Ada satu netizen yang diam-diam memotret saat Jian Yang ngobrol berdua dengan Tong Yao, juga saat Tong Yao belanja bersama Si Cheng. Menghubungkan kedua foto itu, si netizen langsung mengunggahnya ke medsos.
Para netizen langsung bisa menduga bahwa wanita inilah Smiling (nama akun game Tong Yao), anggota baru ZGDX. Namun yang paling menarik perhatian mereka adalah hubungannya dengan kedua pria.
Xiao Pang dan Tong Yao memutuskan bermain bersama. Gaya permainan Tong Yao memang sangat cepat dan berani dalam mengambil setiap kesempatan sekecil apa pun biarpun itu beresiko, tapi kesannya dia kurang bisa bekerja sama dengan orang lain dan ingin menang sendiri.
Xiao Pang benar-benar kagum padanya, pantas saja Tong Yao dijuluki Hua Mulan dunia e-sport. Hanya Lao K yang tak ragu untuk blak-blakan menyindirnya yang cuma ingin menang sendiri.
Si Cheng dan Yu Ming juga setuju dengan Lao K, hanya saja mereka tak enak hati untuk mengucapkannya langsung di hadapan Tong Yao. Mereka sengaja menjauh dari semua orang saat mendiskusikan segala kekurangan gaya permainan Tong Yao tadi: Terlalu gegabah, kurang profesional, sama sekali tidak memikirkan timnya.
Sebenarnya sebelum merekrut Tong Yao, Yu Ming pernah bertarung dengan Tong Yao. Jadi sebenarnya sejak awal mereka sudah tahu kekurangan Tong Yao. Tapi Yu Ming tetap menginginkan Tong Yao untuk menggantikannya karena hanya Tong Yao yang terbaik dari sekian banyak orang. Mereka hanya perlu melatih Tong Yao dengan baik untuk meningkatkan profesionalitasnya.
Si Cheng menyetujuinya karena dia sepenuhnya percaya dengan penilaian Yu Ming dalam memilih orang, mengingat setengah dari tim mereka adalah pilihan Yu Ming juga.
"Dari ratusan orang, dialah yang kupilih, keinginan menangnya sangat besar, tidak mau kalah, tidak takut pada apa pun. Sedikit mirip denganmu." Ujar Yu Ming.
Biarpun sekarang tangannya sudah tidak bisa digunakan untuk bertanding, tapi dia memilih mundur bukan hanya karena masalah cideranya. Banyak sekali orang baru yang muncul dalam turnamen musim semi tahun ini. Jika mereka ingin masuk ke final, maka mereka butuh orang nekat seperti Tong Yao.
"Ada resikonya. Turnamen nasional akan segera dimulai."
"Makanya kita harus melatih Tong Yao. Kau benar, dia harus menjadi pemain profesional dan bukan hanya pemain biasa."
Si Cheng akhirnya setuju dan menyuruh Yu Ming untuk segera mengatur jadwal latihannya Tong Yao mulai besok. Tiba-tiba Si Cheng ditelepon ayahnya yang marah-marah gara-gara ibunya Si Cheng lagi-lagi, kabur dari rumah. Si Cheng santai saja menanggapinya dan berkata kalau dia akan pulang besok.
Yu Ming pun mulai melatih Tong Yao keesokan harinya mulai dari dasar. Dan dia benar-benar melatihnya dengan ketat mulai dari teori sampai praktek, setiap hari, sampai Tong Yao bosan dan kecapekan.
Suatu hari mumpung ada kesempatan, Tong Yao ingin ganti suasana dengan memainkan game sederhana Solitaire, tapi sayangnya, dia ketakutan dengan cepat.
Saat Jin Yang meneleponnya, dia langsung curhat tentang latihannya yang udah kayak kerja rodi ini. Bukannya bersimpati dan menghibur sahabatnya, Jin Yang malah teringat sama Ai Jia. Soalnya curhatan Tong Yao ini persis banget kayak Ai Jia. Tong Yao jadi sebal.
Pelatihannya membuat jam tidurnya jadi terganggu sehingga dia baru bisa tidur di pagi hari. Malam harinya, Xiao Pang baru membangunkannya dan memberitahu bahwa Yu Ming menginginkannya untuk bermain dengan Lao K.
Sikap Lao K masih dingin seperti sebelumnya. Namun yang paling tak disangka Tong Yao, kali ini dia bukan hanya harus satu tim sama Lao K, tapi juga sama Jian Yang. Parahnya lagi, di tim lawan ada Si Cheng.
Xiao Pang menyarankannya untuk mencoba membujuk Si Cheng untuk mengalah padanya. Dia mencoba mengirim chat ke Si Cheng dengan nada sok melas dan sok imut, tapi Si Cheng sama sekali tak terpengaruh dan tetap menghajarnya dengan ganas. Tong Yao sontak memelototi Xiao Pang dengan kesal.
Dia terus berusaha meminta belas kasihan Si Cheng yang kontan saja membuat Jian Yang semakin cemburu. Xiao Pang punya ide buruk lain, lakukan serangan mental pada Si Cheng. Maka Tong Yao pun mencoba menakut-nakuti Si Cheng dengan mengklaim kalau kucingnya mau memakan ikan-ikannya Si Cheng.
Tapi tetap saja Si Cheng tak terpedaya sedikit pun dan tetap menyerangnya dengan ganas. Dia terus saja sibuk membujuk Si Cheng dengan berbagai cara alih-alih fokus pada game-nya. Lao K lama-lama sebal mendengarnya, dan Jian Yang cemburu. Jian Yang mencoba mencoba menawarkan bantuannya sendiri untuk membantu Tong Yao, tapi Tong Yao tak menanggapinya.
Yang jadi masalah, semua chat bujukan yang Tong Yao kirim ke Si Cheng itu terlihat seperti chat rayuan. Salah satu netizen langsung meng-SS dan mengunggah chat-chat itu ke medsos, termasuk chat-nya Jian Yang jelas-jelas bernada cemburu.
Gara-gara itu, beredar gosip bahwa hubungan mereka bertiga adalah cinta segitiga yang digambarkan bak kisah Siluman Ular Putih. Dan kontan saja itu membuat para penggemar sangat marah. Bukan hanya pada Tong Yao, tapi juga pada Si Cheng dan Jian Yang.
Ayah yang rutin mengikuti situs developer game sejak putrinya menjadi pemain e-sport profesional, langsung tahu tentang masalah ini dan akhirnya Ibu juga jadi tahu. Kontan saja Ibu langsung menghubungi putrinya itu dan marah-marah menuntut penjelasan.
Tong Yao tetap tenang saat dia meyakinkan Ibu bahwa gosip itu tidak benar. Dia di sini serius latihan 20 jam sehari setiap hari, mana mungkin dia ada waktu untuk pacaran.
Ibu langsung bisa menduga kalau Dewa Yang yang disebut-sebut para netizen itu adalah Jian Yang, tetangga mereka sekaligus mantannya Tong Yao yang baru putus setahun yang lalu.
Tong Yao membenarkan dan meyakinkan Ibu untuk tidak khawatir. Dulu semasa pacaran sama Jian Yang, kuliahnya sama sekali tak terpengaruh. Sejak putus, mereka tidak pernah bertemu lagi. Kebetulan saja waktu itu bertemu lagi waktu pertandingan.
"Lalu siapa Kak Cheng? Dia mendekatimu?"
"Kak Cheng adalah ketua tim kami. Dia yang paling tidak bersalah. Jangan bicara sembarangan, mendekati apa? Memangnya aku sehebat itu?"
Ibu masih saja terus mengomel, memperingatkan Tong Yao untuk lebih berhati-hati. Tapi tepat saat itu juga, Tong Yao melihat Si Cheng baru pulang dan langsung mematikan teleponnya. Si Cheng langsung to the point menuntut penjelasan tentang hubungan Tong Yao dengan Jian Yang. Hubungan mereka bertiga sekarang jadi sangat rumit sampai bisa dijadikan sinetron, tahu nggak?
Rekan setimnya Jian Yang juga penasaran dengan hubungan Jian Yang dan Tong Yao. Jian Yang mengaku bahwa Tong Yao adalah mantan pacarnya dan Tong Yao bermain e-sport demi dia.
Maka secara bersamaan di tempat yang berbeda, Tong Yao dan Jian Yang mulai menceritakan kisah masa lalu mereka.
Dulu karena Jian Yang hobi bermain game online, dan dia benar-benar hebat dalam hal itu, Tong Yao jadi ingin mempelajarinya juga dan Jian Yang dengan senang hati mengajarinya. Dia pula yang memilihkan hero andalan Tong Yao yang sesuai keinginan Tong Yao. Mereka begitu bahagia waktu itu.
Suatu hari saat Jian Yang ultah, Tong Yao menghadiahinya sebuah jam tangan (Jian Yang masih menyimpan jam tangan itu sampai sekarang). Namun hari itu juga, Jian Yang memberitahu Tong Yao bahwa dia memutuskan untuk berhenti kuliah karena dia direkrut untuk menjadi pemain e-sport profesional.
Mereka mulai LDR sejak saat itu. Awal-awalnya mereka masih sering berkomunikasi, namun lama kelamaan, Tong Yao mulai merasa ada yang berbeda dalam hubungan mereka.
Dan perasaan itu semakin kuat saat Jian Yang sudah mulai sibuk dengan berbagai kegiatannya dan mulai semakin terkenal sehingga semakin sulit dihubungi. Chat-nya pun jarang dibalas. Dan begitulah, akhirnya mereka pun putus.
Timnya Jian Yang berkomentar bahwa apa yang Jian Yang lakukan itu sama dengan membimbing mata-mata lawan. Karena itulah, mereka menyarankan Jian Yang untuk balikan saja sama Tong Yao, biar mata-mata lawan akan berbalik menjadi mata-mata mereka.
Ujung-ujungnya percakapan mereka malah mengarah ke Si Cheng yang kontan saja membuat Jian Yang kesal saking cemburunya. Tapi dia memang ingin balikan sama Tong Yao dan langsung mengirim chat ke Tong Yao dan mengajaknya untuk memulai hubungan mereka dari awal.
Tong Yao hampir tersedak air yang diminumnya begitu membaca chat itu. Tapi Tong Yao tidak mau dan menegaskan bahwa hubungan mereka sudah lama berakhir. Tapi penolakannya itu malah membuat Jian Yang jadi curiga. Dia langsung menelepon Ai Jia untuk menanyakan itu, tapi Ai Jia meyakinkan bahwa itu cuma gosip, sama sekali tidak ada hubungan apa pun antara Si Cheng dengan Tong Yao.
Tong Yao benar-benar menyesal dan merasa bersalah karena sudah menyebabkan kekacauan ini adahal dia baru masuk tim dan belum memiliki pencapaian apa pun. Lao K juga jadi marah padanya.
Xiao Pang bilang kalau selama ini tak pernah ada berita negatif tentang Si Cheng, ini pertama kalinya Si Cheng dikritik karena masalah sepele, makanya Tong Yao sangat merasa bersalah padanya.
Si Cheng sebenarnya tidak marah padanya. Wajar ada gosip semacam ini mengingat ini pertama kalinya ada perempuan yang menjadi pemain profesional di antara para pria. Tidak usah terlalu dipikirkan, gosip semacam ini pasti akan cepat mereda. Dan setelah itu, fokus perhatian netizen hanya akan tertuju kemampuan dan prestasinya Tong Yao.
Tong Yao sontak mengangkat tiga jarinya dan bersumpah kalau dia pasti bisa melakukannya, sama persis seperti yang dilakukannya sebelumnya saat dia bersumpah kalau dia akan menjaga kucingnya dengan baik. Sebelumnya Si Cheng cuek saja, tapi kali ini dia mulai menyadari keimutan Tong Yao, dan seketika itu pula dia tiba-tiba jadi terpesona pada Tong Yao hingga dia jadi canggung sendiri.
Tiba-tiba dia mendapat notifikasi berbagai komentar penggemar yang sangat marah, bahkan sampai menyatakan tidak mau lagi jadi penggemarnya. Tong Yao juga mendapat notifikasi lain. Kali ini gosip yang viral, jadi semakin ngawur, mengklaim bahwa Tong Yao bergandengan tangan sama Si Cheng waktu mereka belanja bersama.
Tong Yao jadi kesal dan langsung mengeluh ke Si Cheng, mereka kan tidak pernah saling menyentuh. Eh tapi Si Cheng malah tiba-tiba menggodanya dengan menggenggam tangannya. Mereka sudah gandengan tangan beneran sekarang. Pfft!
Kaget, Tong Yao sontak melepaskan tangannya dan beralih memeluk Da Bing terlalu erat sampai Si Cheng harus mengingatkannya untuk melepas kucingnya atau dia akan mati sesak napas.
Tong Yao ingin membuat postingan di medsos untuk mengklarifikasi masalah ini. Tapi yang tak disangkanya, Si Cheng berkata kalau dia sudah melakukannya. Lagipula, masalah seperti ini memang harus diselesaikan oleh pria.
Wah! Sungguh gentleman. Tong Yao sontak menatapnya dengan kagum, tapi malah membuat Si Cheng jadi takut sama tatapan matanya.
"Meski aku tidak tahu siapa yang akan menjadi istrimu kelak, tapi aku sekarang sudah mulai iri padanya. Karena kau pasti akan melindunginya dengan baik. Melindunginya dari hujan peluru dan badai."
Si Cheng tiba-tiba memegang kepalanya bak mengelus kepala pacar sambil mengomel. "Istri apaan? Kau bodoh, yah?"
Tong Yao jadi canggung dan langsung menabok tangan Si Cheng. Tapi di balik wajah sok cemberutnya, Si Cheng diam-diam tersenyum saat melihat keimutan Tong Yao dari kejauhan.
Bersambung ke episode 4
1 Comments
Please lanjut dong min,
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam