Tong Yao adalah seorang gadis 22 tahun yang baru lulus kuliah. Orang tuanya, sama seperti orang tua pada umumnya, menginginkannya untuk mendapatkan pekerjaan yang bagus. Namun Tong Yao lebih suka main game online dan dia memang sangat ahli dalam hal itu, bahkan para pria pun terkagum-kagum padanya.
Gerakan jari-jarinya dan koordinasi kedua tangannya dalam mengendalikan keyboard dan mouse begitu cepat dan lihai, menjadikannya mid-laner yang handal. Dengan menggunakan Hero andalannya, Tamamo-no-Mae, dia berhasil mengalahkan lawannya dengan cepat dan pemain nomor satu di server nasional.
Dari percakapannya dengan sahabatnya, Chen Jin Yang, Tong Yao menjadi ahli bermain game berkat ajaran dari mantannya. Si mantan sendiri sekarang sudah menjadi pemain e-sport profesional di grup CK.
Karena kesibukan si mantan itulah yang lama kelamaan membuat hubungan mereka semakin renggang hingga akhirnya mereka putus. Nasibnya Jin Yang juga sama. Mantannya juga seorang pemain e-sport profesional dan mereka putus gara-gara itu.
Berkat kehebatan main game-nya, Tong Yao jadi dilirik oleh salah satu grup e-sport profesional ZGDX yang saat itu kebetulan sedang mencari seorang mid-laner baru untuk menggantikan mid-laner mereka yang memutuskan untuk pensiun karena cidera tangan.
Awalnya dia tak percaya saat dia mendapat pesan dari Xiao Rui yang mengaku sebagai manajer-nya ZGDX. Menyadari keraguannya, Xiao Rui pun mengundang Tong Yao untuk menonton pertandingan ZGDX melawan grup CK di Shanghai.
Setibanya di hotel tempat ZGDX menginap, dia baru mengetahui kalau Xiao Rui benar-benar manajernya ZGDX, grup e-sport yang diketuai oleh Lu Si Cheng yang tampan rupawan. Ekspresinya yang selalu dingin, semakin menambah pesonanya di mata kaum hawa.
Anggotanya terdiri dari: Lao Mao, Lao K, Xiao Pang, dan Yu Ming (Yang terkenal sebagai Dewa Ming). Yu Ming inilah yang memutuskan pensiun karena cidera pergelangan tangannya. Sebenarnya mereka punya mid-laner cadangan, namun entah mengapa mereka memutuskan mencari orang baru. Pertandingan kali ini adalah pertandingan terakhirnya Yu Ming sebelum pensiun.
Karena tidak pede dengan penampilannya yang belum keramas, Tong Yao memutuskan untuk tidak bertemu dengan tim ZGDX dulu dan hanya melihat mereka dari kejauhan. Namun berbeda dengan para cewek lain yang mengelu-elukan Si Cheng karena wajah cool-nya, kesan pertama Tong Yao saat melihat wajah dingin Si Cheng justru adalah Si Cheng itu orang yang galak. Dan Xiao Rui membenarkan itu.
Tak sengaja dia dan Si Cheng sebenarnya berpapasan secara tak langsung di supermarket. Tapi sepertinya Si Cheng tidak tahu kalau Tong Yao adalah orang baru yang direkrut Xiao Rui.
Tong Yao ingin membeli air galonan. Tapi karena terlalu berat, dia menyembunyikannya dulu di rak paling atas biar tidak diambil orang soalnya cuma tinggal satu itu saja, dia lalu pergi sebentar untuk mengambil troli.
Tapi saat dia kembali tak lama kemudian, dia malah mendapati galon yang disembunyikannya sudah hilang diambil orang. Yang tidak diketahuinya, yang mencurinya sebenarnya Si Cheng.
Si Cheng tahu soalnya dia melihat dari belakang saat Tong Yao bersusah payah berjinjit untuk menyembunyikan galon itu di rak teratas. Si Cheng yang tinggi, bisa mengambil galon itu dengan mudah. Dia bahkan sinis ngata-ngatain gadis kerdil yang menyembunyikan galon ini sangat bodoh.
Tong Yao jelas kesal begitu menyadari air balonnya hilang dicuri orang, terpaksalah sekarang dia cuma bisa beli air botolan dan lanjut belanja sambil bicara di telepon sama Jin Yang yang mendukungnya untuk tanda tangan kontrak saja.
Jin Yang masih kesal sama mantan pacarnya yang bernama Ai Jia. Makanya dia mendukung Tong Yao biar Tong Yao bisa tanding sama Ai Jia dan mengalahkannya.
Usai belanja, tak sengaja lagi mereka bertemu di dalam lift hotel. Tong Yao sontak kegirangan dalam hati karena berada di dalam satu lift bersama Si Cheng, tapi dia berusaha keras menyembunyikan keantusiasannya dengan pura-pura sok cool.
Dibalik wajah dingin dan galaknya, Si Cheng cukup baik juga membantu Tong Yao memencetkan tombol lift saat dia melihat Tong Yao kesulitan mau memencet tombol lift gara-gara belanjaannya dan tubuh pendeknya.
Pertandingan dimulai keesokan harinya. Saat MC menyuruh masing-masing ketua tim untuk mengucap sepatah dua kata sebelum bertanding, Jian Yang pintar bermulut manis meminta dukungan para penggemar. Sedangkan Si Cheng dingin dan tak mau repot-repot bertele-tele dan tegas menyuruh anak buahnya untuk bermain dengan baik saja.
Tapi sebelum pertandingan dimulai, kamera tiba-tiba menyorot wajah cantik Tong Yao. Sontak saja keberadaan Tong Yao itu membuat Jian Yang sangat terpengaruh sehingga dia jadi tidak fokus dengan game-nya sehingga beberapa kali dia salah mengambil keputusan dan akhirnya membuat timnya kalah di babak pertama.
Maka saat rehat sebelum memasuki babak kedua, dia langsung keluar untuk bicara dengan Tong Yao. Dia berpikir kalau Tong Yao datang untuk menonton dirinya karena masih marah padanya. Dia berusaha menjelaskan bahwa renggangnya hubungan mereka karena dia sama sekali tidak bisa meneleponnya karena semua ponsel mereka disita selama sesi pelatihan.
Tong Yao menegaskan kalau dia sama sekali tidak marah, hubungan mereka sudah selesai, titik, tamat! Jadi Jian Yang tidak perlu menjelaskan apapun. Dan lagi, dia datang bukan untuk menonton Jian Yang, melainkan karena dia direkrut untuk bergabung menjadi pemain profesional dalam tim ZGDX.
Hah? Jian Yang tak percaya, mana mungkin seorang wanita bisa bermain game online profesional. Kesal, Tong Yao langsung balas menyindir permainan Jian Yang yang payah banget tadi.
Sontak saja hinaan Tong Yao malah semakin memicu semangat juang Jian Yang di babak selanjutnya. Permainannya tiba-tiba menjadi lebih ganas. Malah sekarang tim ZGDX yang mengalami kesulitan.
Terutama karena tangannya Yu Ming yang cidera, terus menerus gemetaran hebat yang membuatnya sering salah langkah dan akhirnya mereka malah telak dari CK. Jian Yang langsung melirik Tong Yao dengan bangga dan pongah, padahal Tong Yao bahkan tak tertarik sedikitpun.
Biarpun Si Cheng dan yang lain sama sekali tak menyalahkannya, tapi Dewa Ming benar-benar merasa bersalah pada timnya, menyadari dirinya-lah yang membuat mereka kalah.
Dalam pidato perpisahannya, Yu Ming menceritakan kisah masa lalunya, bagaimana dulu pilihan karirnya ini diremehkan oleh banyak orang, termasuk oleh keluarganya sendiri. Namun dia selalu yakin dan percaya dengan pilihannya sendiri, inilah impiannya dan dia yakin bahwa e-sport akan memiliki masa depan yang cerah.
Gara-gara itu pula, dia sampai bertengkar dan perang dingin dengan keluarganya hingga dia kabur dari rumah, bergabung dalam tim ZGDX dan akhirnya menjadi pemain e-sport profesional.
Selama masa-masa perjuangan mereka bersama, dia dan timnya pernah mendapat kehormatan beberapa kali, namun pernah pula mendapat kejatuhan beberapa kali, namun mereka mampu bangkit kembali. Di sinilah dia menemukan arah hidupnya setelah kegagalan berulang kali.
Namun sayangnya hari ini dia harus melepaskan impiannya ini. Kekalahannya hari ini adalah petunjuk bahwa dia harus mulai memberikan jalan bagi generasi baru. Selama impian itu tak pernah padam, maka pasti akan ada orang yang menggantikannya di panggung pertandingan ini.
"Dan orang ini, kuharap dia bisa segera mengambil keputusan." Ujar Yu Ming (Jelas ini adalah pesan untuk Tong Yao)
"Kuharap suatu hari ini, ketia tim ZGDX memenangkan tropi itu, aku masih ada, kalian juga masih ada. Sekarang, aku, Yu Ming, anggota tim ZGDX, setelah kompetisi musim semi ini berakhir, secara resmi pensiun." Pungkas Yu Ming yang kontan membuat semua orang menangis penuh haru. Dan seketika itu pula semua penonton meneriakkan penyemangat untuk Yu Ming.
Tong Yao pun begitu terharu sehingga saat itu juga, dia mantap mengambil sebuah keputusan lalu mengirim chat ke Xiao Rui, menyatakan bahwa dia bersedia bergabung bersama ZGDX.
Begitu dia keluar, Jian Yang tiba-tiba menyeret masuk ke tangga darurat tanpa memedulikan tatapan para penggemarnya dan langsung menghujaninya dengan berbagai pertanyaan.
Jian Yang sungguh tidak mengerti kenapa Tong Yao ingin bergabung dengan ZGDX, padahal dulu Tong Yao bahkan tidak setuju kalau dia menjadi pemain profesional. Dan kenapa Tong Yao tidak bilang-bilang dulu padanya? Kalau Tong Yao ingin menjadi pemain profesional, kenapa Tong Yao tidak bergabung bersama timnya saja daripada bersama ZGDX?
Tong Yao santai saja menanggapi semua pertanyaannya. Pertama, dia ingin menjadi pemain profesional karena dia ingin. Jian Yang siapa berani mengaturnya? Kenapa dia harus bilang-bilang ke Jian Yang kalau dia ingin menjadi pemain profesional? Dan kenapa pula dia harus bergabung dengan timnya Jian Yang?
"Karena timku ada aku."
"Kutanya sekali lagi, kau siapa?" Sinis Tong Yao.
"Aku yang mengajarimu main game. Klien di komputermu juga aku yang memasangnya. Maka jika kau ingin menjadi pemain profesional, maka seharusnya kau bergabung dengan timku."
"Kakak, sudah kubilang berkali-kali. Aku menjadi pemain profesional, sama sekali tidak ada hubungannya denganmu. Kau selalu menekankan kalau kau yang mengajariku main game. Kenapa? Kau ingin aku membayar biaya les?"
"Tong Yao, kau sengaja membuatku marah, yah?"
"Jian Yang, kau cukup bermain dengan baik saja. Lihatlah permainan ronde pertamamu tadi, memberikan tiga nyawa untuk lawan, sungguh permainan yang menyakiti mata."
"Tidak bagus? Kalau sejak awal kau bilang mau bergabung bersama mereka, akankuberikan ronde kedua dan ketiga pada mereka, anggap saja sebagai hadiah untukmu. Bukankah bagus jika kuberikan juara ada bos masa depanmu?" Sinis Jian Yang.
"Juara dan yang lain, memangnya perlu kau yang memmberikannya? Kami punya kemampuan untuk mendapatkannya sendiri."
Jian Yang masih saja bersikeras meyakini kalau Tong Yao mau bergabung ke ZGDX karena Tong Yao masih marah padanya tak peduli berapa kali Tong Yao harus mengulang kalau ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Jian Yang. Tong Yao tegaskan sekali lagi, ini murni karena dia benar-benar ingin menjadi pemain profesional.
"Baiklah, kalau begitu ke depannya jika bertemu di pertandingan, aku tidak akan mengalah sedikit pun."
"Baiklah, sampai jumpa di arena pertandingan." Balas Tong Yao lalu pergi.
Namun yang tak Jian Yang sangka, Si Cheng tiba-tiba turun dari lantai atas setelah tak sengaja mendengarkan semua percakapan mereka barusan. Dari perdebatan mereka tadi lah, Si Cheng baru tahu kalau timnya kedatangan orang baru dan ternyata orang itu dan Jian Yang saling mengenal.
"Menarik sekali. Maksudku anggota tim baru kami menarik sekali." Komentar Si Cheng.
Begitu Tong Yao keluar dari gedung pertandingan itu, dia baru melihat notifikasi pengumuman dirinya yang menjadi anggota baru ZGDX.
Bersambung ke episode 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam