Sinopsis Lucky's First Love Episode 12 - 2

Sinopsis Lucky's First Love Episode 12 - 2

Berusaha mencari jalan masuk, He Yu akhirnya menemukan sebuah tangga entah dari mana lalu menggunakannya untuk memanjat pagar. Jadi rencananya He Yu adalah dia akan masuk duluan, lalu setelah itu, Xing Yun menyusul. Jangan khawatir terjatuh, Xing Yun nanti lompat saja ke dalam pelukannya.


He Yu bahkan mendadak berkhayal liar, membayangkan Xing Yun jatuh dalam pelukannya lalu mengaguminya dengan gaya malu-malu meong lalu mereka pun  saling mendekat sambil monyongin bibir pada satu sama lain.

"Dasar gila!" Rutuk Xing Yun, membuat He Yu tersadar dari khayalan liarnya. Malas menurutinya, Xing Yun santai saja menyuruh He Yu masuk duluan lalu bukain pintu buat dia dari dalam.


Pelayan mulai menghidangkan makanan untuk mereka. Dan begitu mencicipinya, Shen Qing sontak terkenang masa lalu mereka, saat Ling Shan melamarnya tepat di tempat yang sama dulu.

Dan sekarang, Ling Shan melakukan hal yang sama, melamar Shen Qing dengan kata-kata dan janji manis seperti dulu. Tapi jika dulu Shen Qing langsung menerimanya tanpa ragu, sekarang Shen Qing justru terdiam ragu.


Belum juga dia memberi jawaban, Xing Yun dan He Yu mendadak muncul menyela mereka dan melarang Shen Qing menerima lamarananya. Shen Qing kaget, kenapa mereka ada di sini?

He Yu menjawabnya dengan merangkul Xing Yun. Dia dan Xing Yun cocok kan? Seleranya bisa berubah, masih banyak ikan di lautan, kenapa juga dia mikiran masa lalu. Iya kan, Shen Qing?

Xing Yun memohon pada Shen Qing untuk menunda apapun keputusannya sampai Xia Ke datang. Ada banyak hal yang tidak Shen Qing ketahui. Dia tidak bisa memberitahu, jadi lebih baik tunggu Xia Ke saja. Dia sedang dalam perjalanan sekarang.

Ling Shan jelas panik dan langsung berusaha membujuk Shen Qing. Xing Yun tak mau kalah, jadilah dia dan Ling Shan ribut berdebat membujuk Shen Qing sampai Shen Qing harus berteriak menenangkan mereka.


Dan biarpun dia belum tahu apa-apa tentang keburukan Ling Shan, Shen Qing tetap bisa memberinya jawaban sekarang, dia menolak. Fiuh! Syukurlah.

Semua yang Ling Shan lakukan hari ini memang membuatnya teringat masa lalu, tapi semua itu hanya kenangan. Sekarang, dia mencintai orang lain.

"Siapa? Si Chu Nan itu? Kau tidak mencintainya."

"Tidak. Aku mencintainya. Kuakui dulu aku hanya menganggapnya sebagai pelarian saja saaat aku tak punya jalan keluar. Tapi setelah aku pulih, harga diriku akan menjadi senjata terkuatku lagi. Aku menyakitinya dan mendorongnya menjauh dengan segala kata-kata yang menyakitkan. Tapi sebenarnya aku tahu, dia adalah pria yang telah menyelamatkanku. Tanpa dia, maka tidak akan ada Shen Qing yang sekarang. Aku mungkin tidak akan bisa menyingkirkan kesombonganku, tapi hatiku adalah miliknya."

Chu Nan yang baru datang, terharu mendengar semua pengakuan Shen Qing itu dan langsung memeluknya. Sakit hati, Ling Shan akhirnya pergi. Xing Yun benar-benar bahagia untuk mereka.

"Bagaimana perasaanmu melihat mantanmu menemukan cinta sejatinya? Apa kau perlu sandaran untuk menangis?" Goda He Yu.

"Nggak perlu!"

"Jangan sok tegar, d~~aku ini..."

"Lepasin tanganmu!"


Xia Ke baru datang saat itu dan langsung emosi melihat Shen Qing dipeluk. Mengira itu Ling Shan, dia sontak menarik Chu Nan dan hampir saja menonjoknya, untung tidak jadi.

Xia Ke akhirnya memutuskan untuk jujur pada Shen Qing tentang apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu, bahwa Ling Shan dulu pernah berselingkuh dengan asistennya sendiri.

Yang lain cuma bisa melihat dari kejauhan. Tiba-tiba mereka melihat Shen Qing menampar Xia Ke. Xing Yun kontan cemas, mengira kedua kakak-adik itu bertengkar. Tapi Chu Nan yakin tidak begitu.

Dan dugaannya memang benar. Shen Qing justru begitu terharu hingga dia langsung memeluk Xia Ke dengan penuh rasa bersalah.

Xia Ke lega. "Kak, aku benar-benar ingin melindungimu."

 

Sekarang setelah masalah antara Xia Ke dan Xing Yun sudah beres, He Yu baru ingat untuk memperkenalkan dirinya pada Chu Nan sebagai penerusnya Chu Nan dalam menggoda Xing Yun.

"Penerusku? Kalau begitu, kau tidak akan berhasil." Bisik Chu Nan.


Setelah segalanya usai, He Yu langsung menawarkan tumpangan pulang untuk Xing Yun. Tapi tentu saja Xia Ke tidak senang dan langsung mengingatkan He Yu bahwa Xing Yun bukan karyawan perusahaan Jiawo.

"Kau sudah mengetahui rahasia terbesar bosmu. Hati-hati dia akan membunuhmu untuk menjaga rahasia itu." Bisik He Yu berusaha menakut-nakuti Xing Yun.

Mendengar itu, Xia Ku mendadak mengizinkan Xing Yun pergi bersama He Yu. Tapi... dia akan dianggap bolos kerja. Hah? Xing Yun jelas panik dan berusaha menjelaskan kalau dia keluar sama He Yu demi pekerjaan.

"Tapi setelah aku lihat statusnya dia di medsos, entah apakah kalian datang kemari untuk kerja atau untuk urusan pribadi kalian."


Hah? Xing Yun langsung mengecek statusnya He Yu yang ternyata memposting foto tangan mereka yang pakai cincin pasangan. Xing Yun jelas kesal sama He Yu dan panik menjelaskan pada Xia Ke bahwa ini kesalahpahaman. Mereka ada di toko perhiasan cuma untuk memata-matai Ling Shan. Dia langsung mengejar He Yu dan menuntutnya untuk menghapus foto itu, tapi tentu saja He Yu tak mau.

Sayangnya kegembiraan mereka hanya berlangsung singkat karena tiba-tiba Xia Ke mendapat telepon yang mengkhawatirkan. Ada masalah baru, Ling Shan menculik Xiao Xi. Xia Ke dan Xing Yun pun bergegas pergi berdua meninggalkan He Yu.


Kegagalan rencananya membuat sikap Ling Shan berubah total pada Xiao Xi. Saat Xiao Xi ngotot menuntut keberadaan ibunya, Ling Shan sontak meneriaki Xiao Xi dengan kejam sampai Xiao Xi ketakutan.


Shen Qing benar-benar kesal dengan kecerobohan dirinya sendiri. Dia pernah membawa Ling Shan beberapa kali ke TK-nya Xiao Xi, guru-guru di sana mengenalnya, makanya mereka percaya-percaya saja pada Ling Shan dan membiarkan Xiao Xi pergi bersamanya. Berusaha menenangkannya, Chu Nan langsung menggenggam erat tangan Shen Qing.

 

Xia Ke menelepon saat itu, menanyakan nomor pelat mobilnya Ling Shan dan apakah Xiao Xi memakai jam tangan yang dulu pernah dia berikan. Di jam itu ada alat pelacaknya.

Shen Qing berkata iya, maka Xia Ke pun menyuruhnya untuk melacak keberadaan Xiao Xi dan kirimkan titik lokasinya padanya. Shen Qing dengan cepat menemukannya lalu mengirimkannya ke Xia Ke.

Xia Ke pun segera ngebut ke lokasi dan dengan cepat menemukan mobilnya Ling Shan. Jadilah kedua mobil itu kebut-kebutan dan berliku-liku di antara mobil-mobil lainnya, dan jelas saja semua ini terlalu menakutkan bagi Xiao Xi. Tapi Ling Shan sudah gelap mata, malah semakin ngebut.

Xing Yun memperhatikan peta dan langsung cemas karena sebentar lagi mereka akan sampai ke area pegunungan. Akan lebih sulit mengejar Ling Shan kalau dia sampai pegunungan.


Xia Ke sontak menambah kecepatannya hingga akhirnya dia berhasil menghadang Ling Shan. Dia langsung menghajar Ling Shan, sementara Xing Yun bergegas menyelamatkan Xiao Xi.

"Ada anak kecil di sini, apa kau bahkan tidak takut dia terluka?!" Kesal Xia Ke.

Shen Qing dan Chu Nan akhirnya tiba saat itu. Ling Shan langsung panik berusaha meminta maaf pada Shen Qing dan menjelaskan kalau dia ditipu wanita itu.

Wanita itu menggodanya cuma karena dia menantunya keluarga Xia. Dan sekarang wanita itu pergi bersama pria lain. Dia berniat memulai bisnis dengan meminjam uang ke bank untuk modal, tapi ternyata dia malah ditipu orang. (Itu karmamu, pak!)

Dia berusaha meyakinkan kalau dia tidak akan menyakiti Xiao Xi karena dia adalah ayahnya. Dia cuma ingin mendatangi neneknya Shen Qing untuk menukar Xiao Xi dengan uang.

Tapi bagi Shen Qing, sudah tak ada maaf lagi untuk Ling Shan. "Satu hal yang kusyukuri adalah aku memberinya nama marga Shen alih-alih margamu. Pergilah, aku tidak ingin melihatmu lagi."

"Asal kau tahu saja. Demi kau dan Shen Xiao Xi, Shen Qing putus hubungan dengan keluarga Xia. Nenek Xia tidak akan takut akan ancamanmu." Sinis Xia Ke. Polisi akhirnya datang tak lama kemudian untuk menangkap Ling Shan.


Dalam perjalanan kembali, Xiao Xi memperhatikan tangan Xia Ke terluka gara-gara menghajar Ling Shan tadi. Maka saat mereka lewat mini market, dia langsung minta berhenti sebentar agar dia bisa membelikan obat untuk Xia Ke.

Dia lalu mengajak Xia Ke ke sebuah taman terdekat agar dia bisa mengobati tangan Xia Ke. Xia Ke terharu dan berterima kasih padanya.

"Ini cuma hal kecil. Tidak perlu terima kasih."

"Aku berterima kasih karena kau menghentikan Shen Qing. Tak kusangka kau bisa berbuat sebanyak itu demi Shen Qing dan Chu Nan. Apakah ini dia bisa anggap kau sudah move on dari bayang-bayang kelam hubungan lamamu?"

Bersambung ke part 3

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam