Sinopsis Lucky's First Love Episode 6 - 2
Tapi perdebatan mereka tadi sebenarnya didengar oleh seseorang lainnya. Orang itu langsung mengejar Xing Yun, tampak tertarik dengan pengetahuan Xing Yun dalam dunia game dan menanyakan pekerjaan Xing Yun di TIG. Dia memperkenalkan namanya adalah Jeremy.
Xing Yun mengaku kalau awalnya dia adalah animator, tapi sekarang dia perancang instance dungeon baru di perusahaannya. Mendengar Xing Yun ternyata punya jabatan penting di TIG, Jeremy langsung mencoba mengajak Xing Yun ngobar.
Xing Yun dengan sopan menolak, tapi Jeremy pantang menyerah dan langsung memberikan kartu nama bisnisnya dan mencoba menawari Xing Yun pekerjaan di perusahaannya sendiri. Xing Yun jadi semakin tak nyaman padanya, dengan sopan dia menolak tawaran itu dan bergegas pergi tanpa menerima kartu namanya Jeremy.
Usai seminar, seorang pegawai wanita mendatangi Xia Ke untuk membicarakan acara smbutan Xia Ke di seminar berikutnya, tapi Xia Ke mendadak menolak hadir di acara itu lalu pergi.
Mencari Xing Yun, Xia Ke mendapatinya tengah menghadiri seminar lain. Diam-diam dia duduk di belakanganya Xing Yun dan mendengar percakapannya dengan wanita sebelah.
Wanita itu tahu mengaku kalau dia tadi menghadiri acara seminarnya bosnya Xing Yun, bosnya Xing Yun cakep banget, Xing Yun beruntung bekerja dengan bos secakep itu.
"Tak peduli betapa bagusnya itu, lama-lama kau akan bosan juga." Keluh Xing Yun tanpa sedikitpun menyadari Xia Ke ada di belakangnya dan jelas kesal mendengar keluhannya.
Bahkan dengan santainya dia memberitahu si wanita bahwa bosnya itu adalah seorang bos berdarah dingin dan sangat perhitungan. Tak tahan lagi, Xia Ke langsung memberitahukan kehadirannya dengan berdehem.
Mengenali suara batuknya, Xing Yun dengan cepat meralat maksudnya adalah bosnya itu cuma kelihatannya saja berdarah dingin, tapi sebenarnya hatinya sangat baik dan memperlakukan para karyawannya bak keluarga sendiri lalu buru-buru minta maaf pada Xia Ke, mungkin ini karena dia kebanyakan minum kopi.
Si wanita langsung minta tanda tangannya Xia Ke, tapi Xia Ke dengan dinginnya menolak lalu mengajak Xing Yun pergi. Xing Yun sudah antusias saja tentang acara seminar Xia Ke yang berikutnya, tapi Xie Ke malah berkata kalau dia sudah membatalkannya.
Kaget, Xing Yun mendadak berkaca-kaca dengan sedih. Padahal dia sudah sangat menanti-nantikan seminar yang satu ini karena pembicaranya adalah Tuan Fuyu - komikus terkenal dari Jepang. Dia bahkan minum 3 gelas kopi hanya demi mempertahankan konsentrasinya dan mencatat apa saja yang akan dikatakan Tuan Fuyu nantinya. Kenapa sekarang malah dibatalkan? Hiks!
Tercengang melihat kekecewaan Xing Yun, Xia Ke mendadak berubah pikiran dan langsung menelepon Amy, menyuruh Amy untuk memberitahu pihak penyelenggara bahwa dia akan tetap memberikan kata sambutan di seminar berikutnya. Dia bahkan minta dipesankan satu meja VIP di acaraa perjamuan. Xing Yun sumringah seketika.
Tanpa memedulikan hujan deras di luar, Shen Qing memutuskan untuk kembali ke cafenya. Dia tidak enak pada para pegawainya, hujan deras begini, mereka pasti sangat kerepotan harus mengantarkan berbagai pesanan. Apalagi mereka kan tidak punya kendaraan.
Salah satu pegawai meyakinkan kalau mereka baik-baik saja dan masih bisa menangani berbagai pesanan, apalagi mereka dibantu oleh Chu Nan sekarang. Jadi Shen Qing jaga saja Xiao Xi.
Yah, dia tahu kalau Shen Qing dan Chu Nan sudah putus. Dia juga ingin menolak bantuan Chu Nan sebenarnya, tapi mereka menerima banyak pesanan dan hampir kewalahan.
Apalagi kebanyakan pesanan belakangan ini adalah kue-kue ultah atau perayaan lainnya. Kalau sampai telat diantarkan, bisa-bisa mereka akan dikomplain online. Shen Qing tak senang mendengarnya, tapi yah sudahlah, dia tidak akan menyalahkan mereka.
Usai memberikan pidato sambutannya, Xia Ke menyilahkan Tuan Fuyu untuk naik ke atas panggung. Xing Yun benar-benar antusias menatap idolanya itu. Xia Ke pun senang melihat Xing Yun begitu bahagia.
Seseorang lalu memanggil Xing Yun keluar dan mengantarkannya ke ruang VIP. Tuan Fuyu masuk tak lama kemudian bersama Xia Ke. Bahkan Tuan Fuyu duluan yang mengulurkan tangannya pada Xing Yun dan jelas saja Xing Yun langsung menjabatnya dengan antusias. Mereka bahkan foto bersama. Xia Ke pun senang melihat Xing Yun begitu bahagia.
Bahkan setelah beberapa lama kemudian, Xing Yun tak henti-hentinya mengagumi foto mereka dan tangannya yang tadi menjabat tangan Tuan Fuyu. Xia Ke datang tak lama kemudian dan memesan menu yang sama dengan Xing Yun.
Xing Yun benar-benar kagum sama dia dan terang-terangan memuji betapa memesonanya Xia Ke. Setiap helai rambut Xia Ke begitu bersinar. Dia dengar bahwa mata binatang bisa menyerap semua sinar dan memancarkannya kembali. Apa Xie Ke bisa melihat sinar di matanya?
"Dasar bodoh." Ejek Xia Ke.
Xing Yun kecewa. Sudahlah, makan saja. Tapi demi menjaga kehangatan tangan yang dijabat Tuan Fuyu tadi, Xing Yun sengaja tidak mau makan dengan menggunakan tangannya dan bersusah payah mengambil makanan itu pakai mulut.
Tapi tak sengaja sausnya terciprat ke tangannya. Xing Yun refleks ambil tisu untuk mengelap tangannya. Baru sedetik kemudian dia menyadari perbuatannya dan langsung heboh sendiri.
Bertekad mempertahankan kehangatan jabatan tangan Tuan Fuyu, Xing Yun langsung saja menggenggam tangan Xia Ke, soalnya tadi Xia Ke juga berjabat tangan Fuyu.
Tapi tiba-tiba muncul pria temannya Chu Yan yang dia temui di restoran kemarin, dan dia langsung mengenali Xing Yun. Terang saja Xing Yun langsung panik melepaskan tangan Xia Ke. takut pria itu salah paham.
Dan ketakutannya beneran terbukti, pria itu salah paham mengira Xing Yun berselingkuh. Tapi pria itu jelas bukan pria baik-baik saat dia menjanjikan Xing Yun untuk tidak khawatir, dia janji akan amerahasiakannya dari Chu Nan. Dia mengerti kok, kadang kita memang butuh ganti hiburan. Xing Yun juga boleh datang padanya kapan-kapan.
Xing Yun berusaha menjelaskan kalau Xia Ke ini bosnya, tapi pria itu malah tambah kurang ajar. Jelas saja Xing Yun jadi kesal sama dia. Xia Ke juga gregetan dan terang-terangan menyindirnya.
"Kenapa orang semacam kau bisa hadir di konferensi ini?"
Pria itu tersinggung dikatakan 'orang semacam kau'. Asal mereka tahu saja, dia adalah investor. Xing Yun sinis, apanya yang perlu dibanggakan dari itu? Bosnya ini adalah pendiri dan presdir muda TIG. Ada banyak orang yang ingin berinvestasi di perusahaan mereka, dia bakalan harus ngantri panjang kalau ingin berinvestasi di perusahaan mereka.
"Bagaimana bisa Chu Nan punya teman yang pikirnnya kotor sepertimu?"
Pria itu tidak terima, jelas-jelas Xing Yun sendiri yang pegang-pegang tangan bosnya tadi. Xing Yun membela diri kalau dia hanya ingin merasakan sisa kehangatan jabat tangan Tuan Fuyu. Mendengar itu, pria itu langsung mengatai Xing Yun me~~m lalu pergi.
Xia Ke mengerti sekarang. Jadi beberapa hari yang lalu saat Xing Yun bilang kalau dia lagi lembur, ternyata dia lagi kencan sama Chu Nan? Xing Yun meyakinkan kalau dia dan Chu Nan cuma makan malam, dia langsung balik ke kantor kok setelah itu.
"Apa kau menyukai Chu Nan sebesar itu?"
"Adiknya sedang sakit. Kurasa dia sedang terpuruk saat ini. Dia bilang adiknya sakit jantung. Oh yah, dia bilang kalau adiknya juga dirawat di rumah sakit Chaoxin. Sepertinya sangat parah dan dia tidak mau membicarakannya."
Xia Ke langsung tahu kalau Chu Nan membohongi Xing Yun. Maka saat Xing Yun tanya apa yang harus dilakukannya untuk menghibur Chu Nan, Xie Ke dengan sengaja menasehatinya untuk menjenguk adiknya Chu Nan itu.
Bersambung ke part 3
1 Comments
Lanjut....
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam