Sinopsis My Dear Guardian Episode 12

Zhou Ran menghubungi bosnya untuk melaporkan perkembangan misinya. Bos T4 sudah diberitahu sama Long Yi tentang apa yang Zhou Ran lakukan pada Mu Ze. Zhou Ran beralasan bahwa dia melakukan itu untuk menyingkirkan rintangan, Mu Ze adalah rintangan baginya untuk mendekati Xia Chu dan ayahnya.

Dia meyakinkan kalau dia melakukan ini demi kepentingan misinya, sama sekali tidak ada niatan egois. Tapi Bos T4 jelas tak mempercayainya sepenuhnya. Maka dengan memanfaatkan sakitnya ibunya Zhou Ran, Bos T4 mendesak dan secara tak langsung mengancam Zhou Ran untuk mempercepat misinya biar Zhou Ran bisa segera kembali dan mengoperasi ibunya yang membutuhkan transplantasi jantung.

Long Yi meyakinkan Bos T4 kalau Zhou Ran itu bohong, Zhou Ran mendekati tentara itu karena punya rencana lain selain untuk tujuan melaksanakan misinya. Bos T4 santai mengingatkan Long Yi bahwa Zhou Ran masih berada di bawah kendalinya karena ibunya Zhou Ran ada di tangannya. 

Tapi Bos T4 punya tugas khusus untuk Long Yi, dia menugaskan Long Yi untuk menghabisi seseorang bernama Ah Gui begitu dia kembali ke Cina nanti, Bos T4 khawatir orang itu akan menghubungi kliennya tanpa izin.

Saat Mu Ze mengantarkannya ke rumah sakit, Xia Chu menawarkan diri untuk membelikan novel itu jika Mu Ze benar-benar ingin membacanya. Mu Ze menolak, dia akan menocba mencari buku itu sekali lagi.

Tapi Mu Ze penasaran apakah belakangan ini Xia Chu pernah bertemu Mi Gu. Xia Chu mengaku mereka pernah bertemu sekali, memangnya kenapa? Mu Ze ingin ketemu Mi Gu? Tapi Mu Ze tetap merahasiakan ulah Mi Gu itu dan mengklaim kalau dia cuma tanya saja.

Xia Chu curiga, Dokter Zhang kan naksir Mi Gu, pasti Mu Ze menanyakan ini karena disuruh sama Dokter Zhang ya? Mu Ze menyangkal, tapi Xia Chu ngotot tak percaya.

Tepat setelah mereka berpisah, Mu Ze mendapat pesan dari Xiao Jun yang kedengarannya darurat, memintanya untuk segera datang ke rumahnya. Setibanya di sana, dia mendapati Meng Zheng sedang mengajar kelas merangkai bunga. Dari semua murid wanita, Dokter Zhang juga ikut hadir, tapi fokus utamanya malah merekam Meng Zheng alih-alih mengikuti kelas itu sendiri.

Dokter Zhang mengaku datang untuk menyerahkan kartu pos yang ditujukan pada Xiao Jun tapi dikirimkan ke rumah sakit. Dan kartu pos itulah yang membuat Xiao Jun panik menyuruh Mu Ze datang, soalnya kartu pos itu dari gebetannya, Xuan Xuan. 

Xuan Xuan bilang kalau dia ingin melihat Xiao Jun melakukan gerakan-gerakan militer untuk hari ulang tahunnya nanti, tapi Xiao Jun sudah banyak lupa, makanya dia memanggil Mu Ze kemari untuk mengajarinya lagi. Ini penting banget!

Saat Mu Ze turun tak lama kemudian, hanya ada Dokter Zhang di sana, sedang menonton siaran konferensi pers proyek kerja sama rumah sakitnya dengan perusahaan percetakan 3D-nya Zhou Ran.

Mu Ze langsung penasaran sama Zhou Ran, Dokter Zhang pun memberitahu tentang proyek kerja sama dengan Zhou Ran itu dan keterlibatan Mi Gu yang merekam acara itu. Dia juga memberitahu bahwa Mi Gu berencana mengangkat tema toko buku dalam episode berikutnya, jadi Dokter Zhang berencana untuk merekomendasikan toko bukunya Meng Zheng ini.

Dokter Zhang tampak jelas naksir Meng Zheng dan langsung nyerocos memuji-muji segala kelebihan Meng Zheng, bahkan berkata bahwa siapa pun yang menikahi Meng Zheng, pria itu sangat beruntung.


Mu Ze tak setuju dengannya dan terang-terangan menyarankan Dokter Zhang untuk tidak lagi datang kemari. Tapi Dokter Zhang tak peduli, bertekad mau terus datang kemari di masa mendatang. Lagian apa salahnya seorang pria lajang mengagumi wanita lajang.

Mu Ze menegaskan bahwa kakak iparnya tuh beda. Dokter Zhang boleh-boleh saja mengagumi kakak iparnya. Tapi dia tahu betul apa hobinya Dokter Zhang, karena itulah, dia tidak akan tinggal diam jika kakak iparnya dan Xiao Jun terluka gara-gara Dokter Zhang.

Sikap Mu Ze ini jelas membuat Dokter Zhang jadi penasaran sama hubungan Meng Zheng dan Mu Ze yang sebenarnya. Terlepas dari status Meng Zheng yang merupakan janda dari rekannya, apakah mereka berdua punya hubungan spesial?

Belum sempat tanya lebih lanjut, Meng Zheng mendadak kembali, cuma mau ambil dompet, mau membelikan makan malam untuk mereka. Tapi begitu Meng Zheng pergi, Mu Ze langsung mengusir Dokter Zhang.

Eh tapi... Mu Ze mendadak kepikiran obatnya dan langsung meminta bantuan Dokter Zhang untuk mengecek obat pemberian Xia Chu itu, tapi dia tidak memberitahu dari mana dia mendapatkan obat itu dan hanya beralasan kalau obat itu ada hubungan dengan pekerjaannya.

Dokter Zhang langsung ke rumah sakit untuk menyerahkan obat itu ke laboratorium lalu mampir ke kantor, membawakan makanan untuk para dokter. Tapi saat itu cuma ada Xia Chu di kantor.

Xia Chu langsung menyerahkan laporan medis seorang pasien padanya. Pasien itu pernah menjalani operasi transplantasi jantung. Tapi setelah dia bangun, si pasien ini banyak berubah sifatnya menjadi lebih lembut dan sensitif, sangat berbeda dari sosok dirinya sebelum operasi. Usut punya usut, si pendonor jantung dulunya adalah seorang pemuda yang suka membaca dan menulis puisi.

Xia Chu jadi berpikir bahwa perubahan sifatnya ini memang dipengaruhi oleh transplantasi jantung itu. Jantung kan memompa dan mengedarkan darah ke seluruh tubuh dan ke otak. Mungkin saat bagian dari sel induk donor mencapai otak, itu memengaruhi memori reseptor.

Dokter Zhang rasa Xia Chu berpikir terlalu berlebihan. Dokter Zhang yakin kalau itu hanya masalah psikologi. Orang yang menderita penyakit jantung selama lebih dari 10 tahun, bahkan hampir mati, tiba-tiba terlahir kembali. Wajar saja kalau dia mengalami perubahan kepribadian dan psikologi. Dokter Zhang menyarankannya untuk mendiskusikan masalah ini lebih lanjut dengan psikolog saja.

Tapi saat dia mau pergi, seorang dokter lain tiba-tiba muncul membawa botol obat itu. Xia Chu langsung mengenalinya sebagai obat yang pernah dia berikan ke Mu Ze karena dia sendiri menggambar emoji di botol obat itu dengan niatan untuk menyemangati Mu Ze. Xia Chu jelas penasaran dan langsung menanyai Dokter Zhang tentang obat itu dan alasan Mu Ze memeriksa obat itu.

Begitu mereka bertemu, Xia Chu langsung mengonfrontasi Mu Ze tentang masalah ini. Dia tidak terima dengan sikap Mu Ze ini, kesannya seolah Mu Ze curiga dia punya niat buruk memberinya obat palsu.

Mu Ze meyakinkan kalau ini tidak ada hubungannya dengan Xia Chu, tapi dia tidak bisa menjelaskan lebih lanjut karena dia belum mendapatkan hasil lab obat itu, jadi dia menyarankan sebaiknya mereka menunggu hasil lab keluar dulu, baru bicara lagi.

Rao Zhi mengajak Mu Ze bertemu di taman dan memberitahu bahwa putrinya akan pulang sebentar lagi. Masalahnya, Rao Zhi sibuk dan tidak ada waktu untuk menjemputnya, jadi dia meminta bantuan Mu Ze untuk menggantikannya. Mu Ze setuju.


Long Yi melapor bahwa beberapa pabrik pengolahan mereka di luar negeri dirampok dan pelakunya adalah Ah Gui. Kabarnya, sekarang orang itu sudah melarikan diri ke Cina. Maka Bos T4 untuk memerintakan Long Yi untuk memberitahukan masalah ini ke Zhou Ran.

Xia Chu mendatangi rumah Mi Gu tapi malah mendapati Mi Gu menyambutnya dengan menenteng sebilah pisau. Dia memang ketakutan gara-gara cowok ca~~l itu pernah muncul lagi mengganggunya. Tuh orang bahkan pernah hampir masuk rumahnya. Xia Chu shock, kok bisa sih Mi Gu bertemu orang brengsek semacam itu.

"Itu karena..." Mi Gu entah kenapa mendadak ragu seolah menyadari dirinya hampir keceplosan dan langsung cepat-cepat mengalihkan topik, menanyakan tujuan kedatangan Xia Chu.

Xia Chu langsung menggerutu kesal mengeluhkan Mu Ze yang mencurigainya, bahkan sampai memeriksakan obat pemberiannya ke laboratorium. Mana mungkin dia mempertaruhkan karirnya hanya untuk meracuni Mu Ze. Pokoknya Xia Chu mau pindah saja, dia tidak mau tinggal serumah sama cowok bermuka dua itu.

Mi Gu seketika terdiam canggung... Hingga akhirnya dia memutuskan untuk jujur mengaku bahwa dia menukar obatnya Xia Chu waktu dia menjemput kucingnya Xia Chu waktu itu. Dia mengaku kalau dia melakukannya karena Zhou Ran bilang kalau kondisi Xia Chu sedang tidak baik.

Zhou Ran bilang bahwa Xia Chu stres berat gara-gara kembalinya dia. Zhou Ran bilang bahwa Xia Chu punya riwayat penyalahgunaan obat tidur yang diakibatkan perpisahan mereka dulu. Mi Gu awalnya tak percaya mengingat dia tahu sendiri betapa cerianya Xia Chu.

Tapi Zhou Ran dengan gigih meyakinkan Mi Gu tentang kekhawatirannya terhadap Xia Chu hingga Mi Gu luluh dan mau juga membantunya untuk menukar obatnya Xia Chu dengan obatnya sendiri yang dia klaim obat penenang. Mi Gu sama sekali tidak tahu kalau obat yang dia tukar itu ternyata buat Mu Ze.

Tapi Xia Chu jadi penasaran dengan hubungan mereka. Apa mereka akrab hingga Zhou Ran meminta Mi Gu untuk menukar obat itu? Dan juga, bukankah Mi Gu yang waktu itu mengirim Zhou Ran ke rumah sakit? 

Mi Gu akhirnya jujur mengaku bahwa pria yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama di bandara yang pernah dia ceritakan adalah Zhou Ran. Dia tinggal di gedung seberang, jendela rumah mereka bahkan saling berhadapan.

Dia tidak memberitahu Xia Chu karena awalnya dia pikir dia bisa melepaskan Zhou Ran, dia tidak mau membuat masalah jadi tambah rumit. Mi Gu sungguh-sungguh minta maaf.

Setelah Xia Chu pergi, Mi Gu menelepon Zhou Ran untuk memberitahukan masalah ini padanya. Dia tidak mengkhawatirkan masalah penukaran obat itu, melainkan hubungan mereka bertiga.

Dia terus terang mengaku kalau dia tidak ingin kehilangan Zhou Ran, tapi dia juga tidak ingin kehilangan sahabat baiknya. Tapi Zhou Ran sendiri tidak terlalu memikirkannya karena tepat saat itu juga, dia mendapat pesan dari Long Yi yang memerintahkannya untuk menghabisi Ah Gui.

Xia Chu pulang dengan galau dan penuh rasa bersalah pada Mu Ze hingga dia semakin bertekad untuk keluar dari rumah Mu Ze malam ini juga. Mu Ze jadi kesal dengan keputusan sepihaknya itu.

Akhirnya dia memutuskan untuk memperlihatkan video saat Mi Gu menukar obat itu, tapi Xia Chu malah jadi kesal menyadari Mu Ze ternyata menginstal kamera tersembunyi di ruang tamu. Mu Ze mengintipnya, yah?

Mu Ze menyangkal, dia sama sekali tidak tertarik dengan privasinya Xia Chu. Kamera itu dipasang untuk mengawasi rumah, demi keamanan Xia Chu juga. Dan inilah hasil tangkapan kamera itu. Dia mendapati obat itu ditukar, jadi wajar dong kalau dia curiga dan memeriksakannya. 

Terserah Mu Ze saja, pokoknya Xia Chu tetap mau pergi. Tapi Mu Ze dengan cepat mencegahnya dan menuntut alasan kemarahan Xia Chu.

Xia Chu menegaskan kalau dia tidak marah sama Mu Ze. Hanya saja hari ini dia mengetahui segalanya secara bersamaan dan dia terlalu sulit untuk mencernanya. Dia butuh waktu untuk menenangkan diri dan pikirannya. Pokoknya dia tidak mau melihat Mu Ze hari ini.


Tapi Mu Ze ngotot menghalangi jalannya. Xia Chu mencoba mendorongnya sekuat tenaga, tapi Mu Ze dengan mudahnya menampik tangannya sehingga Xia Chu jadi terdorong tepat ke dada Mu Ze. Pfft!

Baiklah kalau Xia Chu tidak ingin melihatnya, tapi dia saja yang pergi. Sekarang sudah malam, tidak baik Xia Chu pergi malam-malam begini. Dan lagi, dia butuh bantuan Xia Chu untuk menjemput sepupunya di bandara. Sepupunya itu akan tinggal di sini juga bersama mereka, jadi sebaiknya Xia Chu menjemputnya dan memulai hubungan baik dengan sepupunya itu.

Dan ada satu informasi penting, sepupunya yang bernama Liang Shao Xue itu mengidap ADHD dewasa. Dia sulit berkonsentrasi dan sulit mengendalikan emosinya, dan ada gangguan stres juga, dia bisa tertidur kapan saja. Jadi Xia Chu harus berhati-hati dan memperhatikan kondisinya saat menjemputnya nanti.

 Xia Chu tak percaya mendengarnya. "Dia sakit dan kau suruh aku menjemputnya?"

"Kau kan dokter."

"Aku dokter bedah jantung!"

"Kebijakan semua dokter sama. Dan lagi, selain kau, aku tidak bisa tenang jika orang lain yang menjemputnya. Jadi hanya bisa kau, Xia Chu."

Xia Chu canggung mendengarnya. "Jangan menyanjungku."

Baiklah, kucing besar. Nanti kubelikan permen yah." Goda Mu Ze sambil mengelus rambutnya lalu pergi.

Xia Chu sempat tercengang sesaat sebelum kemudian dia sadar dan langsung kesal mengacak-acak rambutnya. Yang lebih tak disangka, saat dia hendak membuka kulkas, dia menemukan pesan yang ditempel Mu Ze, memberitahu kalau dia membeli kue kesukaan mereka banyak sekali. Xia Chu tersentuh.

Zhou Ran menggunakan mesin cetak 3D-nya bukan cuma untuk bisnisnya, melainkan juga untuk membuat senjata 3D. Dan karena misi dari Long Yi tadi, dia pun mempercepat pembuatan benda itu.

Seperti yang dikatakan Long Yi, Zhou Ran sepertinya memang punya rencana lain pada Mu Ze entah apa, mungkin dia punya dendam pribadi Mu Ze. Dia bahkan masih menyimpan sebuah koran yang dalam salah satu artikel berita, memperlihatkan fotonya Mu Ze yang saat itu tengah menjalankan misi menggerebek sarang narkoba.

Biarpun itu bukan pistol betulan, tapi fungsi dan kemampuannya tak ubahnya seperti yang asli. Zhou Ran langsung mencoba menembak fotonya Mu Ze dengan penuh dendam dan sukses melubangi foto itu.

Dalam flashback, saat Zhou Ran masih remaja, dia pernah mendapat kiriman kartu kredit dari ayahnya dan juga KTP-nya. Namun hari itu juga, kehidupan damainya tiba-tiba hancur saat rumahnya didatangi sekelompok mafia anak buahnya Bos T4.

Ayahnya Zhou Ran ternyata terlibat dengan geng mafia itu, tapi kemudian sepertinya dia mengkhianati mereka dan dibunuh. Tapi Bos T4 curiga kalau Ayahnya Zhou Ran sempat mengirimkan sesuatu pada mereka.

Ibunya Zhou Ran benar-benar tidak tahu apa-apa, tapi Bos T4 tak percaya dan langsung memberi perintah untuk menghabisi mereka. Dalam keputusasaannya untuk menyelamatkan mereka berdua, Zhou Ran akhirnya menyerahkan apa yang mereka minta lalu memohon-mohon pada Bos T4 untuk membiarkannya bergabung bersama mereka. 

Begitulah awal mula Zhou Ran bergabung dengan geng itu dan akhirnya menghilang dari hidup Xia Chu. Zhou Ran memberitahu Long Yi bahwa Ah Gui sudah ditemukan. Dia mengetahui lokasi Ah Gui dari melacak akunnya dan diketahui bahwa dia akan mengirim barang ke hotel Wenhui, lusa jam 3 sore.

Pada saat yang bersamaan, para polisi yang selama ini memantau akun-nya Zhou Lan di situs gelap itu, mendapati ada orang lain di perusahaannya Kak Xiong yang menggunakan ID-nya Zhou Lan dan bergabung bersama orang lain yang ber-ID 'Buddha'. Mereka sepakat untuk bertemu untuk mengambil barang di Hotel Wenhui, lusa jam 3 sore.

Di hotel itu pula, lusa akan diadakan forum medis. Zhou Ran yakin kalau Ah Gui sengaja memilih lokasi dan waktu itu karena target utamanya sebenarnya adalah Tuan Xia, Ayahnya Xia Chu.

Tentu saja Zhou Ran juga tidak akan melewatkan kesempatan itu. Tapi karena dia tidak bisa memanfaatkan Xia Chu, jadi dia ganti haluan pada Mi Gu yang dia tahu akan pergi ke Hotel Wenhui lusa untuk meliput forum medis itu. Dia merayu Mi Gu dengan kata-kata gombal yang sukses membuat Mi Gu tersipu malu, sebelum kemudian meminta bantuannya terkait acara forum medis itu.

Dokter Zhang menelepon Mu Ze untuk melaporkan hasil uji lab obat itu. Obat itu memang tidak berbahaya, tapi tidak sepenuhnya aman juga. Dari karakteristiknya yang berpori, mudah larut dalam air dan mudah ditelan, mereka mendapati bahwa obat itu adalah pil cetak 3D.

Komposisi obat itu adalah beberapa obat herbal penenang yang disintesis dengan teknologi cetak 3D. Yang paling penting adalah penggunaan adjuvan yang berlebihan. Sehingga penggunakan obat ini dalam jangka panjang, beresiko kanker hati.

Bersambung ke episode 13

Post a Comment

0 Comments