Sinopsis Well Intended Love Season 2 Episode 1 - 3

 Sinopsis Well Intended Love Season 2 Episode 1 - 3

Keesokan harinya, Jia Fei membawa Xia Lin ke club anggar-nya Yi Zhou. Menurut hasil penyelidikannya, Yi Zhou biasanya latihan anggar di waktu senggang di klub pribadi ini.


Mereka mengintip ke dalam dan melihat Yi Zhou sedang bertarung dengan seseorang. Jia Fei entah kenapa merasa lawannya Yi Zhou itu familier, tapi Xia Lin yakin dia tidak merasa orang itu familier baginya. Mungkin itu cuma karena Jia Fei kebanyakan mendekam di rumah dan nulis skenario.

Yi Zhou dengan cepat mengalahkan lawannya yang ternyata Wen Li. Jia Fei langsung menasehatinya untuk memanfaatkan waktu istirahat mereka untuk membujuk Bos Ling.

"Membujuk apaan? Dia membuatku menunggu sangat lama sampai-sampai orang-orang menggosip bahwa impianku untuk menikah dengan konglomerat hancur. Aku tidak akan melepaskannya begitu saja kali ini."

"Lalu apa yang akan kau lakukan?"

"Tunggu dan lihat saja." Ujar Xia Lin lalu keluar.


Mengakhiri permainan mereka, kedua pria itu salaman tapi Yi Zhou malah meremas tangan Wen Li sangat keras dan menuntutnya main ronde kedua setelah istirahat.

"Bos! Anda sudah menang, jangan serang saya terus. Saya bertanya-tanya kapan saya bisa dapat kenaikan gaji?"

"Kau ingin tambahan gaji?"

"Tidak, tidak. Tidak kok."

"Kenaikan gaji bukan masalah besar, katakan terus terang saja. Kalau kau menang, aku akan menaikkan gajimu."

Wen Li tak percaya. "Bos, anda sudah mengatakan itu 17 kali."

"Masa sudah kukatakan sebanyak itu. Kali ini aku serius. Akan kunaikkan gajimu kalau kau menang."

"Saya mau ke kamar kecil."


Xia Lin sendiri sedang ganti baju di kamar kecil, tapi dia cukup kesulitan memakai seragam anggarnya. Jia Fei heran sama dia, tadi ngomongnya dia pintar main anggar, tapi pakai baju anggar saja kesulitan.

"Aku pernah mendapat pelatihan anggar selama 3 bulan untuk keperluan akting... tapi itu 3 tahun yang lalu." (Pfft!)

"Akting yah akting, hidup yah hidup. Sebagai seorang aktris. Bukankah seharusnya kau bergabung dengan klub-klub kelas atas dan melakukan olahraga elite untk meningkatkan dirimu sendiri?"

Tapi sudahlah, menurut Jia Fei, daripada bertarung melawan Yi Zhou, lebih baik Xia Lin berusaha membujuk Yi Zhou saja.

 

Tiba-tiba Wen Li muncul dan jelas heran melihat Jia Fei di klub pribadi ini, bagaimana dia bisa masuk kemari? Canggung, Jia Fei mengklaim kalau dia reporter spesial yang diundang oleh Yi Zhou. Wen Li jelas tak percaya, kalau memang iya, lalu kenapa dia tidak tahu?

"Tentu saja kau tidak tahu, Bos Ling sendiri yang mengundangku."

"Kurasa sepertinya kau agak familier." Heran Wen Li. (Ow, sama-sama merasa familier. Pernah ketemu di mana nih?)

Wen Li penasaran dia dari perusahaan mana dan menuntut Jia Fei untuk memperlihatkan sertifikatnya. Canggung, Jia Fei pura-pura menjatuhkan barangnya lalu berusaha menangkap kaki Wen Li, tapi di versi kali ini, Wen Li sigap menghindar, tahu betul kalau Jia Fei berniat memerasnya. Pfft! Jia Fei sontak menyemprot mata Wen Li lalu kaburrrrrr. Wen Li sontak mengejarnya.


Dan absennya Wen Li memberi kesempatan pada Xia Lin untuk bisa masuk ke arena anggar dengan mudah dan langsung menyerang Yi Zhou.

Mereka bertarung cukup sengit, tapi Yi Zhou berhasil mengalahkannya dengan cepat. "Nona Xia, kau kalah."

Xia Lin kesal. "Ling Yi Zhou! Kau tahu itu aku, lalu kenapa kau tidak bilang?!"


Yi Zhou santai menyuruhnya diam dulu dan saling memberi salut pada satu sama lain dan bersalaman. Tapi dia sengaja terus menggenggam tangan Xia Lin selama dia mengomentari permainan Xia Lin. Dia merasa Xia Lin sangat marah padanya, makanya dia membiarkan Xia Lin melampiaskannya.

"Kau tahu aku menunggumu di perusahaanmu sepanjang hari kemarin, kenapa kau tidak menemuiku?"

"Nona Jia, ini bukan cara yang benar untuk memohon pada seseorang."

Mendadak teringat saran Jia Fei untuk menggunakan aktingnya untuk membuat Yi Zhou merasa tersentuh, Xia Lin langsung mengubah sikapnya jadi lebih manis. Maaf karena dia datang mendadak, tapi dia benar-benar tidak punya pilihan lain. Apa Yi Zhou membaca berita belakangan ini?

"Berita apa? Oh... Yang di kamar kecil?"

Xia Lin meyakinkan bahwa bukan dia yang mengambil gambar itu, bukan dia juga yang menyebarkan gosip.

"Aku tidak berpikir kau yang melakukannya."

Oh, syukurlah Yi Zhou tidak salah paham. Tapi skandal ini berpengaruh negatif pada Xia Lin. Dia tahu kalau Yi Zhou punya banyak kegiatan penting lain, mungkin pula skandal kecil seperti ini bukan masalah besar baginya. Tapi ini benar-benar pukulan yang fatal bagi Xia Lin.


Ini benar-benar masalah besar dalam hidupnya. Kontrak-kontraknya banyak yang dibatalkan. Bahkan mungkin di masa mendatang, dia harus hidup dengan menanggung fitnah. Jika dia mengklarifikasi masalah ini dengan image-nya yang sekarang, takkan ada seorang pun yang akan memercayainya. Makanya dia menemui Yi Zhou.

"Tuan Ling, tolonglah aku." Bujuk Xia Lin dengan gaya melasnya tanpa menyadari kalau tangan mereka masih saling tergenggam.

Dan Yi Zhou langsung setuju dengan cepat. Xia Lin jelas senang. Kalau begitu, mari bicarakan langkah selanjutnya. Tapi Yi Zhou menegaskan bahwa Xia Lin tidak perlu mengkhawatirkan masalah lainnya, perusahaan Lingshi memilih tim PR terbaik, mereka akan memberikan jawaban yang benar.
 

Yang perlu Xia Lin lakukan sekarang adalah bersiap untuk melkukan konferensi pers. Tanpa melepaskan tangan mereka yang masih bertautan, Yi Zhou memiringkan tubuhnya dan meminta Xia Lin untuk mengambilkan ponselnya dan earphone-nya.

Xia Lin sendiri tidak melepaskan semua peralatan anggarnya dan jadilah dia xanggung dan kerepotan saat mengambil ponsel dan membantu Yi Zhou memasang earpohone-nya.

Wen Li masih giat mengejar Jia Fei sampai jauh. Tapi tiba-tiba saja dia kehilangan jejak Jia Fei. Dan tepat saat itu juga, dia mendapat telepon dari Yi Zhou yang memerintahkannya untuk mengadakan konferensi pers malam ini juga jam 7.

Perintah itu membuat Wen Li terpaksa berhenti mencari Jia Fei lalu pergi. Jia Fei yang sebenarnya bersembunyi di sebelah, akhirnya bisa lega, ternyata dia lari sampai 2 km tidak sia-sia.


Xia Lin kaget mendengarnya, malam ini? Secepat itu? Apa tidak terlalu teruru-buru? Setidaknya biarkan dia ganti baju dulu. Yi Zhou santai berkata bahwa dia akan membantu Xia Lin, dia akan mencarikan tim styling terbaik untuk Xia Lin. Xia Lin senang, dia akan bekerja sama sepenuhnya.

Dia lalu mengakhiri pertemuan mereka dengan mencium tangan Xia Lin yang dia genggam... lalu menyodorkan tangannya sendiri ke Xia Lin. Pfft! Xia Lin bingung.

Mengira ini mungkin etiket anggar, Xia Lin dengan ragu-ragu mau mencium tangan Yi Zhou juga. Tapi Yi Zhou cuma menggodanya dan dengan cepat menarik tangannya.

"Aku cuma bercanda. Tapi... Kepolosanmu membuatku tertarik."


Malam harinya, semua media sudah berkumpul di tempat acara. Xia Lin sendiri suah siap dengan ditemani Nona Jiang. Yi Zhou datang tak lama kemudian... dengan memakai jas yang warnanya sama dengan gaunnya Xia Lin. Xia Lin bingung melihat bajunya, apa stylist sengaja membuat satu set baju untuk mereka?

Yi Zhou membaca skripnya. Tapi begitu selesai, dia langsung menyerahkannya ke Wen Li alih-alih ke Xia Lin dan menegaskan bahwa dia sendiri yang akan bicara dalam konferensi pers nanti, bukankah Xia Lin sendiri yang bilang kalau dia akan bekerja sama sepenuhnya?

Sebagai seorang aktris, dia pasti memiliki kemampuan yang baik dalam menanggapi keadaan darurat. Sebelum pergi, Wen Li melengkapi penampilan Xia Lin dengan sebuah handbag.


Mereka pun keluar ke tempat acara sambil bergandengan. Selayaknya gantleman sejati, Yi Zhou mempersilahkan Xia Lin duduk lebih dulu sebelum Wen Li mulai membuka acara.

Para wartawan hanya menyerang Xia Lin seorang. Ada yang menuduh Xia Lin membuat kesepakatan uang dengan Yi Zhou. Ada pula yang menanyakan apa motif Xia Lin mendekati Yi Zhou, karena cinta atau cuma hasrat?

Ada juga wartawan yang tanya apakah dia Xia Lin yang menyebar foto-foto itu dan apakah Yi Zhou mengetahuinya. Dan apa tanggapan Xia Lin tentang rumor bahwa dirinya mendekati Yi Zhou hanya untuk promosi?

Dan kenapa selama dua hari ini Xia Lin selalu tampak keluar-masuk perusahaan Lingshi? Apa dia sedang mencari perlindungan? Apa benar Xia Lin di kehidupan nyata sama dengan karakternya di drama?

Karena tak boleh bicara, Xia Lin akhirnya cuma bisa mesam-mesem canggung mendengar semua pertanyaan dan tuduhan itu. Untung saja Yi Zhou buru-buru angkat bicara.


Dia menegaskan bahwa rumor-rumor terkait hubungannya dengan Xia Lin, tidak sepenuhnya benar. "Karena Xia Lin dan aku... sudah bertunangan." (APA?!)

Xia Lin kaget, tapi dia berusaha untuk tidak tampak terlalu shock. Para wartawan jadi tambah heboh mendengarnya. Nona Jiang sama kagetnya dengan Xia Lin, tapi Wen Li tampak tersenyum licik. Hmm... mencurigakan, mencurigakan.

Yi Zhou mengklaim bahwa karena pekerjaannya, Xia Lin jadi tidak bisa memakai cincin pertunangannya. "Mumu, di mana cincinmu?"

"Cincin?" Bisik Xia Lin bingung.


Yi Zhou diam-diam menunjuk handbag-nya. Saat Xia Lin membukanya, dia mendapati di dalamnya ada sebuah kotak cincin yang berisi cincin berlian. Yi Zhou langsung saja mengambil cincin itu dan memakaikannya di jari Xia Lin dan ukurannya pas.

Dia bahkan langsung menggenggam tangan Xia Lin lalu memperlihatkan cincin pertunangan mereka pada semua wartawan. Xia Lin dengan terpaksa mengikuti permainan ini dengan canggung dan kebingungan.

"Mu adalah milik Zhou. Mumu... sudah lama jadi tunanganku."

Para wartawan jadi tambah heboh menanyakan kapan hubungan mereka dimulai dan kapan mereka akan menikah. Yi Zhou mengklaim bahwa dia dan Mumu sebenarnya tidak ingin mengekspos hubungan mereka. Tapi gara-gara banyaknya rumor buruk tentang hubungan mereka dan berpengaruhi buruk pada hidup Mumu, makanya mereka memutuskan untuk angkat bicara.

"Siapapun yang memfitnah atau menyakiti Mumu lagi, aku akan membawanya ke jalur hukum." Ancam Yi Zhou.


Yi Zhou lalu mengakhiri konferensi pers ini dengan foto sok mesra dan merangkul bahu Xia Lin.

"Siapa Mumu?" Bisik Xia Lin.

"Beraktinglah."

Maka biar lebih meyakinkan, Xia Lin langsung berpose menggandeng lengan Yi Zhou dan bersandar manja padanya sambil tatap-tatapan seolah mereka benar-benar saling mencintai satu sama lain.

Epilog:


Yi Zhou tampak snagat bahagia saat menatap cincin itu sebelum kemudian memasukkannya ke handbag dan menyuruh Xia Lin untuk menyerahkan hanbag ini ke Xia Lin lalu memakai cincinnya sendiri. (Aku jadi curiga, jangan-jangan Yi Zhou yang nyebar foto-foto itu biar bisa menjerat Xia Lin)

Bersambung ke episode 2

Post a Comment

4 Comments

  1. Masyaaallah Mumu dan you zhou 😂😂...semin sem yg lalu baca di sini season 1 rupanya cerita nya berbeda 😁😁. Terimakasih atas sinopsisnya

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam