Sinopsis Find Me in Your Memory Episode 12 - 4

Sinopsis Find Me in Your Memory Episode 12 - 4

Tuan Yoo tidak senang saat membaca artikel tentang kencannya Jeong Hoon dan Ha Jin dibioskop. Dia harus cari cara lain. Maka kemudian dia menghubungi Ha Jin dan mengajaknya bertemu, dan to the point menanyai Ha Jin tentang hubungannya dengan Jeong Hoon dan apakah Ha Jin tahu bahwa mantannya Jeong Hoon sudah meninggal dunia.


Ha Jin jelas terkejut mendengarnya, ini pertama kalinya dia mengetahui hal itu. Tuan Yoo jadi semakin gencar memberitahunya bahwa penyebab kematian mantannya Jeong Hoon adalah dibunuh oleh penguntitnya. Wanita itu sangat istimewa bagi Jeong Hoon karena dia adalah cinta pertamanya Jeong Hoon, namanya Jung Seo Yeon.

Kematian Seo Yeon benar-benar membuat Jeong Hoon sangat menderita. Tuan Yoo mengklaim kalau dia senang Jeong Hoon bertemu orang baru. Tapi Jeong Hoon pasti akan selalu mengingat Seo Yeon, apa Ha Jin tidak keberatan? (Iiish! Orang tua rese!)

"Saya tidak keberatan dengan segalanya selama dia bahagia. Saya baik-baik saja. Terima kasih atas perhatian anda." Ujar Ha Jin lalu pergi.

Informasi yang didengarnya barusan membuat Ha Jin mulai mengingat kembali pengakuan Jeong Hoon dulu, bahwa dia masih belum bisa melupakan cinta pertamanya dan masih mencintainya. Sekarang dia mengerti kenapa Jeong Hoon begitu mengkhawatirkan masalah penguntitnya. Teman yang Jeong Hoon maksud memiliki masalah yang sama dengannya adalah cinta pertamanya.

Tuan Yoo sama sekali tidak senang dengan hasil pertemuan ini dan langsung punya ide lain. Dia langsung pergi menemui Seung Ho yang sedang dirawat di rumah sakit.

Prof Kim memberitahu bahwa kondisi psikologisnya Seung Ho sedang tidak stabil sekarang ini setelah percobaan bunuh dirinya gagal. Takutnya terlalu berbahaya bagi Tuan Yoo jika dia menemui Seung Ho.

Tapi Tuan Yoo sama sekali tak peduli dan ngotot minta bertemu Seung Ho. Cuma sebentar kok, dia bisa mengendalikannya. Prof Kim akhirnya mengalah dan Tuan Yoo akhirnya bisa menemui Seung Ho.

Seung Ho mengabaikannya awalnya... sampai saat dia menyebut nama Seo Yeon. Seketika itu pula dia berhasil menarik perhatian Seung Ho sepenuhnya. Dia memperkenalkan dirinya adalah dokternya Jeong Hoon dan dia datang kemari untuk mencari tahu tentang Jeong Hoon.

Tuan Yoo benar-benar angkuh sampai-sampai dia jadi terlalu percaya diri untuk mendekat ke Seung Ho dan mulai membahas tentang pacarnya Jeong Hoon yang sekarang, Yeo Ha Jin. Katanya dulu dia temannya Seo Yeon? Bagaimana sebenarnya hubungan ketiga orang itu? Dan bagaimana Seung Ho bisa terlibat dengan semua ini? Dia ingin tahu kebenarannya karena dia yakin ada yang Jeong Hoon sembunyikan darinya, tapi dia tidak mudah dibohongi.

Seung Ho ngakak mendengarnya. Jadi Tuan Yoo ingin mendengar kebenaran darinya? Dia langsung menyuruh Tuan Yoo semakin mendekat padanya dengan alasan membantunya berdiri. Karena melihat Seung Ho terborgol, Tuan Yoo santai saja menurutinya.


Tapi tiba-tiba saja dia menyerang Tuan Yoo dan menjadikannya sandera. Dengan menggunakan gunting yang dicurinya dari perawat, dia mengancam polisi untuk melepaskan borgolnya atau dia akan membunuh Tuan Yoo.

Dan begitu terlepas, dia langsung mendorong Tuan Yoo lalu melarikan diri dan berhasil menyembunyikan dirinya dari kejaran mereka.

 Ha Jin tengah dirias untuk acara fan signing-nya hari ini. Tapi tak sengaja dia menyenggol kaca sampai pecah dan seketika itu pula dia jadi gelisah teringat akan ucapan Tuan Yoo.

Dia langsung menelepon Jeong Hoon, ingin mendengar suaranya Jeong Hoon sebelum dia memulai acaranya. Jeong Hoon juga kangen dan langsung usul agar mereka bertemu seusai acara fan signing-nya. Ha Jin setuju. Tapi, ada yang ingin dia tanyakan.

"Apa kau sekarang bahagia?"

"Kau tahu jawabanku."

"Tetap saja aku masih ingin mendengarnya darimu."

"Aku sangat-sangat bahagia."

Ha Jin senang. "Syukurlah."

"Bagaimana denganmu, Ha Jin?"

"Aku kan sudah bilang. Setiap momen yang kuhabiskan bersamamu sangat berharga bagiku. Aku bahagia setiap hari sekarang."

"Syukurlah."

"Aku harus masuk sekarang."

"Baiklah. Semoga acara fan signingmu sukses. Sampai nanti."


Sementara saat Ha Jin memulai acara fan signingnya, Jeong Hoon malah mendapati para rekan kerjanya tampak sibuk bukan main, ada apa ini?

Il Kwon lah yang memberitahunya tentang seorang pembunuh yang kabur dari rumah sakit forensik, polisi menghubungi mereka untuk membantu mempublikasikan penangkapannya. Si pembunuh itu sudah merencanakan pelarikannya dan berencana bunuh diri sebelumnya.

Jeong Hoon cemas seketika dan langsung membaca draft artikel beritanya dan dari situlah dia mengetahui Seung Ho-lah yang melarikan diri. Dan tepat saat itu juga, dia mendapat video call dari Seung Ho yang ternyata sedang berada di acara fan signing-nya Ha Jin.

Jeong Hoon jelas panik melihat itu. "Bajingan! Cepat pergi dari sana!"

"Sudah kuduga kau akan seperti ini. Hanya aku yang peduli dengan Seo Yeon. Apa kau merasa putus asa memikirkan Yeo Ha Jin? Berusahalah yang terbaik untuk datang kemari. Tapi baik dulu maupun sekarang, kau tidak akan bisa menghentikanku."


Seung Ho langsung memutus sambungan mereka yang terang saja membuat Jeong Hoon jadi panik dan bergegas pergi acara fan signing itu. Tapi lokasinya terlalu jauh biarpun dia sudah berusaha ngebut secepat mungkin.

Dia berusaha menghubungi Ha Jin tapi tidak bisa karena Ha Jin sedang sibuk menyapa para penggemarnya sekarang. Dan Seung Ho sekarang berhasil mendekati Ha Jin.


Ha Jin tentu saja tidak mengenalinya dan dengan sopan menanyakan namanya. Seung Ho sinis membuka maskernya, masa Ha Jin tidak mengenalinya? Tapi setelah dia benar-benar memperhatikan reaksi Ha Jin, dia percaya kalau Ha Jin memang melupakannya.

Aneh sekali. Bagaimana bisa Ha Jin melupakan itu? Maka kemudian dia mulai menyapa Ha Jin dan memperkenalkan dirinya. "Halo, aku orang yang berkencan dengan Yeong."

Dan sapaannya itu kontan memicu ingatan masa lalu Ha Jin saat dia pertama kali bertemu dengan Seung Ho dulu, saat dia memperkenalkan dirinya pada Ha Jin sebagai pacarnya Yeong persis seperti yang dilakukannya sekarang.

Bersambung ke episode 13

Post a Comment

0 Comments