Kisah diawalinya di sebuah toko kaset bernama Toko Kaset 32. Walaupun tidak ditunjukkan setting waktu yang jelas, tapi dari toko kaset itu (Kaset yah, benar-benar pita kaset jaman dulu tuh) kita bisa menyimpulkan bahwa awal kisah drama ini mungkin terjadi pada era tahun 90-an.
Tokonya sangat sepi, tak ada pengunjung satu pun. Kita melihat yang menjaga toko tersebut hanya seorang gadis remaja SMA berambut pendek. Usai menata kaset-kasetnya, gadis remaja itu kemudian mendengarkan lagu
Gadis itu memejamkan mata, menikmati alunan lagunya sehingga dia tidak sadar ada seorang lelaki remaja SMA yang tengah menatapnya diam-diam dari luar jendela. Lelaki itu tersenyum menatap si gadis.
Kita kemudian mendengar gadis itu bernarasi tentang seseorang (Hmm, mungkin lelaki itu?). "Kau pernah bilang padaku. Kapan pun kau mendengar lagu ini, kau akan menemukan dirimu dalam iramanya di masa lampau."
"Mungkin, ada sebuah senyuman yang dapat membawamu kembali. Mungkin ada sebuah pelukan yang dapat mengingatkanmu dengan jelas. Mungkin ada seseorang yang memasuki mimpimu saat kau tidak mengacuhkannya. Dan sejak itu, kapan pun aku mendengar lagu ini, aku selalu mengakhiri setiap irama berikutnya dengan memikirkanmu dan masa depan kita."
Kita kemudian melihat si gadis dan si lelaki itu jadian (Err... sebentar, style rambut gadis itu sekarang agak beda. Kalau yang pertama kita lihat tuh dia pakai poni, sekarang nggak pakai poni. Kesannya kayak sepele yah, tapi vibe-nya rasanya agak beda aja gitu).
Kita menyaksikan banyak momen dalam hidup mereka sejak mereka jadian. Bahagia, bertengkar, berbaikan... sejak mereka SMA hingga mereka kuliah, sejak rambut gadis itu pendek di masa SMA hingga memanjang saat mereka kuliah.
Begitu banyak momen indah mereka bersama. Merayakan ultah bersama, naik motor berboncengan, naik bis bersama... hingga mereka tinggal di apartemen yang sama. Hidup mereka benar-benar penuh kebahagiaan.
"Mungkin beberapa tahun lagi, kita akan berdampingan, di bawah panggung, mendengarkan dan menonton konser yang kita sepakati untuk kita tonton bersama."
Kita kemudian melihat si lelaki memiliki dua buah tiket konser di sebuah cafe. Dari tanggal tiket konser itu, kita mengetahui bahwa mereka masih bersama di tahun 2013. (Eh, sebentar... ada yang aneh. Mereka kayaknya masih kuliah atau baru lulus di tahun 2013, berarti kan usia mereka masih sekitar awal 20-an? Tapi kalau mereka sudah SMA di tahun 90-an, bukankah seharusnya pada tahun 2013, usia mereka sekitar 30-an? Kok aneh?)
Kita melihat mereka menonton konser dari penyanyi yang lagunya kita dengarkan di opening drama ini (Aku nggak tahu judulnya apa dan siapa penyanyinya).
Namun entah apa yang terjadi, tiba-tiba saja si lelaki dan dunia di sekitar mereka menghilang, menyisakan gadis itu seorang, sendirian di cafe itu dengan kebingungan dan sedih.
Lalu tiba-tiba saja gadis itu terbangun dari mimpinya. Ah, jadi semua itu hanya mimpi? Atau mungkin... semua itu adalah kenangan yang sulit dilupakan sehingga terbawa mimpi?
Dari penampilan dan demeanor-nya, bisa kita simpulkan kalau dia sudah dewasa sekarang... orang dewasa yang menyimpan banyak penderitaan dan kesedihan dalam hatinya.
Tiba-tiba dia mendengar suara orang sedang memalu. Dia keluar untuk melihat dan mendapati si lelaki itu, Wang Quan Sheng, memalang semua jendela dan pintu rumah dengan papan kayu dan rantai, membuat gadis itu terkurung di dalam rumah. Hah? Kenapa? Quan Sheng tak mengucap sepatah kata, hanya menatapnya lalu pergi begitu saja.
Wanitaitu jelas panik bukan main... sampai saat dia terbangun dari mimpi buruknya, kali ini dia benar-benar bangun. Nyatanya, tidak ada yang memalang pintu dan jendela rumahnya.
Dia sendirian, tidak tampak ada Quan Sheng atau siapa pun yang tinggal bersamanya. Entah apa yang terjadi dengan hubungan mereka. Namun foto-foto kenangan mereka, terlihat masih memenuhi rumah itu.
Track 01: Ketika kerinduan menghampiriku, aku menyadari betapa jauhnya dirimu.
Wanita itu, Huang Yu Xuan, sekarang bekerja sebagai kepala marketing di sebuah perusahaan teknologi, Guang Shi Technologies. Hari itu, salah satu rekannya (Ah Tuo) mempresentasikan aplikasi buatannya yang terbaru.
Aplikasi baru itu berfungsi untuk mencari err... semacam kembaran kita di dunia. Siapa tahu di luar sana, ada orang yang mukanya mirip banget sama kita walaupun bukan saudara. Inilah gunanya aplikasi terbarunya ini.
Mereka cuma perlu meng-upload foto dan beberapa informasi standar, maka alogaritma aplikasi itu akan bekerja dengan sendirinya untuk mencari orang yang mirip dengan mereka. Absurd? Iya, jelas. Tapi Ah Tuo membuktikannya dengan menunjukkan dua foto, dirinya dan orang yang mirip banget sama dia. Mukanya benar-benar sama, tapi penampilan keduanya sangat berbeda.
Tapi Huang Yu Xuan tak percaya sedikit pun, dia yakin kalau kedua foto ini sebenarnya sama-sama fotonya Ah Tuo yang dibuat agak beda. Dia jadi semakin ragu saat dia menyuruh Kun Bu untuk mencobanya juga, tapi hasilnya malah meleset jauh.
Tapi di sisi lain, Yu Xuan menyadari aplikasi itu sebenarnya ada manfaatnya juga. Terutama bisa digunakan untuk mengumpulkan data pelanggan. Tapi jelas dari kegagalan yang diterapkan pada Kun Bu barusan, aplikasi itu masih punya banyak kekurangan. Jadi Yu Xuan memerintahkan mereka untuk melakukan sedikit perbaikan pada aplikasi itu.
Rapat pun selesai. Tapi kemudian Yu Xuan diberitahu atasannya bahwa informasi produk yang dimuat dalam halaman penggemar mereka di Facebook, ada kekeliruan. Maka Yu Xuan menawarkan diri untuk memperbaiki kesalahan itu.
Namun tepat saat itu juga, Yu Xuan dipanggil untuk menemui para klien mereka yang baru saja datang. Terpaksalah Yu Xuan menyuruh Kun Bu untuk menyelesaikan masalah halaman penggemar tersebut.
Namun belum juga dia sempat pergi, Kun Bu yang asal membuka facebook sambil bicara di telepon, malah tak sengaja membuka video yang menampilkan wajah Quan Sheng. Video itu kontan membuat Yu Xuan sangat sedih.
Kun Bu yang baru menyadari kesalahannya, sontak panik, berniat mau menutup facebook-nya. Tapi mouse-nya malah ngadat dan akhirnya malah jadi memperbesar video itu, tepat saat Quan Sheng di video itu berteriak menyatakan cintanya. "Huang Yu Xuan, aku mencintaimu!"
Tidak tahan lagi, Yu Xuan akhirnya bertindak sendiri dengan mencabut kabel komputer itu, tepat sebelum video itu menampilkan adegan ciuman mereka. Yu Xuan buru-buru menenangkan diri lalu pergi menemui klien mereka di lobi.
Para pegawai yang lain tampak prihatin dan cemas, namun Kun Bu mengintip Yu Xuan bersikap normal seperti biasanya di hadapan klien mereka. Diam-diam mereka menggosipkan Yu Xuan dan betapa berartinya Quan Sheng bagi Yu Xuan.
Entah apa yang sebenarnya terjadi pada Quan Sheng, namun percakapan mereka menyiratkan bahwa Quan Sheng sudah meninggal dunia 2 tahun yang lalu, dan Yu Xuan belum bisa melupakannya sampai sekarang.
Tapi Ah Tuo tak percaya kalau Yu Xuan masih belum melupakan Quan Sheng, buktinya Yu Xuan rajin upload selfie di Instagram. Tidak tampak ada kesedihan atau penderitaan dalam semua postingan fotonya. Kehidupannya sepertinya normal-normal saja seperti orang lain.
Dari postingan-postingan itu, terlihat setiap hari Yu Xuan PP naik bus kota, nonton tiap weekend, bahkan bulan lalu dia pergi ke luar negeri. Dia terlihat sangat baik-baik saja. Yang itu artinya, Yu Xuan hidup normal biarpun tanpa kehadiran Quan Sheng selama 2 tahun terakhir ini.
Kun Bu tak setuju. Ah Tuo bicara begitu jelas menunjukkan kalau Ah Tuo benar-benar tidak mengenal Yu Xuan dengan baik. Bus yang setiap hari dinaiki Yu Xuan bukanlah bus yang menuju ke kantor, justru itu adalah bus yang dulu sering dinaikinya bersama Quan Sheng semasa mereka kuliah. Yu Xuan jelas menaiki bus itu bukan untuk menuju ke kantor, melainkan demi mengingat kenangan indahnya bersama Quan Sheng.
Di jam istirahat, Yu Xuan selalu menyendiri di ruang istirahat. Dia selalu memilih untuk duduk sendirian di depan jendela-jendela besar sambil menatap ponselnya demi mengenang kenangan saat dia dan Quan Sheng LDR dulu.
"Meskipun dia tahu kalau dia (Quan Sheng) takkan pernah menelepon lagi, namun dia masih duduk di depan jendela-jendela besar itu setiap hari, diam-diam menunggu telepon darinya."
Dia juga selalu menyempatkan waku untuk mampir ke toko minuman tempat biasanya Quan Sheng menunggunya pulang kerja dulu sembari berharap Quan Sheng akan tiba-tiba muncul dan menjemputnya di sana seperti dulu.
Restoran yang dia datangi juga restoran yang pernah didatanginya bersama Quan Sheng dulu. Mobil bekas yang dia kendarai juga mobil butut-nya Quan Sheng. Semua tempat yang dia datangi adalah tempat-tempat yang pernah dikunjunginya bersama Quan Sheng.
Makanya setiap kali Kun Bu melihat postingan-postingan Yu Xuan, dia berpikir kalau semua ini Yu Xuan upload bukan untuk berpura-pura baik-baik saja agar mereka tidak mengkhawatirkannya, melainkan demi Quan Sheng.
Kun Bu dengan lantang memperingatkan semua orang untuk merahasiakan hal ini, terutama dari Yu Xuan. Dia pasti sedih kalau tahu mereka sedang ngomongin Quan Sheng. Tapi dia tidak sadar kalau Yu Xuan justru berada tepat di belakangnya entah sejak kapan dan jelas sudah mendengarkan percakapan mereka. Jelas saja Yu Xuan kesal hingga dia langsung membanting dokumennya lalu pergi, membuat Kun Bu dan yang lain jadi merasa bersalah padanya.
Di tempat lain, kita melihat seorang pria misterius berkacamata tengah membrowsing foto-foto Yu Xuan di akun medsosnya. Entah dia siapa, kita hanya diperlihatkan adanya bekas luka di pelipis pria itu dan cincin yang dipakainya di jari manisnya (Tapi err... dia terlihat seperti Quan Sheng).
Bersambung ke part 2
Aku baru tertarik sama drama ini karena katanya mau di-remake sama Korea. Aku penasaran aja seberapa bagus sih drama ini sampai-sampai Korea mau me-remake-nya. Dan harus kuakui, episode pertamanya memang cukup engaging. Penuh misteri dan emosi. Tapi nontonnya benar-benar harus fokus, soalnya banyak detil yang mungkin akan kelewat kalau kurang fokus. Udah lama aku nggak nonton drama Taiwan yang benar-benar bagus.
1 Comments
Akhirnyaaa~~ thx u admin krn mau nulis sinop drama ini🙏 smoga trs lanjut sampe ending🙏
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam