Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 20 - 2
Lie pulang dalam keadaan mabuk. Ibu Tiri sampai heran, kenapa Lie minum-minum sebanyak ini. Lie tiba-tiba tanya, bagaimana Ayah ingin meninggalkan Ibu? Ibu iri tamah bingung, kenapa dia menanyakan ini? Apa Ayah berselingkuh?
"Tidak. Aku cuma tanya bagaimana caranya untuk membuat seseorang tetap tinggal."
Ibu malas membicarakan hal tidak penting. Sekarang ini yang paling penting adalah memikirkan kepentingan Lie sendiri. Asal Lie tahu saja, Ayah menyuruh Leng untuk segera menikah.
Kalau Leng menikah dengan Jiang Xue maka kekuatan Leng akan berlipat ganda. Kalau seperti itu caranya, apa Lie masih akan punya tempat di keluarga Fang? Ibu Tiri jadi berpikir untuk mencarikan Lie seorang pacar juga, seorang gadis yang jauuuh lebih superior daripada Jiang Xue di segala aspek lalu menikah lebih cepat mendahului mereka.
Dengan begitu, Lie akan memiliki keluarganya sendiri sekaligus memiliki seseorang yang bisa mendukung karirnya.
Lie jadi antusias memikirkan Xiao Qi. "Benar, aku tidak boleh kalah dari kakakku."
Ibu Tiri nggak nyambung tapi jelas dia senang mendengar ucapan Lie. Kalau begitu, besok Ibu akan mulai memilihkan seorang wanita untuknya.
Keesokan harinya saat dia hendak pergi, Xiao Qi mendapati Nona Chai melampiaskan kesedihannya dengan minum-minum. Awalnya ia berusaha sok tegar dan menyuruh Xiao Qi pergi saja.
Tapi begitu Xiao Qi memeluknya, tangis Nona Chai pecah seketika. "Kenapa kau kejam sekali? Aku sudah terbiasa dengan keberadaanmu di sini. Kenapa?"
"Nona Chai, jangan begini. Aku tidak akan bisa pergi kalau begini."
Dia meyakinkan Nona Chai kalau dia tidak akan pergi selamanya, dia pasti akan kembali mengunjungi Nona Chai. Baiklah, tapi Xiao Qi harus janji untuk sering-sering datang. Dia akan mengosongkan kamar atas untuk Xiao Qi.
"Di sini adalah rumahmu selamanya. Mengerti?"
Tapi Nona Chai tidak bisa berhenti menangis. Xiao Qi pergi saja sekarang sebelum dia menyesal melepaskan Xiao Qi. Baiklah, Xiao Qi pun pergi.
Leng sedang diperiksa saat Dokter Zhang terburu-buru datang dengan panik. Tapi Leng harus janji untuk tenang dulu yah. Leng mengiyakannya. Tapi begitu Dokter Zhang memberitahu Xiao Qi mau pergi hari ini, Leng sontak tidak bisa tenang dan langsung melesat keluar dari rumah sakit sambil menelepon Asisten Han.
Dia bahkan nekat menyetir sendiri dan ngebut secepat mungkin. Asisten Han berusaha menelepon Xiao Qi tapi tidak diangkat. Maka Leng menyuruhnya untuk menelepon Lie saja, Lie tahu kalau Xiao Qi mau pergi, Lie mungkin bisa mencegah Xiao Qi.
Lie sendiri baru bangun berkat telepon dari Asisten Han. Dia langsung bersiap pergi dan pamit pada kedua orang tuanya. Hmm... ternyata dia mau pergi menyusul Xiao Qi, makanya dia pamit pada mereka seolah dia akan pergi sangat jauh dan lama.
Dia bahkan minta pinjam kartu kreditnya Ibu Tiri dengan alasan kalau dia mau menyusul seorang kliennya yang hari ini mau pergi jauh. Dan tak lupa dia memberitahu mereka bahwa dia sayang mereka berdua. Tapi kedua orang tuanya sama sekali tidak curiga apapun dengan sikapnya itu.
Jadilah Leng dan Lie kebut-kebutan di jalan raya, tapi pada akhirnya, Leng duluan yang sampai dan berhasil mencegat taksi yang Xiao Qi tumpangi. Xiao Qi kaget melihatnya, Leng sudah gila apa? Dia kan belum sembuh! Apa dia tidak sadar betapa berbahayanya perbuatannya barusan?!
Leng langsung mendekat dengan kesal. Xiao Qi membuatnya jadi begini dan tidak memberinya penjelasan apapun, apa Xiao Qi pikir dia akan membiarkan Xiao Qi pergi?
"Bukankah aku sudah memberi kompensasi? Kau mau apa lagi?"
"Yang kumaksud bukan yang sekarang, melainkan yang sebelumnya."
"Sebelumnya? Apa?"
"Kau menggangguku, membohongiku, membuatku salah paham, dan merasa bersalah. Aku tahu aku tidak seharusnya mendekatimu sejak awal, tapi aku terus masuk ke dalam perangkapmu lagi dan lagi. Aku jatuh cinta padamu."
"Aku tidak bermaksud begitu. Aku tidak tahu kalau kau akan masuk rumah sakit kalau jatuh cinta pada seseorang."
"Kau harus bertanggung jawab."
"Untuk apa? Aku tidak punya apapun lagi selain hidupku. Aku tidak akan memberikan sisa uang yang kumiliki padamu."
"Kalau begitu bayarlah dengan dirimu sendiri."
"Jangan mendekat! Apa kau sedang memerasku?"
"Apa kau tahu kalau aku menunggumu? Apa kau tahu aku takut kalau kau pergi dan keluargaku membuat masalah denganmu? Saat aku koma kemarin, aku bermimpi kalau kau bilang kau menyukaiku."
Kaget, Xiao Qi langsung menghindari kontak mata dengannya dan berbohong kalau dia tidak melakukan itu. Leng tak percaya. Kalau begitu kenapa Xiao Qi menghindari kontak mata dengannya?
Xiao Qi berusaha menghindar tapi Leng langsung memaksa Xiao Qi untuk menatap matanya dan katakan kalau Xiao Qi bohong sejak awal, katakan kalau Xiao Qi tidak pernah menyukainya.
Berusaha menegarkan hatinya, Xiao Qi pun menatap matanya dan tegas berkata kalau dia tidak menyukai leng dan bohong sejak awal. Dia sengaja mendekati Leng dan merayunya demi mendapatkan benda miliknya yang ada pada Leng.
"Tapi sekarang, satu-satunya yang kumiliki sudah kau hancurkan, aku membencimu! Aku tidak mau melihatmu! Puas?!"
"Lalu bagaimana kalau aku bilang kalau aku menyukaimu? Aku tahu kau mengambil keuntungan dariku, tapi aku tetap menyukaimu, Xiao Qi."
Buru-buru menguasai diri, Xiao Qi langsung mendorong Leng. Dia tidak percaya, bukankah selama ini Leng membencinya. Maka Leng langsung membuktikannya dengan menarik Xiao Qi ke dalam pelukannya lalu menci~mnya mesra.
Lie baru datang dan jelas sedih melihat pemandangan itu. Xiao Qi cepat-cepat mendorong d~~a Leng, tapi sepertinya itu menyakiti Leng yang tiba-tiba saja mencengkeram d~~anya. Xiao Qi sontak cemas.
Dokter Zhang baru tiba saat itu dan langsung memerintahkan Asisten Han untuk menghubungi rumah sakit. Tapi saat dia berpaling ke Leng, dia malah melihat Leng diam-diam ngasih kode padanya. Pfft! Ternyata dia cuma pura-pura sakit.
Maka kemudian Dokter Zhang menuntut Xiao Qi untuk bertanggung jawab. Leng keluar dari rumah sakit gara-gara Xiao Qi. Luka Leng tambah parah gara-gara Xiao Qi, jadi seharusnya Xiao Qi ikut dengannya untuk mengantarkan Leng pulang. Xiao Qi langsung setuju saking cemasnya.
Sementara itu, Jiang Xue diberitahu dokter bahwa Leng sudah keluar dari rumah sakit. Sepertinya dia ada urusan mendesak dan sangat terburu-buru tadi.
Tak lama kemudian, Xiao Qi memapah Leng sampai ke kamarnya. Leng mengklaim kalau dia d~~anya masih agak sakit, tapi dia menolak kembali ke rumah sakit karena tidak ada yang menjaganya di sana. Dia cuma butuh istirahat sebentar. Lagipula masih banyak dokumen yang perlu dia tanda tangani.
Cemas, Xiao Qi langsung saja menawarkan diri untuk merawat Leng di sini. Jelas Leng tidak keberatan, tapi dia haus, tolong ambilkan air dong. Oke!
Tapi saat Xiao Qi hendak mengambil air, bel pintu berbunyi. Jiang Xue datang dan jelas kesal melihat Xiao Qi ada di sini. Sedang apa dia sini? Di mana Leng? Xiao Qi mau apa lagi kali ini?!
"Kau kenapa sih? Aku kan tidak punya hutang apapun padamu, kenapa kau bicara padaku dengan nada sekasar itu?" Sebal Xiao Qi.
Leng keluar saat itu. Xiao Qi mau pergi saja, tapi Leng dengan sengaja menggenggam tangannya tepat di hadapan Jiang Xue. Dia bahkan meminta Xiao Qi untuk menunggu di sini sementara dia akan bicara berdua dengan Jiang Xue.
"Tetaplah di sini dan jangan pergi." Pinta Leng sebelum kemudian membawa Jiang Xue bicara di luar.
Jiang Xue sungguh tidak mengerti mengapa. Apa di mata Leng, dia jauh lebih rendah dan tidak sebanding dengan Xiao Qi?
"Dia yang tidak sebanding denganmu."
Seperti yang Jiang Xue bilang sebelumnya, mereka memilikir banyak kesamaan dalam segala hal, bahkan jalan pikiran mereka pun sama. Setiap kali dia melihat Jiang Xue, rasanya seperti melihat dirinya sendiri. Jika mereka bersama, maka mereka pasti akan sukses besar.
"Apa salahnya dengan kesuksesan?"
"Tidak salah. Tapi aku tidak suka. Sudah lama aku ingin memberitahumu tentang ini. Aku sudah memanfaatkanmu, memanfaatkan identitasmu dan keahlianmu. Kita seperti melakukan bisnis, selalu saling menilai nilai satu sama lain. Apa kau suka menjadi alat setiap saat."
"Tidak masalah. Aku tidak keberatan kau memanfaatkanku."
"Apa kau tahu, hari ini aku mengatakan hal yang sama persis pada Xiao Qi. Sejak awal kita sudah salah, aku ingin menghentikan itu."
Jiang Xue tak percaya mendengarnya. "Kau bilang apa? Sejak awal? Selama ini kau selalu menyukainya, kan? Begitu besar sehingga kau rela mengorbankan karirmu, kan?"
"Sebelumnya aku orang yang sangat dingin. Kali ini, aku tidak ingin menjadi dingin lagi."
"Baiklah. Kuharap kau tidak akan menyesalinya." Ancam Jiang Xue lalu pergi.
Leng masih termenung saat Xiao Qi datang mencarinya tak lama kemudian. dia jadi cemas, ada masalah apa antara dia dan Jiang Xue?
"Tidak ada. Aku hanya memberitahu dia tentang hubungan kita."
"Memangnya... apa hubungan di antara kita?"
"Aku bilang padanya bahwa sudah sejak lama aku mengunjungimu di rumahmu setiap hari, mengantarkanmu ke kantor, menjemputmu sepulang kerja, menyambutmu dengan bunga setiap pagi, makan malam denganmu setiap malam, memperlakukanmu bagai puteri setiap hari." Goda Leng mengulang kebohongan Xiao Qi dulu.
Xiao Qi gugup mendengarnya. "Kau ngomong apa sih?"
"Aku selalu senang melihatmu sepanjang hari. Aku juga menghargai kebaikanmu. Aku ingin memelukmu. Selain kau, aku tidak ingin melihat siapapun di dalam hidupku. Menurutmu apa hubungan kita?"
Bersambung ke episode 21
4 Comments
Lanjut.....Semangat!!!
ReplyDeletelanjut
ReplyDeleteLanjut ya...
ReplyDeleteLanjutttttttttt
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam