubunginya, telepon dan video call juga sekarang semakin dipersingkat.

Bahkan saking kesalnya, Wei Qing bersumpah tidak akan banyak bicara dengan Zhou Shi bahkan sekalipun Zhou Shi hari ini datang dan meminta maaf padanya.

Tepat saat itu juga, tiba-tiba dia mendapat telepon dari seseorang yang mengaku kurir yang menyuruhnya keluar untuk mengambil paketannya. Namun setibanya di luar, dia malah mendapati paketannya ternyata Zhou Shi yang baru saja kembali dan langsung melempar tanda cinta besar untuk Wei Qing.

Malah sebenarnya waktu Wei Qing menelepon tadi, Zhou Shi sudah berada di dalam taksi, dia sengaja menutupi dirinya pakai selimut biar kelihatan kayak lagi tidur di malam hari.

Tapi Wei Qing benar-benar melaksanakan sumpahnya untuk ngambek dan mengabaikan Zhou Shi, tak peduli biarpun Zhou Shi berusaha membujuknya dengan gaya imut.

Tapi saat Zhou Shi mendadak mengucap met ultah, Wei Qing langsung luluh seketika, menyadari Zhou Shi jauh-jauh pulang hanya demi merayakan ultahnya.

Jika masalah Wei Qing dan Zhou Shi adalah perbedaan zona waktu, maka masalah pasangan Lin Fei Fei dan Ning Fei adalah masalah beda usia. Pria yang lebih muda itu sebenarnya merepotkan bagi Fei Fei, dia seperti sedang memelihara kucing. Harus diberi makan yang cukup, diberi sentuhan yang cukup, dan harus terbiasa dengan emosinya yang tidak stabil.

Tapi masalah terbesarnya adalah karena Ning Fei yang masih muda dan tampan, pastinya jadi target pada wanita yang naksir dia. Ning Fei dan Fei Fei sekarang membuka bisnis cafe bersama. Saat mereka sedang menghias jendela cafe, tiba-tiba seorang wanita mendekati Ning Fei dan berusaha merayunya.

Dia mencoba tanya ini-itu tentang Ning Fei, tapi Ning Fei cuek bebek. Si wanita jadi kesal karena diabaikan. Fei Fei cemburu banget sampai-sampai dia tidak sadar kalau dia sedang menulis 'Marry Me' di jendela cafe pakai pilox.


Tapi karena wanita itu pelanggan, jadi Fei Fei berusaha bersabar dan meredakan kekesalan wanita itu dengan meminta maaf atas sikap Ning Fei. Tapi wanita itu malah dengan seenaknya memanggil Fei Fei sebagai 'Bibi'. 

Fei Fei biarpun kesal, tapi dia berusaha menahan diri. Tapi Ning Fei tidak terima pacarnya dihina, dan langsung cari perkara dengan menumpahkan kue ke wanita itu dan memberitahu wanita itu bahwa Fei Fei adalah tunangannya. Hah?


Jelas saja Fei Fei langsung kesal mengomelinya, lagian sejak kapan pula dia jadi tunangannya Ning Fei? Ning Fei bahkan belum pernah melamarnya. Baiklah, Ning Fei langsung mau melamarnya sekarang juga. Tapi Fei Fei dengan cepat mencegah dan menutup mulut Ning Fei, dan mengingatkan bahwa sekarang ini Ning Fei bahkan belum cukup umur untuk menikah.

Satu-satunya pasangan yang sudah menikah di antara mereka, yaitu Li Ming Cheng dan Bi Qiu Jing, sama-sama sangat sibuk dengan kesibukan masing-masing biarpun mereka sudah menikah.

Li Ming Cheng sekarang bekerja di perusahaan Yunma dan dengan cepat menjadi pegawai andalan berkat kepintarannya sehingga sukses meng-akuisisi sebuah perusahaan untuk Yunma. Sedangkan Bi Qiu Jing sekarang sibuk menjadi dosen dan peneliti di universitas.

Saking sibuknya dengan pekerjaan masing-masing, mereka jadi jarang bertemu. Sekalinya bertemu, mereka biasanya main catur atau melakukan penelitian, tidak ada waktu untuk melakukan hal lain. (Pfft! Pernikahan macam apa itu?)

Yah memang sih, pasangan ini dulunya melewati masa pacaran dan langsung menikah dengan pikiran bahwa pernikahan akan membawa kebahagiaan yang lebih besar daripada cuma pacaran. Sejak menikah, Ming Cheng yang lebih banyak melakukan segalanya, seperti bersih-bersih rumah dan lain sebagainya. Sedangkan Qiu Jing cuma nyantai main game atau nonton TV.

Qiu Jing bagaikan majikan dan Ming Cheng bagai babu. Namun Ming Cheng tak pernah keberatan sedikit pun. Pokoknya dia adalah seorang suami yang sangat penyayang, manis, bucin dan selalu menuruti apa pun keinginan istri. Ming Cheng bahkan memberikan semua gajinya ke Qiu Jing dengan senang hati.

Akan tetapi, Qiu Jing justru merasa hampa dan bosan. Dia pikir pernikahannya akan seperti di drama-drama makjang yang penuh pertarungan antara mertua dan menantu, atau menghadapi masalah perselingkuhan dan semacamnya. Namun ternyata, semua itu tidak pernah terjadi padanya. Tidak ada tantangan apa pun dalam rumah tangganya, makanya Qiu Jing bosan.


Sebagai istri, Qiu Jing sama sekali tidak ada romantis-romantisnya. Malam itu, tiba-tiba saja dia mencium Ming Cheng. Ming Cheng hampir saja senang. Namun yang tak disangkanya, ciuman itu bukan ciuman romantis, melainkan cuma untuk penelitian menguji efek ciuman pada alergi kulit. Jelas saja Ming Cheng jadi kesal menyadari dirinya cuma dimanfaatkan sebagai bahan percobaan oleh istrinya sendiri.


Ngomong-ngomong tentang pernikahan, sebenarnya Fei Fei juga ingin menikah. Tapi dia lebih ingin menikah dengan orang yang usianya cocok dengannya. Sedangkan Zhou Shi, dia tidak terlalu berharap Wei Qing akan melamarnya mengingat harga diri Wei Qing yang ketinggian itu.

Selain itu, Zhou Shi sendiri belum ada rencana untuk itu. Dan juga, dia belum yakin apakah dia akan pulang setelah lulus nanti. Soalnya dia pernah ditawari untuk magang di Wu Zheng Arts Studio, studio seni milik seorang master lukisan cat minyak.

Itu memang kesempatan yang bagus. Yang jadi masalah, jika dia menerimanya, maka itu artinya, dia tidak akan bisa pulang selama beberapa tahun. Zhou Shi bingung dan galau. Dia belum membuat keputusan apa pun sekarang ini, makanya dia belum memberitahu Wei Qing.

Wei Qing mendadak muncul. Zhou Shi sudah khawatir saja, takut Wei Qing mendengar percakapannya dengan Fei Fei di telepon barusan. Tapi untungnya tidak, karena Wei Qing menutup kedua telinganya dengan earphone. Syukurlah, Zhou Shi lega.

Wei Qing curiga, apa mereka sedang menggosipkannya? Zhou Shi beralasan kalau mereka akan mendiskusikan apakah Wei Qing akan melamarnya atau tidak. Wei Qing Dengan penuh harga diri mengklaim kalau dia tidak akan melamar.                      

Tapi dalam make a wish ulang tahunnya, Wei Qing sertulus hati berharap pacarnya akan kembali berada di sisinya dan tidak pergi-pergi lagi. Zhou Shi jadi canggung mendengar harapannya itu. Wei Qing pun sepertinya sadar kegalauan Zhou Shi, maka dia buru-buru menyela apa pun yang ingin diucapkan Zhou Shi lalu cepat-cepat meniup lilin ultahnya.


Ning Fei memberikan kejutan romantis untuk Fei Fei dengan membuat hujan salju buatan di dalam cafe yang dia pelajari dari Qiu Jing. Fei Fei tentu saja sangat bahagia menerima kejutan manis itu, dan begitulah bagaimana mereka melewatkan malam besama dengan bermain salju buatan dengan gembira.


Tak lama kemudian, Ning Fei pulang duluan karena Fei Fei masih ingin membereskan cafe. Namun tepat setelah Ning Fei pergi, Fei Fei tiba-tiba didatangi Xue Zhi yang to the point memberitahu Fei Fei bahwa malam ini juga, dia akan membawa Ning Fei ke luar negeri bersamanya dan memaksa Fei Fei untuk mundur. Dia bahkan memberikan sejumlah uang ada Fei Fei sebagai gantinya.

Pada saat yang bersamaan, para pengawalnya Xue Zhi mengepung Ning Fei sehingga Ning Fei terpaksa harus ikut mereka. Namun diam-diam dia mengirim pesan SOS dan share lokasi ke Zhou Shi.

Cemas, Zhou Shi bersama Wei Qing pun bergegas ngebut mengejar Ning Fei dan berhasil menghadang mobilnya di tengah jalan. Bersama-sama mereka melawan dan menghajar para pengawalnya Xue Zhi dan menyelamatkan Ning Fei.


Fei Fei jelas kesal dan sakit hati, tapi dia tidak berdaya melawan Xue Zhi, akhirnya dia mengambil uang yang ditawarkan Xue Zhi itu. Namun tiba-tiba Ning Fei kembali dan langsung menciumnya.

Namun dia bukan benar-benar batal pergi, melainkan hanya pamitan. Fei Fei jelas kesal mendengarnya dan mengusir Ning Fei, pergi saja secepatnya dan ikut kakaknya tersayang itu. Ngapain pula dia balik? Mau ngomong apa? Katakan saja?

"Aku mencintaimu," aku Ning Fei yang kontan membuat Fei Fei bungkam saking kagetnya, "apa pun yang orang lain katakan, kau hanya perlu ingat kalimat ini."

Para pengawal yang tadi kembali. Ning Fei pun pamit sekali lagi pada Fei Fei dan berjanji kalau dia pasti akan kembali walaupun mungkin agak lama, dan meminta Fei Fei untuk menunggunya. Dia memeluk Fei Fei sebelum kemudian pergi.

Sedih, Fei Fei sontak menggerutu kesal menyatakan kalau dia tidak mau menyia-nyiakan masa mudanya menunggu Ning Fei, "kalau kau putus komunikasi, aku akan selingkuh! Kalau kau tidak mau diselingkuhi, maka cepatlah kembali!"


Saat orang-orang itu pergi, Xue Zhi menatap ke arah Wei Qing dan Zhou Shi. Entah siapa di antara mereka berdua yang sebenarnya ditatap Xue Zhi, tapi yang pasti, Wei Qing yakin kalau Xue Zhi punya niat buruk terhadap siapa pun yang ditatapnya.


Gara-gara kejadian ini, Wei Qing akhirnya membiarkan Zhou Shi menemani Fei Fei malam ini. Namun setibanya di rumah, Wei Qing baru sadar kalau HP-nya Zhou Shi masih ada padanya. 

Hmm... Sepertinya Wei Qing sudah merencanakan sesuatu. Namun saat dia menatap lilin yang dia tiup tadi, dia memutuskan bahwa sekarang bukan saat yang tepat. Jadi dia memutuskan untuk menunda apa pun rencananya itu.

Bersambung ke episode 2

Post a Comment

0 Comments