Sinopsis Crush Episode 6

Xiao Wei memberitahu Wu Yan bahwa dia ingin ikut pertunjukkan minggu depan dan menyanyi, makanya dia ingin Wu Yan membantu melatihnya. Tapi karena Wu Yan tidak bisa, maka dia menyarankan Xiao Wei untuk minta bantuan Nian Qin. 

Dia bahkan langsung antusias menelepon Nian Qin tapi menyuruh Xiao Wei sendiri yang ngomong. Dan rencananya sukses, Nian Qin langsung setuju tanpa ragu untuk melatih Xiao Wei.

Keesokan harinya saat Wu Yan baru tiba di panti asuhan, dia mendapati Nian Qin, Xiao Wei dan beberapa anak lain sudah menunggunya. Latihan pun dimulai saat itu, dan ternyata Xiao Wei memang cukup pintar menyanyi. Hmm, pantas saja Nian Qin menyukai anak itu.

Nian Qin tiba-tiba memutuskan untuk menyuruh anak-anak itu bernyanyi satu per satu lalu memuji mereka dengan elusan di kepala. Wu Yan juga mau begitu, maka dia langsung ikutan duduk di bangku anak-anak, menyamar jadi salah satu dari mereka dan mulai menyanyi.

Tapi Nian Qin malah tidak mengelus kepalanya. Maka Wu Yan sendiri yang langsung mengambil tangan Nian Qin, meletakkannya di kepalanya sambil menginstruksikan Nian Qin untuk mengelus kepalanya juga. Pfft!

Nian Qin langsung melepaskan tangannya dengan sok jaim seperti biasanya, padahal begitu selesai latihan, dia diam-diam tersenyum. Hujan turun lagi, Xiao Lu belum datang menjemputnya, Wu Yan pun menyatakan akan ikut menunggu menemani Nian Qin.


Nian Qin lagi-lagi menolak, maka Wu Yan berinisiatif untuk menawarkan diri untuk mengantarkan Nian Qin ke toserba terdekat untuk beli payung. Kali ini Nian Qin akhirnya setuju juga. Wu Yan pun senang.

Payungnya Wu Yan sebenarnya kekecilan untuk berdua, tapi dia membiarkan Nian Qin berada di bawah payung sepenuhnya sehingga dia sendiri jadi basah kuyup. 

Nian Qin sama sekali tidak menyadarinya... sampai saat kasir menawari Wu Yan untuk beli handuk dan berkomentar kalau Wu Yan pasti basah kuyup karena sibuk menjaga pacarnya.

Penasaran, Nian Qin langsung menyentuh lengan Wu Yan dan saat itulah dia menyadari bajunya Wu Yan basah kuyup. Seketika itu pula dia langsung menyuruh Wu Yan untuk mengambil handuk.

Wu Yan tersenyum mendengarnya. Baiklah, tapi... "Lepaskan dulu tanganmu."

Pfft! Nian Qin baru sadar kalau dia masih mencengkeram tangan Wu Yan dan buru-buru melepaskannya. Wu Yan ceroboh banget, saat sedang mengusap dirinya sendiri, dia malah tak sengaja menumpahkan minumannya.

Nian Qin sebenarnya menyodorkan saputangan padanya, tapi Wu Yan tidak melihatnya dan sibuk sendiri mengelap kekacauan yang dibuatnya dengan tisu. Nian Qin akhirnya memasukkan kembali saputangannya tepat saat Xiao Lu datang menjemputnya.


Mengingat interaksi mereka tadi, Xiao Lu yakin kalau gadis itu pasti menyukai Nian Qin. Tapi Nian Qin ngotot menyangkal, menyakini kalau Wu Yan hanya mengaguminya sebagai Yi Jin.


Tapi acara pertunjukkan yang seharusnya menyenangkan itu berubah menjadi tak nyaman bagi Xiao Wei saat para donatur itu terang-terangan mengumumkan kemalangan yang dialami Xiao Wei sehingga membuatnya kehilangan kedua orang tuanya dan kedua matanya.

Hanya Nian Qin yang mengerti betul apa yang dirasakan Xiao Wei karena dulu juga dia pernah mengalaminya. Dia mengerti dan mengakui kalau orang-orang itu memang berniat baik. Hanya saja, mereka juga selalu menekankan bahwa orang-orang cacat itu berbeda dari orang lain. Mereka tidak mengerti bahwa yang diinginkan orang-orang cacat itu bukanlah belas kasihan, melainkan keadilan.

Berkat bantuan Wu Yan, Wei Hao dan Xu Qian akhirnya bisa bicara baik-baik untuk menyelesaikan masalah di antara mereka dan keduanya sepakat untuk menjadi teman seperti dulu lagi. Wei Hao juga tidak akan memaksa Xu Qian untuk kembali ke band.

Nian Qin meminta Xiao Lu untuk menyelidiki calon orang tua angkat Xiao Wei dan bisa cukup tenang saat Xiao Lu melapor bahwa mereka tidak punya catatan kriminal apapun ataupun hal buruk lainnya.

Bahkan keesokan harinya, dia dan Wu Yan bersama-sama menemani Xiao Wei untuk menemui pasutri itu. Si istri tampak jelas menyukai Xiao Wei, tapi karena masih asing, jadi Xiao Wei masih takut sama mereka.

Hari sudah sore saat mereka pulang naik bis. Wu Yan memberikan sebelah headset-nya pada Nian Qin untuk mendengarkan radio bersama. Wu Yan mengaku bahwa dia suka mendengarkan suara radio karena dia tidak suka melihat matahari terbenam karena itu artinya hari akan segera berakhir padahal pekerjaannya belum selesai.

Makanya dia suka memasang headset-nya sambil mendengarkan siaran radio sambil memejamkan mata sebentar. Lalu saat dia membuka mata, hari sudah berganti petang. Malam yang panjang akhirnya datang untuk dia sia-siakan lagi. Nian Qin sontak tersenyum mendengarnya. Tapi saat Wu Yan mengomentari ekspresinya itu, dia langsung pasang muka lempeng lagi. 


Mengalihkan topik, Wu Yan tanya apakah besok Nian Qin mau ikut mereka naik kincir ria. Nian Qin menolak, tapi Wu Yan yakin kalau itu artinya Nian Qin bakalan datang. Nian Qin sontak berpaling padanya, tapi Wu Yan dengan cepat memberitahu Nian Qin bahwa jarak mereka sekarang sangat dekat, dan seketika itu pula Nian Qin terdiam.


Nian Qin masih keukeuh menolak pergi ke taman hiburan tak peduli berapa kali Xiao Lu membujuknya untuk pergi. Tapi keesokan harinya, akhirnya dia muncul juga di taman hiburan dengan muka cemberut seolah dia ada di sana karena sangat terpaksa soalnya Wu Yan kan orangnya ceroboh, Nian Qin khawatir kalau Wu Yan tidak akan bisa menjaga Xiao Wei dengan baik. Pfft! Iyain ajalah.


Wu Yan memberikan tangannya untuk Nian Qin genggam karena sekarang dialah pemandu mereka berdua. Tapi Nian Qin malah cuma mencubit ujung lengan kemejanya. Kesempatan, Wu Yan langsung menggenggam tangan Nian Qin yang kontan saja mengejutkan Nian Qin. Dia bahkan mengusilinya dengan memakaikannya bando telinga Mickey.

Di dalam kincir ria, Wu Yan tiba-tiba melafalkan lirik lagunya Yi Jin dan memberitahu Xiao Wei bahwa itu lagu yang ditulis oleh idolanya yang merupakan seorang penulis lagu berbakat. 

Menatap Nian Qin di hadapannya ini mendadak membuat Wu Yan terdorong untuk melakukan sesuatu. Mumpung kedua orang yang bersamanya ini buta, Wu Yan langsung saja memanfaatkan kesempatan untuk mendekat ke Nian Qin, berniat mau menciumnya. (Pfft! Dasar si eneng, mentang-mentang cowoknya buta, jadi dia bisa seenaknya)

Tapi tepat saat dia berada tepat di depan mukanya Nian Qin, pria itu tiba-tiba berkata. "Hal seperti ini seharusnya dilakukan oleh pria duluan."

Hah? Kok dia bisa tahu sih? Kayaknya dia memang selalu tahu setiap kali Wu Yan dekat dengannya? Tapi kok bisa?


Nian Qin dengan santainya mengaku bahwa sebenarnya dia tidak buta total. Dia masih bisa melihat pergerakan dalam jarak 2 meter (Pantesan!). Sungguh dia tidak menyangka kalau Wu Yan ternyata seorang penggemar yag melewati batas.

Wu Yan menyangkal. Dia ingin menjelaskan bahwa tidak memandang Nian Qin berbagai Yi Jin. Tapi Nian Qin dengan cepat menutup mulutnya, mengingatkannya untuk tidak banyak bicara di hadapan anak kecil.

Tapi tak pelak kejadian tadi membuat Nian Qin begitu bahagia sampai-sampai dia memainkan lagu Twinkle Twinkle Little Star dengan nada ngawur ala Wu Yan, dan dia bahkan tidak sadar kalau yang dia salah nada sampai saat Xiao Lu memberitahukan tentang itu padanya.

Xiao Lu bisa menduga kalau dia pasti sedang bahagia. Kalau tidak, maka tidak mungkin dia salah nada. Nian Qin langsung sok jaim menyangkal dan beralasan bahwa tidak ada yang salah atau benar dalam musik karena musik kan wakili suara hati. Dia langsung beranjak pergi dengan tergesa-gesa sampai kakinya tersandung kursi lagi. Pfft!


Keesokan harinya saat Wu Yan mendatangj panti asuhan, dia melihat Nian Qin lewat. Tapi kejadian kemarin membuat Wu Yan jadi terlalu canggung menghadapinya. Jadi Wu Yan sengaja berjalan diam-diam di belakangnya. 

Tapi kemudian saat kepala panti menanyakan keberadaan Wu Yan pada Nian Qin, Nian Qin dengan senyum geli memberitahu bahwa Wu Yan ada di belakangnya. Hah? Kok dia bisa tahu juga? Apa dia punya mata di belakang kepalanya?

Bersambung ke Episode 7

Post a Comment

1 Comments

  1. Sukaaa sinopsisnya , sampe ikut senyum" ngebayangi kejailan si Wu Yen..lanjut truss ya kakak
    Semangattt

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam