PERHATIAN! Aku mohon dengan sangat, JANGAN COPY-PASTE!
Kenapa dari dulu aku selalu menghadapi masalah kayak gini? Heran deh! Siapa pun kamu, kalau kamu ingin menjadi recapper atau menjadi blogger, cobalah tulis recap atau sinopsis kamu sendiri.
Setiap recapper punya pemahaman cerita dan gaya penulisan sendiri-sendiri. Apa kamu tidak bangga jika recapan kamu sendiri dibaca dan dipuji orang lain? Kenapa harus copy-paste? Kamu lebih bangga dengan recapan orang lain kah daripada recapan kamu sendiri? Kalau kamu benar-benar suka sama drama ini, cobalah buat recapanmu sendiri. Please, sekali lagi kumohon, JANGAN COPY-PASTE.
Cobalah tulis recapan kamu sendiri, oke? Siapa tahu kamu ternyata cukup berbakat untuk menjadi recapper. Aku dulu juga mencoba menjadi recapper karena terinspirasi dari para recapper senior. Kutudrama, Kdramatized, Mumuzizi, Clover Blossom dan lain-lain... banyak deh pokoknya.
Recapanku ini nggak ada apa-apanya dibanding recapan para senior, tapi inilah aku dan recapanku sendiri, dan aku bangga. Karena itulah, daripada kamu jadi copaser, cobalah untuk menjadi recapper aja. Nonton, nikmati, pahami dan tulis sendiri recapan kamu dengan gaya penulisan kamu sendiri. Oke? Sekali lagi, mohon untuk TIDAK COPY-PASTE. Happy reading ^^
Recap Episode 14 - 15:
Saat tengah menjalankannya tugas dari Wen Gu untuk pergi mengambil barang ke perusahaannya Qiao Yan, Rou Wei melihat Qiao Yan bekerja berdua saja bersama Lin Wei. Rou Wei langsung memotret mereka diam-diam lalu memperlihatkannya ke Yi Yue. Dia meyakinkan Yi Yue bahwa jika Qiao Yan tidak memberitahukan masalah ini padanya, maka itu artinya ada yang tidak beres.
Yi Yue jadi semakin yakin dengan dugaan Rou Wei saat Qiao Yan lebih memilih lembur di hari minggu daripada menghabiskan waktu bersamanya dan Xiao Bao, dan pikirannya itu kontan membuatnya jadi cemburu berat.
Xiao Bao mengetahui tentang masalah 'saingan cinta' mamanya itu dari Xiao An. Maka kemudian dia mengajak mamanya pergi ke kantor papa dengan alasan kangen sama papa. Yi Yue bahkan membawakan makan siang untuk Qiao Yan, tapi Lin Wei mendadak muncul dan membawakan makan siang juga untuk Qiao Yan.
Xiao Bao yang tak senang melihat mamanya bersedih, malah mengusili Lin Wei dengan memasukkan ulat mainan ke cangkir kopinya Lin Wei dan akhirnya menganggu pekerjaan papanya dan itu kontan membuat Qiao Yan marah.
Ujung-ujungnya dia jadi menyalahkan Yi Yue dan menuduhnya terlalu memanjakan Xiao Bao. Yi Yue juga tidak terima dengan sikap Qiao Yan yang selalu lebih mementingkan pekerjaan dan jadilah mereka bertengkar hebat saling menyalahkan satu sama lain... hingga Yi Yue ngambek dan memutuskan untuk membawa Xiao Bao pulang ke rumah orang tuanya.
Ibunya Yi Yue mencoba memancing Xiao Bao untuk memanggilnya 'Nenek'. Tapi sayangnya, Xiao Bao tetap tidak mau bersuara. Dia bahkan menolak disuapi semangka sama Ibu dan hanya mau disuapi mamanya.
Ibu bisa menebak kalau Yi Yue datang bukan untuk sekedar berkunjung melainkan kabur dari rumah karena bertengkar dengan Qiao Yan. Tapi kalau dia kabur meninggalkan suaminya, seharusnya jangan cuma bawa anak, seharusnya dia bawa kabur juga semua uang suaminya. Pfft! Pinter!
Pintu rumah mereka baru diketuk malam harinya. Yi Yue langsung semangat 45 membuka pintu, mengharap Qiao Yan datang menjemput mereka. Tapi yang datang malah sekretarisnya Qiao Yan yang datang cuma untuk mengantarkan koper-koper mereka, karena Qiao Yan mengira kalau Yi Yue cuma sedang mengunjungi orang tuanya, sama sekali tidak kepikiran kalau Yi Yue kabur dari rumah. Apalagi dia memang sedang sibuk luar biasa menangani proyeknya bersama Lin Wei. Yi Yue kecewa.
Namun Yi Yue tak sempat memikirkan masalah ini lebih jauh karena tiba-tiba saja ayahnya jatuh pingsan dan harus dilarikan ke rumah sakit. Kondisinya cukup kritis sehingga harus segera dioperasi dan itu kontan membuat Ibu shock.
Karena masalah ini, Yi Yue meminta bantuan Rou Wei untuk memulangkan Xiao Bao ke papanya. Dan dari Xiao Bao-lah, Qiao Yan akhirnya mengetahui tentang kondisi ayahnya Yi Yue.
Dia dan Xiao Bao langsung pergi ke rumah sakit lalu menghubungi sekretarisnya, menyuruhnya untuk memanggilkan beberapa dokter spesialis untuk menangani Ayah. Yi Yue pun mantap untuk menandatangani persetujuan operasi.
Setelah mengurus segalanya, Qiao Yan kembali ke rumah sakit malam harinya, membawakan makan malam untuk Yi Yue dan menemaninya di sisinya. Yi Yue setulus hati berterima kasih padanya. Tapi kenapa Qiao Yan membantunya?
"Karena kau adalah istriku."
"Sebenarnya kau tidak perlu melakukan ini. Hubungan kita hanya kontrak kerja. Kau sungguh tidak punya kewajiban itu."
"Makan saja selagi panas. Nanti pangsitnya dingin."
Tiba-tiba Qiao Yan mendapat chat dari Lin Wei yang menanyakan absennya. Tapi Qiao Yan mengabaikannya. Canggung, Yi Yue mencoba menanyakan bagaimana hubungan mereka yang sebenarnya karena dia pernah dengar kalau mereka pernah tunangan.
Qiao Yan akui bahwa kedua keluarga mereka memang dekat, tapi tidak benar kalau dia dan Lin Wei pernah tunangan. Mereka hanya kenalan sejak kecil. Yi Yue diam-diam senang mendengarnya.
Ning Fang tak sengaja bertemu Lin Wei dan langsung menyapanya akrab, tapi Lin Wei tampak tegang bertemu dengannya. Dalam flashback mereka pernah bertemu di luar negeri saat Ning Fang mengantarkan obat untuk Lin Wei. (Err... Ning Fang psikiater, apa mungkin Lin Wei menderita depresi?)
Kebetulan pula mereka ternyata berasal dari kampung halaman yang sama. Tapi entah kenapa fakta itu malah membuat Lin Wei tampak sangat gelisah. (Hmm, mencurigakan. Sepertinya ada sesuatu yang dia sembunyikan)
Bahkan kali ini saat Ning Fang dengan ramah mengajaknya makan bersama kapan-kapan sebagai teman sekampung, Lin Wei terang-terangan menolak dan meminta Ning Fang untuk merahasiakan apa yang terjadi padanya di luar negeri dulu.
Wen Gu dengan sengaja menyuruh beberapa pegawainya untuk menyusahkan Rou Wei dengan memberinya segudang pekerjaan yang sebenarnya bahkan bukan tanggung jawabnya dan mendesaknya untuk menyelesaikan semuanya dengan cepat.
Lalu Wen Gu datang bak pahlawan yang menyelamatkan si cantik dari pembulian dan pura-pura mengomeli para pegawai yang membuli Rou Wei, lalu menyatakan bahwa Rou Wei adalah orangnya.
Tapi yang tak disangkanya, Rou Wei dengan santainya berkata bahwa dia melakukan semua pekerjaan ini dengan sukarela. Dan lagi, dia sudah selesai mengerjakan semuanya. Dia bahkan mengucap terima kasih pada mereka karena bagaimanapun, dia adalah pegawai baru. Dan mereka telah berbaik hati memberinya kesempatan untuk memahami cara kerja semua departemen. Pfft! Para pegawai itu sampai harus menahan tawa geli mereka menyadari rencana Wen Gu gagal total lagi. Wen Gu benar-benar frustasi dibuatnya.
Ayah akhirnya sadar keesokan harinya. Biarpun sangat takut kalau dirinya mungkin akan mati selama operasi nanti, tapi sempat-sempatnya dia masih memikirkan uang hasil taruhannya dengan teman-temannya dan mengeluh kalau dia ingin makan wonton buatan Yi Yue.
Yang tak disangka, Ayah ternyata tak pernah memakai uang saku pemberian Yi Yue. Semua uang pemberian Yi Yue ditabungnya di bank dan sekarang Ayah memberikan kartu ATM tabungannya itu ke Yi Yue sebagai hadiah pernikahan. Yi Yue terharu mendengarnya.
Ibu dan Yi Yue gugup menantikan hasil operasinya Ayah. Qiao Yan dan Xiao Bao datang tak lama kemudian untuk menemani dan menyemangati mereka. Setelah beberapa jam berlalu, akhirnya operasinya Ayah selesai dengan lancar.
Yi Yue menjaganya semalaman sampai terkantuk-kantuk di kursinya. Melihat itu, Qiao Yan jadi bingung harus bagaimana untuk membenarkan posisi tidurnya Yi Yue. Akhirnya dia cuma menyelimuti Yi Yue dengan jasnya lalu berusaha merapikan rambutnya Yi Yue yang nempel ke bibirnya, tapi Yi Yue malah tiba-tiba saja menggigit jarinya dan mengunyahnya tanpa sadar sambil ngelantur tentang ceker ayam. Wkwkwk!
Dan Yi Yue baru bangun semenit kemudian saat Qiao Yan berusaha menarik tangannya dari mulutnya. Dan baru saat itulah mereka sadar kalau Ayah ternyata sudah bangun sedari tadi dan geli melihat interaksi lucu mereka. Canggung, Yi Yue cepat-cepat berakting seolah mereka pasutri mesra.
Bibinya Qiao Yan datang keesokan harinya menjenguk Ayah. Di hadapan mereka, sikapnya tampak sangat sopan. Padahal begitu berduaan saja dengan Qiao Yan, dia langsung tak senang memprotes Qiao Yan yang mengabaikan pekerjaannya hanya untuk mengurusi 'orang asing'. Tapi Qiao Yan tegas mengingatkan bahwa Ayahnya Yi Yue bukan orang asing, melainkan ayah mertuanya, keluarganya.
Bibi makin tak senang melihat Xiao Bao begitu akrab dengan keluarganya Yi Yue, Bibi jadi menduga kalau Yi Yue sengaja mendekati Xiao Bao untuk mendapatkan Qiao Yan. Tapi Qiao Yan tegas menyangkal.
Tapi Bibi tak percaya, sangat yakin kalau hubungan Yi Yue dan Xiao Bao tidak biasa. Maka kemudian dia menyuruh asistennya untuk diam-diam menyelidiki Yi Yue lebih dalam lagi.
Wen Gu juga datang menjenguk Ayah. Yi Yue sekalian memanfaatkan saat itu untuk menanyai Wen Gu tentang foto-foto punggung wanita itu. Wen Gu awalnya ragu untuk menjawabnya, tapi Yi Yue dengan cerdiknya memancing Wen Gu dengan menawarinya segala informasi tentang Rou Wei.
Wen Gu jelas langsung terpancing dan dengan senang hati memberitahu Yi Yue tentang misinya Qiao Yan yang ingin menemukan seorang gadis. Hanya saja dia hanya pernah melihat punggung gadis itu. Tapi Wen Gu pesimis kalau gadis itu benar-benar ada, soalnya dia meyakini kalau Qiao Yan hanya pernah melihat gadis itu dalam mimpinya.
Qiao Yan baru selesai bekerja saat tiba-tiba dia mendapat telepon dari Ibunya Yi Yue yang mendesaknya untuk segera datang ke rumah sakit. Qiao Yan sudah khawatir saja terjadi sesuatu yang serius pada Ayah, tapi setibanya di sana, ternyata itu karena para saudaranya Yi Yue datang.
Semuanya antusias banget sama Qiao Yan. Para sepupunya Yi Yue bahkan lebay banget mengajak Qiao Yan selfie dan minta Wechat-nya. Salah satu Bibi bahkan dengan antusias menanyakan loker di perusahaannya Qiao Yan untuk putrinya. Ibunya Yi Yue sampai malu sama sikap para saudara mereka itu.
Rou Wei dan Ning Fang juga datang menjenguk. Berniat membantu mereka keluar dari situasi canggung ini, Rou Wei langsung memerintahkan Qiao Yan dan Ning Fang keluar dengan alasan meminta mereka membawakan beberapa kotak buah yang dia bawa.
Tapi saat kedua pria itu naik lift, mereka malah harus berdesakan di dalam lift yang sempit dan penuh itu. Posisi mereka menempel sangat dekat sehingga Qiao Yan jadi bisa mengamati rival cintanya itu dengan cermat. Mulai dari kulitnya yang mulus, jenis parfum yang dipakainya, style bajunya, otot lengannya, kebersihan kukunya, dsb.
Ning Fang malah tersenyum geli, soalnya ini kedua kalinya mereka menempel sedekat ini setelah kejadian pertama di restoran hotpot waktu itu. Qiao Yan langsung sebal mendengarnya dan memerintahkan Ning Fang untuk diam saja.
Biarpun Yi Yue menyangkal perasaannya pada Qiao Yan, tapi Rou Wei bisa melihat dengan jelas kalau Yi Yue sudah jatuh cinta pada Qiao Yan dan memperingatkannya untuk berhati-hati terhadap Lin Wei yang jelas berniat merebut Qiao Yan darinya.
Rou Wei memang benar. Bahkan saat itu juga, Lin Wei muncul di rumah sakit hanya untuk menjemput Qiao Yan kembali ke kantor dengan alasan ada masalah dengan pekerjaan mereka lalu mengancam Yi Yue untuk berhenti merepotkan Qiao Yan. Yi Yue jadi kesal karenanya, dan reaksinya itu kontan membuat Ning Fang sedih menyadari kalau Yi Yue ternyata sudah jatuh cinta sama Qiao Yan.
Akhirnya setelah sekian purnama hilang, cincin berlian segede gaban itu ketemu juga secara tak sengaja saat Rou Wei menjatuhkan beberapa barang di rak. Dia langsung mengembalikan cincin itu ke Yi Yue dan memberitahu Yi Yue bahwa ketemunya cincin ini menandakan bahwa Yi Yue harus mulai bertindak sebagai Nyonya He, lindungi suaminya, jangan sampai direbut si pelakor.
Ayah akhirnya sudah boleh pulang dari rumah sakit. Mereka sekeluarga pun merayakannya dengan makan malam bersama. Xiao Bao tampaknya begitu bahagia dan nyaman dengan keluarga barunya... hingga tiba-tiba saja dia memanggil Ayah dan Ibu dengan sebutan Kakek dan Nenek. Sayangnya, entah kenapa dia tetap tidak bisa atau mungkin tidak mau memanggil Qiao Yan sebagai Papa.
Tiba-tiba Qiao Yan ditelepon sama Lin Wei yang menyuruhnya untuk segera datang ke hotel bersamanya untuk menemui seorang partner bisnis. Terpicu oleh semangat dari Rou Wei, Yi Yue pun memutuskan untuk meminta bantuan Rou Wei untuk mendadaninya secantik mungkin lalu pergi menyusul suaminya ke hotel tersebut dengan diantarkan oleh Ning Fang.
Kebetulan saat masuk lift, ada pria setengah baya yang mengedarkan ponselnya kesana-kemari. Sebenarnya dia cuma mencari sinyal, tapi Yi Yue salah paham mengira pria itu memotretnya diam-diam.
Dan dia semakin salah paham saat pria itu tiba-tiba meletakkan ponselnya di lantai, tepat di bawah kakinya. Sontak saja Yi Yue langsung menyerang pria itu dan berniat mau menyeretnya ke polisi. Tapi begitu lift terbuka, dia malah mendengar Qiao Yan dan Lin Wei memanggil pria itu sebagai Direktur Jia, partner bisnis mereka.
Rou Wei diganggu kakaknya yang mendadak datang ke kantornya, bersikap sangat arogan seolah dia bos padahal dia cuma pengangguran beban keluarga yang terus menerus minta duit sama adiknya dengan berbagai alasan.
Memperhatikan interaksi mereka dari kejauhan membuat Wen Gu jadi salah paham mengira tuh cowok naksir Rou Wei. Maka dia langsung merangkul Rou Wei sok romantis dan berusaha mengusir si kakak. Tapi saat si kakak memperkenalkan dirinya sendiri sebagai kakak kandungnya Rou Wei, Wen Gu mendadak berubah sikap dan langsung menyapa si kakak dengan ramah.
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam