Sinopsis Lucky's First Love Episode 13 - 1
Di Jiawo, Direktur Qian meminta maaf pada Xia Ke atas insiden ini. Tapi Xia Ke dan He Yu tampak santai-santai saja. He Yu malah senyam-senyum saat mengakui bahwa dialah yang bertanggung jawab atas event ini.
Direktur Qian sontak kesl mengomelinya dan menyuruhnya minta maaf pada Xia Ke. Birpun He Yu ini teman baiknya Xia Ke, tapi sikapnya benar-benar tidak profesional.
He Yu tetap santai mengutarakan dugaannya, dia yakin insiden ini bukan sebuah kecelakaan. Dia yakin para pengguna jauh lebih aktif di malam hari daripada di siang hari. Makanya dia sengaja mengganti waktunya tanpa berkonsultasi dengan siapapun.
Direktur Qian tak percaya menuduh He Yu cuma cari-cari alasan. Malam hari bukanlah waktu terbaik untuk melakukan kegiatan online. Bagaimana kalau sampai terjadi sesuatu? Ini bisa jadi malapetaka. Bagaimana bisa He Yu malah mengubah waktunya?
"Memang itu yang kulakukan. Dan aku juga secara khusus menyuruh Yao Qing dan beberapa staf untuk tetap berjaga di perusahaan."
Yao Qing muncul saat itu dan melapor bahwa masalah teknis barusan sudah terselesaikan. Direktur Qian mulai canggung sekarang, lalu bagaimana dengan stoknya? Apa dia tahu bahwa yang seharusnya 1.000 item, malah berubah jadi 100.000 item? Direktur Xia pasti rugi besar.
Yao Qing santai menegaskan bahwa itu sebenarnya bukan kesalahan karena menurut He Yu, 1.000 item untuk para pemain kita yang setia itu telalu sedikit dan itu bisa memengaruhi efektivitas event-nya.
Makanya mereka mengubah pengaturan sistem, jadi sekarang lebih dari 1.000 item terjual dengan harga 88 yuan. Satu menit menjelang akhir promosi, mereka berhasil menjual 80.000 item game card. Jauh lebih tinggi daripada harapan mereka. Jadi Direktur Xia sama sekali tidak rugi, justru dapat untung.
"Aku tahu aku punya mata yang jeli dalam menilai orang-orang yang berbakat." Ujar Xia Ke. "Direktur Qian, entah ini kesalahan sistem atau kesalahan manusia, kemampuan para staf anda dalam menyelesikan situasi, benar-benar patut diapresiasi."
"Benar, benar. Mereka semua di bawah kepemimpinanku." Canggung Direktur Qian.
Xia Ke berterima kasih lalu pamit. Direktur Qian kesal pada kedua anak buahnya itu, mereka berdua benar-benar pandai bersiasat.
Xia Ke, Xing Yun, He Yu dan Yao Qing lalu makan sate bersama di warung pinggir jalan. He Yu benar-benar senang hari ini, seharusnya tadi dia memotret muka kisut Direktur Qian buat di posting di grup perusahaan.
"Kurasa kau benar-benar harus berteima kasih pada Yao Qing untuk ini." Ujar Xia Ke.
"Yao Qing, kau benar-benar penyelamatku. Katakan padaku, bagaimana caranya untuk membalas budi padamu? Aku setuju melakukan apapun asal tidak dengan cara menikahimu."
Tidak usah terlalu sentimentil. Yao Qing hanya tidak ingin perseteruan antara He Yu dan Direktur Qian memengaruhi TIG. Berhubung Xia Ke punya hutang budi padanya, bagaimana Xia Ke akan membalas budinya?
Tapi Xia Ke malah cuma diam, mungkin karena merasa tak enak pada Xing Yun. Yao Qing kecewa. Xia Ke penasaran, bagaimana Yao Qing bisa tahu kalau Direktur Qian punya niat buruk. Yao Qing langsung tersenyum bangga, jadi begini ceritanya...
Flashback.
Tadi siang, Yao Qing tak sengaja mendengar dua rekan kerjanya ngobrol. Salah satu dari mereka mengaku bahwa dia tidak bisa ikut makan bareng karena disuruh sama Direktur Qian untuk tetap di kantor. Direktur Qian bilang ada yang perlu diubah pada sistem halaman belakang situs TIG, dia mau mengubah waktu online-nya.
Seketika itu pula Yao Qing langsung menyuruh seorang teknisi untuk mengeceknya dan ternyata benar, mereka benar-benar mengubah waktunya menjadi jam 8 malam dan stoknya juga diubah jadi 100.000.
Tapi alih-alih mengubahnya kembali seperti sedia kala, Yao Qing punya ide bagus lainnya. Dia meminta si teknisi untuk berjaga bersamanya di kantor, menunggu sampai game itu online sehingga mereka bisa segera bertindak jika terjadi sesuatu yang buruk pada game itu.
Flashback end.
Karena itulah sistem mereka cepat pulih dengan cepat setelah hang. Tapi Xia Ke harap masalah seacam ini jangan sampai terjadi lagi biarpun kerja sama mereka berakhir nantinya.
"Jangan khawatir, ada aku di sini. Tapi berdasarkan feedback dari promosi online ini, harapan semua orang terhadap Instance Zones sangat tinggi."
"Ya, kuharap kita tidak mengecewakan semua orang." Ujar Xing Yun.
"Tidak akan!" Ujar kedua pria berlomba menyemangati Xing Yun.
Canggung, Yao Qing buru-buru mengalihkan topik dan mengajak mereka bersulang demi kesuksesan game mereka.
Keesokan harinya, Shen Qing mendapat kiriman kado pernikahan berupa sertifikat sebuah apartemen. Shen Qing langsung tahu siapa pengirimnya dan langsung pergi ke rumah neneknya.
Nenek benar-benar bahagia melihatnya datang, akhirnya Shen Qing mau juga bertemu dengannya. Tapi Shen Qing menolak hadiah itu, dia hanya menginginkan restu Nenek.
Nenek sudah mendengar segala hal yang terjadi pada Shen Qing belakangan ini. Ia juga sudah tahu tentang suami baru Shen Qing, dia seorang bankir. Dan walaupun tidak memiliki latar belakang yang istimewa, tapi dia pria yang baik.
"Nenek selalu mendapatkan informasi yang sangat akurat."
"Shen Qing, sekarang kau tahu seperti apa dia yang sebenarnya. Apa kau masih membenciku seperti dulu? Belakangan ini aku merasa sudah tua. Orang tua kalian mati muda. Akulah yang membesarkan kalian dua bersaudara dan menafkahi keluarga Xia seorang diri."
Nenek mengakui dirinya memang orang yang dingin dan keras. Tapi dia sendirian hampir sepanjang hidupnya. Karena itulah dia tidak mau mati dengan dibenci oleh Shen Qing.
"Aku tidak pernah membenci Nenek. Aku hanya tidak ingin menjadi bidak dalam permainan Nenek. Aku tahu kalau aku banyak mengecewakan Nenek. Tapi aku tidak pernah menyesal melahirkan Xiao Xi. Malah sejak aku memilikinya, aku merasa bisa lebih memahami apa yang Nenek lakukan dulu."
Nenek senang mendengarnya. "Bagaimana dengan Xia Ke? Apa dia masih saja sendirian?"
"Kurasa dia tidak akan sendirian sebentar lagi."
Tak lama kemudian, Shen Qing mengundang Xing Yun ke toko kuenya dan mengajak Xing Yun membuat kue bersamanya. Shen Qing menolak, Xia Ke selalu bilang kalau dia tuh bodoh dan tidak seperti seseorang yang belajar seni.
"Ini adalah seni jenis lain. Kau bisa mencoba membuat kue favoritnya Xia Ke."
"Pak Xia punya kue favorit?"
"Tentu saja. Black Forest."
Xing Yun akhirnya mencoba membuat Black Forest dengan diajari Shen Qing yang menjelaskan tentang asal usul Black Forest. Black Forest merupakan sebuah daerah pegunungan di barat daya Jerman.
Setiap kali panen buah ceri, orang-orang di sana bukan hanya membuatnya jadi selai, tapi juga berbagai macam dessert. Dari situlah Black Forest dibuat. Adonan ditambah dengan jus dan minuman ceri. cream-nya juga harus ditambahkan dengan minimal 80 gram ceri sebelum kemudian dipanggang dalam suhu 170 derajat.
"Kupikir itu dinamai Black Forest karena potongan-potongan coklat di atasnya."
"Itu yang diyakini kebanyakan orang. Sebenarnya ini hanya kue manis yang berasal dari sebuah tempat yang punya nama gelap."
"Pantas saja Pak Xia menyukainya. Kue ini memang mirip sama dia."
"Mirip?"
"Aku tidak bisa menjelaskannya. Intinya, mereka sama-sama sangat dalam dan misterius."
Bersambung ke part 2
2 Comments
Lanjut.....
ReplyDeleteLanjutkan min
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam