Karena semua orang masih meyakini kalau dia kasim, Dan Bi pun dipaksa
memakai baju kasim. Dia protes pada kasim yang mirip pak gurunya karena
dia tidak ingin memakai baju kasim, apalagi di situ ada banyak pakaian
wanita yang cantik-cantik.
Si kasim malah salah mengira kalau Dan Bi
sudah berubah jadi banci dan karenanya dia langsung mengingatkan Dan Bi
bahwa walaupun mereka gosam tapi mereka tetaplah pria sejati dan Dan Bi
seharusnya bersyukur dia terlahir jadi seorang pria di Joseon.
Dan Bi kaget menyadari dirinya dikira pria... tapi pada akhirnya dia memutuskan jauh lebih baik dikira pria di jaman Joseon.
Diam-diam pergi ke perpus pribadi raja untuk mencari tahu raja yang
dihadapinya itu raja yang mana. Tapi belum sempat menemukan informasi
apapun, raja Lee Do datang dan langsung menyeret Dan Bi keluar.
Dalam sesi pelajaran pertama mereka, Dan Bi mengajari raja Lee Do
tentang angka-angka tapi yang tidak disangkanya raja Lee Do malah tidak
bisa membaca angka.
Raja Lee Do maunya langsung belajar formula
matematika saja tapi Dan Bi bersikeras kalau dia harus bisa membaca
angka dulu dan dia baru akan mengajari formula matematikanya setelah
raja lulus ujian.
"Ujian? Saat aku masih jadi putra mahkota aku tidak pernah salah dalam
memecahkan soal matematika. Apa kau pikir aku bisa langsung jadi raja"
"Benarkah? Kalau begitu bagaimana kalau kau kupukul kalau kau salah?"
Raja Lee Do heran, bagaimana bisa Dan Bi berani menatap matanya. Dan Bi
langsung memutar-mutar matanya ke segala arah menghindari tatapan mata
raja sambil bertanya bingung, bagaimana caranya mengajar kalau tidak
menatap mata.
Bukannya marah, raja Lee Do malah suka dengan keberanian
Dan Bi. Sudah cukup lama dia tidak bertatap mata dengan seseorang
seperti ini karena biasanya mereka semua menunduk padanya.
Raja Lee Do pun mulai belajar menulis angka yang kemudian diikuti dengan pelajaran penjumlahan, perkalian dll.
Dan Bi yang biasanya pemalas, sekarang harus selalu bangun pagi-pagi
begitu ayam berkokok dan langsung ke istana mengajari raja matematika.
Dia sampai stres, dia ingin pulang tapi hujan masih saja belum turun.
Setiap hari dia harus menemani raja keliling istana sambil mengajarinya
matematika. Karena cuaca yang sangat panas, dia selalu kehausan dan
terus-terusan minum di sebuah gelas khusus pemberian Chaejik. Saking
hausnya dia bahkan langsung mengabaikan tugasnya sebagai kasim
(memayungi raja dari terik matahari) hanya demi minum.
Suatu malam dia tidak suka dengan nasi yang disajikan untuknya dan
langsung mencari kimbab yang dia bawa di ranselnya. Tapi anehnya, kimbab
itu malah menghilang entah kemana. Hmm... kemana yah menghilangnya
kimbab itu?
Oh, ternyata kimbab itu ada sama raja Lee Do yang terheran-heran melihat
nasi bungkus rumput laut yang bentuknya segitiga itu. Raja Lee Do salah
mengira kalau benda berbentuk aneh itu bom.
Dia langsung membakar
bungkus plastiknya, lalu melemparnya keluar lalu melempar dirinya sendiri ke
lantai, menunggu ledakan terjadi. Hahahaha. Yah jelas aja lah nggak meledak.
Suatu hari raja mencoba menulis dengan memakai pulpennya Dan Bi dan dia
langsung suka dan langsung memanfaatkannya untuk menulis contekan
perkalian di telapak tangannya. Saat para menteri sibuk mengajukan
protes, raja Lee Do pura-pura mikir urusan negara padahal dia lagi
ngapalin perkalian dari contekan telapak tangannya.
Akhirnya, tibalah saat kemampuan matematika raja Lee Do diuji. Tapi
ujiannya bukan ujian serius kayak di sekolah-sekolah, tapi ujian
tebak-tebakan dengan diiringi alunan serulingnya Chaejik dan kalau tidak
bisa menjawab dengan benar maka akan dihukum tepuk jidat. Saat raja Lee
Do tidak bisa menjawab 8 kali 5, Dan Bi langsung memukul dahi raja Lee
Do dengan sangat keras.
Dan Bi ketawa tapi raja langsung menutup mata sambil menahan amarah.
Begitu melihat ekspresi raja itu, sontak Chaejik langsung menghunus
pedang ke lehernya Dan Bi dan kasim langsung masuk sambil
berteriak-teriak marah pada Dan Bi. Untunglah raja Lee Do tertawa dan
sama sekali tidak mempermasalahkan perbuatan Dan Bi tadi.
Ronde kedua tebak-tebakkan pun kembali di mulai. Baru satu pertanyaan,
raja kalah lagi gara-gara salah dengar. Dan Bi pun langsung menepuk
dahinya dengan sangat keras. Kali ini kasim dan Chaejik diam-diam
ketawa.
Di ronde ketiga, raja sukses mengalahkan Dan Bi dan langsung
mengeluarkan pedang dan mengayunkannya untuk memotong tangan Dan Bi. Dan
Bi langsung menjerit heboh...
Untunglah tangannya selamat saat kasim mengumumkan kedatangan ratu.
Mereka semua langsung panik menyembunyikan semua buku-buku dan
kertas-kertas pelajaran matematika mereka.
Begitu melihat wajah ratu, Dan Bi langsung kaget karena wajah ratu sama
persis dengan wajah temannya Sou. Dia hampir saja memanggilnya Sou. Tapi
untunglah dia cepat-cepat sadar dan langsung menunduk dalam-dalam. Raja
pura-pura beralasan kalau dia sedang belajar main seruling.
Hmmm... ratu dan Chaejik sepertinya saling mengenal. Saat mereka
berjalan keluar, ratu langsung menyindir Chaejik yang sekarang jadi
anjing setianya raja.
"Kau juga sama" balas Chaejik tajam
Raja hendak makan tapi tiba-tiba perutnya Dan Bi keruyukan dengan suara keras. Raja langsung memerintahkan semua orang keluar.
Begitu mereka cuma berduaan, raja langsung menyumpit sesuap daging lalu
menyodorkannya pada Dan Bi. Dan Bi langsung membuka mulutnya lebar-lebar
siap menerima makanan itu di mulutnya... tapi raja dengan nakalnya
malah memasukkan makanan itu ke mulutnya sendiri. Dan Bi langsung nangis
heboh.
"Berani sekali sendok kotor (orang miskin, kelas rendah) ingin makan makananku"
"Orang lain tidak punya makanan untuk dimakan tapi seseorang punya sendok emas, daging dan sup!!!"
"Orang kelas rendah, aku harus sehat agar aku bisa menghentikan kekeringan"
"Kelas rendah, kau terus saja memanggilku seperti itu. Tapi tuan sendok emas, rasa kelas rendah itu jauh lebih enak"
"Rasa kelas rendah? Jangan bercanda denganku"
"Kau mau lihat? Dimana itu dapur tempatnya Jang Geum unnie bekerja?"
Mereka lalu ke dapur yang kebetulan sedang kosong. Dan Bi membuat
Ddeokbeokki instan. Raja mencoba sesuap dan langsung suka. Saking
sukanya, dia langsung merebut dan memakan semuanya sendirian. Dia bahkan
tidak peduli walaupun rasanya sangat pedas saking enaknya.
Tapi keesokan harinya, raja langsung diare dan dia menyalahkan Dan Bi
sebagai biang keladinya. Sakit perutnya sangat parah sampai-sampai dia
malah menempeli dirinya dengan jimat dan bukannya dengan obat. Dia
mengira kalau perutnya sakit gara-gara diguna-guna sama Dan Bi.
Dan Bi berusaha mengajari raja tentang orga dalam perut tapi raja hanya
memandanginya dengan tatapan kosong. Dan Bi tidak percaya melihatnya,
bagaimana bisa seorang raja selemah ini. Dia bilang matematika itu
penting tapi sekarang dia malah mempercayai takhayul.
Dan Bi berusaha sekali lagi mengajari raja tentang detak jantung. Dia
menyuruh raja untuk merasakan detak jantungnya sendiri tapi raja malah
bilang kalau jantungnya tidak berdetak. Dan Bi tidak percaya dan
langsung mengulurkan tangannya untuk menyentuh dadanya raja tapi raja
langsung menghentikannya dan mengingatkannya untuk tidak berani-berani
menyentuh tubuh raja. Tapi Dan Bi bersikeras kalau raja harus bisa
mengetahui tentang detak jantung.
"Saat kau menyukai seseorang dan hatimu berdebar, maka kau akan tahu inilah jantungmu"
"Kalau begitu biar kurasakan jantungmu" kata raja sambil mengulurkan tangan hendak menyentuh dadanya Dan Bi.
Sontak Dan Bi langsung menjauh agar raja tidak tahu kalau dia perempuan.
Dan Bi membuat-buat alasan kalau dia adalah seorang gosam jadi dia tahu
banyak hal.
Senang karena ternyata Dan Bi sangat berguna lebih dari
yang dia kira, raja langsung mengajak Dan Bi ke sebuah kamar rahasia
dimana seorang tabib dan murid-muridnya sedang sibuk meneliti tubuh
mayat.
Dan Bi akhirnya mengajari mereka tentang organ-organ tubuh manusia.
Suatu hari, dia sedang mengajari mereka tentang otak manusia dan dia
asal saja memukul keras kepala si mayat dengan pulpen. Eh, si mayat
malah langsung melek. Hahaha!
Dan Bi langsung menjerit ketakutan dan
bersembunyi di belakang raja sambil minta maaf berkali-kali pada orang
yang tadinya dia kira mayat.
Dan berkat Dan Bi lah, sang tabib akhirnya bisa menulis dan menghasilkan
berbagai buku ilmu pengetahuan. Buku-buku medis, buku anatomi, buku
agrikultur, dll.
Para menteri tidak suka dengan adanya semua buku itu
tapi mereka hanya bisa diam membisu. Raja memerintahkan para pejabatnya
untuk memperbanyak dan mendistribusikan buku-buku ilmu pengetahuan itu
ke berbagai daerah.
Suatu hari, Dan Bi mengajak raja untuk selfie bareng. Raja kaget lihat
bayangan dirinya di kamera. Tapi setelah beberapa saat dia mulai
terbiasa dan bisa pose pada kamera. Keakraban mereka membuat ratu yang
melihat mereka dari kejauhan cemburu.
Setelah sukses menghasilkan berbagai buku-buku ilmu pengetahuan, raja
menghadiahkan satu buah jeruk untuk masing-masing pejabat yang telah
membantu terlaksananya proyek ini.
Tapi siapa sangka ternyata jeruk di jaman Joseon sangat amat berharga.
Dan Bi yang tidak mengetahui hal itu, asal saja melahap jeruknya dalam
sekali makan. Dan sama seperti kebiasaannya, dia asal saja membuang
kulit jeruknya ke atas mejanya raja.
Raja langsung bengong tak percaya melihatnya, "Itu adalah sesuatu yang sangat berharga untuk dimakan 4 hari atau lebih"
"Hei, ini kan cuma jeruk"
"Cuma... apa? Dasar anak satu ini! Tidak bisa menghargai kemurahan hati orang. Apa perutmu itu pengemis? Aku benci gosam"
"Aku kan tidak tahu kalau jeruk itu sangat berharga"
"Ah, sudahlah. Tidak apa-apa kalau ini tidak berharga"
Kesal, raja langsung memerintahkan Dan Bi untuk pergi saja... tapi saat
Dan Bi hendak beranjak pergi, raja malah menghentikannya dan menyuruhnya
untuk membuktikan teori pelajarannya dulu. Dan Bi protes dan menyuruh
raja untuk menghafalnya saja, tidak perlu pakai dibuktikan segala.
"Diluar sangat gelap, kau bisa saja tersesat di jalan. Dan ada banyak
sekali hantu-hantu bergentayangan di kota" kata raja menakut-nakuti Dan
Bi
"Ah, aku sungguh-sungguh tidak tahu kalau jeruk itu sangat berarti di jaman Joseon!"
"Apa kau kira aku seperti ini hanya karena jeruk? Kau kira aku ini siapa? Pergi sana"
Dan Bi berbalik pergi... tapi raja sepertinya belum mau berpisah dari
Dan Bi, malah ngajakin Dan Bi keluar main bola. Tapi main bolanya bukan
lari sana-sini sambil menggiring bola.
Yang dilakukan raja hanya
menendang bola ke Dan Bi. Walaupun mengklaim kalau dia tidak
mempermasalahkan jeruknya, nyatanya raja terus menerus memprotes Dan Bi
karena tidak membagi setengah jeruk tadi untuknya.
Dan Bi capek meladeni raja, apalagi dari tadi raja main bola tapi tidak
pernah menendang bola kedalam gawang dan bahkan tidak lari sana-sini
seperti permainan bola pada umumnya. Raja berkata kalau dia adalah raja
yang harus jaga citra diri jadi dia tidak boleh lari-lari.
Mendengar itu, Dan Bi langsung menyindir tajam. Ternyata jadi raja tidak
bisa melakukan segala hal yang diinginkannya. Dia tidak bisa mengatakan
apa yang ingin dia katakan, tidak bisa berlari semaunya dll, "Tidak
bisakah kau melakukan semua hal yang kau inginkan? Kau kan raja"
Raja tersinggung dan langsung mengejar Dan Bi. Dan Bi melarikan diri
sambil mengejek raja yang tidak bisa lari. Awalnya raja mengejarnya
dengan jalan cepat saja... tapi akhirnya dia berlari sampai dia berhasil
menangkap Dan Bi. Mereka berdua sama-sama terjatuh ke tanah dan
berbaring dengan tawa bahagia dan napas ngos-ngosan.
Raja tidak menyangka kalau ternyata dia sangat menikmati lari-larinya
barusan, sudah cukup lama dia tidak lari-lari seperti tadi. Masih
mengira kalau Dan Bi itu gosam, raja santai saja memukul dada Dan Bi
seperti biasanya saat seorang pria memukul dada pria lain. Tapi saat itu
pula, raja langsung bengong menyadari dadanya Dan Bi berbeda.
OMO! apakah raja sadar kalau Dan Bi bukan pria? Raja langsung berbalik
posisi memerangkap posisi Dan Bi lalu menuntut kenapa Dan Bi
membohonginya.
Dan Bi langsung panik... tapi tiba-tiba raja mengulurkan tangannya dan
menuntut Dan Bi untuk memberikan 'itu' padanya. Ah, ternyata yang raja
maksud adalah jeruk yang sengaja disembunyikan Dan Bi di dalam dadanya.
Raja lalu berdiri dan berkata kalau dia mau menyamar dan pergi ke kota
jadi kalau Dan Bi mau pulang searah dengannya, maka Dan Bi boleh ikut.
Raja mengulurkan tangannya untuk membantu Dan Bi berdiri lalu
memerintahkan Dan Bi untuk menunggunya disini sementara dia akan ganti
baju dulu.
Raja mengganti bajunya sendiri tanpa dibantu para pelayan istana.
Awalnya dia tampak sangat antusias dan bersemangat kayak pria kalau lagi
mau kencan.
Tapi tiba-tiba dia terdiam memandang bayangan dirinya di kaca. Dia
tercengang saat dia merasakan jantungnya yang berdebar kencang. Dia
teringat ucapan Dan Bi bahwa saat seseorang menyukai orang lain maka
jantung mereka akan berdebar kencang.
Sementara itu, Dan Bi menunggu dengan sabar sambil menggambar emoticon
di jeruknya. Dia menunggu dan terus menunggu sampai akhirnya dia malah
ketiduran.
Tak lama kemudian dia terbangun tapi yang datang ternyata
bukan raja tapi Chaejik yang kemudian mengantarkannya pulang. Dan Bi
sedih menyadari raja tidak datang.
Sementara itu, menteri ayahnya ratu sedang menjalankan rencana untuk
membuat raja mau tidur sama ratu. Dia bekerja sama dengan pelayan dapur
yang menaburkan bubuk obat per~~~sang kedalam ddeokkbeokki-nya raja.
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam