Usa tidak bisa tenang memikirkan Kao. Dia yakin banget Kao bereaksi begitu karena ada hubungannya dengan pelaku yang menyerangnya waktu itu.
Tapi Tian keukeuh mengingatkannya bahwa dia tidak punya bukti tentang penyerangannya, jangan menilai apa-apa hanya berdasarkan perasaannya saja, segalanya harus ada buktinya. Penyelidikan polisi sama sekali tidak menemukan ada yang aneh dari kejadian waktu itu. Dan masalah di pesta, sekarang ini masih dalam penyelidikan polisi.
Mengalihkan topik, Usa tanya apakah Tian tidak akan pulang. Tian membenarkan, lagian dia tidak akan bisa tidur juga di rumah, jadi dia akan menemani Usa di sini.
Oh, oke. Usa mendadak usil menggodai Tian dengan mengingatkan bahwa mereka adalah pria dan wanita yang tidak ada hubungan apa-apa, tapi tinggal dalam satu ruangan. Tian meralat, mereka bukan tidak ada hubungan apa-apa, mereka berdua adalah saudara ipar.
Ngomong-ngomong tentang itu, Usa penasaran bagaimana hubungan mereka dulu. Tapi Tian malah sudah tidur dalam posisi duduk. Usa jadi semakin ingin mengusilinya, maka dengan sengaja dia mendekatkan wajahnya ke Tian sambil memanggil namanya.
Dan saat Tian membuka mata, dia sontak melompat kaget melihat wajah Usa ada di depan hidungnya. Usa ngakak melihat reaksinya, apa Tian mengira kalau dia hantu? Tian pasti takut sama hantu kakaknya yah?
Dia cuma bercanda, tapi yang tak disangkanya, tanggapan Tian justru sangat serius saat dia berkata. "Aku tidak takut. Justru bagus kalau hantu itu P'Tiew. Aku ingin dia datang menemuiku agar aku tahu siapa pembunuhnya."
Usa jadi tak enak sama dia. "Aku minta maaf. Aku hanya bercanda untuk membuatmu tertawa. Aku melihatmu stres karena terlalu banyak pekerjaan. Aku..."
"Aku mau mencari udara segar." Potong Tian yang langsung pergi dengan mata berkaca-kaca.
Tak lama setelah Tian pergi, Usa menyadari ada yang mondar-mandir di depan kamarnya yang kontan membuatnya ketakutan. Namun sebenarnya orang itu cuma Dokter Methit, dia ingin masuk tapi terlalu ragu dan akhirnya mengurungkan niatnya. Dia langsung kembali ke ruang kerjanya untuk mencari informasi tentang kasusnya Usa.
Keesokan harinya, Usa mendapati Tian tertidur di sofa. Usa jadi terpesona menatap wajah damai Tian dalam tidurnya. Tapi tiba-tiba Tian mau bangun, Usa sontak panik melompat kembali ke ranjangnya dan pura-pura masih tidur.
Untungnya Tian percaya kalau dia masih tidur lalu dengan manisnya membenarkan selimutnya Usa. Namun menatap wajah cantik Usa malah membuatnya terpesona... saat tiba-tiba saja alarm berbunyi yang kontan menyadarkan Tian.
Canggung, Tian pun pamit mau pulang sebentar untuk mandi. Tapi Usa malah mendadak beranjak bangkit mau ikut pulang juga. Tian melarang, bersikeras mengingatkan bahwa Usa hanya boleh pulang kalau dokter mengizinkan.
Dia tidak sadar kalau Dokter Methit melihatnya. Menyadari Usa sendirian di kamarnya sekarang, Dokter Methit jadi ingin menemui Usa. Awalnya dia masih agak ragu-ragu, namun tiba-tiba saja dia mendengar suara teriakan dari dalam.
Cemas, Dokter Methit akhirnya masuk sambil memanggil Usa dengan nama panggilan akrab 'Sa'. Usa sendiri tidak kenapa-kenapa dan hanya terjatuh dari ranjang gara-gara mau mengambil HP-nya yang terjatuh.
Usa jelas penasaran dengan cara Dokter Methit memanggilnya, apa mereka saling mengenal? Yang tak disangkanya, Dokter Methit tiba-tiba malah meminta maaf padanya dengan penuh rasa bersalah.
Tian bertemu Chawit di depan rumah sakit. Chawit sudah menyelidiki setiap sudut rumah Tian, tapi tidak menemukan apa pun. Jadi dia menduga kalau Kao mungkin cuma melihat sesuatu. Tapi tempat itu adalah titik buta, tidak ada CCTV di tempat itu.
Tapi kenapa Usa terus menerus bersikeras meyakini bahwa ada orang yang dilihat Kao dan orang itu mungkin adalah orang yang sama yang menyerangkan beberapa malam yang lalu? Apa Usa sengaja mengatakan semua itu hanya supaya mereka berpikir bahwa dia tidak terlibat, dan bahwa pelakunya adalah orang lain? Apa mungkin Usa sengaja agar mereka mengalihkan perhatian mereka darinya?
Hmm, sepertinya pernah ada hubungan asmara di antara Dokter Methit dan Usa dulu. Dokter Methit meminta maaf karena tidak ada di sisi Usa saat Usa mengalami masa sulit pasca kehilangan suaminya dan harus menjalani pengobatan selama berbulan-bulan lamanya. Dokter Methit benar-benar merasa menyesal karena meninggalkan Usa. Usa jelas bingung mendengarnya, memangnya hubungan mereka dulu seperti apa?
Dokter Methit sedih mendengarnya. Dia langsung menggenggam tangan Usa dan bertanya apakah Usa benar-benar tidak ingat tentang hubungan mereka berdua?
Tiba-tiba Tian dan Chawit kembali. Dokter Methit sontak melepaskan tangannya. Chawit jelas mengenal Dokter Methit, namun entah mengapa hubungan mereka tampak canggung. Dokter Methit pun bergegas pamit dan pergi.
Usa langsung penasaran menanyakan hasil penyelidikan Chawit dan apakah mereka menemukan jejak pelakunya. Chawit menjawabnya dengan agak sinis dan agak menyindir Usa, seolah mengisyaratkan bahwa mereka tidak menemukan jejak apa pun karena mungkin pelakunya adalah orang dalam.
Mereka tersela oleh kedatangan Dokter Chan saat itu. Tian dan Chawit pun keluar agar Dokter Chan bisa memeriksa pasiennya. Tian penasaran dengan dokter tadi dan hubungannya dengan Usa, sepertinya mereka dekat dilihat dari cara mereka berpegangan tangan tadi.
Chawit sepertinya tahu betul hubungan antara Usa dan Dokter Methit. Dia bahkan sinis banget saat mengomentari Usa yang kecentilan merayu sembarang pria padahal dia wanita yang sudah menikah.
Chawit mengaku bahwa dia pernah mendengar rumor tentang hubungan Usa dan Dokter Methit sebelum Dokter Methit pergi ke luar negeri. Banyak saksi mata yang pernah melihat mereka bersama beberapa kali, dan hubungan mereka terlihat sangat dekat. Tian pasti mengerti kan 'dekat' yang dia maksud itu apa?
Dokter Methit memiliki reputasi yang cukup baik, bahkan banyak yang memprediksi dia akan menjadi kepala rumah sakit di masa depan nanti. Tiew dan Usa juga memiliki reputasi mereka sendiri-sendiri di kota ini, makanya gosip hubungan mereka bertiga tersebar luas di setiap sudut kota ini.
Tian jadi teringat pertengkaran kakaknya dan kakak iparnya yang pernah dia saksikan dulu. Jelas-jelas Tiew mengetahui hubungan mereka, tapi Tiew menutupi aib istrinya dan terus membelanya saking cintanya pada istrinya itu. Cintanya terlalu berlebihan sehingga dia selalu memaafkan apa pun kesalahan istrinya.
Dulu dia pernah tanya apakah Usa berselingkuh, tapi Tiew malah membela Usa dan bersikeras mempertahankan Usa. Tiew bahkan meminta Tian untuk berjanji menjaga Usa jika terjadi sesuatu padanya.
Sejak saat itu, Tiew tidak pernah lagi membicarakan pertengkarannya dengan Usa, makanya Tian pikir kalau hubungan mereka sudah membaik. Menurut Chawit, itu karena Tiew adalah pria terhormat yang tidak mau menyebarkan aib istrinya. Makanya salah satu kecurigaan Chawit tentang motif pembunuhan Tiew adalah perselingkuhannya Usa. Dia curiga ada orang lain selain Usa yang terlibat dalam kasus ini, dan orang itu mungkin adalah Dokter Methit.
Tapi ada yang aneh bagi Tian. Kalau Dokter Methit sungguh pelakunya, lalu kenapa dia malah menyakiti Usa sebrutal itu? Chawit sinis, mungkin saja terjadi sesuatu di luar kontrol mereka sehingga membuat Dokter Methit menyerang Usa juga. (Hmm, Chawit kenapa kayaknya dendam banget sama pria dan wanita yang berselingkuh?)
Usa sekarang berubah bpikiran ingin menginap lebih lama di rumah sakit, tapi Tian juga berubah pikiran dan bersikeras memaksa Usa untuk pulang sekarang juga. Usa kesal tapi tak ada yang bisa dilakukannya selain menurutinya.
Tapi begitu sampai rumah, Usa sontak mengonfrontasi sikap Tian dan Chawit di rumah sakit tadi. Tian sontak balas mengonfrontasi kedekatannya dengan Dokter Methit tadi, bisa-bisanya Usa melakukan hal menjijikkan semacam itu di rumah sakit.
"Apanya yang menjijikkan, dia cuma memegang tanganku dan bukannya menciumku."
"Kalau kalian melakukan itu, akan kulempar orang itu ke luar ruangan."
"Oh, jangan bilang kalau kau marah padaku karena cemburu demi kakakmu?"
Tian meralat, dia marah pada Usa karena Usa tidak menghormati mendiang suaminya. Usa sinis mendengarnya, Dokter Methit memegang tangannya dan bersyukur karena dia tidak mati, lalu dia harus bagaimana? Masa iya dia harus menampar dan menendang Dokter Methit keluar ruangan?
"Oh, jadi itu caramu mendapatkan kembali ingatanku?" Sinis Tian.
Usa hampir mau nyolot tapi Bibi Suree mendadak muncul menyela mereka untuk melapor bahwa dia sudah membersihkan seluruh ruangan. Dia penasaran apakah besok Usa akan ke kantor atau tinggal di rumah, biar dia tahu apakah besok dia harus mengirim makanan atau tidak.
Usa dan Tian sontak menjawab bersamaan, tapi beda jawaban. Usa mau tetap di rumah, tapi Tian mau dia ke kantor. Hmm, jelas Tian ingin mengawasi Usa setiap saat sekarang. Dalam flashback, dia memang disuruh sama Chawit untuk mengawasi Usa dengan ketat, siapa tahu mereka akan bisa mengungkap kasus ini lebih cepat.
Bersambung ke part 3
1 Comments
Mantap mba imma....
ReplyDeleteMaksih banyak...
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam