Keesokan harinya, Prin melihat Chen datang bersama Pam. Ah! Pantesan si Pam tertarik banget sama proyeknya Emperor. Ternyata dia mata-matanya Chen.
Prin kaget mengenali Pam. Dia langsung masuk ke ruangannya Chen dan menatap Pam dengan kesal. Pam tercengang mengenalinya.
"Jangan ganggu wanitaku!" Kesal Chen.
"Aku hanya ingin menanyakan sesuatu pada wanita ini."
"Kurasa sudah kukatakan dengan jelas padamu, Khun Parin. Kau tidak tidak punya hak untuk membuat kekacauan di ruanganku karena kau... cuma pegawai."
Pam langsung pura-pura lemah dan ketakutan. Chen jadi tambah kesal dan mengusir Prin. Terpaksalah Prin pergi.
Tapi dia menyuruh sekretarisnya untuk menyelidiki Pam. Si sekretaris malah berpikir kalau Prin nge-fans sama Pam dan dengan senang hati menawarkan bantuannya untuk mendapatkan tanda tangannya Pam.
"Tidak perlu. Aku cuma ingin tahu apa hubungan wanita itu dengan Khun Chanathip?"
"Sekarang ini mereka sedang dalam proses saling mengenal. Itu yang dia bilang ke reporter."
"Bisakah kau mencari tahu jadwal Khun Chanathip untukku? Akan lebih baik jika kau bisa mendapatkan jadwalnya Khun Napasiri (Pam)."
"Bos mau mengikuti mereka, yah?" Tanya Sekretaris kepo yang sontak mendapat tatapan tajam dari Prin.
Pam baru selesai melakukan pemotretan untuk iklanya Emperor saat Traitot datang bersama Pam. Pam kaget melihatnya, tapi dia cepat-cepat menguasai diri dan menyapanya sok akrab. Kapan Mitra balik dari luar negeri?
"Belum lama. Kita tidak pernah bertemu sejak malam itu di Hua Hin, kan?"
Pam canggung seketika dan buru-buru menghindar dengan alasan harus ganti baju.
Di rumah, Bibi Waew memperhatikan Mitra tampak sedih. Si kembar juga memperhatikannya dan dengan manisnya bertanya apakah P'Mitra capek.
"Rina akan buatin snack yang enak buat P'Mitra biar P'Mitra tidak capek. Bagaimana?"
Ketulusan mereka kontan membuat senyum Mitra kembali mereka. Bibi Waew cepat-cepat menjauhkan mereka dengan menyuruh mereka makan snack bersama Jane agar dia bisa bicara berdua dengan Mitra.
Ada apa sebenarnya dengan Mitra? Jangan-jangan dia masih memikirkan masalah pria itu? Mitra mengakuinya, dia takut dia akan dipisahkan dari si kembar.
"Jangan berpikir berlebihan. Mungkin takkan terjadi hal buruk seperti yang kau pikirkan. Bibi rasa, kau mungkin tidak akan sering bertemu dengannya."
Mitra sedikit lebih tenang mendengarnya. "Aku akan berusaha menghindarinya sebisaku. Tapi jauh lebih baik tidak bertemu dengannya seumur hidupku."
Sayangnya Bibi Waew tidak bisa menemani Mitra lebih lama di sini, sebentar lagi dia harus kembali ke pekerjaannya, dia sudah cuti terlalu lama. Mitra sontak memeluknya dengan sayang. Kalau bukan karena Bibi Waew, Mitra pasti tidak akan bisa melewati masalah ini.
"Ingatlah kata-kataku, Mitra. Kau sekarang sudah tidak sendiri lagi. Kau harus kuat, kau harus menjaga Nick dan Rina. Karena tidak ada seorangpun yang bisa menjaga kedua anak itu lebih baik daripada dirimu. Berjanjilah padaku bahwa kau akan menjadi kuat."
"Baik, Bibi Waew."
Saat si kembar tidur dalam pelukannya malam itu, Mitra berjanji pada mereka akan menjadi kuat demi mereka. Dia janji akan menjaga mereka dengan baik.
"Ibu janji."
Di tempat lain, Prin tidak bisa konsen dengan pekerjaannya, masih galau memikirkan wanita yang dulu. "Di mana kau sekarang?"
Keesokan harinya, Traitot mempresentasikan konsep proyek terbaru mereka yang mana Pam akan menjadi presenternya. Poramin puas, dia suka dengan konsep proyek ini. Simple, elegan dan mewah.
Mitra juga suka. Poramin sangat percaya diri, dia yakin mereka akan sukses kali ini. Poramin pun memutuskan untuk menunjuk Traitot dan Mitra untuk menangani proyek ini.
Tapi keesokan harinya, tiba-tiba saja para dewan direksi melihat berita Sirimantra sudah meluncurkan proyek baru mereka lebih dulu... yang konsepnya sama persis dengan konsep proyek mereka.
Terang saja para dewan direksi itu marah besar dan langsung menuntut Poramin untuk turun dari jabatannya. Mitra tidak terima dan langsung menyatakan penawaran. Jika dia bisa memenangkan tender proyeknya Tuan Lee, itu cukup untuk mengganti kegagalan mereka, kan? Dia jamin kali ini Emperor pasti akan menang sebagai ganti posisi ayahnya.
Chatchai benar-benar puas dengan kinerja Chen kali ini. Nanthawan jelas bangga dan memuji-mujinya setinggi langit. Tapi Chatchai penasaran, dari mana Chen mendapatkan informasi itu.
Dari siapa lagi kalau bukan dari Pam yang berinisiatif sendiri memberikan semua informasi yang dia ketahui tentang proyeknya Emperor pada Chen, biar Chen bisa mendapatkan proyek ini dan mengalahkan Prin.
Chatchai dan Nanthawan senang mendengar gadis yang dikencani Chen ternyata pintar. Tapi waktu Chen berkata kalau dia ingin membawa Pam menemui mereka, Nanthawan mendadak keberatan karena menurutnya ini terlalu cepat. Chen langsung membujuk ibunya dengan manja hingga Nanthawan akhirnya luluh juga.
Usai menonton wawancaranya Prin tentang proyek itu, Mitra dan Traitot jadi yakin kalau Prin-lah pelaku yang mencuri konsep proyek mereka ini. Mitra kesal setengah mati dan langsung beranjak pergi.
Pam hendak masuk kantor saat Prin mendadak muncul dan langsung mendorongnya ke tempat sepi dan menutup mulutnya. Mereka sama sekali tidak sadar Mitra baru datang saat itu dan melihat pose mereka yang kelihatan seperti sedang bermesraan.
Mitra jadi salah paham dan hampir mau melabrak mereka. Tapi Traitot tiba-tiba mencegahnya dan mengingatkan bahwa ini kantornya Prin. Jika mereka membuat kekacauan di sini, mungkin Prin akan melaporkan mereka ke polisi. Sebaiknya jangan bertindak gegabah dan jangan bertemu dengannya.
Mitra ngotot mau melabrak mereka, terutama setelah apa yang dilihatnya barusan, Mitra yakin kalau kedua orang itu bekerja sama.
"Jika kita ingin menangkap mereka, kita harus menggunakan bukti, bukan emosi. Lebih baik sekarang kita kembali dulu."
Mitra akhirnya mengalah dan pergi. Traitot langsung tersenyum licik lalu mengeluarkan ponselnya dan diam-diam memotret Prin dan Pam yang tampak mesra itu.
Padahal Prin cuma sedang menginterogasi Pam tentang apa sebenarnya alasan Pam menjual temannya dulu. Tapi tentu saja Pam masih pura-pura seperti dulu, mengklaim kalau dia tidak mengerti apa maksud Prin. Prin salah mengingat orang.
"Aku tidak salah ingat!"
Sayangnya Prin tidak bisa menginterogasinya lebih jauh karena kedatangan seorang satpam. Pam pun ditelepon seseorang saat itu dan langsung pergi.
Tak lama kemudian, dia tiba-tiba mendatangi Traitot karena ternyata kontraknya tiba-tiba dibatalkan. Pam tidak terima, apa yang dia lakukan padanya ini bisa merusak image dan reputasinya.
"Tapi ini perintah, aku harus mengikutinya." Alasan Traitot.
"Siapa yang memberi perintah?"
"Aku!" Jawab Mitra yang mendadak muncul. "Akulah yang memberi perintah untuk membatalkan kontrakmu."
Pam tidak terima. Dia yang sekarang bukan seseorang yang bisa Mitra tindas seenaknya. Dia aktris yang punya masa depan cemerlang.
Mitra sinis, silahkan saja Pam menuntutnya. Jika Pam menuntutnya, maka dia akan menunjukkan bukti di pengadilan bahwa Pam-lah yang melanggar kontrak. Dia langsung menunjukkan foto-fotonya Pam yang tampak mesra bersama Chen dan Prin.
"Aku penasaran kenapa konsep launching Sirimantra bisa sama dengan milik kami. Tapi sekarang kurasa aku tahu jawabannya."
Pam seperti biasanya, menyangkal dan pura-pura tak tahu apa-apa. Dia mengakui kalau dia memang mengenal Chen, tapi dia tidak kenal pria yang satunya.
Mitra tak peduli dia mengenal pria itu atau tidak, dia tidak peduli seberapa dekat hubungan mereka. Yang pasti foto-foto ini jelas membuktikan kalau Pam punya hubungan dekat dengan orang-orang di Sirimantra.
Dan sudah tertera dengan jelas di dalam kontrak mereka bahwa Pam dilarang punya hubungan apapun dengan pesaing bisnis mereka.
Jadi silahkan Pam pilih sendiri. Dia mau masalah ini diakhiri dengan cara diam-diam atau dia ingin ke pengadilan dengan bukti-bukti yang bisa menjerat dirinya sendiri dan pada akhirnya dia harus bertanggung jawab terhadap pelanggaran kontrak?
Pam kesal. "Kau sudah banyak berubah Mitra. Kali ini kau menang, tapi tidak akan selamanya. Lihat saja nanti!"
Poramin baru sadar saat Traitot datang menjenguknya. Mitra tidak ada karena ternyata dia sedang pergi ke hotelnya Tuan Lee. Mitra sendiri yang akan menangani proyek itu.
Pastinya proyeknya Tuan Lee juga sedang diperebutkan oleh Sirimantra. Saat dia baru tiba di hotelnya Tuan Lee, dia malah mendapati Tuan Lee baru selesai bicara dengan Prin. Mitra kesal.
Dia langsung membuntuti Prin dan melihatnya termenung menatap pantai. Sempat ragu sesaat, tapi Mitra akhirnya memutuskan untuk mendekatinya. Dia sengaja memecahkan gelas lalu melempar pecahannya ke pasir dan pura-pura tak sengaja menginjaknya. Mitra berteriak kesakitan dan sontak menarik perhatian Prin.
Bersambung ke episode 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam